Anda di halaman 1dari 14

METODE DALAM PEMBELAJARAN IPA di SD

Nama Kelompok 3

1. Ni Kadek Antari :834793018


2. Ni Made Indah Ambarawati :834792958

Program Studi S1 Pgsd Bi Pokjar Kuta Utara


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka Cabang Denpasar
Tahun Akademik
2019
METODE DALAM PEMBELAJARAAN IPA SD

KB 1.

A. PENGERTIAN

Unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan siswa


untuk belajar. Belajar dapat dirangsang dan diarahkan dengan berbagai macam cara
yang mengarah kepada tujuan yang berlain lain pula. Tetapi apa pun subjeknya
mengajar pada hakikatnya tidak lebih dari sekedar menolong para siswa untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, serta idealisme, dan apresiasi yang
menjerumus kepada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa.
Metode mengajar berbeda dengan teknik mengajar. Metode mengajar menyangkut
pengertian yang luas. Metode dapat dianggap sebagai prosedur atau proses yang
teratur. Teknik merupakan sesuatu yang dianggap menyangkut pengertian yang lebih
sempit. Hubungan antara metode dan teknik dapat diumpamakan sebagai hubungan
strategi dan taktik. Taktik bersifat lebih praktis dan merupakan penjabaraan dari
strategi.
Jadi dapat dikatakan bahwa metode ini merupakan keseluruhan teknik-teknik yang
mendukungnya dengan keserasian yang dapat dipertanggung jawabkan. Suatu metode
mengajar dapat terdiri atas beberapa atau banyak teknik mengajar. Tetapi, suatu teknik
mengajar bukanlah monopoli dari suatu metode mengajar tertentu. Suatu teknik
tertentu dapat merupakan bagian dari suatu metode, tetapi sekaligus juga menjadi
bagian dari metode yang lain. Sehingga dapat dikatakan keanekaragaman metode
mengajar itu, jumlah nya tidak terbatas. Sedangkan teknik mengajar jumlah nya
terbatas.

B. JENIS METODE DALAM PEMBELAJARAN IPA


Jenis metode yang dapat anda gunakan dalam proses pembelajaran IPA antara lain:
Metode penugasan, diskusi, tanya jawaab, latihan, ceramah, simulasi, proyek, studi
lapangan/ widyawisata, demonstrasi dan eksperimen.
1. Metode Penugasan
Bila anda memberikan tugas kepada murid anda harus ada pedoman tugas yang
harus dikerjakan murid anda, murid harus mengetahui dengan jelas apa yang
diharapkan dari tugas itu. Tujuan apa yang harus dicapai dari tugas itu.
2. Metode Diskusi
Dalam pelajarann IPA metode diskusi perlu anda lakukan sebab banya
kebaikannya antara lain :
a. Semua murid bebas mengemukakan pendapat
b. Merupakan cara yang efektif untuk mengajukan permasalahan
c. Mempertinggi peran serta murid secara perorangan
d. Mendorong rasa persatuan dan mengembangkan rasa sosial
e. Mengembangkan kepemimpinan dan menghayati kepemimpinan bersama

Murid yang berperan sebagai pemimpin mempunyai tugas:


a. Menjaga agar peserta tidak berebut dalam berbicara
b. Mengembalikan pembicaraan peserta yang menyimpang pada pokok
permasalah yang benar
c. Mendorong peserta yang pemalu dan pendiam
d. Memberi jalan keluar bila pembicaraan mengalami hambatan
Tugas sebagai guru antara lain:
a. Memberikan garis-garis besar pokok persoalan
b. Memantau, memberi jalan keluar bila macet dn menglami jalan buntu
c. Mampu merumuskan suatu kesimpulan

3. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab digunakan untuk mengetahui sejauh mana murid mengerti
dan mengingat tentang fakta yang dipelajari dan didengar.

4. Metode Latihan
Tujuan metode latihan dalam pembelajaran IPA umumnya pertama agar murid
memiliki keterampilan gerak, seperti menggunakan alat-alat IPA membuat alat
peraga. Kedua, bertujuan mengembangkan langkah kecakapan intelek.

5. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang paling tradisional yaitu guru berbicara dn
murid mendengarkan

6. Metode Simulasi
Simulasi adalah tingkah laku yang anda kehendaki sebelum tingkahlaku itu anda
lakukan di depan kelas. Dalam simulasi percobaan IPA murid dapat berperan
sedang melakukan pemasangan alat, mengukur, menimba, mengamati, mencatat
hasilnya dan menyampaikan kesimpulan dalam bentuk lisan.

7. Metode Proyek
Pada tingkat SD metode proyek agak sukar diterapkan karena proyek merupakan
suatu penugasan yang memerlukan pemikiran dan tindakan yang membangun dari
siswa. Proyek memerlukan perencanaan yang rinci, lebih bnyak pandangan ke
depan.

