Triase
Triase
TUJUAN: TUJUAN: Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa dengan sumber daya
yang minimal dapat menyelamatkan Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa
dengan sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan korban sebanyak mungkin. korban
sebanyak mungkin.
o o Minimal (III)-HIJAU. Pasien mendapat cedera minimal, dapat berjalan dan menolong diri
sendiri atau Minimal (III)-HIJAU. Pasien mendapat cedera minimal, dapat berjalan dan
menolong diri sendiri atau mencari pertolongan. Misalnya : Laserasi minor, memar dan lecet,
luka bakar superfisial. mencari pertolongan. Misalnya : Laserasi minor, memar dan lecet,
luka bakar superfisial.
o o Expextant (0)-HITAM. Pasien menglami cedera mematikan dan akan meninggal meski
mendapat Expextant (0)-HITAM. Pasien menglami cedera mematikan dan akan meninggal
meski mendapat pertolongan. Misalnya : Luka bakar derajat 3 hampir diseluruh tubuh,
kerusakan organ vital, dsb.
KEBIJAKAN: KEBIJAKAN:
1. Radio Komunikasi selalu pada frekuensi 718. 1. Radio Komunikasi selalu pada frekuensi
718. 2. Radio Medik hanya digunakan untuk menyampaikan / menerima berita 2. Radio
Medik hanya digunakan untuk menyampaikan / menerima berita yang penting. yang penting.
PROSEDUR: PROSEDUR: 1. Mengecek kondisi radio medik setiap operan dan melakukan
timbang terima mengenai berita yang masuk dan 1. Mengecek kondisi radio medik setiap
operan dan melakukan timbang terima mengenai berita yang masuk dan yang keluar. yang
keluar. 2. Cara menggunakannya : 2. Cara menggunakannya :
o o Vokal suara jelas dan singkat (tiap pembicaraan tidak boleh lebih dari 10 kata) Vokal
suara jelas dan singkat (tiap pembicaraan tidak boleh lebih dari 10 kata)
o o Bila memanggil, sebut nama yang dituju, baru nama pengirim. Contoh : Bila memanggil,
sebut nama yang dituju, baru nama pengirim. Contoh : RS Dr.Soetomo, IGD Sidoarjo RS
Dr.Soetomo, IGD Sidoarjo memanggil. memanggil.
o o Bila memanggil masih ada pembicaraan di radio, tunggu nada sela, baru memanggil
dengan kata Bila memanggil masih ada pembicaraan di radio, tunggu nada sela, baru
memanggil dengan kata ”KONTEK” (2x) ”KONTEK” (2x)
o o Bila ada yang mempersilahkan sebut nama atau institusi. Contoh : Ya disini IGD Sidoarjo
dengan Bila ada yang mempersilahkan sebut nama atau institusi. Contoh : Ya disini IGD
Sidoarjo dengan operator....... Mau menghubungi IGD Dr. Soetomo. operator....... Mau
menghubungi IGD Dr. Soetomo.
o o Tiap pembicaraan (tidak boleh dari 10 kata) diakhiri den Tiap pembicaraan (tidak boleh
dari 10 kata) diakhiri dengan kata ”GANTI” untuk memberi kesempatan gan kata ”GANTI”
untuk memberi kesempatan kepada yang dituju untuk menulis pesan dan atau memberikan
kesempatan kepada pemanggil untuk kepada yang dituju untuk menulis pesan dan atau
memberikan kesempatan kepada pemanggil untuk masuk karena sifat beritanya lebih penting
(gawat). masuk karena sifat beritanya lebih penting (gawat).
3. Melakukan absensi tiap hari dengan: 3. Melakukan absensi tiap hari dengan:
4. Setiap kali mengirim / menerima pesan harus ditulis pada bu 4. Setiap kali mengirim /
menerima pesan harus ditulis pada buku laporan serta ditandatangani dan nama jelas ku
laporan serta ditandatangani dan nama jelas operator. operator. 5. Segera tindak lanjut isi
pesan. 5. Segera tindak lanjut isi pesan. 6. Bila selesai jangan dimatikan tetapi radio harus
selalu dalam posisi standby. 6. Bila selesai jangan dimatikan tetapi radio harus selalu dalam
posisi standby.
