Anda di halaman 1dari 58

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbaikan mutu pendidikan dan pengajaran senantiasa harus tetap

diupayakan dan dilaksanakan dengan jalan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Melalui peningkatan kualitas pembelajaran, siswa akan semakin termotivasi dan

belajar, daya kreativitasnya akan semakin meningkat, semakin positif sikapnya,

semakin bertambah jenis pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, dan semakin

mantap pemahaman terhadap materi yang dipelajari.

Pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar seharusnya membuahkan hasil

belajar berupa perubahan pengetahuan, dan keterampilan yang sejalan dengan tujuan

kelembagaan sekolah dasar. Sebagaimana dijelaskan dalam Kurikulum 2006 (KTSP),

bahwa tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut (Depdiknas, 2006:26):

1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik

secara lisan maupun tulisan;

2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan

dan bahasa negara;

3. Memahami bahasa indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif

untuk berbagai tujuan;


2

4. Menggunakan bahasa indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,

serta kematangan emosional dan sosial;

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

berbahasa;

6. Menghargai dan membanggakan sastra indonesia sebagai khasanah budaya dan

intelektual manusia indonesia.

Dikaitkan dengan konteks pendidikan dasar sembilan tahun, maka fungsi

dan tujuan pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar harus pula mendukung

pemilikan kompetensi tamatan sekolah dasar, yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan

kemampuan melaksanakan tugas atau mempunyai kemampuan untuk mendekatkan

dirinya dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan

kebutuhan daerah. Sementara itu, kondisi pendidikan bahasa Indonesia di negara kita

dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar

konvensional seperti ceramah sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk

terlibat aktif dalam proses belajar mengajar (Suwarma, 1991; Jarolimek, 1967).

Suasana belajar seperti itu, semakin menjauhkan peran pendidikan bahasa Indonesia

dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik dan memasyarakat (Djahiri,

1993)

Oleh karena itu kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang dilakukan harus

selalu mengacu pada tujuan diatas dengan memperhatikan karakteristik siswa sebagai

pembelajar.
3

Proses belajar dapat berlangsung dengan efektif jika para guru memperhatikan

faktor – faktor sebagai berikut (Mohamad Surya,2006): 1)Penjabaran tujuan;

2)Memotivasi kepada siswa; 3)Penggunaan model; 4)Urutan materi; 5)Bantuan

dalam usaha pertama; 6)Pengaturan latihan secara efektif; 7)Masalah perbedaan

individu; 8)Evaluasi dan bimbingan; 9)Usaha menghafal; 10)Bantuan dalam aplikasi

hasil belajar.

Agar tujuan pendidikan tercapai secara maksimal, peran guru sangat penting

dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih

model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran

yang akan disampaikan..

Salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk

memenuhi tuntutan tersebut adalah metode pembelajaran kooperatif teknik Think-

Pair-Share. Yang dimaksud metode pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-

Share adalah salah satu cara mengajar, di mana siswa diarahkan untuk duduk

berpasangan empat–empat untuk setiap kelompoknya. Teknik ini bisa memberikan

kebebasan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan teman. (Isjoni,

2009:23)

Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai ulangan harian mata pelajaran bahasa

Indonesia terutama dalam materi menulis dialog pada siswa Kelas V tahun pelajaran

2012 / 2013 di SDN Pasrujambe 02 didapat hasil bahwa hasil belajar bahasa

Indonesia siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa dalam

pembelajaran dan rata-rata nilai ulangan hariannya yang hanya 62,5 (enam puluh dua

koma lima). Fakta di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih
4

mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran bahasa Indonesia terutama

pada kemampuan menulis dialog. Hal ini mungkin disebabkan oleh pendekatan,

strategi, model, atau metode yang diterapkan oleh guru kurang sesuai, juga

kemampuan guru serta sarana pembelajaran yang meliputi media, alat peraga, dan

buku pegangan siswa yang terbatas, atau sebab lain yang tidak diketahui.

Keadaan ini mendorong peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan

kelas dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Dialog Dengan Metode

Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share Pada Siswa Kelas V SDN

Pasrujambe 02 Tahun Pelajaran 2012/2013”. Adapun harapan penulis yaitu dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya peningkatan

kemampuan menulis dialog yang ditunjukkan oleh adanya peningkatan keaktifan

siswa dalam pembelajaran dan peningkatan nilai ulangan hariannya.

Penelitian sejenis telah dilakukan oleh Ajie Kharisma Putri, S.Pd. yang

merupakan guru kelas V di SDN Pasrujambe 04 dengan judul “Peningkatan Hasil

Belajar Matematika Materi KPK dan FPB dengan Metode Pembelajaran Kooperatif

Think-Pair-Share Pada Kelas V SDN Pasrujambe 04 Tahun Pelajaran 2010/2011.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah pada penerapan metode

pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share dimana pada penelitian sebelumnya

metode ini lebih memudahkan bagi siswa untuk memahami pelajaran terutama

pelajaran matematika yang dianggap sebagai musuh besar dalam pembelajaran. Hal

ini ditunjukkan pada hasil penelitian tersebut dimana terdapat peningkatan aktifitas

siswa dalam pembelajaran serta hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari hasil

ulangan atau uji kompetensi.


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan aktifitas pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam

menulis dialog pada siswa kelas V SDN Pasrujambe 02 dengan diterapkannya

metode pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share ?

2. Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis dialog pada siswa kelas V SDN

Pasrujambe 02 dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif Think-

Pair-Share ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mendeskripsikan peningkatan aktifitas pembelajaran bahasa Indonesia

terutama dalam menulis dialog pada siswa kelas V SDN Pasrujambe 02 dengan

diterapkannya metode pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share.

2. Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis dialog pada siswa kelas

V SDN Pasrujambe 02 dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif

Think-Pair-Share.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi Siswa:
6

a. Siswa lebih menyukai pelajaran bahasa Indonesia.

b. meningkatkan peran aktif dalam pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia

sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.

c. Siswa lebih menguasai materi menulis dialog.

2. Bagi guru sekaligus peneliti :

a. Memberikan pengalaman merancang kegiatan pembelajaran dan pengelolaan

kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan diterapkannya metode

pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share.

b. Meningkatkan kemampuan guru untuk memecahkan permasalahan yang muncul

dari siswa.

c. Meningkatkan kualitas proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan.

d. Membantu memberikan informasi peningkatan kemampuan siswa.

3. Bagi sekolah penelitian tindakan kelas ini diharapkan:

a. Meningkatkan mutu sekolah

b. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan kepada masyarakat

c. Mendapatkan informasi baru tentang model pembelajaran

4. Bagi pengembangan keilmuan, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat

merupakan salah satu alternatif dalam mengelola kegiatan pembelajaran


7

E. Asumsi Penelitian

Asumsi yang digunakan sebagai dasar penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share akan meningkatkan

aktifitas pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam menulis dialog pada

siswa kelas V SDN Pasrujambe 02.

2. Penerapan metode pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share akan meningkatkan

kemampuan menulis dialog pada siswa kelas V SDN Pasrujambe 02.

F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan keterbatasan

pelaksanaan penelitian sebagai berikut :

1. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Menulis Dialog

Sederhana Dua atau Tiga Tokoh yang merupakan salah satu materi Bahasa

Indonesia kelas V SDN Pasrujambe 02 sesuai kurikulum KTSP (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan).

2. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan akan

berlangsung dalam 2 siklus, setiap siklusnya terdiri atas 4 tahapan yaitu :

perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing),

dan refleksi (reflecting).

3. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran Metode Kooperatif

Think-Pair-Share.
8

4. Penelitian tindakan kelas ini hanya dilaksanakan di kelas V SDN Pasrujambe 02

semester genap tahun pelajaran 2012 / 2013 yang berjumlah 20 siswa

G. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu

didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan

Proses meningkatkan hasil atau nilai

2. Kemampuan

kemampuan siswa yang ditunjukkan oleh keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran dan hasil nilai tes akhir siklus.

3. Menulis Dialog

Membuat karangan berupa percakapan sederhana dua orang atau tiga orang.

4. Metode Kooperatif Think-Pair-Share

mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil terdiri dari

4 siswa agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang

mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut.
9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup

belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,

berusaha tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI,

1996:14)

Sependapat dengan pernyataan tersebut Soetomo (1993:68) mengemukakan

bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan

sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau

mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses

yang menyebabkan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan

yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah,

berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain (Soetomo, 1993:120)

Pasal 1 Undang –undang No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional

menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa

belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada siatuasi

tertentu.
10

B. Pengertian Bahasa

Definisi bahasa menurut Kridalaksana adalah sistem lambang bunyi yang

arbitrer yang dipergunakan oleh masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan

mengidentifikasikan diri. (Aslinda,2007:1)

Rumusan yang hampir sama dinyatakan oleh Lyons bahwa bahasa adalah

most of them hare taken the views that languages are system of symbols, designed, as

it were, for the purpose of communications. Berdasarkan pendapat Lyons, dapat

dikatakan bahwa bahasa harus bersistem, berwujud simbol yang kita lihat dan kita

dengar dalam lambang, serta bahasa digunakan oleh masyarakat dalam

berkomunikasi. (Aslinda,2007:1)

Jadi menurut uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah

lambang bunyi yang memiliki sistem dan berwujud simbol yang dipergunakan oleh

masyarakat dalam berkomunikasi.