8. Metode Studi Lapangan


Dalam melakukan studi lapangan, anda hendaknya hanya berperan sebagai
pembimbing atau nara sumber. Biarkanlah murid-murid yang mengamati,
mengukur, ngenghitung, menganalisis dan menarik kesimpulann sendiri

9. Metode demontrasi

Kelemahan Metode demontrasi antara lain tidak semua murid dapat ikut akti.
Mungkin hanya sebagian kecil murid saja yang dpaat mencobanya,

10. Metode eksperimen

Metode eksperimen adalah metode yang banyak digunakan dalam mempelajari IPA

KB 2. Penggunaan Metode dalam Pembelajaran IPA

A. MEMILIH METODE BELAJAR UNTUK PEMBELAJARAN IPA


Di bawah ini akan kita uraikan garis besar faktor-faktor yang perlu menjadi
bahan pertimbangan bagi kita, ketika kita hendak memilih metode belajar tertentu.
1. Metode Belajar Hendaknya Sesuai dengan Tujuan
Pengajaran IPA di SD, berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut. a)
berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungan, b) beragam dan terpadu, c) tanggap terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, d) relevan dengan kebutuhan kehidupan,
e) menyeluruh dan berkeseimbangan, f) belajar sepanjang hayat, g) seimbang
antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
2. Metode Belajar Hendaknya Diadaptasikan dengan Kemampuan Siswa
Metode mengajar perlu disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan
para siswa, kita perlu realistis menghadapi hal seperti ini. Tetapi, kita perlu hati-
hati, sehingga kita tidak keliru dalam membuat keputusan tentang kemampuan
siswa kita. Kita harus dapat mengetahui dengan pasti, apakah ketidakmampuan
para siswa itu benar-benar karena tidak mampu, atau sebenarnya mereka
mampu tetapi malas. Untuk itu perlu diciptakan alat penilaian yang tepat.
3. Metode Belajar Hendaknya Sesuai dengan Psikologi Belajar
Dalam hubungannya dengan psikologi belajar ini, sering kali kita
mengabaikan dua hal penting, yaitu: pengulangan secara berkala dan
pemberian pengalaman langsung. Kesempatan untuk memperoleh
pengulangan secara berkala, tidak berarti harus mengulang-ulang menjelaskan
atau membaca sesuatu, tetapi melalui pengulangan lewat latihan-latihan,
menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lainnya atau melalui
teknik identifikasi dan pemecahan masalah.
4. Metode Belajar Hendaknya Disesuaikan dengan Bahan Pengajaran
Kiranya dapat kita mengerti bahwa metode belajar untuk mata pelajaran
yang satu berbeda dengan mata pelajaran yang lain. Apa yang disebut metode
mengajar yang baik, berbeda untuk mata pelajaran yang satu dengan mata
pelajaran yang lain. Di dalam setiap mata pelajaran tidak dapat dihindari
penggunaan beraneka ragam metode mengajar. Tiap pokok bahasan sedikit
banyak bersifat khas, dan menuntut penggunaan metode yang khas pula.
5. Metode Belajar Hendaknya Disesuaikan dengan Alokasi Waktu dan Sarana
Prasarana yang Tersedia
Walaupun kita ingin mengajarkan suatu topik bahasan secara ideal, kita
jangan lupa membatasi diri dengan ketersediaan waktu yang telah kita tetapkan.
Jika hal itu tidak dapat kita penuhi (misalnya bahan pengajaran tidak selesai
pada akhir semester) maka dapat kita katakan metode yang kita gunakan itu
tidak tepat.
6. Metode Belajar Hendaknya sesuai dengan Pribadi Guru
Sebagai pedoman umum, kita dapat berpijak kepada hal berikut: apapun
metode yang dipakai oleh seorang guru, maka metode itu harus dianggap
sebagai yang terbaik bagi dirinya, harus sesuai dengan kepribadiannya Metode
mengajar yang digunakan oleh seorang guru, tidak harus sama dengan yang
digunakan oleh guru lain, tetapi juga tidak harus berbeda dengan metode yang
digunakan oleh guru lain. Jadi yang penting adalah diri kita sendiri, kepribadian
kita sendiri. Metode mengajar yang kita gunakan hendaknya yang sesuai
dengan pribadi kita, yang dapat kita lakukan dengan baik.