PETUGAS: PETUGAS: Perawat IGD Perawat IGD AMBULANCE AMBULANCE
PROSEDUR: PROSEDUR: Saat di Rumah Sakit Saat di Rumah Sakit A. Kru ambulans
harus mulai menyiapkan ambulans untuk pengiriman berikutnya. A. Kru ambulans harus
mulai menyiapkan ambulans untuk pengiriman berikutnya. 1. Bersihkan dengan cepat ruang
pasien dengan menggunakan sarung tangan industri. 1. Bersihkan dengan cepat ruang pasien
dengan menggunakan sarung tangan industri. 2. Bersihkan darah, muntahan, dan cairan tubuh
lainnya yang mengering di lantai. 2. Bersihkan darah, muntahan, dan cairan tubuh lainnya
yang mengering di lantai. 3. Seka perlengkapan apapun yang terkena percikan. Masukkan
handuk yang digunakan untuk membersihkan 3. Seka perlengkapan apapun yang terkena
percikan. Masukkan handuk yang digunakan untuk membersihkan darah dan cairan tubuh
langsung ke dalam kantung merah. darah dan cairan tubuh langsung ke dalam kantung merah.
4. Buang sampah-sampah seperti bungkus perban, balut yang sudah di 4. Buang sampah-
sampah seperti bungkus perban, balut yang sudah dibuka walaupun belum dipakai, dan buka
walaupun belum dipakai, dan barang-barang sejenis. barang-barang sejenis. 5. Kain linen dan
selimut besar yang kotor dapat dicuci dan digunakan kembali. 5. Kain linen dan selimut besar
yang kotor dapat dicuci dan digunakan kembali. 6. Gunakan pengharum ruangan untuk
menetralisir bau muntah, urin, atau tinja. 6. Gunakan pengharum ruangan untuk menetralisir
bau muntah, urin, atau tinja.
B. Siapkan perlengkapan pernafasan. B. Siapkan perlengkapan pernafasan. 1. Bersihkan dan
disinfeksi benda-benda yang tidak sekali pakai (non disposable) dengan cara yang benar, 1.
Bersihkan dan disinfeksi benda-benda yang tidak sekali pakai (non disposable) dengan cara
yang benar, bersihkan pula unit masker bag-valve yang telah digunakan dan alat-alat
pembantu pernafasan lain serta alat bersihkan pula unit masker bag-valve yang telah
digunakan dan alat-alat pembantu pernafasan lain serta alat untuk terapi inhalasi untuk
mencegah alat-alat tersebut menjadi tempat perkembangan agen infeksi yang dapat untuk
terapi inhalasi untuk mencegah alat-alat tersebut menjadi tempat perkembangan agen infeksi
yang dapat dengan mudah mengkontaminasi pasien berikutnya. Lakukan juga disinfeksi
untuk unit suction. dengan mudah mengkontaminasi pasien berikutnya. Lakukan juga
disinfeksi untuk unit suction. 2. Letakkan barang-barang sekali pakai yang telah digunakan ke
kantung plastik dan bungkus. Ganti barang2. Letakkan barang-barang sekali pakai yang telah
digunakan ke kantung plastik dan bungkus. Ganti barangbarang serupa dengan cadangan
yang dibawa dalam ambulans. barang serupa dengan cadangan yang dibawa dalam ambulans.
C. Ganti barang-barang yang telah digunakan C. Ganti barang-barang yang telah digunakan
1. Segera ganti barang-barang yang telah terpakai di ambulans dengan barang serupa yang
diambil dari ruang 1. Segera ganti barang-barang yang telah terpakai di ambulans dengan
barang serupa yang diambil dari ruang logistik rumah sakit berdasarkan prinsip -satu untuk
satu logistik rumah sakit berdasarkan prinsip -satu untuk satu - seperti balut steril, perban,
handuk, masker oksigen - seperti balut steril, perban, handuk, masker oksigen sekali pakai,
sarung tangan sekali pakai, air steril, dan airways (alat bantu jalan nafas) oral. sekali pakai,
sarung tangan sekali pakai, air steril, dan airways (alat bantu jalan nafas) oral. 2. Tukar
barang-barang seperti bidai dan spinal board yang digunakan oleh pasien dengan barang
serupa dari 2. Tukar barang-barang seperti bidai dan spinal board yang digunakan oleh pasien
dengan barang serupa dari ruang logistik rumah sakit. ruang logistik rumah sakit. 3. Jika
perlengkapan memang bisa ditukar, segera periksa kelengkapan dan fungsi perlengkapan
dengan cepat. 3. Jika perlengkapan memang bisa ditukar, segera periksa kelengkapan dan
fungsi perlengkapan dengan cepat. Beberapa bagian biasanya hilang atau rusak, biasanya
ketika alat Beberapa bagian biasanya hilang atau rusak, biasanya ketika alat-alat imobilisaasi
dilepaskan dari pasien. -alat imobilisaasi dilepaskan dari pasien. 4. Jika menemukan bahwa
ada bagian perlengkapan yang rusak atau tidak lengkap, beritahu otoritas rumah 4. Jika
menemukan bahwa ada bagian perlengkapan yang rusak atau tidak lengkap, beritahu otoritas
rumah sakit untuk mengetahui apakah alat tersebut dapat diperbaiki atau diganti. sakit untuk
mengetahui apakah alat tersebut dapat diperbaiki atau diganti.