C. Pengertian Menulis Dialog

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia menulis adalah membuat huruf

dengan tema; mengarang; melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan.(Tim

penyusun kamus pusat,2002 :11)

Menurut Djago Tarigan dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5)

menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran

dan perasaan.
11

Lado dalam Elina Syarif juga mengungkapkan pendapatnya mengenai

menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti

orang lain.(Sumarno Zulkarnaini,2009:5)

M. Atar Semi (2007: 14) dalam bukunya mengungkapkan pengertian

menulis adalah suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-

lambang tulisan. Burhan Nurgiantoro dalam M. Atar Semi (2007: 23) menyatakan

bahwa menulis adalah aktivitas aktif produktif, yaitu aktivitas menghasilkan bahasa.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan menulis merupakan

kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek dengan menggunakan

proses kreatif dan menghasilkan bahasa yang dimengerti orang lain.

Sedangkan pengertian dialog kamus besar Bahasa Indonesia adalah

percakapan (sandiwara, cerita, dsb); karya tulis yg disajikan dalam bentuk percakapan

antara dua tokoh atau lebih.(Tim penyusun kamus pusat,2002 :11)

Menurut Ilham Zoebazary dialog adalah komunikasi yang mendalam,

memiliki tingkat dan kualitas yang tinggi sekaligus mencakup kemampuan untuk

mendengarkan serta saling berbagi pandangan. Ini menurut kemampuan untuk secara

bebas dan kreatif memahami isu-isu yang peka, disamping kemampuan untuk saling

menyimak secara seksama pendapat pihak lain yang berbeda, serta menunda

pendapat kita sendiri. (Ilham Zoebazary,2005:26)

Aditya Nugroho menuliskan dialog adalah proses komunikasi antara 2 atau

lebih agen/tokoh, dalam dialog makna harus dipertimbangkan agar memenuhi kaidah

semantis dan pragmatis.(http://www.scribd.com/doc/21632554/Rag-Am-Dialog)


12

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan dialog merupakan

kegiatan komunikasi berupa percakapan antara antara dua tokoh atau lebih yang

sistematis.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian menulis dialog adalah kegiatan

menggali pikiran dan perasaan mengenai percakapan antara antara dua tokoh atau

lebih dengan menggunakan proses kreatif dan menghasilkan bahasa yang dimengerti

orang lain.

D. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif banyak mengilhami lahirnya model-model

pembelajaran mutakhir yang berpusat pada siswa. Pembelajaran kooperatif berasal

dari kata “kooperatif” yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan

saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Slavin

mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran

dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah

4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam

belajar.(Isjoni,2009)

Menurut Johnson & Johnson pembelajaran kooperatif mengandung arti

bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif adalah

mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa

dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan

mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut.(Isjoni,2009)


13

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

kooperatif itu adalah kerja kelompok yang terorganisir dan terkelola dimana siswa

secara kooperatif dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri daru 4-6 orang untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif itu mengutamakan

kerja sama diantara siswa dalam kelompok-kelompok kecil sehingga tercipta

masyarakat belajar (learning community) dengan tujuan untuk mencapai tujuan

pembelajaran tertentu. Model ini dirancang pada umumnya untuk menunjang proses

pembelajaran siswa yang berkaitan dengan hasil belajar akademik, penerimaan

terhadap perbedaan dan keragaman, serta pengembangan keterampilan sosial siswa.

Siswa belajar dan saling membantu belajar satu sama lain, energi sosial siswa

dimanfaatkan untuk berdiskusi, berdebat dan menggeluti ide-ide, saling menghargai,

dan saling mengambil tanggung jawab satu sama lain sehingga tercipta suatu suasana

pembelajaran yang produktif.

Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang dapat

diterapkan, yaitu diantaranya :

1. Student Team Achievement Division (STAD)

Tipe ini dikembangkan oleh Slavin, dan merupakan salah satu tipe kooperatif yang

menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling

memotivasi dan membantu. Ada 5 tahap yang meliputi: 1)penyajian materi,

2)kegiatan kelompok, 3)tes individu, 4)penghitungan skor perkembangan individu,

5)pemberian penghargaan kelompok


14

2. Jigsaw

Tipe ini merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan

saling membantu menguasai materi pembelajaran untuk mencapai prestasi yang

maksimal. Pada model pembelajaran ini keterlibatan guru dalam proses belajar

mengajar semakin berkurang. Guru bukan sebagai pusat kegiatan belajar mengajar

tetapi guru sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memotivasi siswa untuk belajar

mandiri serta menumbuhkan rasa tanggung jawab serta siswa senang berdiskusi

tentang bahasa Indonesia dengan kelompoknya. Contohnya dalam pembelajaran

bahasa Indonesia, guru hanya memberikan pemahaman awal tentang dialog kemudian

siswa diarahkan untuk berdiskusi tentang langkah-langkah menulis dialog dengan

baik sehingga siswa terlibat secara langsung dalam memahami cara menulis dialog

sederhana secara berkelompok melalui kegiatan pada LKS Siklus I dan Siklus II.

3. Teams-Games-Tournaments (TGT)

Tipe ini adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa

dalam kelompok belajar beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki

kemampuan, jenis kelamin, suku dan ras yang berbeda.

4. Group Investigation (GI)

Model ini merupakan model pembelajaran kooperatif yang kompleks karena

memadukan antara pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran ysng berbasis

konstruktivisme dan prinsip pembelajaran demokratis. Model ini dapat melatih siswa

untuk berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap

pertama sampai tahap akhir pembelajaran akan memberikan peluang kepada siswa
15

untuk lebih mempertajam gagasan dan guru akan mengetahui kemungkinan gagasan

siswa yang salah sehingga guru dapat memperbaiki kesalahannya.

5. Rotating Trio Exchange

Pada model ini, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari

3 orang. Pada setiap trio tersebut diberikan soal yang sama. Kemudian setelah tugas

selesai, guru merotasi siswa sehingga timbul trio baru.

6. Group Resume

Model ini akan menjadikan interaksi antar siswa menjadi lebih baik dengan lebih

mengenal masing-masing individu dalam kelompok.(Iskandar,2009)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pembelajaran kooperatif dengan

model Jigsaw teknik Think-Pair-Share.

Teknik Think-Pare-Share ini dikembangkan oleh Frank Lyman (Think-Pair-

Share) dan Spencer Kagan (Think-Pair-Square). Teknik ini bisa memberikan

kebebasan pada siswa untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan teman.

Keunggulan teknik ini adalah optimalisasi partisipasi siswa, yaitu memberi

kesempatan delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan

menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Teknik ini prakteknya dalam

kelas adalah siswa diarahkan untuk duduk berpasangan empat–empat untuk setiap

kelompoknya. Disamping itu akan lebih meningkatkan prestasi belajar siswa. Think-

Pair-Share selain merupakan teknik dalam pembelajaran kooperatif diharapkan bisa

mengoptimalkan dan memotivasi belajar siswa. Terdapat kata kunci yaitu “bekerja

bersama” menempatkan siswa dalam suatu kelompok selanjutnya meminta mereka

bekerja bersama. Meskipun mereka sudah dikelompokkan, diberi tugas, lalu bekerja
16

bersama, pembelajaran kooperatif ini bukan bermaksud untuk menggantikan

pendekatan kompetitif (persaingan). Nuansa kompetitif dalam kelas akan sangat baik

bila diterapkan secara sehat.

Untuk menciptakan pembelajaran sedemikian, sehingga siswa bekerja secara

kooperatif antara mereka, menurut Salvin perlu dipahami dan diperhatikan

komponen–komponen essensial/penting antara lain, (1)Saling ketergantungan positif,

(2)tanggung jawab individu atau kelompok, (3)tatap muka, (4)komunikasi antar

anggota dan (5)evaluasi proses kelompok. (Iskandar,2009)

Menurut Slavin dalam Isjoni, 2009: 77, di dalam pembelajaran model Jigsaw

teknik Think-Pair-Share terdapat enam tahap, yaitu :

1. Pembentukan Kelompok Kecil

Pembentukan kelompok-kelompok siswa ini dapat dilakukan oleh guru

berdasarkan pertimbangan tertentu. Untuk mengoptimalkan manfaat belajar

kelompok, keanggotaan kelompok seyogyanya heterogen, baik dari segi

kemampuannya maupun karakteristik lainnya. Jumlah siswa dalam kelompok

harus dibatasi, agar kelompok-kelompok yang terbentuk dapat bekerjasama

secara efektif, karena suatu ukuran kelompok mempengaruhi kemampuan

produktifitasnya. Jumlah paling tepat terdiri dari 4-6 orang.

2. Pemberian Tugas dan Penguasaan Materi

Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas ketuntasan bagian bahan

pelajaran yang mesti dipelajari dan menyampaikan bahan tersebut kepada anggota

kelompok asal. Para siswa dari masing-masing kelompok yang memiliki tugas

yang sama berkumpul membentuk kelompok yang baru. Karena kelompok baru
17

ini akan mengerjakan tugas dengan bidang yang telah ditentukan dan menentukan

bagaimana cara mengajarkan ilmu yang baru mereka peroleh kepada anggota lain

dari kelompok asal mereka.