B. CONTOH PENERAPAN METODE DALAM PEMBELAJARAN IPA SD


KELAS I- VI
Contoh yang akan kita sajikan di bawah ini hanya merupakan salah satu
alternatif dari pembelajaran IPA SD Kelas I. Sangat terbuka bagi Anda untuk
melakukan improvisasi dan modifikasi terhadap pendekatan atau metode yang
dicontohkan di bawah ini.
Aspek : Benda di sekitar kita
Sub aspek : ciri-ciri benda
1. Metode belajar yang digunakan
Untuk sub aspek ini kita menggunakan metode eksperimen. Metode
eksperimen adalah suatu cara penyajian materi pelajaran di mana siswa secara aktif
melakukan dan membuktikan sendiri tentang materi yang sedang di pelajarinya.
2. Proses pembelajaran
Tahap perencanaan, pada tahap ini kita perlu menjelaskan kepada siswa
tentang tujuan eksperimen. Mereka harus memahami masalah yang akan diamati
melalui eksperimen, yaitu:
a. apakah bentuk benda yang kamu amati berbeda-beda;
b. apakah ada bentuk benda yang kamu amati sama;
c. sebutkan bentuk-bentuk benda yang kamu amati;
Selama eksperimen berlangsung kita harus mengawasi kegiatan siswa. Bila
perlu memberikan pertanyaan yang menunjang kesempurnaan pengamatan yang
dilakukan siswa.
3. evaluasi terhadap metode yang digunakan
Untuk mengukur metode yang digunakan kita menilai sukses jika:
a. siswa dapat melakukan prosedur eksperimen dengan benar;
b. dengan mengamati benda-benda siswa dapat menyebutkan bentuk, wama
dan ukuran benda.

C. METODE BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS II


Aspek : Benda dan sifatnya
Subaspek : Perbedaan benda padat dan benda cair
1. Metode belajar yang digunakan
Untuk subaspek ini kita menggunakan metode studi lapangan. Metode ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif. Secara teknis
pembelajaran dalam metode ini meliputi 3 fase. Fase perencanaan permulaan, fase
pengerjaan dan fase kulminasi.
2. Proses pembelajaran
Pada fase perencanaan (1) kita membagi anak menjadi beberapa kelompok,
memberi tugas sesuai dengan masalah yang akan di bahas dan memberi arahan
mengenai sumber/tempat di mana masalah itu harus di teliti/di amati.
Tugas/masalah yang mungkin diberikan kepada siswa untuk subaspek di atas
antaranya:
a. menunjukkan beragam jenis benda padat dan benda cair yang ada di sekitar.
b. membedakan ciri benda padat dan benda cair.
c. mengelompokkan benda padat dan benda cair beserta contohnya.
Setelah studi lapangan selesai kita harus mengumpulkan hasil pengalaman
siswa, mendiskusikannya secara klasikal dan mengevaluasi dengan tes atau tanya
jawab.
3. Evaluasi terhadap metode yang digunakan untuk mengukur metode yang
digunakan kita menilai sukses jika:
a. siswa dapat melakukan prosedur/eksperimen/pengamatan dengan benar.
b. melalui eksperimen/pengamatan lapangan siswa dapat menunjukkan
beragam jenis benda padat dan benda sairnya ada di sekitar.

D. METODE BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD KELAS III


1. Pokok Bahasan: Sumber Daya Alam
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode sumbang saran
(brain-storming). Metode brainstorming adalah cara mengajar yang
dilaksanakan oleh guru di dalam kelas dengan melontarkan suatu masalah,
kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau komentar sehingga
mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru. Tujuan metode
ini untuk mengupas habis apa yang dipikirkan para siswa.
b. Proses pembelajaran
Dalam pelaksanaan metode ini, tugas kita memberikan masalah yang
mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka menanggapi. Kita tidak
boleh mengomentari pendapat siswa itu benar/salah, sehingga semua siswa di
dalam kelas mendapat giliran, tidak perlu komentar atau evaluasi. Siswa
bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar atau
bertanya. Siswa yang kurang aktif perlu dipancing agar turut berpartisipasi aktif
dan berani mengemukakan pendapatnya.
Untuk pokok bahasan ini, masalah yang dapat kita ajukan di antaranya:
1) apa yang dimaksud dengan sumber daya alam?
2) apakah semua sumber daya alam dapat diperbaharui?
3) bagaimana cara yang dapat kita lakukan untuk mengkonservasikan sumber
daya alam?
Di akhir kegiatan, jika kita menilai terdapat kesalahan konsep
(miskonsepsi) yang berkembang dalam pembicaraan. Kita harus mampu
menyampaikannya secara bijak sehingga tidak satu siswa pun yang merasa
dirinya dipojokkan. Kita harus mampu memelihara motivasi mereka untuk tetap
berani mengemukakan pendapatnya.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Untuk keberhasilan metode yang digunakan, kita menilai berhasil jika
selama kegiatan seluruh siswa terlibat aktif dalam menanggapi masalah dengan
mengemukakan pendapat, komentar, bertanya, atau mengemukakan masalah
baru dan mampu menyampaikannya dengan bahasa dan kalimat yang baik.