TUJUAN: TUJUAN: Sebagai acuan dalam melakukan dekontaminasi saat terjadi bencana.
Sebagai acuan dalam melakukan dekontaminasi saat terjadi bencana.
PROSEDUR: PROSEDUR: 1. Setelah memakai alat 1. Setelah memakai alat proteksi diri
petugas medik proteksi diri petugas medik melakukan dekontaminasi, pastikan melakukan
dekontaminasi, pastikan korban dalam keadaan korban dalam keadaan stabil atau telah
dilakukan stabilisasi fungsi vitalnya. stabil atau telah dilakukan stabilisasi fungsi vitalnya. 2.
Buka seluruh pakaian korban (mengurangi 70-80% kontaminant) 2. Buka seluruh pakaian
korban (mengurangi 70-80% kontaminant) 3. Cuci dari ujung kepala sampai ujung k 3. Cuci
dari ujung kepala sampai ujung kaki dalam 1 menit dgn 6 galon air ( aki dalam 1 menit dgn 6
galon air ( 25 ltr air/ 4-5 ember air) dan 25 ltr air/ 4-5 ember air) dan diperlukan area 22
inches² (66 cm²) per-orang. diperlukan area 22 inches² (66 cm²) per-orang. 4. Lakukan dgn
cepat pencucian / penyiraman seluruh tubuh korban. 4. Lakukan dgn cepat pencucian /
penyiraman seluruh tubuh korban. 5. Gunakan cairan pembersih untuk seluruh tubuh. Cairan
baru 0,5 % Sodium hypochlorite (HTH chlorine) efektif 5. Gunakan cairan pembersih untuk
seluruh tubuh. Cairan baru 0,5 % Sodium hypochlorite (HTH chlorine) efektif utk
kontaminant biologi atau kimia. utk kontaminant biologi atau kimia. 6. Utk kontaminant
biologi perlu waktu 10 menit (hal ini sulit utk korban masal). 6. Utk kontaminant biologi
perlu waktu 10 menit (hal ini sulit utk korban masal). 7. Bersihkan kembali dengan air dari
ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe). 7. Bersihkan kembali dengan air dari ujung
kepala sampai ujung kaki (head to toe). 8. Yakinkan korban sudah dicuci dengan bersih, bila
perlu periksa dan bersihkan kembali dengan air dari ujung 8. Yakinkan korban sudah dicuci
dengan bersih, bila perlu periksa dan bersihkan kembali dengan air dari ujung kepala sampai
ujung kaki. kepala sampai ujung kaki. 9. Keringkan tubuh pasien dan ganti/ berikan pakaian
kering dan bersih. 9. Keringkan tubuh pasien dan ganti/ berikan pakaian kering dan bersih.
10. Korban di masukkan ke ruang UGD/ IRD 10. Korban di masukkan ke ruang UGD/ IRD
sesuai kriteria triage (dapat dilakukan triage ulang walaupun sudah sesuai kriteria triage
(dapat dilakukan triage ulang walaupun sudah dilakukan triage di lapangan. dilakukan triage
di lapangan.
11. Penanganan dilakukan berdasarkan skala prioritas kegawat daruratan korban bencana. 11.
Penanganan dilakukan berdasarkan skala prioritas kegawat daruratan korban bencana. 12.