3. Penerapan pada Kelompok Asal

Pada tahap ini masing-masing perwakilan kembali ke kelompok asal. Selanjutnya

masing-masing anggota tersebut saling menjelaskan pada teman satu kelompok

sehingga teman satu kelompoknya dapat memahami tugas yang diberikan guru

4. Analisis dan Sintesis

Siswa diberi tes/kuis, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah siswa

sudah dapat memahami suatu materi.

5. Presentasi Produk Akhir

Sebagian atau seluruh kelompok di dalam kelas memberikan presentasi yang

menarik atas topik yang dipelajari agar dapat melibatkan seluruh kelas dalam

pekerjaan kelompok lain dan memperoleh pandangan yang lebi luas atas topik

tersebut. Presentasi kelompok dikoordinasikan oleh guru.

6. Evaluasi

Guru dan siswa mengevaluasi konstribusi masing-masing kelompok terhadap

kerja kelas, secara keseluruhan evaluasi dapat secara individual atau penilaian

kelompok atau keduannya

Dengan pembelajaran model Jigsaw teknik Think-Pair-Share ini diharapkan

akan terjadi interaksi antar siswa dalam kelompok. Dengan cara ini setiap indivuidu

akan merasakan bahwa sebenarnya belajar bahasa Indonesia terutama dalam menulis

dialog itu tidak sulit, karena bisa dilakukan bersama–sama dengan teman sebaya.
18

Keadaan ini sejalan dengan tingkat perkembanagn anak seusia Sekolah Dasar yang

senang bermain bersama.

Untuk pelaksanaan agar terjadi efisiensi waktu selama proses pembelajaran,

bangku sudah ditata sedemikian rupa sehingga sudah membentuk kelompok.

Penataan bangku memainkan peran penting dalam kegiatan belajar model

pembelajaran kooperatif sehingga semua siswa bisa melihat guru atau papan tulis

dengan jelas. Disamping itu, harus bisa melihat dan menjangkau rekan-rekan

kelompoknya dengan baik dan berada dalam jangkauan kelompoknya dengan merata.

Penataan bangku yang bisa dipakai dalam pembelajaran kooperatif model Jigsaw

teknik Think-Pair-Share adalah sebagai berikut :

Gambar 1 Meja Klasikal Kelompok

Gambar 2 Meja Berbaris

Gambar 3 Meja Individu


19

Penggunaan meja kelompok dan meja klasikal (gambar1) dapat menempatkan

siswa dalam kelompok secara berdekatan. Sedangkan penggunaan meja berbaris

(gambar 2) dapat menempatkan dua kelompok duduk dalam satu meja sedangkan

penataan terbaik dan relatif lebih mudah adalah dengan menempatkan bangku

individu dengan meja tulisnya (gambar3).

Dalam penelitian tindakan ini, peneliti dalam proses pembelajaran di kelas

penataan bangkunya menggunakan “Meja Individu” karena sesuai dengan model

pembelajaran kooperatif teknik Think-Pair-Share dan lebih efektif dalam

pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis dialog sederhana antara dua atau tiga

tokoh.
20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Elliot dalam Sujak (2008:15) mengatakan bahwa penelitian tindakan

merupakan suatu kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan

kualitas praktik. Ini dimaksudkan untuk memberi penilaian terhadap praktik yang

dilakukan dalam situasi kongkrit. Adapun McNiff dalam Sujak(2008:17) mengatakan

bahwa penelitian tindakan merupakan suatu pendekatan untuk meningkatkan

pendidikan melalui perubahan dengan mendorong guru untuk menyadari praktik

mengajar mereka, kritis terhadap praktik mengajar yang dilakukan, dan siap terhadap

perubahan.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan yang terfokus

dalam kegiatan di kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan menggunakan 2

siklus dan pada setiap siklusnya direncanakan ada satu pertemuan/pembelajaran atau

tindakan dengan waktu 3 x 35 menit. Setiap siklus pada akhir tindakan pembelajaran

dilakukan tes tertulis untuk setiap siswa yang hasilnya akan dijadikan acuan pada

tindakan berikutnya dan sebagai sumber data pada akhir pembahasan penelitian. Jika

dalam suatu tindakan tidak memuaskan atau mencapai target, maka dilakukan

tindakan ulang.

Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tes awal dan diberikan diluar jam

pelajaran. Kemudian tes awal tersebut dianalisis untuk digunakan sebagai data awal

dalam membuat daftar kelompok pada tiap siklusnya. Tes awal juga sebagai sumber
21

data pada hasil dan pembahasan penelitian. Dan pada akhir siklus dilakukan tes akhir

siklus. Kualitas hasil belajar ditentukan rerata setiap tindakan yang diambil dari

evaluasi akhir siklus.

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan sistem siklus dan direncanakan

menggunakan 2 siklus dengan pendekatan mingguan dimana di dalamnya satu

pertemuan sama dengan satu tindakan. Setiap siklus dari 4 tahapan yaitu, :

1. Perencanaan (Planning)

Menyiapkan semua rancangan untuk pembelajaran, menetapkan materi,

materi pendukung lainnya untuk menyusun evaluasi, membuat instrumen berupa :

lembar pengamatan untuk siswa, lembar pengamatan untuk guru, format catatan

lapangan, angket tanggapan siswa, membuat alat evaluasi akhir siklus dan evaluasi

penilaian proses, serta membuat daftar kelompok siswa berdasarkan heterogenitas,

baik kemampuan akademik maupun status sosialnya.

2. Pelaksanaan (Acting)

Guru bersama kolabolator melaksanakan pembelajaran yang telah ditetapkan,

sekaligus melakukan pengamatan baik pada siswa maupun guru. Semua kejadian baik

positif maupun negatif dicatat dalam format catatan lapangan.

3. Pengamatan (Observing)

Guru bersama kolabolator mencatat semua kejadian yang terjadi untuk

digunakan sebagai sumber dan pengolahan data.

4. Refleksi (Reflecting)
22

Menggunakan data / semua catatan yang telah terkumpul untuk mendapat

gambaran tentang hasil tindakan yang telah dilakukan. Data tersebut dipadukan dan

dianalisis.

Adapun langkah-langkah penelitian ini seperti digambarkan berikut.


Tes Refleksi Awal

Identifikasi Permasalahan

Siklus I
Perencanaan

Refleksi

Tindakan &
observasi

Jika tidak
selesai,
pembelajaran
Siklus II
lagi/ulang Perencanaan
Hingga mencapai Indikator
keberhasilan Penelitian Refleksi

Tindakan &
Tes Akhir Siklus I observasi

Jika tidak
selesai,
pembelajaran
lagi/ulang
Hingga mencapai Indikator
keberhasilan Penelitian

Tes Akhir Siklus II

Laporan
23

Model siklus ini dimaksudkan, jika ditemukan kelemahan pada siklus awal,

akan diperbaiki pada siklus berikutnya sehingga hasilnya diharapkan semakin

sempurna. Setiap akhir pertemuan (siklus) dilakukan penilaian proses yang

dikerjakan secara individu untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran ini

bisa dikuasai oleh siswa yaitu penilaian akhir siklus. Diskusi antara guru dan

kolabolator dilakukan setiap akhir siklus (baik siklus I maupun siklus II) untuk

mengevaluasi proses yang telah dilakukan baik kelebihan maupun kelemahan

sehingga bisa diperbaiki pada siklus berikutnya. Kualitas hasil belajar ditentukan

rerata setiap siklus yang diambil dari hasil evaluasi akhir siklus.

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN Pasrujambe 02

untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Materi pembelajaran yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Menulis Dialog Sederhana Dua atau Tiga Tokoh. Materi ini

dipilih karena pada kenyataannya kemampuan siswa dalam menulis dialog masih

kurang sehingga kegiatan pembelajaran dirasakan tidak mengena pada tujuan

pembelajarannya. Selain itu peneliti berupaya meningkatkan minat belajar siswa

terutama pada materi tersebut dengan penggunaan metode pembelajaran yang lebih

menyenangkan.
24

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun

pelajaran 2012 / 2013 sesuai kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan). Sedangkan jadwal penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Jadwal Rencana Penelitian


Bulan
No Jenis Kegiatan Januari Pebruari Maret April
1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 Pengajuan judul √
2 Penyusunan proposal √ √ √
Pembuatan instrumen
3 √ √ √
penelitian
4 Izin penelitian √
Pelaksanaan
5 √ √ √
penelitian
Konsultasi hasil
6 √ √
penelitian
7 Perbaikan revisi √ √
Penulisan laporan
8 √ √
penelitian

C. Data dan Sumber Data Penelitian

Secara geografis memang letak SDN Pasrujambe 02 terletak di desa. Dengan

latar belakang pendidikan orang tua ± 12% SD, ± 24% SMP, ± 39% SMA dan

sisanya diploma atau sarjana. Sedangkan latar belakang ekonomi orang tua ± 12%

buruh tani, ± 48% petani, ± 36% wiraswasta dan sisanya pedagang. Kondisi semacam

ini menyebabkan motivasi belajar sebagian besar siswa kelas V SDN Pasrujambe 02

sedikit rendah. Hasil pengamatan sementara yang didapat dari nilai ulangan harian,
25

hanya 55% siswa yang nilai ulangan Bahasa Indonesianya mencapai KKM. Dalam

PBM, aktivitas siswa juga masih cukup rendah.

