Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
semakin bertambah jenis pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, dan semakin
belajar berupa perubahan pengetahuan, dan keterampilan yang sejalan dengan tujuan
bahwa tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar peserta didik memiliki
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
berbahasa;
dan tujuan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar harus pula mendukung
pemilikan kompetensi tamatan sekolah dasar, yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan
kebutuhan daerah. Sementara itu, kondisi pendidikan bahasa Indonesia di negara kita
dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar
terlibat aktif dalam proses belajar mengajar (Suwarma, 1991; Jarolimek, 1967).
Suasana belajar seperti itu, semakin menjauhkan peran pendidikan bahasa Indonesia
dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik dan memasyarakat (Djahiri,
1993)
Oleh karena itu kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan harus
selalu mengacu pada tujuan diatas dengan memperhatikan karakteristik siswa sebagai
pembelajar.
3
Proses belajar dapat berlangsung dengan efektif jika para guru memperhatikan
hasil belajar.
Agar tujuan pendidikan tercapai secara maksimal, peran guru sangat penting
dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih
model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran
Share adalah salah satu cara mengajar, di mana siswa diarahkan untuk duduk
kebebasan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan teman. (Isjoni,
2009:23)
Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai ulangan harian mata pelajaran bahasa
Indonesia terutama dalam materi menulis dialog pada siswa Kelas V tahun pelajaran
2012 / 2013 di SDN Pasrujambe 02 didapat hasil bahwa hasil belajar bahasa
Indonesia siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam
pembelajaran dan rata-rata nilai ulangan hariannya yang hanya 62,5 (enam puluh dua
koma lima). Fakta di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih
4
pada kemampuan menulis dialog. Hal ini mungkin disebabkan oleh pendekatan,
strategi, model, atau metode yang diterapkan oleh guru kurang sesuai, juga
kemampuan guru serta sarana pembelajaran yang meliputi media, alat peraga, dan
buku pegangan siswa yang terbatas, atau sebab lain yang tidak diketahui.
Penelitian sejenis telah dilakukan oleh Ajie Kharisma Putri, S.Pd. yang
Belajar Matematika Materi KPK dan FPB dengan Metode Pembelajaran Kooperatif
Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah pada penerapan metode
metode ini lebih memudahkan bagi siswa untuk memahami pelajaran terutama
pelajaran matematika yang dianggap sebagai musuh besar dalam pembelajaran. Hal
ini ditunjukkan pada hasil penelitian tersebut dimana terdapat peningkatan aktifitas
siswa dalam pembelajaran serta hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
Pair-Share ?
C. Tujuan Penelitian
terutama dalam menulis dialog pada siswa kelas V SDN Pasrujambe 02 dengan
Think-Pair-Share.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa:
6
dari siswa.
dilaksanakan.
E. Asumsi Penelitian
Asumsi yang digunakan sebagai dasar penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Menulis Dialog
Sederhana Dua atau Tiga Tokoh yang merupakan salah satu materi Bahasa
Think-Pair-Share.
8
G. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu
1. Peningkatan
2. Kemampuan
3. Menulis Dialog
Membuat karangan berupa percakapan sederhana dua orang atau tiga orang.
mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil terdiri dari
4 siswa agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang
mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pembelajaran
berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI,
1996:14)
mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses
yang menyebabkan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan
belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada siatuasi
tertentu.
10
B. Pengertian Bahasa
arbitrer yang dipergunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan
Rumusan yang hampir sama dinyatakan oleh Lyons bahwa bahasa adalah
most of them hare taken the views that languages are system of symbols, designed, as
dikatakan bahwa bahasa harus bersistem, berwujud simbol yang kita lihat dan kita
berkomunikasi. (Aslinda,2007:1)
lambang bunyi yang memiliki sistem dan berwujud simbol yang dipergunakan oleh
menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran
dan perasaan.