Pelayanan medik yang diberikan sesuai standar kemampuan rumah sakit. 12. Pelayanan
medik yang diberikan sesuai standar kemampuan rumah sakit. Catatan: Catatan: 1. Pasien
bisa yang bisa berjalan sendiri dan gejala jelas segera lakukan dekontaminasi. 1. Pasien bisa
yang bisa berjalan sendiri dan gejala jelas segera lakukan dekontaminasi. 2. Pasien masih bisa
berjalan, tetapi tanpa gejala jelas pindahkan dari area tindakan, pakaian dibuka dan 2. Pasien
masih bisa berjalan, tetapi tanpa gejala jelas pindahkan dari area tindakan, pakaian dibuka
dan observasi (medical evaluation). observasi (medical evaluation). 3. Pasien tidak bisa
bergerak, lakukan evaluasi klinis , berikan prioritas dekontaminasi. 3. Pasien tidak bisa
bergerak, lakukan evaluasi klinis , berikan prioritas dekontaminasi. PERMINTAAN /
BANTUAN TENAGA PERMINTAAN / BANTUAN TENAGA PENGERTIAN:
PENGERTIAN: Tenaga adalah orang atau petugas baik medis ataupun non medis yang
membantu dalam melakukan Tenaga adalah orang atau petugas baik medis ataupun non
medis yang membantu dalam melakukan pertolongan pada para korban bencana. pertolongan
pada para korban bencana.
TUJUAN: TUJUAN: Sebagai acuan dalam penambahan jumlah tenaga medis ataupun non
medis saat terjadi suatu Sebagai acuan dalam penambahan jumlah tenaga medis ataupun non
medis saat terjadi suatu bencana. bencana.
PROSEDUR: PROSEDUR: 1. Dokter jaga IGD sebagai leader saat terjadi bencana
menghubungi tim siaga bencana yang saat itu sedang 1. Dokter jaga IGD sebagai leader saat
terjadi bencana menghubungi tim siaga bencana yang saat itu sedang tidak jaga / tidak berada
di tempat. tidak jaga / tidak berada di tempat. 2. Dokter jaga IGD beserta tim siaga 2. Dokter
jaga IGD beserta tim siaga bencana memprediksi tingkat kegawatan dan jumlah korban.
bencana memprediksi tingkat kegawatan dan jumlah korban. 3. Meminta bantuan tenaga
yang sedang tidak jaga di rumah saki 3. Meminta bantuan tenaga yang sedang tidak jaga di
rumah sakit dengan menghubungi tiap perorangan lewat t dengan menghubungi tiap
perorangan lewat telephon. telephon. 4. Apabila tenaga internal rumah sakit tidak
mencukupi/tidak sebanding dengan jumlah korban yang terlalu 4. Apabila tenaga internal
rumah sakit tidak mencukupi/tidak sebanding dengan jumlah korban yang terlalu banyak,
maka pihak rumah sakit segera meminta bantuan tenaga dari luar rumah sakit. Segera
koordinasikan banyak, maka pihak rumah sakit segera meminta bantuan tenaga dari luar
rumah sakit. Segera koordinasikan kebutuhan tersebut kepada Komandan Siaga Bencana
serta pihak luar yang dimintai perbantuan. kebutuhan tersebut kepada Komandan Siaga
Bencana serta pihak luar yang dimintai perbantuan. 5. Setelah tenaga bantuan telah datang di
RS, maka dokter jaga sebagai leader menginformasikan seluruh 5. Setelah tenaga bantuan
telah datang di RS, maka dokter jaga sebagai leader menginformasikan seluruh informasi
baik tingkat kegawatan dan jumlah korban kepada tim tersebut dan memberikan instruksi
langkahinformasi baik tingkat kegawatan dan jumlah korban kepada tim tersebut dan
memberikan instruksi langkahlangkah yang harus dilakukan. langkah yang harus dilakukan.
KEBIJAKAN: KEBIJAKAN: Sarana transportasi terdiri dari: Sarana transportasi terdiri dari:
1. Kendaraan pengangkut (ambulance) 1. Kendaraan pengangkut (ambulance) 2. Peralatan
medis dan non medis. 2. Peralatan medis dan non medis. 3. Petugas (medis/paramedis) 3.
Petugas (medis/paramedis) 4. Obat-obatan life saving dan life support. 4. Obat-obatan life
saving dan life support.
o o Pemilihan alat yang digunakan untuk mengusung pasien. Pemilihan alat yang digunakan
untuk mengusung pasien.