Sumber data Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari :

1. siswa kelas V SDN Pasrujambe 02, dengan jumlah siswa 20 orang, terdiri dari 9

siswa putra dan 11 siswa putri untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar

dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar

2. guru kelas V SDN Pasrujambe 02 yaitu Bapak Sukanto, S.Pd. sebagai sumber

data untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran model

kooperatif dan pretasi belajar serta aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen untuk memperoleh data yang benar dalam penelitian ini sangat

diperlukan. Untuk keperluan itu diperlukan instrumen (terlampir) antara lain :

1. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

2. lembar pengamatan untuk guru

3. lembar pengamatan untuk siswa

4. angket tanggapan siswa

5. format catatan lapangan

6. lembar kerja siswa

7. lembar soal tes akhir siklus


26

E. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang akurat sangat membantu dalam melakukan tindakan

dan pengambilan kesimpulan. Data yang dijaring adalah data awal dan data pada saat

pelaksanaan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

cara sebagai berikut :

1. Observasi untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam PBM

2. Tes/Ujian Akhir Siklus untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa

3. Diskusi antar peneliti dan kolabolator untuk refleksi hasil siklus penelitian.

F. Prosedur Analisis Data

Analisis Data yang telah terkumpul menggunakan analisis deskriptif

memaparkan hasil pengamatan, dan hasil angket pada setiap akhir siklus dengan

membandingkan hasil yang dicapai tiap siklus dan tabulasi sederhana secara

kuantitatif. Prosedur analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berkut:

1. Analisis Data Nilai Tes Tulis (Hasil Belajar Siswa)

a. Format Analisis Nilai Tes Tulis

Nomor dan Skor soal


Jml
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 nilai KKM Ket
skor
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

b. Kriteria Penilaian

1) Nilai siswa, dengan rumus: nilai siswa =


 SS x 100
 SM
Ket.  SS = jumlah skor siswa
27

 SM = jumlah skor maksimal

2) KKM pada penelitian ini adalah 70 (tujuh puluh)

3) Ketuntasan, dengan kriteria sebagai berikut:

Tuntas : jika nilai siswa sama atau diatas KKM

Tidak Tuntas : jika kurang dari KKM

4) Rata-rata kelas, dengan rumus:

rata-rata kelas =
 NSS
S
Ket.  NSS = jumlah nilai seluruh siswa

S = jumlah siswa
5) Prosentase ketuntasan siswa secara klasikal, dengan rumus:

Ketuntasan Klasikal =
 A x 100%
B
Ket. A = jumlah siswa yang mencapai KKM

B = jumlah seluruh siswa dalam kelas

2. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa

a. Format Analisis Observasi Aktivitas Siswa


Aspek yang diobservasi
Perhatian Jumlah
Pengerjaan Bekerja %
No Nama Bertanya terhadap skor
tugas kelompok
pelajaran
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Jumlah
Prosentase
28

b. Kriteria Penilaian

Aspek Kriteria Kemampuan Skor

mengerjakan tugas dan berpartisipasi selama pembelajaran


3
berlangsung
Pengerjaan
tugas mengerjakan tugas dan tidak berpartisipasi selama
2
pembelajaran berlangsung
tidak mengerjakan tugas dan tidak berpartisipasi selama
1
pembelajaran berlangsung
bertanya kepada guru lebih dari 2 kali 3
Bertanya minimal 1 kali 2
tidak pernah bertanya 1

berinteraksi dan dapat membantu teman sekelompok yang


3
mengalami kesulitan
Bekerja
kelompok berinteraksi dan tidak dapat membantu teman sekelompok
2
yang mengalami kesulitan
bekerja sendiri dan tidak dapat berinteraksi dalam kelompok 1
memperhatikan interaksi dan penjelasan guru dengan
3
Perhatian seksama
terhadap memperhatikan interaksi dan penjelasan guru tetapi terlihat
2
pelajaran kurang serius
hanya sesekali saja memperhatikan dan kurang serius 1
Skor maksimal = 12

G. Indikator Keberhasilan Penelitian

Penelitian ini dinyatakan berhasil, jika mencapai indikator yang sudah

ditetapkan oleh peneliti sebagai berikut:

1. Rata-rata kelas sekurang-kurangnya mencapai nilai 75;

2. Adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dari tindakan awal sampai tindakan akhir

3. Sekurang-kurangnya ada 85% siswa dalam kelas yang mencapai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal). KKM pada materi ini adalah 70 (enam puluh);


29

H. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan kebenaran data dalam penelitian ini diperlukan agar tidak ada

keraguan pada hasil akhir penelitian. Oleh karena itu, peneliti melakukan validasi

bersama guru kelas V SDN Pasrujambe 02 dengan cara mengumpulkan masing-

masing data dengan memanfaatkan sumber data yang tersedia serta menyertakan data

penunjang berupa dokumentasi kegiatan penelitian.


30

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar , . 2003 .Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam


UU Sisdiknas . Jakarta : Depag

Basrowi, Suwandi. 2008 . Prosedur Penelitian Tindakan Kelas . Bogor : Ghalia


Indonesia.

Depdiknas. 2008 . Kurikulum Kelas V SD . Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. 2008 . Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas

Isjoni. 2009 . Pembelajaran Kooperatif . Yogyakarta :Penerbit Pustaka Pelajar

Iskandar . 2009 . Penelitian Tindakan Kelas . Ciputat : Gaung Persada

Murni, Sri. 2007 . Bahasa Indonesia 5 . Jakarta : Pusat Pembukuan, Departemen


Pendidikan Nasional

Nuraini, Umri. 2008 . Bahasa Indonesia 5 . Jakarta : Pusat Pembukuan, Departemen


Pendidikan Nasional

Semi, Atar. 2007 . Pembelajaran Bahasa Indonesia SD . Jakarta : Universitas


Terbuka.

Surya, Mohamad . 2005 . Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran . Jakarta :


Pustaka Bani Quraisy

Surya, Muhammad. 2007 . Dasar – Dasar Kependidikan di SD. Jakarta :


Universitas Terbuka.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2002 . Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Cetakan ke-1. Jakarta : Balai
Pustaka.
31

LAMPIRAN A
DIAGRAM ALUR PROSEDUR TINDAKAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Tes Refleksi Awal

Identifikasi Permasalahan

Siklus I
Perencanaan

Refleksi

Tindakan &
observasi

Jika tidak
selesai,
pembelajaran
Siklus II
lagi/ulang Perencanaan
Hingga mencapai Indikator
keberhasilan Penelitian Refleksi

Tindakan &
Tes Akhir Siklus I observasi

Jika tidak
selesai,
pembelajaran
lagi/ulang
Hingga mencapai Indikator
keberhasilan Penelitian

Tes Akhir Siklus II

Laporan
32

LAMPIRAN B
DATA SUBJEK
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SDN PASRUJAMBE 02
KELAS : V

No Nama Siswa Kota Kelahiran L/P

1 Faris Saputra Lumajang L


2 M. Rosikin Lumajang L
3 M. Rohil Lumajang L
4 Nurul Aini Lumajang P
5 Ana Qurniatul H. Lumajang P
6 Arman Maulana Lumajang L
7 Frencis Adam Yuliandra Lumajang L
8 Intan Maisaroh Lumajang P
9 Ilda Eka Kusuma Lumajang P
10 Melly Berlian Nafisa Lumajang P
11 Muhammad Nur Hidayat Lumajang L
12 Nathalia Putri Afandi Lumajang P
13 Nurul Faidah Lumajang P
14 Nadila Permatasari Lumajang P
15 Silviatul Ilala Lumajang P
16 Sofiah Wulandari Lumajang P
17 Aprilia Tri Nandawati Lumajang P
18 Khirul Umam Lumajang L
19 Wawan Sujiantoro Lumajang L
20 Sahrul Nurmansyah Lumajang L
33

LAMPIRAN C

DAFTAR KELOMPOK BELAJAR SIKLUS I

Kelompok Venus
No Nama
1 Faris Saputra
2 M. Rosikin
3 M. Rohil
4 Nurul Aini

Kelompok Saturnus
No Nama
1 Ana Qurniatul H.
2 Arman Maulana
3 Frencis Adam Yuliandra
4 Intan Maisaroh

Kelompok Mars
No Nama
1 Ilda Eka Kusuma
2 Melly Berlian Nafisa
3 Muhammad Nur Hidayat
4 Nathalia Putri Afandi

Kelompok Yupiter
No Nama
1 Nurul Faidah
2 Nadila Permatasari
3 Silviatul Ilala
4 Sofiah Wulandari

Kelompok Merkurius
No Nama
1 Aprilia Tri Nandawati
2 Khirul Umam
3 Wawan Sujiantoro
4 Sahrul Nurmansyah
34

LAMPIRAN D

DAFTAR KELOMPOK BELAJAR SIKLUS II

Kelompok Ir. Sukarno


No Nama
1 M. Rohil
2 Nurul Aini
3 Ana Qurniatul H.
4 Arman Maulana

Kelompok Drs. Moh. Hatta


No Nama
1 Frencis Adam Yuliandra
2 Intan Maisaroh
3 Ilda Eka Kusuma
4 Melly Berlian Nafisa

Kelompok Ki Hajar Dewantara


No Nama
1 Muhammad Nur Hidayat
2 Nathalia Putri Afandi
3 Nurul Faidah
4 Nadila Permatasari