11
menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti
lambang tulisan. Burhan Nurgiantoro dalam M. Atar Semi (2007: 23) menyatakan
bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa.
kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek dengan menggunakan
percakapan (sandiwara, cerita, dsb); karya tulis yg disajikan dalam bentuk percakapan
memiliki tingkat dan kualitas yang tinggi sekaligus mencakup kemampuan untuk
mendengarkan serta saling berbagi pandangan. Ini menurut kemampuan untuk secara
bebas dan kreatif memahami isu-isu yang peka, disamping kemampuan untuk saling
menyimak secara seksama pendapat pihak lain yang berbeda, serta menunda
lebih agen/tokoh, dalam dialog makna harus dipertimbangkan agar memenuhi kaidah
kegiatan komunikasi berupa percakapan antara antara dua tokoh atau lebih yang
sistematis.
menggali pikiran dan perasaan mengenai percakapan antara antara dua tokoh atau
lebih dengan menggunakan proses kreatif dan menghasilkan bahasa yang dimengerti
orang lain.
dari kata “kooperatif” yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan
saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Slavin
dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah
4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam
belajar.(Isjoni,2009)
mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa
dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan
kooperatif itu adalah kerja kelompok yang terorganisir dan terkelola dimana siswa
secara kooperatif dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri daru 4-6 orang untuk
pembelajaran tertentu. Model ini dirancang pada umumnya untuk menunjang proses
Siswa belajar dan saling membantu belajar satu sama lain, energi sosial siswa
dan saling mengambil tanggung jawab satu sama lain sehingga tercipta suatu suasana
Tipe ini dikembangkan oleh Slavin, dan merupakan salah satu tipe kooperatif yang
menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling
2. Jigsaw
Tipe ini merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan
maksimal. Pada model pembelajaran ini keterlibatan guru dalam proses belajar
mengajar semakin berkurang. Guru bukan sebagai pusat kegiatan belajar mengajar
tetapi guru sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memotivasi siswa untuk belajar
mandiri serta menumbuhkan rasa tanggung jawab serta siswa senang berdiskusi
bahasa Indonesia, guru hanya memberikan pemahaman awal tentang dialog kemudian
baik sehingga siswa terlibat secara langsung dalam memahami cara menulis dialog
sederhana secara berkelompok melalui kegiatan pada LKS Siklus I dan Siklus II.
3. Teams-Games-Tournaments (TGT)
Tipe ini adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa
konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokratis. Model ini dapat melatih siswa
untuk berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap
pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberikan peluang kepada siswa
15
untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan
Pada model ini, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari
3 orang. Pada setiap trio tersebut diberikan soal yang sama. Kemudian setelah tugas
6. Group Resume
Model ini akan menjadikan interaksi antar siswa menjadi lebih baik dengan lebih
kebebasan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan teman.
kesempatan delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan
menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Teknik ini prakteknya dalam
kelas adalah siswa diarahkan untuk duduk berpasangan empat–empat untuk setiap
kelompoknya. Disamping itu akan lebih meningkatkan prestasi belajar siswa. Think-
mengoptimalkan dan memotivasi belajar siswa. Terdapat kata kunci yaitu “bekerja
bekerja bersama. Meskipun mereka sudah dikelompokkan, diberi tugas, lalu bekerja
16
pendekatan kompetitif (persaingan). Nuansa kompetitif dalam kelas akan sangat baik
Menurut Slavin dalam Isjoni, 2009: 77, di dalam pembelajaran model Jigsaw
pelajaran yang mesti dipelajari dan menyampaikan bahan tersebut kepada anggota
kelompok asal. Para siswa dari masing-masing kelompok yang memiliki tugas
yang sama berkumpul membentuk kelompok yang baru. Karena kelompok baru
17
ini akan mengerjakan tugas dengan bidang yang telah ditentukan dan menentukan
bagaimana cara mengajarkan ilmu yang baru mereka peroleh kepada anggota lain
sehingga teman satu kelompoknya dapat memahami tugas yang diberikan guru
Siswa diberi tes/kuis, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah siswa
menarik atas topik yang dipelajari agar dapat melibatkan seluruh kelas dalam
pekerjaan kelompok lain dan memperoleh pandangan yang lebi luas atas topik
6. Evaluasi
kerja kelas, secara keseluruhan evaluasi dapat secara individual atau penilaian
akan terjadi interaksi antar siswa dalam kelompok. Dengan cara ini setiap indivuidu
akan merasakan bahwa sebenarnya belajar bahasa Indonesia terutama dalam menulis
dialog itu tidak sulit, karena bisa dilakukan bersama–sama dengan teman sebaya.