5. Pasien sakit atau cedera harus distabilkan agar kondisinya tidak memburuk. 5. Pasien sakit
atau cedera harus distabilkan agar kondisinya tidak memburuk. 6. Perawatan luka dan cedera
lain yang diperlukan harus segera diselesaikan, benda yang menusuk harus 6. Perawatan luka
dan cedera lain yang diperlukan harus segera diselesaikan, benda yang menusuk harus
difiksasi, dan seluruh balut serta bidai harus diperiksa sebelum pasien diletakkan di alat
pengangkut pasien. difiksasi, dan seluruh balut serta bidai harus diperiksa sebelum pasien
diletakkan di alat pengangkut pasien. 7. Jangan menghabiskan banyak waktu untuk merawat
pasien dengan cedera yang sangat buruk atau korban 7. Jangan menghabiskan banyak waktu
untuk merawat pasien dengan cedera yang sangat buruk atau korban yang telah meninggal.
Pada prinsipnya, kapanpun seorang pasien dikategorikan dalam prioritas tinggi, segera yang
telah meninggal. Pada prinsipnya, kapanpun seorang pasien dikategorikan dalam prioritas
tinggi, segera transpor dengan cepat. transpor dengan cepat. 8. Penyelimutan pasien
membantu menjaga suhu tubuh, mencegah paparan cuaca, dan menjaga privasi. 8.
Penyelimutan pasien membantu menjaga suhu tubuh, mencegah paparan cuaca, dan menjaga
privasi. 9. Alat angkut (carrying device) pasien harus memiliki tiga tali pengikat untuk
menjaga posisi pasien tetap aman. 9. Alat angkut (carrying device) pasien harus memiliki tiga
tali pengikat untuk menjaga posisi pasien tetap aman. Yang pertama diletakkan setinggi dada,
yang kedua setinggi pinggang atau panggul, dan yang ketiga setinggi Yang pertama
diletakkan setinggi dada, yang kedua setinggi pinggang atau panggul, dan yang ketiga
setinggi tungkai. Kadang-kadang digunakan empat tali pengikat di mana dua tali disilangkan
di dada. tungkai. Kadang-kadang digunakan empat tali pengikat di mana dua tali disilangkan
di dada. 10. Jika penderita/korban tidak mungkin diangkut dengan tandu misalnya pada
penggunaan spinalboard dan 10. Jika penderita/korban tidak mungkin diangkut dengan tandu
misalnya pada penggunaan spinalboard dan hanya bisa diletakkan di atas tandu/usungan
ambulans (ambulance stretcher),maka disyaratkan untuk hanya bisa diletakkan di atas
tandu/usungan ambulans (ambulance stretcher),maka disyaratkan untuk menggunakan tali
kekang yang dapat mencegah pasien tergelincir ke depan jika ambulans berhenti mendadak.
menggunakan tali kekang yang dapat mencegah pasien tergelincir ke depan jika ambulans
berhenti mendadak.
1. Lakukan pemeriksaan menyeluruh. Pastikan bahwa pasien yang sadar bisa bernafas tanpa
kesulitan setelah 1. Lakukan pemeriksaan menyeluruh. Pastikan bahwa pasien yang sadar
bisa bernafas tanpa kesulitan setelah diletakan di atas usungan. Jika pasien tidak sadar dan
menggunakan alat bantu jalan nafas (airway), pastikan diletakan di atas usungan. Jika pasien
tidak sadar dan menggunakan alat bantu jalan nafas (airway), pastikan bahwa pasien
mendapat pertukaran aliran yang cukup saat diletakkan di atas usungan. bahwa pasien
mendapat pertukaran aliran yang cukup saat diletakkan di atas usungan. 2. Amankan posisi
tandu di dalam ambulans. Pastikan selalu bahwa pasien dalam posisI aman selama 2.
Amankan posisi tandu di dalam ambulans. Pastikan selalu bahwa pasien dalam posisI aman
selama perjalanan ke rumah sakit. Tandu pasien dilengkapi dengan alat pengunci yang
mencegah roda usungan perjalanan ke rumah sakit. Tandu pasien dilengkapi dengan alat
pengunci yang mencegah roda usungan brgerak saat ambulans tengah melaju. brgerak saat
ambulans tengah melaju. 3. Posisikan dan amankan pasien. Selama pemindahan ke ambulans,
pasien harus diamankan dengan kuat ke 3. Posisikan dan amankan pasien. Selama
pemindahan ke ambulans, pasien harus diamankan dengan kuat ke usungan. Perubahan posisi
di dalam ambulans dapat dilakukan tetapi harus disesuaikan dengan kondisi usungan.