E. METODE BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD KELAS IV


1. Pokok Bahasan: Alat Indera dan Fungsinya
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode ceramah. Metode
ini merupakan metode yang paling tradisional dalam sejarah pendidikan. Dalam
metode ini guru mentransferkan ilmu kepada siswanya secara lisan. Cara ini
kadang-kadang .membosankan maka dalam pelaksanaannya memerlukan
keterampilan tertentu (metode ceramah plus).
b. Proses pembelajaran
Media yang dibutuhkan media yang bisa menyuguhkan secara detil alat-
alat indera (indera penglihat, pendengar, pengecap, peraba, dan pembau).
Pembelajaran diawali dengan memperkenalkan alat-alat indera, fungsi dan
bagian-bagiannya. Sekali-kali libatkan siswa untuk mengulang menunjukkan
bagian dari alat-alat indera tertentu, atau mengamati alat-alat indera teman
sebangkunya. Jika siswa sudah benar-benar memahami, pembahasan
dilanjutkan dengan membahas mekanisme kerja dari masing-masing alat
indera. Pada akhir pembelajaran, sebaiknya kita melakukan resitasi untuk
konsep-konsep yang penting atau konsep-konsep yang menurut perkiraan kita
sulit dipahami. Akan lebih mantap lagi kalau kita memberikan tugas rumah
berupa latihan.
c. Evaluasi terhadap pendekatan dan metode yang digunakan
Untuk evaluasi metode belajar, diorientasikan pada proses
pembelajaran. Metode dinilai berhasil jika fase perencanaan, fase pengerjaan
unit dan fase kulminasi berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
2. Pokok Bahasan: Hubungan antar Makhluk Kelas IV
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode simulasi. Seperti
kita ketahui, konsep adalah suatu ide yang mengikat banyak fakta menjadi satu.
Sedangkan simulasi merupakan suatu metode di mana siswa dapat memerankan
tingkah laku seseorang atau objek dalam keadaan yang dikehendaki.
b. Proses pembelajaran
Pada tahap perencanaan, kita harus mempersiapkan sejumlah kartu
bergambar yang mewakili produsen, hewan herbivora, hewan camivora, dan
hewan omnivora. Memberi tugas sesuai dengan masalah yang akan dibahas dan
memberi petunjuk tentang teknik simulasi yang akan dilaksanakan. Kepada
setiap siswa diberikan satu kartu yang berbeda satu sama lainnya. Fase simulasi.
Pada fase ini siswa diberi tugas untuk memerankan objek seperti yang tertera
pada kartu yang dipegangnya secara bergilir. Demikian permainan ini terus
dilakukan sehingga siswa memperoleh pengertian tentang rantai makanan dan
jaring-jaring makanan melalui pemahaman konsep-konsep dan hubungan antar
konsep. Untuk mengonkretkan adanya hubungan makan-memakan, kita bisa
menggunakan tali rafia yang diberi tanda anak panah. Sehingga siswa bisa
membedakan antara jaring-jaring makanan dengan rantai makanan. Dari
permainan tadi akan diperoleh fakta-fakta misalnya: bebek memerlukan
bekicot. Harimau memerlukan bebek. Bekicot memerlukan daun talas, dan
yang lainnya. Pada akhir kegiatan diharapkan siswa dapat memperoleh konsep-
konsep dari sejumlah fakta yang didapatkannya dan dapat mengaitkan
hubungan antara konsep yang satu dengan yang lainnya. Sehingga sampai pada
kesimpulan terdapat saling ketergannmgan antara ' hewan, manusia, dan
tumbuhan.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Karena pendekatan ini menitik beratkan pada penemuan konsep dari
sejumlah fakta yang ada dan mengaitkan hubungan antar konsep, maka
pendekatan dinilai berhasil jika siswa mampu menghubungkan konsep yang
satu dengan yang lainnya sehingga membentuk suatu jaring pengetahuan.
Metode simulasi dianggap berhasil jika simulasi berjalan dengan baik dan siswa
menampilkan hasil sesuai dengan tujuan pembelajaran.

F. METODE BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD KELAS V


1. Pokok Bahasan: Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode studi lapangan.
Metode studi lapangan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara
aktif. Pembelajaran dalam metode ini meliputi 3 fase. Fase
perencanaan/pennulaan, fase pengerjaan unit, dan fase kulminasi.
b. Proses pembelajaran
Pada fase perencanaan (l) kita membagi anak-anak di kelas menjadi
beberapa kelompok, memberi tugas sesuai dengan masalah yang akan dibahas,
dan memberi arahan mengenai sumber-sumber yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah atau tempat di mana masalah itu harus diteliti. Masalah-
masalah yang mungkin dapat kita hadapkan kepada siswa untuk pokok bahasan
di atas di antaranya: 1) Apakah hewan melakukan penyesuaian diri terhadap
lingkungannya dalam memperoleh makanan? 2) Bagaimana cara hewan
menyesuaikan diri untuk melindungi diri dari musuhnya? 3) Apakah tumbuhan
dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat hidupnya? Pada fase
pengerjaan unit (2) siswa terjun ke lapangan, belajar di perpustakaan dan survei
di lapangan. Kita mengontrol apa yang dikerjakan siswa, memberi
saran/pertanyaan, membantu merumuskan kesimpulan bila perlu. Fase ketiga,
fase kulminasi (3). Setelah siswa bekerja di lapangan sepenuhnya, hasil
kerjanya dibawa ke kelas. Mereka tetap bekerja dalam kelompok. Hasil
data/informasi diolah sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Cara ini lebih menitikberatkan kepada “bagaimana siswa belajar” dan
bukan “apa yang mereka pelajari”, maka evaluasi untuk ini diorientasikan
kepada proses mental anak selama pembelajaran berlangsung.