18
Keadaan ini sejalan dengan tingkat perkembanagn anak seusia Sekolah Dasar yang
pembelajaran kooperatif sehingga semua siswa bisa melihat guru atau papan tulis
dengan jelas. Disamping itu, harus bisa melihat dan menjangkau rekan-rekan
kelompoknya dengan baik dan berada dalam jangkauan kelompoknya dengan merata.
Penataan bangku yang bisa dipakai dalam pembelajaran kooperatif model Jigsaw
(gambar 2) dapat menempatkan dua kelompok duduk dalam satu meja sedangkan
penataan terbaik dan relatif lebih mudah adalah dengan menempatkan bangku
pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis dialog sederhana antara dua atau tiga
tokoh.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
merupakan suatu kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan
kualitas praktik. Ini dimaksudkan untuk memberi penilaian terhadap praktik yang
mengajar mereka, kritis terhadap praktik mengajar yang dilakukan, dan siap terhadap
perubahan.
siklus dan pada setiap siklusnya direncanakan ada satu pertemuan/pembelajaran atau
tindakan dengan waktu 3 x 35 menit. Setiap siklus pada akhir tindakan pembelajaran
dilakukan tes tertulis untuk setiap siswa yang hasilnya akan dijadikan acuan pada
tindakan berikutnya dan sebagai sumber data pada akhir pembahasan penelitian. Jika
dalam suatu tindakan tidak memuaskan atau mencapai target, maka dilakukan
tindakan ulang.
Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tes awal dan diberikan diluar jam
pelajaran. Kemudian tes awal tersebut dianalisis untuk digunakan sebagai data awal
dalam membuat daftar kelompok pada tiap siklusnya. Tes awal juga sebagai sumber
21
data pada hasil dan pembahasan penelitian. Dan pada akhir siklus dilakukan tes akhir
siklus. Kualitas hasil belajar ditentukan rerata setiap tindakan yang diambil dari
pertemuan sama dengan satu tindakan. Setiap siklus dari 4 tahapan yaitu, :
1. Perencanaan (Planning)
lembar pengamatan untuk siswa, lembar pengamatan untuk guru, format catatan
lapangan, angket tanggapan siswa, membuat alat evaluasi akhir siklus dan evaluasi
2. Pelaksanaan (Acting)
sekaligus melakukan pengamatan baik pada siswa maupun guru. Semua kejadian baik
3. Pengamatan (Observing)
4. Refleksi (Reflecting)
22
gambaran tentang hasil tindakan yang telah dilakukan. Data tersebut dipadukan dan
dianalisis.
Identifikasi Permasalahan
Siklus I
Perencanaan
Refleksi
Tindakan &
observasi
Jika tidak
selesai,
pembelajaran
Siklus II
lagi/ulang Perencanaan
Hingga mencapai Indikator
keberhasilan Penelitian Refleksi
Tindakan &
Tes Akhir Siklus I observasi
Jika tidak
selesai,
pembelajaran
lagi/ulang
Hingga mencapai Indikator
keberhasilan Penelitian
Laporan
23
Model siklus ini dimaksudkan, jika ditemukan kelemahan pada siklus awal,
dikerjakan secara individu untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran ini
bisa dikuasai oleh siswa yaitu penilaian akhir siklus. Diskusi antara guru dan
kolabolator dilakukan setiap akhir siklus (baik siklus I maupun siklus II) untuk
sehingga bisa diperbaiki pada siklus berikutnya. Kualitas hasil belajar ditentukan
rerata setiap siklus yang diambil dari hasil evaluasi akhir siklus.