Perubahan posisi di dalam ambulans dapat dilakukan tetapi harus disesuaikan dengan kondisi
penyakit atau cederanya. Pada pasien tak sadar yang tidak memiliki potensi cedera spinal,
ubah posisi ke posisi penyakit atau cederanya. Pada pasien tak sadar yang tidak memiliki
potensi cedera spinal, ubah posisi ke posisi recovery (miring ke sisi) untuk menjaga
terbukanya jalan nafas dan drainage cairan. Pada pasien dengan recovery (miring ke sisi)
untuk menjaga terbukanya jalan nafas dan drainage cairan. Pada pasien dengan kesulitan
bernafas dan tidak ada kemungkinan cedera spinal akan lebih nyaman bila ditransport dengan
posisi kesulitan bernafas dan tidak ada kemungkinan cedera spinal akan lebih nyaman bila
ditransport dengan posisi duduk. Pasien syok dapat ditransport dengan tungkai dinaikkan 8-
12 inci. Pasien dengan potensi cedera spinal duduk. Pasien syok dapat ditransport dengan
tungkai dinaikkan 8-12 inci. Pasien dengan potensi cedera spinal harus tetap diimobilasasi
dengan spinal board dan posisi pasien harus diikat erat ke usungan. harus tetap diimobilasasi
dengan spinal board dan posisi pasien harus diikat erat ke usungan. 4. Pastikan pasien terikat
dengan baik dengan tandu. Tali ikat keamanan digunakan ketika pasien siap untuk 4. Pastikan
pasien terikat dengan baik dengan tandu. Tali ikat keamanan digunakan ketika pasien siap
untuk dipindahkan ke ambulans, sesuaikan kekencangan tali pengikat sehingga dapat
menahan pasien dengan aman dipindahkan ke ambulans, sesuaikan kekencangan tali pengikat
sehingga dapat menahan pasien dengan aman tetapi tidak terlalu ketat yang dapat
mengganggu sirkulasi dan respirasi atau bahkan menyebabkan nyeri. tetapi tidak terlalu ketat
yang dapat mengganggu sirkulasi dan respirasi atau bahkan menyebabkan nyeri. 5.
Persiapkan jika timbul komplikasi pernafasan dan jantung. Jika kondisi pasien cenderung
berkembang ke arah 5. Persiapkan jika timbul komplikasi pernafasan dan jantung. Jika
kondisi pasien cenderung berkembang ke arah henti jantung, letakkan spinal board pendek
atau papan RJP di bawah matras sebelum ambulans dijalankan. Ini henti jantung, letakkan
spinal board pendek atau papan RJP di bawah matras sebelum ambulans dijalankan. Ini
dilakukan agar tidak perlu membuang banyak waktu untuk meletakkan dan memposisikan
papan seandainya jika dilakukan agar tidak perlu membuang banyak waktu untuk meletakkan
dan memposisikan papan seandainya jika benar terjadi henti jantung. benar terjadi henti
jantung. 6. Melonggarkan pakaian yang ketat. Pakaian dapat mempengaruhi sirkulasi dan
pernafasan. Longgarkan dasi 6. Melonggarkan pakaian yang ketat. Pakaian dapat
mempengaruhi sirkulasi dan pernafasan. Longgarkan dasi dan sabuk serta buka semua
pakaian yang menutupi leher. Luruskan pakaian yang tertekuk di bawah tali ikat dan sabuk
serta buka semua pakaian yang menutupi leher. Luruskan pakaian yang tertekuk di bawah tali
ikat pengaman. Tapi sebelum melakukan tindakan apapun, jelaskan dahulu apa yang akan
Anda l pengaman. Tapi sebelum melakukan tindakan apapun, jelaskan dahulu apa yang akan
Anda lakukan dan akukan dan alasannya, termasuk memperbaiki pakaian pasien. alasannya,
termasuk memperbaiki pakaian pasien. 7. Periksa perbannya. Perban yang telah di pasang
dengan baik pun dapat menjadi longgar ketika pasien 7. Periksa perbannya. Perban yang telah
di pasang dengan baik pun dapat menjadi longgar ketika pasien dipindahkan ke ambulans.