2. Pokok Bahasan: Tumbuhan Hijau


a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode eksperimen.
Seperti telah kita ketahui, penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan
agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas
persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri.
b. Proses pembelajaran
Tahap perencanaan, pada tahap ini kita perlu menjelaskan kepada siswa
tentang tujuan eksperimen, mereka harus memahami masalah yang akan
dibuktikan melalui eksperimen, yaitu: 1) betulkah tumbuhan hijau dapat
membuat makanan sendiri? 2) apakah pertumbuhan tanaman dapat kita amati?
Selama eksperimen berlangsung kita harus mengawasi pekerjaan siswa. Untuk
membuktikan bahwa tumbuhan hijau dapat membuat makanannya sendiri, kita
dapat melakukan uji amilum dengan larutan lugol. Kemudian menguji
perbedaan kandungan amilum antara daun yang ditutup dengan daun yang tidak
ditutup. Dari percobaan ini diharapkan siswa dapat membuktikan bahwa: 1)
tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri berupa amilum, 2) untuk
proses pembuatan makanan tadi diperlukan sinar matahari. Setelah eksperimen
selesai kita harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikannya
secara klasikal dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya jawab.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Untuk mengukur metode yang digunakan kita menilai sukses jika: 1)
siswa dapat melakukan prosedur eksperimen dengan benar 2) dengan
eksperimen siswa dapat membuktikan sendiri bahwa tumbuhan hijau dapat
membuat makanan sendiri dan pertumbuhan tanaman dapat diamati.
3. Pokok Bahasan: Makanan dan Kesehatan
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode kerja kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari 5 (lima) atau 7 (tujuh) siswa, mereka bekerja
bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan
berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan pula oleh guru.
b. Proses pembelajaran
Pada awal pembelajaran, kita harus menjelaskan, apa tujuan kerja
kelompok itu, supaya siswa memahami nilai tambah dari kegiatan tersebut.
Membagi kelas menjadi beberapa kelompok, menjelaskan tugas kepada
masing-masing kelompok dan menunjuk sumber atau bahan-bahan rujukan
yang dapat digunakan siswa untuk dapat mengerjakan tugas dengan baik. Tugas
yang harus dikerj akan siswa adalah sebagai berikut:
1) sebutkan beberapa contoh makanan yang sukar dicerna!
2) apakah makanan ini bermanfaat bagi kesehatan?
3) sebutkan pula beberapa contoh makanan yang mudah dicerna!
4) apakah yang disebut makanan bergizi?
5) beri penjelasan mengapa kita memerlukan berbagai macam
makanan?
Selama kerja kelompok berlangsung, kita berkeliling dari kelompok
yang satu ke kelompok yang lain, bila perlu memberi saran/pertanyaan. Di akhir
”kegiatan kita menyimpulkan kemajuan dan menerima hasil kerja kelompok
tersebut.
c. Evaluasi metode yang digunakan
Metode dinilai berhasil jika selama kegiatan seluruh siswa terlibat
secara aktif berpartisipasi dalam diskusi, tercermin sikap saling menghargai dan
menghormati pendapat, bekerja sama.
4. Pokok Bahasan: Pencernaan Makanan
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini, kita menggunakan metode ceramah. Metode
ini merupakan metode yang paling tradisional dalam sejarah pendidikan, di
mana guru menyampaikan informasi secara lisan.
b. Proses pembelajaran
Supaya penyajian lebih menarik kita gunakan media Media untuk ini
dapat berupa model atau gambar-gambar lepas, sehingga pengajaran tidak
terkesan abstrak. Media yang diperlukan, media yang bisa menyuguhkan
informasi secara detil tentang bagian-bagian alat pencernaan yang meliputi:
mulut (termasuk lidah dan gigi), kerongkongan, lambung, usus halus, usus
besar, poros dan alat-alat tubuh yang terkait dengan pencernaan meliputi: hati,
pankreas, dan kandung empedu. Pembelajaran diawali dengan