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Materi pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Menulis Dialog Sederhana Dua atau Tiga Tokoh. Materi ini
dipilih karena pada kenyataannya kemampuan siswa dalam menulis dialog masih
terutama pada materi tersebut dengan penggunaan metode pembelajaran yang lebih
menyenangkan.
24
2. Waktu Penelitian
latar belakang pendidikan orang tua ± 12% SD, ± 24% SMP, ± 39% SMA dan
sisanya diploma atau sarjana. Sedangkan latar belakang ekonomi orang tua ± 12%
buruh tani, ± 48% petani, ± 36% wiraswasta dan sisanya pedagang. Kondisi semacam
ini menyebabkan motivasi belajar sebagian besar siswa kelas V SDN Pasrujambe 02
sedikit rendah. Hasil pengamatan sementara yang didapat dari nilai ulangan harian,
25
hanya 55% siswa yang nilai ulangan Bahasa Indonesianya mencapai KKM. Dalam
1. siswa kelas V SDN Pasrujambe 02, dengan jumlah siswa 20 orang, terdiri dari 9
siswa putra dan 11 siswa putri untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar
2. guru kelas V SDN Pasrujambe 02 yaitu Bapak Sukanto, S.Pd. sebagai sumber
kooperatif dan pretasi belajar serta aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen untuk memperoleh data yang benar dalam penelitian ini sangat
dan pengambilan kesimpulan. Data yang dijaring adalah data awal dan data pada saat
2. Tes/Ujian Akhir Siklus untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa
3. Diskusi antar peneliti dan kolabolator untuk refleksi hasil siklus penelitian.
memaparkan hasil pengamatan, dan hasil angket pada setiap akhir siklus dengan
membandingkan hasil yang dicapai tiap siklus dan tabulasi sederhana secara
kuantitatif. Prosedur analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berkut:
b. Kriteria Penilaian
rata-rata kelas =
NSS
S
Ket. NSS = jumlah nilai seluruh siswa
S = jumlah siswa
5) Prosentase ketuntasan siswa secara klasikal, dengan rumus:
Ketuntasan Klasikal =
A x 100%
B
Ket. A = jumlah siswa yang mencapai KKM
Jumlah
Prosentase
28
b. Kriteria Penilaian
2. Adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dari tindakan awal sampai tindakan akhir
3. Sekurang-kurangnya ada 85% siswa dalam kelas yang mencapai KKM (Kriteria
Pengecekan kebenaran data dalam penelitian ini diperlukan agar tidak ada
keraguan pada hasil akhir penelitian. Oleh karena itu, peneliti melakukan validasi
masing data dengan memanfaatkan sumber data yang tersedia serta menyertakan data
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2002 . Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Cetakan ke-1. Jakarta : Balai
Pustaka.
31
LAMPIRAN A
DIAGRAM ALUR PROSEDUR TINDAKAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Identifikasi Permasalahan