Periksa setiap perban untuk memastikan keamanannya. Jangan menarik perban yang
dipindahkan ke ambulans. Periksa setiap perban untuk memastikan keamanannya. Jangan
menarik perban yang longgar dengan enteng. Perdarahan hebat dapat terjadi ketika tekanan
perban dicabut secara tiba-tiba. longgar dengan enteng. Perdarahan hebat dapat terjadi ketika
tekanan perban dicabut secara tiba-tiba. 8. Periksa bidainya. Alat-alat imobilisasi dapat juga
mengendur selama pemindahan ke ambulans. Periksa 8. Periksa bidainya. Alat-alat
imobilisasi dapat juga mengendur selama pemindahan ke ambulans. Periksa perban atau kain
mitella yang menjaga bidai kayu tetap pada tempatnya. Periksa alat-alat traksi untuk perban
atau kain mitella yang menjaga bidai kayu tetap pada tempatnya. Periksa alat-alat traksi untuk
memastikan bahwa traksi yang benar masih te memastikan bahwa traksi yang benar masih
tetap terjaga. Periksa anggota gerak yang dibidai perihal denyut tap terjaga. Periksa anggota
gerak yang dibidai perihal denyut nadi bagian distal, fungsi motorik, dan sensasinya. nadi
bagian distal, fungsi motorik, dan sensasinya. 9. Naikkan keluarga atau teman dekat yang
harus menemani pasien. Bila tidak ada cara lain bagi keluarga dan 9. Naikkan keluarga atau
teman dekat yang harus menemani pasien. Bila tidak ada cara lain bagi keluarga dan teman
pasien untuk bisa pergi ke rumah sakit,biarkan mereka menumpang di ruang pengemudi-
bukan di ruang teman pasien untuk bisa pergi ke rumah sakit,biarkan mereka menumpang di
ruang pengemudi-bukan di ruang pasien- karena dapat mempengaruhi proses perawatan
pasien. Pastikan mereka mengunci sabuk pasien- karena dapat mempengaruhi proses
perawatan pasien. Pastikan mereka mengunci sabuk pengamannya. pengamannya. 10.
Naikkan barang-barang pribadi. Jika dompet, koper, tas, atau barang pribadi 10. Naikkan
barang-barang pribadi. Jika dompet, koper, tas, atau barang pribadi pasien lainnya dibawa
serta, pasien lainnya dibawa serta, pastikan barang tersebut aman di dalam ambulans. Jika
barang pasien telah Anda bawa, pastikan Anda telah pastikan barang tersebut aman di dalam
ambulans. Jika barang pasien telah Anda bawa, pastikan Anda telah memberi tahu polisi apa
saja yang dibawa. Ikuti polisi dan isilah berkas-berkas sesuai dengan ketentuan yang
memberi tahu polisi apa saja yang dibawa. Ikuti polisi dan isilah berkas-berkas sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. berlaku. 11. Tenangkan pasien. Kecemasan dan kegelisahan
seringkali menerpa pasien ketika dinaikkan ke ambulans. 11. Tenangkan pasien. Kecemasan
dan kegelisahan seringkali menerpa pasien ketika dinaikkan ke ambulans. Ucapkan beberapa
patah kata dan tenangkan pasien dengan cara yang simpatik. Perlu diingat bahwa mainan
Ucapkan beberapa patah kata dan tenangkan pasien dengan cara yang simpatik. Perlu diingat
bahwa mainan seperti boneka beruang dapat berarti banyak untuk menenangkan pasien anak
yang ketakutan. Senyum dan seperti boneka beruang dapat berarti banyak untuk
menenangkan pasien anak yang ketakutan. Senyum dan nada suara yang menenangkan
adalah hal yang penting dan dapat menjadi perawatan kritis yang paling nada suara yang
menenangkan adalah hal yang penting dan dapat menjadi perawatan kritis yang paling
dibutuhan oleh pasien anak yang ketakutan. dibutuhan oleh pasien anak yang ketakutan. 12.