memperkenalkan alat-alat pencernaan, fungsi dan kedudukannya. Sekali-kali
libatkan siswa secara fisik jika situasinya memungkinkan. Misalnya
menghitung jumlah gigi teman sebangkunya, mengamati bentuk-bentuk gigi
dengan mengamati gigi teman sebangkunya, memperagakan cara menelan
makanan atau cara menggosok gigi yang benar. Jika kita menilai para siswa
sudah benar-benar menguasai, pembahasan dilanjutkan dengan mekanisme
pencernaan makanan mulai dari makanan dimasukkan ke dalam mulut sampai
terjadinya penyerapan di usus halus. Pada akhir pembelajaran, sebaiknya kita
melakukan pengulangan untuk konsep-konsep yang penting atau konsep-
konsep yang menurut perkiraan kita sulit untuk dipahami.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Metode ceramah dinilai berhasil jika kegiatan pembelajaran
berlangsung dengan tertib dan seluruh siswa terlibat secara aktif dalam
mendengarkan dan memberikan respons yang positif terhadap informasi yang
diberikan guru.
5. Pokok Bahasan: Cahaya
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode penemuan
(discovery). Metode penemuan adalah pembelajaran yang melibatkan proses
mental di mana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip.
Yang dimaksud dengan proses mental tersebut antara lain: mengamati,
mencema, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan,
mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya.
b. Proses pembelajaran
Pada tahap awal untuk metode pembelajaran discovery, kita sebagai
guru harus mampu menciptakan kondisi yang kondusif yang dapat merangsang
proses mental siswa, sehingga siswa mampu menemukan sendiri suatu
informasi melalui pengasimilasian konsep atau prinsip. Untuk pokok bahasan
ini, informasi yang diharapkan ditemukan oleh para siswa dalam proses
pembelajaran adalah: 1) benda dapat dilihat jika ada cahaya jatuh ke benda itu
dan kemudian dipantulkan. 2) cahaya merambat lurus. 3) benda ada yang dapat
dilalui cahaya dan ada yang tidak dapat dilalui cahaya.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Untuk metode belajar ini, kita dapat menilai sukses jika siswa melalui
proses mentalnya mampu menemukan sendiri sesuai dengan tujuan
pembelajaran seperti ditulis di atas.
6. Pokok Bahasan: Energi dan Gaya
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode cooperative
learning (kerja sama belajar). Metode cooperative learning merupakan suatu
cara mengajar yang dilakukan guru di dalam kelas, di dalam metode ini setiap
individu terlibat aktif dalam memecahkan masalah, tukar-menukar pengalaman
dan tukar-menukar informasi dalam kelompok kerja masing-masing.
b. Proses pembelajaran
Kelas dibagi dalam beberapa kelompok. Jumlah kelompok disesuaikan
dengan jumlah masalah yang harus dipecahkan. Untuk pokok bahasan ini, ada
6 (enam) permasalahan yang bisa dipecahkan oleh siswa, jadi setiap kelompok
terdiri dari 6 anggota. Permasalahan yang dimaksud di atas adalah: 1)
pengertian energi dan gunanya bagi kehidupan; 2) bentuk-bentuk dan sumber-
sumber energi; 3) usaha-usaha untuk menghemat energi; 4) pengertian dan
sifat-sifat dari gaya; dll. Keenam permasalahan tersebut kemudian diberikan
kepada masin-gmasing kelompok. Setiap ketua kelompok mendelegasikan
tugas kepada semua anggotanya termasuk dirinya. Masing-masing bertugas
untuk dapat memecahkan satu permasalahan.Setelah diskusi (pemecahan
masalah) selesai, setiap anggota kembali ke kelompoknya masing-masing
untuk melaporkan hasilnya. Selama kegiatan berlangsung guru berkeliling
untuk memberikan masukan dan komentar jika dianggap perlu. Di akhir
pembelajaran kita mengumpulkan hasil penyelesaian tugas, mengevaluasi
termasuk di dalamnya.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Metode dinilai berhasil jika masing-masing siswa mampu
menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepadanya, serta tampak kerja sama
yang harmonis dalam kelompok maupun antar kelompok.