Kelompok Dr. Sutomo


No Nama
1 Silviatul Ilala
2 Sofiah Wulandari
3 Aprilia Tri Nandawati
4 Khirul Umam

Kelompok PB. Sudirman


No Nama
1 Wawan Sujiantoro
2 Sahrul Nurmansyah
3 Faris Saputra
4 M. Rosikin
35

LAMPIRAN E
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus I
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Satuan pendidikan : SDN Pasrujambe 02


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/I
Alokasi Waktu : 3 × 35 menit

I. Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan


pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan dialog
tertulis.
II. Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh
dengan memperhatikan isi serta perannya
III. Indikator :
Kognitif
A. Produk
1. Menjelaskan pengertian dari dialog
2. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat dialog.
3. Melengkapi dialog sederhana antara dua tokoh dengan tema yang ditentukan
B. Proses
1. Menyusun dialog sederhana antara dua tokoh dengan tema yang ditentukan
Psikomotor
1. Menulis dialog sederhana antara dua tokoh dengan tema yang ditentukan.
Afektif
A. Perilaku Berkarakter
1. Bekerjasama
2. Bertanggung jawab
3. Kreatif
4. Peduli
5. Teliti
I. Keterampilan Sosial
1. menyumbang ide/pendapat dengan komunikatif
2. menjadi pendengar yang baik
3. terampil bertanya

IV. Tujuan Pembelajaran


Kognitif
A. Produk
1. Melalui kegiatan brainstorming dan pengenalan, siswa dapat menjelaskan
pengertian dari dialog
2. Melalui kegiatan brainstorming dan pengenalan, siswa dapat menjelaskan hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam menulis dialog
36

3. Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat melengkapi dialog sederhana antara dua
tokoh dengan tema yang ditentukan
B. Proses
1. Disediakan Lembar Tes Akhir Siklus I, siswa dapat menyusun dialog sederhana
antara dua tokoh dengan tema yang ditentukan
Psikomotor
1. Disediakan LKS Siklus I, siswa dapat menulis dialog sederhana antara dua
tokoh dengan tema yang ditentukan
Afektif
1. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil
mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: bekerjasama, bertanggung
jawab, kreatif, teliti, jujur dan peduli
2. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil
mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: menyumbang ide/pendapat
dengan komunikatif, menjadi pendengar yang baik, terampil bertanya

V. Materi Ajar
Belajar Menulis Dialog Sederhana Dua atau Tiga Tokoh
Dialog adalah percakapan dua tokoh atau lebih yang terstruktur. Dialog juga dapat
diartikan merupakan karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antara dua
tokoh atau lebih.
Keterampilan menyusun dialog dapat kamu kembangkan melalui kegiatan menulis
cerita pendek atau drama. Dalam drama, misalnya, dialog merupakan unsur penting.
Dialog akan mengungkapkan watak para tokoh atau latar dalam cerita

Dialog atau percakapan bisa dilakukan oleh dua orang atau lebih. Biasanya
dalam percakapan dibahas hal-hal yang tidak bisa diselesaikan sendiri. Jadi,
diperlukan pendapat orang lain untuk menulis teks percakapan (dialog), kamu dapat
mengikuti langkah-langkah berikut :
1. Menentukan masalah atau topik yang akan diperbincangkan dalam percakapan.
2. Menentukan tokoh-tokoh yang akan melakukan percakapan.
3. Memperhatikan penggunaan tanda baca misalnya: titik dua (:), tanda petik (“...”),
tanda titik (.), tanda koma (,) dan tanda baca lainnya yang diperlukan dalam
penulisan teks percakapan.

Simak baik-baik contoh teks percakapan di bawah ini!


Pohon Karet
judul
tokoh Ayah : “Ayah harus menyadap getah karet di perkebunan.”
Dewi : “Apa alat yang Ayah bawa itu?”
Ayah : “Wadah penampung getah, mangkuk latek dan pisau sadap”. percakapan
Dewi : “Aku boleh ikut,Yah? Aku ingin belajar menyayat kulit pohon karet!”
Ayah : “Boleh. Nanti kita sayat batang pohon karet menggunakan pisau, sadap dengan
hati-hati, supaya tidak mengenai batang kayunya.”
Dewi : “Setelah itu, apa yang kita lakukan,Yah?”
37

Ayah : “Kita mengutip latek-latek itu. Maksudnya mengumpulkan getah dari tempat
latek ke tempat penampung getah.”
Dewi : “Selanjutnya getah diolah di pabrik ya, Yah?”
Ayah : “Benar. Latek akan diolah menjadi ban mobil dan motor, landasan sepatu karet,
dan barang lainnya.”
Dewi : “Kalau permen karet itu dari latek, Yah?”
Ayah : “Bukan. Permen karet dibuat dari bahan yang berbeda. Ayo, segera berangkat
supaya tidak kesiangan!”
Dewi : “Baik, Yah”

VI. Metode Pembelajaran


a. Informasi/Ceramah
b. Penugasan
c. Tanya jawab
d. Pembelajaran kooperatif teknik “Think-Pair-Share”

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


1. Kegiatan Awal (±10 menit)
a. Guru menkomunikasikan garis besar indikator produk, proses, psikomotor dan
perilaku berkarakter dan keterampilan sosial yang akan dipelajari.
b. Guru melakukan apersepsi, dengan melakukan tanya jawab yang berkaitan
dengan dialog.
i. Pernahkah kalian memerankan suata drama?
ii. Adakah dialog dalam drama yang kalian perankan?
iii. Apa yang kalian ketahui tentang dialog?
iv. Pernahkah kalian menemukan dialog dalam kehidupan sehari-hari?

2. Kegiatan Inti (±85 menit)


Eksplorasi
a. Guru motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki materi menulis dialog
sederhana antara dua tokoh yang akan dibahas.
b. Guru menjelaskan langkah kerja pembelajaran kooperatif teknik “Think-Pair-
Share”.
Elaborasi
c. Guru membimbing siswa untuk berkelompok dengan 4 siswa setiap kelompok
duduk berhadapan. kelompok didasarkan pada pengetahuan siswa tentang Bahasa
Indonesia yang di dapat dari hasil tes refleksi awal.
d. Guru mempresentasikan pengetahuan deklaratif tentang hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menulis dialog, terutama mengacu pada materi menulis dialog
sederhana antar dua tokoh, dan memotivasi siswa agar menjadi pendengar yang
baik.
e. Guru membimbing siswa untuk membaca dialog sederhana berjudul “Pohon
Karet” yang telah disediakan oleh guru di depan kelas.
38

f. Guru membagi lembar kerja LKS I dan bahan yang dibutuhkan pada semua
kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru
bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan
pengarahan pada kelompok yang memerlukan serta mencatat kejadian atau hal-
hal penting pada lembar catatan lapangan.
Konfirmasi
g. Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap
kelompok.
h. Guru memberikan tes akhir siklus I untuk dikerjakan secara individu.

3. Kegiatan Akhir (±10 menit)


a. Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan
merangkum materi.
b. Guru membagikan angket dan meminta siswa untuk mengisi.
c. Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya
dalam mengikuti proses pembelajaran.

VIII. Alat/Bahan/Sumber Belajar


a. KTSP 2006 / Kurikulum SDN Pasrujambe 02
b. Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
c. Buku Bahasa Indonesia V halaman 29-39.
d. BSE Bahasa Indonesia Kelas 5 halaman 8 -11
e. Lembar Kerja Siswa
f. Teks Dialog “ Pohon Karet”
g. Lembar Tes Akhir Siklus

IX. Penilaian
1. Tes tertulis
LKS Siklus I
Kerjakan bersama dengan kelompokmu !
a. Sekarang, coba bayangkan bahwa kamu berperan sebagai Pak Belalang. Coba
lengkapi dialog berikut sesuai peranmu. Miut bertemu Pak Belalang di sawah.
Mereka bercakap-cakap seperti berikut.
Pak Belalang : .... namamu?
Miut : Namaku ....
Pak Belalang : Siapa nama ... mu?
Miut : Ibuku bernama Mama Tia.
Pak Belalang : Mengapa kamu sampai terdampar di sawah?
Miut : Aku terdampar karena ....
Pak Belalang : Mengapa ....
Miut : Tubuhku penuh dengan lumpur karena aku bergulung bajak
pak tani.
b. Buatlah teks dialog antara dua sahabat yang isinya menceritakan pengalaman!
39

Tes Akhir Siklus I


1. Apakah yang dimaksud dengan dialog atau percakapan ?
2. Sebutkan cara sederhana menulis dialog?
3. Taufik : “Kemarin saya pergi ke taman bunga. Saya senang melihat bunga
mekar. Indah sekali.”
Hasan : “Dengan siapa kau ke sana?”
Taufik : “Dengan ayah, ibu, dan adik saya.”
Taufik dan Hasan sedang bercerita tentang . . . .
4. Siswa : “Bagaimana keadaan rumah sakit selama satu bulan ini, Pak?”
Petugas : “Baik-baik, saja! Tidak pernah terjadi suatu kejadian yang berarti.”
Siswa : “....”
Petugas : “Hanya ada empat orang. Masuknya digilir, dua orang masuk siang
dan dua orang masuk malam.”
Pertanyaan yang seharusnya diajukan siswa adalah ... .
5. Perhatikan teks dialog dibawah ini !
Ikut Lomba
Septia : “Feb, bagaimana jika sepulang dari sekolah, kamu mampir ke
rumahku dulu, terus kita berangkat bersama menyaksikan lomba
baca puisi?”
Febi : “Aduh maaf, Tia. Aku nanti ada les menari dan PR-ku banyak.”
Septia : “Oh, ya tidak apa-apa.”
Febi : “Benar? Masalahnya dua minggu lagi aku ikut lomba menari,
Tia. Lho, apa kamu nggak ikut lomba baca puisi?”
Septia : “Jelas ikut, dong! Makanya kuajak kamu supaya memberi
semangat padaku nanti. Kamu kan paling pintar membangkitkan
semangat sehingga penampilanku bagus.”
Febi : “Tentu saja penampilanmu bagus. Kamu kan sudah beberapa kali
ikut lomba baca puisi. Tanpa kehadiranku kamu pasti bisa tampil
bagus”
Septia : “Makasih, Feb. Mudah-mudahan kita semua nanti sama-sama
dapat juara satu ya! Wah, sudah sampai di rumahku nih.
Mampir? Aku masuk dulu yuuuk.”
Febi : “Amiiin, makasih juga, Tia. Yuuuk . . . .”