Siklus I
Perencanaan
Refleksi
Tindakan &
observasi
Jika tidak
selesai,
pembelajaran
Siklus II
lagi/ulang Perencanaan
Hingga mencapai Indikator
keberhasilan Penelitian Refleksi
Tindakan &
Tes Akhir Siklus I observasi
Jika tidak
selesai,
pembelajaran
lagi/ulang
Hingga mencapai Indikator
keberhasilan Penelitian
Laporan
32
LAMPIRAN B
DATA SUBJEK
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SDN PASRUJAMBE 02
KELAS : V
LAMPIRAN C
Kelompok Venus
No Nama
1 Faris Saputra
2 M. Rosikin
3 M. Rohil
4 Nurul Aini
Kelompok Saturnus
No Nama
1 Ana Qurniatul H.
2 Arman Maulana
3 Frencis Adam Yuliandra
4 Intan Maisaroh
Kelompok Mars
No Nama
1 Ilda Eka Kusuma
2 Melly Berlian Nafisa
3 Muhammad Nur Hidayat
4 Nathalia Putri Afandi
Kelompok Yupiter
No Nama
1 Nurul Faidah
2 Nadila Permatasari
3 Silviatul Ilala
4 Sofiah Wulandari
Kelompok Merkurius
No Nama
1 Aprilia Tri Nandawati
2 Khirul Umam
3 Wawan Sujiantoro
4 Sahrul Nurmansyah
34
LAMPIRAN D
LAMPIRAN E
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
3. Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat melengkapi dialog sederhana antara dua
tokoh dengan tema yang ditentukan
B. Proses
1. Disediakan Lembar Tes Akhir Siklus I, siswa dapat menyusun dialog sederhana
antara dua tokoh dengan tema yang ditentukan
Psikomotor
1. Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat menulis dialog sederhana antara dua
tokoh dengan tema yang ditentukan
Afektif
1. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil
mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: bekerjasama, bertanggung
jawab, kreatif, teliti, jujur dan peduli
2. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil
mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: menyumbang ide/pendapat
dengan komunikatif, menjadi pendengar yang baik, terampil bertanya
V. Materi Ajar
Belajar Menulis Dialog Sederhana Dua atau Tiga Tokoh
Dialog adalah percakapan dua tokoh atau lebih yang terstruktur. Dialog juga dapat
diartikan merupakan karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua
tokoh atau lebih.
Keterampilan menyusun dialog dapat kamu kembangkan melalui kegiatan menulis
cerita pendek atau drama. Dalam drama, misalnya, dialog merupakan unsur penting.
Dialog akan mengungkapkan watak para tokoh atau latar dalam cerita
Dialog atau percakapan bisa dilakukan oleh dua orang atau lebih. Biasanya
dalam percakapan dibahas hal-hal yang tidak bisa diselesaikan sendiri. Jadi,
diperlukan pendapat orang lain untuk menulis teks percakapan (dialog), kamu dapat
mengikuti langkah-langkah berikut :
1. Menentukan masalah atau topik yang akan diperbincangkan dalam percakapan.
2. Menentukan tokoh-tokoh yang akan melakukan percakapan.
3. Memperhatikan penggunaan tanda baca misalnya: titik dua (:), tanda petik (“...”),
tanda titik (.), tanda koma (,) dan tanda baca lainnya yang diperlukan dalam
penulisan teks percakapan.
Ayah : “Kita mengutip latek-latek itu. Maksudnya mengumpulkan getah dari tempat
latek ke tempat penampung getah.”
Dewi : “Selanjutnya getah diolah di pabrik ya, Yah?”
Ayah : “Benar. Latek akan diolah menjadi ban mobil dan motor, landasan sepatu karet,
dan barang lainnya.”
Dewi : “Kalau permen karet itu dari latek, Yah?”
Ayah : “Bukan. Permen karet dibuat dari bahan yang berbeda. Ayo, segera berangkat
supaya tidak kesiangan!”
Dewi : “Baik, Yah”
f. Guru membagi lembar kerja LKS I dan bahan yang dibutuhkan pada semua
kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru
bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan
pengarahan pada kelompok yang memerlukan serta mencatat kejadian atau hal-
hal penting pada lembar catatan lapangan.
Konfirmasi
g. Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap
kelompok.
h. Guru memberikan tes akhir siklus I untuk dikerjakan secara individu.
IX. Penilaian
1. Tes tertulis
LKS Siklus I
Kerjakan bersama dengan kelompokmu !
a. Sekarang, coba bayangkan bahwa kamu berperan sebagai Pak Belalang. Coba
lengkapi dialog berikut sesuai peranmu. Miut bertemu Pak Belalang di sawah.
Mereka bercakap-cakap seperti berikut.
Pak Belalang : .... namamu?
Miut : Namaku ....