7. Pokok Bahasan: Pesawat Sederhana


a. Metode yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode inkuiri Pengajaran
berdasarkan inkuiri (inquiry) adalah suatu cara belajar yang terpusat pada siswa
(student centered strategy) di mana kelompok-kelompok siswa dihadapkan
pada suatu masalah atau mencari jawaban di dalam prosedur' prosedur atau
struktur kelompok yang digariskan secara jelas.
b. Proses Pembelajaran
Kita menghadapkan permasalahan kepada siswa. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu
yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempelajari, melakukan percobaan
atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka
didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya
laporan kerja kelompok dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi
secara luas. Dari sidang plenolah kesimpulan akan dirumuskan sebagai
kelanjutan hasil kerja kelompok. Masalah yang harus dipecahkan oleh siswa
adalah: 1) bidang miring dapat meringankan pekerjaan kita? 2) katrol dapat
meringankan pekerj aan kita? 3) pengungkit dapat meringankan pekerjaan kita?
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Keberhasilan metode belajar, kita dapat menilai sukses jika siswa
melalui proses mentalnya mampu membuktikan sendiri bahwa bidang miring,
katrol, dan pengungkit merupakan alat sederhana yang mampu memperingan
pekerjaan.
8. Pokok Bahasan: Pengaruh Panas terhadap Benda
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode demonstrasi.
Demonstrasi adalah cara mengajar di mana seorang guru/tim guru,
menunjukkan/memperlihatkan suatu proses misalnya membakar logam hingga
memuai, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati,
mendengar, mungkin meraba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh
guru tersebut.
b. Proses pembelajaran
Sebelum kegiatan berlangsung kita harus mempersiapkan dan meneliti
alat-alat serta bahan yang akan digunakan mengenai jumlah, kondisi, dan
tempatnya. Juga kita perlu mengenal dengan baik, atau telah mencoba terlebih
dahulu, agar demonstrasi itu berhasil. Di samping itu, kita juga hams
menentukan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan. Untuk pokok
bahasan ini hal-hal yang harus didemonstrasikan adalah: 1) cara mengukur
panas, 2) jika logam dipanaskan, maka logam itu akan bertambah panjang. 3)
bila air dipanaskan volumenya bertambah besar
c. Evaluasi metode yang digunakan
Untuk keberhasilan metode, kita nilai berhasil jika selama kegiatan
siswa mengamati dengan baik dan mendapat pengalaman nyata, sehingga siswa
dapat memahami dengan baik setiap informasi yang disajikan.
9. Pokok Bahasan: Magnet
a. Metode mengajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode eksperimen.
Penggunaan metode eksperimen mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari
data dan menemukan scndiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri.
b. Proses pembelajaran
Pada tahap awal pembelajaran, kita perlu menjelaskan kepada siswa
mengenai tujuan eksperimen, mereka harus memahami masalah-masalah yang
akan dibuktikan melalui eksperimen, yaitu: 1) benarkah magnet dapat menarik
benda-benda lain? 2) bagian mana dari magnet yang dapat menarik benda-
benda lain? 3) benarkah kedua ujung magnet selalu menunjuk ke arah utara dan
selatan? Selama eksperimen berlangsung kita harus mengawasi pekerjaan
siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang
kesempurnaan jalannya eksperimen.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Metode yang digunakan, kita menilai sukses jika: 1) Siswa melakukan
prosedur eksperimen dengan benar, 2) Siswa dapat menemukan sendiri
jawaban-jawaban dari semua masalah yang dieksperimenkan.
10. Pokok Bahasan: Beberapa Organ Tubuh Manusia dan Fungsinya
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini, kita menggunakan metode ceramah dan
demonstrasi Metode demonstrasi sebenarnya hampir sama dengan eksperimen.
Tetapi tidak semua siswa melakukan percobaan, hanya melihat saja apa yang
dilakukan oleh guru, atau teman-temannya yang bertugas.
b. Proses pembelajaran
Pembelajaran dimulai dengan memperkenalkan bentuk jantung, paru,
dan hati. Kegunaannya bagi tubuh serta cara-cara untuk memelihara
kesehatannya. Setelah siswa memahami materi yang kita berikan tadi,
selanjutnya siswa memperagakan di depan kelas. Bagaimana cara jantung
memompakan dan menarik kembali darah dan juga cara bernapas yang
menyebabkan udara luar masuk ke dalam paru dan paru mengeluarkan udara
pernapasan. Selama kegiatan berlangsung, kita harus memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengamati dengan baik dan bertanya.
c. Evaluasi terhadap metode belajar yang di gunakan
Metode yang digunakan kita dapat menilai berhasil: untuk metode
ceramah jika pembelajaran berlangsung dengan tertib dan seluruh siswa aktif
mendengarkan dan memberikan respons yang positif terhadap informasi yang
kita berikan.
11. Pokok Bahasan: Darah dan Fungsinya
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini, kita menggunakan metode pemberian tugas
(resitasi). Metode ini juga dapat merupakan selingan untuk variasi teknik
penyajian ataupun dapat berupa pekerjaan rumah. Tugas semacam ini dapat
dikeljakan di luar jam pelajaran, di rumah maupun sebelum pulang, sehingga
dapat dikerjakan bersama temannya.
b. Proses pembelajaran
Tugas yang kita berikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan atau
satu perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya
pada buku paket. Untuk pokok bahasan ini, kita dapat memberikan tugas seperti
yang tersaji di bawah ini.
Petunjuk: Diskusikan soal-soal di bawah ini bersama teman-temanmu di rumah,
catat jawabannya di dalam buku catatan masing-masing!
1) Darah tersusun oleh beberapa bagian darah. Coba sebutkan!
2) Apa perbedaan sel darah merah dan sel darah putih?
3) Apa yang dimaksud dengan plasma darah? Sebutkan zat-zat yang
terkandung di dalam plasma darah itu!
Karena kita telah memberikan tugas, hari berikutnya harus kita cek,
apakah sudah dikerjakan atau belum. Kemudian perlu dievaluasi, karena cara
ini akan memberikan motivasi belajar siswa.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Metode kita nilai berhasil jika seluruh siswa dapat mengerjakan tugas
sesuai dengan tugas yang diberikan.