Tuliskan isi percakapan antara dua tokoh dalam dialog di atas!

2. Kinerja/Perbuatan
Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan, serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Guru Peneliti

Ika Yulia Agustiningtiyas


NIM. 201035049 P
40

LAMPIRAN F
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Satuan pendidikan : SDN Pasrujambe 02


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/I
Alokasi Waktu : 3 × 35 menit

I. Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan


pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan dialog
tertulis.
II. Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh
dengan memperhatikan isi serta perannya
III. Indikator :
Kognitif
A. Produk
1. Menjelaskan cara menulis dialog sederhana antara tiga tokoh.
2. Melengkapi dialog sederhana antara tiga tokoh dengan tema yang ditentukan
3. Mengidentifikasi unsur cerita (tema, tokoh dan latar) dalam dialog sederhana
B. Proses
1. Menyusun dialog sederhana antara tiga tokoh dengan tema yang ditentukan
Psikomotor
1. Menulis dialog sederhana antara tiga tokoh dengan tema yang ditentukan
Afektif
A. Perilaku Berkarakter
1. Bekerjasama
2. Bertanggung jawab
3. Kreatif
4. Peduli
5. Teliti
B. Keterampilan Sosial
1. menyumbang ide/pendapat dengan komunikatif
2. menjadi pendengar yang baik
3. terampil bertanya

IV. Tujuan Pembelajaran


Kognitif
A. Produk
1. Melalui kegiatan tanya jawab, siswa dapat menjelaskan cara menulis dialog
sederhana antara tiga tokoh.
2. Disediakan LKS Siklus II, siswa dapat melengkapi dialog sederhana antara
tiga tokoh dengan tema yang ditentukan
41

3. Disediakan Lembar Tes Akhir Siklus II, siswa dapat mengidentifikasi unsur
cerita (tema, tokoh dan latar) dalam dialog sederhana
B. Proses
1. Disediakan Lembar LKS Siklus II, siswa dapat menyusun dialog sederhana antara
tiga tokoh dengan tema yang ditentukan.
Psikomotor
1. Disediakan Lembar LKS Siklus II, siswa dapat menulis dialog sederhana
antara tiga tokoh dengan tema yang ditentukan
Afektif
1. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil
mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: bekerjasama, bertanggung
jawab, kreatif, teliti, jujur dan peduli
2. Terlibat dalam proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, sambil
mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: menyumbang ide/pendapat
dengan komunikatif, menjadi pendengar yang baik, terampil bertanya

V. Materi Ajar
Baca dan Cermati baik-baik contoh teks percakapan di bawah ini!

Sabuk Pengaman judul


Pagi yang cerah Candra bersama adiknya akan bersiap ke sekolah dengan prolog
diantar Ayah mereka.
tokoh Candra : “Ayo Yah, aku sudah siap! Hampir jam tujuh, nih!” percakapan
Ayah : “Iyaa, itu sabuk pengamannya dipakai dulu. Nah, begitu dong!
Berdoa yuk, baru berangkat!”
Candra : “Aah, Ayah! Mengapa mesti pakai sabuk beginian? Nggak nyaman
ah!”
Adik : “Iya, Yah. Untuk apa sih, ini?”
Ayah : “Adik, Kak Candra, jangan mempermasalahkan nyaman atau tidak
nyaman. Yang penting untuk keamanan dan keselamatan kita dalam
perjalanan. Sabuk ini bisa menahan tubuh kita dari hentakan rem,
sehingga tidak terbentur setir ataupun dinding depan mobil.”
Candra : “Wah, penting sekali ya, Yah!” (sambil garuk-garuk kepala)
Adik : “Tapi di jok belakang nggak ada sabuknya, Yah?”
Candra : “Jok belakang kan agak longgar, Dik. Jadi nggak perlu.”
Ayah : “Tuh, kan Kak Candra tahu, Dik. Memang hentakan rem paling
kuat di jok depan.”
Adik : “Ayah, ayah ... sudah sampai di sekolah, nih!”
Ayah : “Oh, yaa? Nah, cium dulu, hati-hati di sekolah yaa.”
Adik & Candra : “Baik, Ayah.”

Dari percakapan di atas, Candra, Adik dan Ayah adalah nama tokoh-
tokohnya. Percakapan tersebut berisi dialog penjelasan Ayah tentang pentingnya
42

sabuk pengaman pada Candra dan adiknya. Latar tempat dan waktu pada percakapan
tersebut adalah di dalam mobil dalam perjalanan menuju sekolah.

VI. Metode Pembelajaran


1. Informasi/Ceramah
2. Penugasan
3. Tanya jawab
4. Pembelajaran kooperatif teknik “Think-Pair-Share”

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran


1.Kegiatan Awal (±10 menit)
a. Guru menkomunikasikan garis besar indikator produk, proses, psikomotor dan
perilaku berkarakter dan keterampilan sosial yang akan dipelajari.
b. Guru melakukan apersepsi, guru mengulang kembali materi hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menulis dialog yang sudah diberikan pada pertemuan
sebelumnya.
i. Apakah yang harus kita tentukan pertama kali sebelum menulis dialog ?
ii. Setiap percakapan diapit dengan tanda baca apa?

2. Kegiatan Inti (±85 menit)


Eksplorasi
a. Guru motivasi untuk mengarahkan siswa memasuki materi menulis dialog antara
tiga tokoh yang akan dibahas.
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c. Guru meminta siswa untuk duduk sesuai kelompok baru yang telah ditentukan).
Elaborasi
d. Guru mempresentasikan pengetahuan deklaratif tentang menulis dialog sederhana
antara tiga tokoh dan memotivasi siswa agar menjadi pendengar yang baik.
e. Guru membimbing siswa untuk membaca dialog sederhana berjudul “Sabuk
Pengaman” yang telah disediakan oleh guru di depan kelas.
f. Dengan tanya jawab, guru membimbing siswa mendeskripsikan unsur cerita
(tema, tokoh dan latar cerita) dalam dialog “ Sabuk Pengaman”
g. Guru membagi lembar kerja LKS II dan bahan yang dibutuhkan pada semua
kelompok untuk diselesaikan. Selanjutnya, berkeliling ke setiap kelompok. Guru
bersama kolabolator mengamati kerja setiap kelompok dan memberikan
pengarahan pada kelompok yang memerlukan serta mencatat kejadian atau hal-
hal penting pada lembar catatan lapangan.
Konfirmasi
h. Guru bersama siswa dengan tanya jawab membahas pemasalahan pada setiap
kelompok.
i. Guru memberikan tes akhir siklus I untuk dikerjakan secara individu
43

3. Kegiatan Akhir (±10 menit)


a. Secara klasikal guru menekankan materi penting yang harus dipelajari siswa dan
merangkum materi.
b. Guru membimbing siswa untuk mengisi lembar angket yang sebelumnya telah
dibagikan.
c. Guru memberi kata-kata pujian kepada siswa atas keaktifan dan kesungguhannya
dalam mengikuti proses pembelajaran.

VIII. Alat/Bahan/Sumber Belajar


1. KTSP 2006 / Kurikulum SDN Pasrujambe 02
2. Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
3. Buku Bahasa Indonesia V halaman 29-39.
4. BSE Bahasa Indonesia Kelas 5 halaman 8 -11
5. Lembar Kerja Siswa
6. Teks Dialog “ Sabuk Pengaman”
7. Lembar Tes Akhir Siklus

IX. Penilaian
1.Tes Tulis
a. LKS Siklus II
Kerjakan bersama kelompokmu!
1. a. Perhatikan teks percakapan yang berkaitan dengan hiburan berikut ini!