Pak Belalang : Siapa nama ... mu?
Miut : Ibuku bernama Mama Tia.
Pak Belalang : Mengapa kamu sampai terdampar di sawah?
Miut : Aku terdampar karena ....
Pak Belalang : Mengapa ....
Miut : Tubuhku penuh dengan lumpur karena aku bergulung bajak
pak tani.
b. Buatlah teks dialog antara dua sahabat yang isinya menceritakan pengalaman!
39
2. Kinerja/Perbuatan
Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan, serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Guru Peneliti
LAMPIRAN F
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
3. Disediakan Lembar Tes Akhir Siklus II, siswa dapat mengidentifikasi unsur
cerita (tema, tokoh dan latar) dalam dialog sederhana
B. Proses
1. Disediakan Lembar LKS Siklus II, siswa dapat menyusun dialog sederhana antara
tiga tokoh dengan tema yang ditentukan.
Psikomotor
1. Disediakan Lembar LKS Siklus II, siswa dapat menulis dialog sederhana
antara tiga tokoh dengan tema yang ditentukan
Afektif
1. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil
mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: bekerjasama, bertanggung
jawab, kreatif, teliti, jujur dan peduli
2. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil
mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: menyumbang ide/pendapat
dengan komunikatif, menjadi pendengar yang baik, terampil bertanya
V. Materi Ajar
Baca dan Cermati baik-baik contoh teks percakapan di bawah ini!
Dari percakapan di atas, Candra, Adik dan Ayah adalah nama tokoh-
tokohnya. Percakapan tersebut berisi dialog penjelasan Ayah tentang pentingnya
42
sabuk pengaman pada Candra dan adiknya. Latar tempat dan waktu pada percakapan
tersebut adalah di dalam mobil dalam perjalanan menuju sekolah.
IX. Penilaian
1.Tes Tulis
a. LKS Siklus II
Kerjakan bersama kelompokmu!
1. a. Perhatikan teks percakapan yang berkaitan dengan hiburan berikut ini!
2. Susun dan Tuliskan teks dialog antara tiga tokoh dengan tema kesehatan!
8. Ibu : “Jangan lupa. Letakkan baik-baik buku itu!” (duduk di kursi goyang)
Bentuk penulisan teks diatas adalah dialog ....
a. puisi c. sajak
b. prosa d. Drama
9. Dialog untuk soal nomor 9 dan 10
Ibu Guru : Sebutkan macam-macam bencana yang terjadi karena alam!
Dewi : Banjir, gempa bumi, longsor.
Anton : (Sambil menyeletuk). Maaf bu, Rina hari ini tidak masuk karena
rumahnya terkena banjir.
Ibu Guru : Ya sudah, kalau begitu kamu kumpulkan uang untuk membantu
Rina!
Dialog antara guru, Dewi dan Anton, terjadi di ….
a. kelas c. lapangan
b. rumah d. kantin
10. Amanat pada persoalan nomor 9 di atas adalah ….
a. Jagalah kebersihan agar tidak banjir
b. Tidak masuk sekolah karena ada musibah itu boleh
c. Bencana itu datang secara tiba-tiba
d. Tolong-menolonglah jika ada teman yang terkena musibah
2. Kinerja/Perbuatan
Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan, serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Guru Peneliti
LAMPIRAN G
Menulis Dialog Sederhana Antara Dua Tokoh
Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan,
LKS informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk
Siklus I karangan, surat undangan dan dialog tertulis.
Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis dialog sederhana antara dua
tokoh atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya
1. Sekarang, coba bayangkan bahwa kamu berperan sebagai Pak Belalang. Coba
lengkapi dialog berikut sesuai peranmu. Miut bertemu Pak Belalang di sawah.
Mereka bercakap-cakap seperti berikut.
Pak Belalang : .... namamu?
Miut : Namaku ....
Pak Belalang : Siapa nama ... mu?
Miut : Ibuku bernama Mama Tia.