G. METODE BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD KELAS VI .


1. Pokok Bahasan: Perkembangbiakan Makhluk Hidup dan Tanggapan Makhluk
Hidup terhadap Rangsang
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini kita menggunakan metode penemuan
(discovery). Metode penemuan (discovery) adalah pembelajaran yang
melibatkan proses mental di mana siswa mampu mengasimilasikan suatu
konsep atau prinsip. Yang dimaksud dengan proses mental tersebut antara lain:
mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan,
menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya. Dalam teknik
ini, siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu
sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.
b. Proses pembelajaran
Pada tahap awal untuk metode pembelajaran discovery, kita harus
mampu menciptakan kondisi yang kondusif, yang dapat merangsang proses
mental siswa, sehingga siswa mampu menemukan sendiri suatu informasi
melalui pengasimilasian konsep atau prinsip. Memberi tugas sesuai dengan
informasi yang harus diperoleh, memberi arahan mengenai sumber-sumber
yang dapat digunakan untuk memperoleh infomasi atau tempat di mana
informasi itu harus diteliti. Untuk pokok bahasan ini, infomlasi yang
diharapkan didapatkan siswa adalah: 1) bagaimana tumbuhan berkembang
biak? 2) bagaimana hewan berkembang biak? 3) bagaimana makhluk hidup
menerima dan menanggapi rangsang?
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Keberhasilan metode belajar, kita dapat menilai sukses jika siswa
melalui proses mentalnya mampu menemukan sendiri sejumlah fakta atau
konsep yang diharapkan.
2. Pokok Bahasan: Listrik dalam Kehidupan Kita
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini, kita menggunakan metode eksperimen. Untuk
lebih jelasnya, mengenai metode eksperimen.
b. Proses pembelajaran
Pada tahap awai pembelajaran, kita perlu menjelaskan kepada siswa
mengenai tujuan eksperimen, mereka harus memahami masalah-masalah yang
akan dieksperimenkan yaitu: 1) bahan apa yang dapat menghantarkan listrik?,
2) bagaimana listrik mengalir?, 3) dapatkah energi listrik diubah menjadi energi
bentuk lain?, 4) bagaimana energi listrik dapat terbentuk? Selama eksperimen
berlangsung kita harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran
atau pertanyaan-pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya
eksperimen. Setelah eksperimen selesai, kita harus mengumpulkan hasil
penelitian siswa, mendiskusikan secara klasikal dan mengevaluasi dengan tes
atau sekedar tanya jawab.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Untuk mengukur keberhasilan metode yang digunakan, kita menilai
berhasil jika: 1) siswa melakukan prosedur eksperimen dengan benar; 2) siswa
dapat menemukan sendiri jawaban-jawaban dari semua masalah yang
dieksperimenkan.
3. Pokok Bahasan: Tata Surya
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini, kita menggunakan metode diskusi. Di dalam
metode diskusi, terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang
terlibat, saling menukar pengalaman, informasi, dan memecahkan masalah.
b. Proses pembelajaran
Mengajar dengan metode diskusi berarti membagi ke dalam beberapa
kelompok dan mendelegasikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk
mempersiapkan materi yang akan dipresentasikan dan mempresentasikannya di
depan kelas. Untuk pokok bahasan ini, kita membagi siswa ke dalam 3
kelompok Kelompok pertama bertugas mempresentasikan topik “matahari” di
mana di dalamnya berisikan sifat-sifat matahan', kedudukan matahari dalam
tata surya, dan gravitasi matahari. Kelompok dua mempresentasikan topik
“planet-planet” ben'ntikan planet-planet yang mengelilingi matahari yaitu:
Makurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Nepumus dan Pluto.
Kelompok tiga mempresentasikan materi tentang “komet”, apa itu komet dan
lintasannya. Untuk itu kita harus bisa menciptakan kondisi yang kondusif untuk
berpikir ilmiah.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Metode dapat kita nilai berhasil jika semua siswa terlibat aktif dalam
proses diskusi, proses pembuatan makalah, dan dapat melaksanakan tugas yang
dibebankan kelompoknya dengan baik.
4. Pokok bahasan: bumi dan bulan
a. Metode belajar yang digunakan
Untuk pokok bahasan ini, kita menggunakan metode demonstrasi.
Metode ini hampir sejenis dengan metode eksperimen. Dengan demonstrasi,
proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih terkesan secara
mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna.
b. Proses pembelajaran
Sebelum kegiatan berlangsung, kita harus mempersiapkan dan meneliti
alat-alat serta bahan yang akan digunakan, mengenai jumlah, kondisi dan
tempatnya. Di samping itu, kita juga harus menentukan garis besar langkah-
langkah yang akan dilakukan. Selama demonstrasi berlangsung, kita harus
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati dengan baik dan
bertanya, untuk pokok bahasan ini hal-hal yang perlu didemonstrasikan adalah:
1) membuktikan bahwa dalam kenyataan sehari-hari, daratan atau lautan tidak
terlihat bulat, tetapi datar, 2) proses terjadinya siang dan malam, 3) perbedaan
sudut datang cahaya matahari pada waktu sore atau pagi hari dengan tengah
hari, yang menyebabkan teljadinya perbedaan panas, kedudukan bumi dan
bulan terhadap matahari.
c. Evaluasi terhadap metode yang digunakan
Evaluasi terhadap metode, kita nilai berhasil jika selama kegiatan, siswa
mengamati dengan baik dan dapat memperoleh pengalaman nyata sehingga
siswa dapat memahami dengan baik setiap informasi yang disajikan.

Anda mungkin juga menyukai