Lomba Kebersihan Kelas


Rian : Kelompok mana yang piket hari Rabu?
Dewi : Aku, Anton, Reno dan Siti. Memangnya ada apa?
Rian : Aku dapat amanat dari ibu guru supaya besok Rabu, kelas dibersihkan
semua. Soalnya akan digunakan untuk lomba Bahasa Indonesia.
Anton : Lho, bukannya itu tugas kita semua, kok hanya yang piket hari Rabu
saja yang membersihkan?
Rian : Itu kan hari piket, kamu?
Reno : Memang. Tapi, kami kurang setuju. Kalau piket seperti biasa tidak apa-
apa, tapi kalau kelas kita dipakai untuk lomba, maka itu menjadi
tanggung jawab kita bersama.
Rian : Ya sudah, kalau begitu hari Rabu piket bersama. Bagaimana teman-
teman?
Semua : Setuju!
Reno : Kalau begitu kita perlu peralatan lebih, seperti kain pel, sapu, pembersih
kaca, pembersih lantai dan sebagainya.
Rian : Nanti kita bisa membawa dari rumah.
Dewi : Begini saja, kita meminjam peralatan dari kantor guru, kan
diperbolehkan.
Rian : Ya sudah, kalau begitu kita tinggal melaksanakan saja.
44

b. Catatlah isi pokok-pokok percakapan itu!


c. Sebutkan tema, tokoh dan latar dalam dialog tersebut!
d. Baca dan peragakan di depan kelas dengan lafal dan intonasi yang wajar!

2. Susun dan Tuliskan teks dialog antara tiga tokoh dengan tema kesehatan!

b. Tes Akhir Siklus II


Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling
benar !
1. Pelaku dialog minimal berjumlah . . . orang.
a. satu c. tiga
b. dua d. empat
2. Menulis dialog tidak memerlukan . . . .
a. topik/masalah
b. tokoh-tokoh pelaku percakapan
c. pemakaian tanda baca dan ejaan
d. bait-bait
3. Teks dialog ditulis dengan kalimat ....
a. berita c. cerita
b. langsung d. puisi
4. Dini : Ah, sudahlah, ikhlaskan saja
Rio : Iya, tetapi aku merasa sayang sekali padanya. Setiap hari aku beri ia
makanan. Aku bersihkan kandangnya.
Hal yang dibicarakan pada dialog di atas ialah ....
a. hilangnya uang di jalan c. hilangnya mainan
b. hilangnya hewan peliharaan d. hilangnya kawan
5. Neni : Kakak tidak apa-apa kalau kamu yang memakainya lebih dahulu.
Riri : Wah, terima kasih ya, kak.
Berdasarkan dialog di atas tokoh Neni bersifat ....
a. pemaaf c. pembimbing
b. penyayang d. pengalah
6. Kalimat langsung ditandai dengan ....
a. tanda petik ("….") c. tanda koma ( , )
b. tanda seru ( ! ) d. tanda tanya ( ? )
7. Sammy : “Sekarang musim hujan, ya Ron?”
Roni : “Betul, Sam. Nyamuk pun mulai banyak.”
Sammy : “Untuk itu, kita perlu menjaga kebersihan agar tidak terjangkit
penyakit.”
Roni : “Benar Sam, lebih baik mencegah daripada mengobati.”
Kesimpulan percakapan di atas adalah
a. musim hujan c. menjaga kebersihan
b. kerja bakti d. nyamuk demam berdarah
45

8. Ibu : “Jangan lupa. Letakkan baik-baik buku itu!” (duduk di kursi goyang)
Bentuk penulisan teks diatas adalah dialog ....
a. puisi c. sajak
b. prosa d. Drama
9. Dialog untuk soal nomor 9 dan 10
Ibu Guru : Sebutkan macam-macam bencana yang terjadi karena alam!
Dewi : Banjir, gempa bumi, longsor.
Anton : (Sambil menyeletuk). Maaf bu, Rina hari ini tidak masuk karena
rumahnya terkena banjir.
Ibu Guru : Ya sudah, kalau begitu kamu kumpulkan uang untuk membantu
Rina!
Dialog antara guru, Dewi dan Anton, terjadi di ….
a. kelas c. lapangan
b. rumah d. kantin
10. Amanat pada persoalan nomor 9 di atas adalah ….
a. Jagalah kebersihan agar tidak banjir
b. Tidak masuk sekolah karena ada musibah itu boleh
c. Bencana itu datang secara tiba-tiba
d. Tolong-menolonglah jika ada teman yang terkena musibah

2. Kinerja/Perbuatan
Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan, serta keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Guru Peneliti

Ika Yulia Agustiningtiyas


NIM. 201035049 P
46

LAMPIRAN G
Menulis Dialog Sederhana Antara Dua Tokoh
 Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan,
LKS informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk
Siklus I karangan, surat undangan dan dialog tertulis.
 Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis dialog sederhana antara dua
tokoh atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya

Kerjakan bersama kelompokmu !

1. Sekarang, coba bayangkan bahwa kamu berperan sebagai Pak Belalang. Coba
lengkapi dialog berikut sesuai peranmu. Miut bertemu Pak Belalang di sawah.
Mereka bercakap-cakap seperti berikut.
Pak Belalang : .... namamu?
Miut : Namaku ....
Pak Belalang : Siapa nama ... mu?
Miut : Ibuku bernama Mama Tia.
Pak Belalang : Mengapa kamu sampai terdampar di sawah?
Miut : Aku terdampar karena ....
Pak Belalang : Mengapa ....
Miut : Tubuhku penuh dengan lumpur karena aku bergulung bajak pak
tani.
2. Buatlah teks dialog antara dua sahabat yang isinya menceritakan pengalaman !

.................... Selamat Mengerjakan .......................


47

LAMPIRAN H
LEMBAR SOAL TES AKHIR SIKLUS I
Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : V ( Enam ) No. Absen :
Semester : I / Ganjil Nilai
:
Satuan Pendidikan : SDN Pasrujambe 02
Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman
secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan
dialog tertulis.
Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis dialog sederhana antara dua tokoh atau tiga tokoh
dengan memperhatikan isi serta perannya

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar !


1. Apakah yang dimaksud dengan dialog atau percakapan ?
2. Sebutkan cara sederhana menulis dialog?
3. Taufik : “Kemarin saya pergi ke taman bunga. Saya senang melihat bunga
mekar. Indah sekali.”
Hasan : “Dengan siapa kau ke sana?”
Taufik : “Dengan ayah, ibu, dan adik saya.”
Taufik dan Hasan sedang bercerita tentang . . . .
4. Siswa : “Bagaimana keadaan rumah sakit selama satu bulan ini, Pak?”
Petugas : “Baik-baik, saja! Tidak pernah terjadi suatu kejadian yang berarti.”
Siswa : “....”
Petugas : “Hanya ada empat orang. Masuknya digilir, dua orang masuk siang dan
dua orang masuk malam.”
Pertanyaan yang seharusnya diajukan siswa adalah ... .
5. Perhatikan teks dialog dibawah ini !
Ikut Lomba
Septia : “Feb, bagaimana jika sepulang dari sekolah, kamu mampir ke rumahku
dulu, terus kita berangkat bersama menyaksikan lomba baca puisi?”
Febi : “Aduh maaf, Tia. Aku nanti ada les menari dan PR-ku banyak.”
Septia : “Oh, ya tidak apa-apa.”
Febi : “Benar? Masalahnya dua minggu lagi aku ikut lomba menari, Tia. Lho,
apa kamu nggak ikut lomba baca puisi?”
Septia : “Jelas ikut, dong! Makanya kuajak kamu supaya memberi semangat
padaku nanti. Kamu kan paling pintar membangkitkan semangat
sehingga penampilanku bagus.”
Febi : “Tentu saja penampilanmu bagus. Kamu kan sudah beberapa kali ikut
lomba baca puisi. Tanpa kehadiranku kamu pasti bisa tampil bagus”
Septia : “Makasih, Feb. Mudah-mudahan kita semua nanti sama-sama dapat
juara satu ya! Wah, sudah sampai di rumahku nih. Mampir? Aku
masuk dulu yuuuk.”
Febi : “Amiiin, makasih juga, Tia. Yuuuk . . . .”
Tuliskan isi percakapan antara dua tokoh dalam dialog di atas!

................... Selamat Mengerjakan ........................


48

LAMPIRAN I

LEMBAR KUNCI SOAL TES AKHIR SIKLUS I

1. Dialog atau percakapan adalah karya tulis yang disajikan dalam bentuk
percakapan antara dua tokoh atau lebih.

2. a. Menentukan masalah atau topik yang akan diperbincangkan dalam percakapan.


b. Menentukan tokoh-tokoh yang akan melakukan percakapan.
c. Memperhatikan penggunaan tanda baca misalnya: titik dua (:), tanda petik
(“...”), tanda titik (.), tanda koma (,) dan tanda baca lainnya yang diperlukan
dalam penulisan teks percakapan.

3. Pengalaman bertamasya ke taman bunga.

4. “Berapa petugas yang berjaga setiap harinya, Pak?”

5. Percakapan di atas berisi keinginan Septia untuk mengajak Febi menonton lomba
baca puisi. Septia ingin mendapat dukungan dari Febi. Febi tidak dapat
mendampingi Septia karena ia harus les menari dan mengerjakan PR. Septia
memaklumi keadaan Febi. (kebijakan guru)
49

LAMPIRAN J
Menulis Dialog Sederhana Antara Tiga Tokoh
 Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan,
LKS informasi dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk
Siklus II karangan, surat undangan dan dialog tertulis.
 Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis dialog sederhana antara dua
tokoh atau tiga tokoh dengan memperhatikan isi serta perannya

Kerjakan bersama kelompokmu !