Pak Belalang : Mengapa kamu sampai terdampar di sawah?
Miut : Aku terdampar karena ....
Pak Belalang : Mengapa ....
Miut : Tubuhku penuh dengan lumpur karena aku bergulung bajak pak
tani.
2. Buatlah teks dialog antara dua sahabat yang isinya menceritakan pengalaman !
LAMPIRAN H
LEMBAR SOAL TES AKHIR SIKLUS I
Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : V ( Enam ) No. Absen :
Semester : I / Ganjil Nilai
:
Satuan Pendidikan : SDN Pasrujambe 02
Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman
secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan
dialog tertulis.
Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis dialog sederhana antara dua tokoh atau tiga tokoh
dengan memperhatikan isi serta perannya
LAMPIRAN I
1. Dialog atau percakapan adalah karya tulis yang disajikan dalam bentuk
percakapan antara dua tokoh atau lebih.
5. Percakapan di atas berisi keinginan Septia untuk mengajak Febi menonton lomba
baca puisi. Septia ingin mendapat dukungan dari Febi. Febi tidak dapat
mendampingi Septia karena ia harus les menari dan mengerjakan PR. Septia
memaklumi keadaan Febi. (kebijakan guru)
49
LAMPIRAN J
Menulis Dialog Sederhana Antara Tiga Tokoh
Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan,
LKS informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk
Siklus II karangan, surat undangan dan dialog tertulis.
Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis dialog sederhana antara dua
tokoh atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya
d. Baca dan peragakan di depan kelas dengan lafal dan intonasi yang wajar!
50
2. Susun dan Tuliskan teks dialog antara tiga tokoh dengan tema kesehatan!
........................................................
LAMPIRAN K
LEMBAR SOAL TES AKHIR SIKLUS II
Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : V ( Enam ) No. Absen :
Semester : I / Ganjil Nilai :
Satuan Pendidikan : SDN Pasrujambe 02
Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman
secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan
dialog tertulis.
Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis dialog sederhana antara dua tokoh atau tiga tokoh
dengan memperhatikan isi serta perannya
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling
benar !
5. Neni : Kakak tidak apa-apa kalau kamu yang memakainya lebih dahulu.
Riri : Wah, terima kasih ya, kak.
Berdasarkan dialog di atas tokoh Neni bersifat ....
a. pemaaf c. pembimbing
b. penyayang d. Pengalah
8. Ibu : “Jangan lupa. Letakkan baik-baik buku itu!” (duduk di kursi goyang)
Bentuk penulisan teks diatas adalah dialog ....
a. puisi c. sajak
b. prosa d. Drama
LAMPIRAN L
1. B 6. A
2. D 7. C
3. B 8. D
4. B 9. A
5. D 10. D
54
LAMPIRAN M
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Kegiatan Ya Tidak
A. Pendahuluan
1. Guru melakukan apersepsi
2. Guru memberikan motivasi
3. Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai
4. Guru menjelaskan langkah-langkah PBM
B. Kegiatan Inti
1. Guru mengelompokkan siswa
2. Guru mengontrol kesiapan siswa dalam berkelompok
3. Guru menjelaskan materi / memberi contoh
4. Guru mengamati kerja kelompok
5. Guru membantu kelompok
6. Guru memberikan pujian
7. Guru melakukan penilaian proses
8. Guru melakukan pengembangan materi pelajaran
C. Penutup
1. Guru membuat rangkuman materi bersama siswa
2. Guru melaksanakan tes
3. Guru memberikan tugas rumah
Kolabolator
Sukanto, S.Pd.
NIP.
55
LAMPIRAN N
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Sekolah : SDN Pasrujambe 02
Kelas : V ( Lima )
Siklus ke : ....
Guru Peneliti
LAMPIRAN O
LEMBAR ANALISIS NILAI TES TULIS AKHIR SIKLUS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Guru Peneliti
LAMPIRAN P
LAMPIRAN Q
LEMBAR ANGKET SISWA
Nama Siswa :
Pendapat :