1. a. Perhatikan teks percakapan yang berkaitan dengan hiburan berikut ini!


Lomba Kebersihan Kelas
Rian : Kelompok mana yang piket hari Rabu?
Dewi : Aku, Anton, Reno dan Siti. Memangnya ada apa?
Rian : Aku dapat amanat dari ibu guru supaya besok Rabu, kelas dibersihkan
semua. Soalnya akan digunakan untuk lomba Bahasa Indonesia.
Anton : Lho, bukannya itu tugas kita semua, kok hanya yang piket hari Rabu
saja yang membersihkan?
Rian : Itu kan hari piket, kamu?
Reno : Memang. Tapi, kami kurang setuju. Kalau piket seperti biasa tidak apa-
apa, tapi kalau kelas kita dipakai untuk lomba, maka itu menjadi
tanggung jawab kita bersama.
Rian : Ya sudah, kalau begitu hari Rabu piket bersama. Bagaimana teman-
teman?
Semua : Setuju!
Reno : Kalau begitu kita perlu peralatan lebih, seperti kain pel, sapu, pembersih
kaca, pembersih lantai dan sebagainya.
Rian : Nanti kita bisa membawa dari rumah.
Dewi : Begini saja, kita meminjam peralatan dari kantor guru, kan
diperbolehkan.
Rian : Ya sudah, kalau begitu kita tinggal melaksanakan saja.

b. Catatlah isi pokok-pokok percakapan itu!


........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................

c. Sebutkan tema, tokoh dan latar dalam dialog tersebut!


Tema = ................................................................................................
Tokoh = ................................................................................................
Latar dialog = ................................................................................................

d. Baca dan peragakan di depan kelas dengan lafal dan intonasi yang wajar!
50

2. Susun dan Tuliskan teks dialog antara tiga tokoh dengan tema kesehatan!

........................................................

................... Selamat Mengerjakan ........................


51

LAMPIRAN K
LEMBAR SOAL TES AKHIR SIKLUS II
Nama Siswa :
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : V ( Enam ) No. Absen :
Semester : I / Ganjil Nilai :
Satuan Pendidikan : SDN Pasrujambe 02
Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan pengalaman
secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan dan
dialog tertulis.
Kompetensi Dasar : 4.3 Menulis dialog sederhana antara dua tokoh atau tiga tokoh
dengan memperhatikan isi serta perannya
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling
benar !

1. Pelaku dialog minimal berjumlah . . . orang.


a. satu c. tiga
b. dua d. Empat

2. Menulis dialog tidak memerlukan . . . .


a. topik/masalah
b. tokoh-tokoh pelaku percakapan
c. pemakaian tanda baca dan ejaan
d. bait-bait

3. Teks dialog ditulis dengan kalimat ....


a. berita c. cerita
b. langsung d. Puisi

4. Dini : Ah, sudahlah, ikhlaskan saja


Rio : Iya, tetapi aku merasa sayang sekali padanya. Setiap hari aku beri ia
makanan. Aku bersihkan kandangnya.
Hal yang dibicarakan pada dialog di atas ialah ....
a. hilangnya uang di jalan c. hilangnya mainan
b. hilangnya hewan peliharaan d. hilangnya kawan

5. Neni : Kakak tidak apa-apa kalau kamu yang memakainya lebih dahulu.
Riri : Wah, terima kasih ya, kak.
Berdasarkan dialog di atas tokoh Neni bersifat ....
a. pemaaf c. pembimbing
b. penyayang d. Pengalah

6. Kalimat langsung ditandai dengan ....


a. tanda petik ("….") c. tanda koma ( , )
b. tanda seru ( ! ) d. tanda tanya ( ? )
52

7. Sammy : “Sekarang musim hujan, ya Ron?”


Roni : “Betul, Sam. Nyamuk pun mulai banyak.”
Sammy : “Untuk itu, kita perlu menjaga kebersihan agar tidak terjangkit
penyakit.”
Roni : “Benar Sam, lebih baik mencegah daripada mengobati.”
Kesimpulan percakapan di atas adalah ....
a. musim hujan c. menjaga kebersihan
b. kerja bakti d. nyamuk demam berdarah

8. Ibu : “Jangan lupa. Letakkan baik-baik buku itu!” (duduk di kursi goyang)
Bentuk penulisan teks diatas adalah dialog ....
a. puisi c. sajak
b. prosa d. Drama

9. Dialog untuk soal nomor 9 dan 10


Ibu Guru : Sebutkan macam-macam bencana yang terjadi karena alam!
Dewi : Banjir, gempa bumi, longsor.
Anton : (Sambil menyeletuk). Maaf bu, Rina hari ini tidak masuk karena
rumahnya terkena banjir.
Ibu Guru : Ya sudah, kalau begitu kamu kumpulkan uang untuk membantu
Rina!
Dialog antara guru, Dewi dan Anton, terjadi di ….
a. kelas c. lapangan
b. rumah d. Kantin

10. Amanat pada persoalan nomor 9 di atas adalah ….


a. Jagalah kebersihan agar tidak banjir
b. Tidak masuk sekolah karena ada musibah itu boleh
c. Bencana itu datang secara tiba-tiba
d. Tolong-menolonglah jika ada teman yang terkena musibah

.................... Selamat Mengerjakan ........................


53

LAMPIRAN L

LEMBAR KUNCI SOAL TES AKHIR SIKLUS II

1. B 6. A

2. D 7. C

3. B 8. D

4. B 9. A

5. D 10. D
54

LAMPIRAN M
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Sekolah : SDN Pasrujambe 02
Kelas : V ( Lima )
Siklus ke : ....

Kegiatan Ya Tidak
A. Pendahuluan
1. Guru melakukan apersepsi
2. Guru memberikan motivasi
3. Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai
4. Guru menjelaskan langkah-langkah PBM
B. Kegiatan Inti
1. Guru mengelompokkan siswa
2. Guru mengontrol kesiapan siswa dalam berkelompok
3. Guru menjelaskan materi / memberi contoh
4. Guru mengamati kerja kelompok
5. Guru membantu kelompok
6. Guru memberikan pujian
7. Guru melakukan penilaian proses
8. Guru melakukan pengembangan materi pelajaran
C. Penutup
1. Guru membuat rangkuman materi bersama siswa
2. Guru melaksanakan tes
3. Guru memberikan tugas rumah
Kolabolator

Sukanto, S.Pd.
NIP.
55

LAMPIRAN N
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Sekolah : SDN Pasrujambe 02
Kelas : V ( Lima )
Siklus ke : ....

Aspek yang diobservasi


Perhatian
Pengerjaan Bekerja Skor %
No Nama Bertanya terhadap
tugas kelompok
pelajaran
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Faris Saputra
2 M. Rosikin
3 M. Rohil
4 Nurul Aini
5 Ana Qurniatul H.
6 Arman Maulana
7 Frencis Adam Yuliandra
8 Intan Maisaroh
9 Ilda Eka Kusuma
10 Melly Berlian Nafisa
Muhammad Nur
11
Hidayat
12 Nathalia Putri Afandi
13 Nurul Faidah
14 Nadila Permatasari
15 Silviatul Ilala
16 Sofiah Wulandari
17 Aprilia Tri Nandawati
18 Khirul Umam
19 Wawan Sujiantoro
20 Sahrul Nurmansyah
Jumlah
Prosentase

Guru Peneliti

Ika Yulia Agustiningtiyas


NIM. 201035049 P
56

LAMPIRAN O
LEMBAR ANALISIS NILAI TES TULIS AKHIR SIKLUS
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Nomor dan Skor


K
Soal Jml Ketuntasan
No Nama Nilai K
1 2 3 4 5 Skor
M
Ya tidak
1 Faris Saputra
2 M. Rosikin
3 M. Rohil
4 Nurul Aini
5 Ana Qurniatul H.
6 Arman Maulana
7 Frencis Adam Yuliandra
8 Intan Maisaroh
9 Ilda Eka Kusuma
10 Melly Berlian Nafisa
Muhammad Nur
11
Hidayat
12 Nathalia Putri Afandi
13 Nurul Faidah
14 Nadila Permatasari
15 Silviatul Ilala
16 Sofiah Wulandari
17 Aprilia Tri Nandawati
18 Khirul Umam
19 Wawan Sujiantoro
20 Sahrul Nurmansyah
Rata-rata kelas

Guru Peneliti

Ika Yulia Agustiningtiyas


NIM. 201035049 P
57

LAMPIRAN P

FORMAT CATATAN LAPANGAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Hari, Tanggal:


Materi Pelajaran : Menulis Dialog Waktu :
Kelas : V ( Lima ) Siklus ke :
58

LAMPIRAN Q
LEMBAR ANGKET SISWA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Hari, Tanggal:


Materi Pelajaran : Menulis Dialog Waktu :
Kelas : V ( Lima ) Siklus ke :
Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai dengan pendapatmu !

No Pertanyaan Ya Tidak Ket

1. Menurut anda apakah model belajar ini baru ?

Apakah anda sebelumnya pernah


2.
mendapatkan ?

3. Jika pernah, di kelas berapa ?

Apakah anda mengalami kesulitan dalam


4.
pembelajaran ?

Menurut anda apakah model belajar ini


5.
menyenangkan ?

6. Jika “Ya” apakah perlu diteruskan ?

Nama Siswa :

Pendapat :

Anda mungkin juga menyukai