Ketika anda merasa bahwa pasien dan ambulans telah siap diberangkatkan, beri tanda kepada
pengemudi 12. Ketika anda merasa bahwa pasien dan ambulans telah siap diberangkatkan,
beri tanda kepada pengemudi untuk memulai perjalanan ke rumah sakit. Jika yang Anda
tangani ini adalah pasien prioritas tinggi, maka tahap untuk memulai perjalanan ke rumah
sakit. Jika yang Anda tangani ini adalah pasien prioritas tinggi, maka tahap persiapan,
melonggarkan pakaian, memeriksa perban dan bidai, menenangkan pasien, bahkan
pemeriksaan persiapan, melonggarkan pakaian, memeriksa perban dan bidai, menenangkan
pasien, bahkan pemeriksaan vital sign dapat ditangguhkan dan dilakukan selama perjalanan
daripada harus diselesaikan tetapi menunda vital sign dapat ditangguhkan dan dilakukan
selama perjalanan daripada harus diselesaikan tetapi menunda transportasi pasien ke rumah
sakit. transportasi pasien ke rumah sakit.
pasien. pasien. 3. Lakukan pemeriksaan menyeluruh dan monitor terus vital sign.
Peningkatan denyut nadi secara tiba-tiba 3. Lakukan pemeriksaan menyeluruh dan monitor
terus vital sign. Peningkatan denyut nadi secara tiba-tiba misalnya, dapat menandakan syok
yang dalam. Catat vital sign misalnya, dapat menandakan syok yang dalam. Catat vital sign
dan laporkan perubahan yang terjadi dan laporkan perubahan yang terjadi pada pada anggota
staf bagian emergensi segera setelah mencapai fasilitas medis. Lakukan penilaian ulang vital
sign anggota staf bagian emergensi segera setelah mencapai fasilitas medis. Lakukan
penilaian ulang vital sign setiap 5 menit untuk pasien tidak stabil dan setiap menit untuk
pasien stabil. setiap 5 menit untuk pasien tidak stabil dan setiap menit untuk pasien stabil. 4.
Beritahu fasilitas medis yang menjadi tujuan Anda. Beberkan informasi hasil pemeriksaan
dan penanganan 4. Beritahu fasilitas medis yang menjadi tujuan Anda. Beberkan informasi
hasil pemeriksaan dan penanganan pasien yang sudah Anda lakukan, dan beri tahu perkiraan
waktu kedatangan Anda. pasien yang sudah Anda lakukan, dan beri tahu perkiraan waktu
kedatangan Anda. 5.Periksa ulang perban dan bidai. 5.Periksa ulang perban dan bidai. 6.
Bicaralah dengan pasien, tapi kendalikan emosi Anda. Bercakap-cakap terkadang berguna
untuk 6. Bicaralah dengan pasien, tapi kendalikan emosi Anda. Bercakap-cakap terkadang
berguna untuk menenangkan pasien yang ketakutan. menenangkan pasien yang ketakutan. 7.
Jika terdapat tanda-tanda henti jantung, minta pengemudi untuk menghentikan ambulans
sementara Anda 7. Jika terdapat tanda-tanda henti jantung, minta pengemudi untuk
menghentikan ambulans sementara Anda melakukan Resusitasi dan memberikan AED
(defibrilator). Beri tahu pengemudi untuk menjalankan ambulans melakukan Resusitasi dan
memberikan AED (defibrilator). Beri tahu pengemudi untuk menjalankan ambulans lagi
setelah memastikan bahwa henti jantung telah teratasi. Pastikan bahwa UGD mengetahui
adanya henti lagi setelah memastikan bahwa henti jantung telah teratasi. Pastikan bahwa
UGD mengetahui adanya henti jantung. Adalah hal yang sangat membantu jika Anda
mema jantung. Adalah hal yang sangat membantu jika Anda memang secara rutin selalu
meletakkan bantalan keras di ng secara rutin selalu meletakkan bantalan keras di antara
matras pelbet (cot) dan punggung pasien yang memiliki resiko tinggi mengalami henti
jantung. antara matras pelbet (cot) dan punggung pasien yang memiliki resiko tinggi
mengalami henti jantung.
Memindahkan Pasien Ke Unit Gawat Darurat Memindahkan Pasien Ke Unit Gawat Darurat
1. Dampingi staf UGD bila dibutuhkan dan berikan laporan lisan atas kondisi pasien Anda.
Beritahu setiap 1. Dampingi staf UGD bila dibutuhkan dan berikan laporan lisan atas kondisi
pasien Anda. Beritahu setiap perubahan kondisi pasien yang telah Anda amati. perubahan
kondisi pasien yang telah Anda amati. 2. Segera setelah Anda tidak lagi menangani pasien,
siapkan laporan perawatan pra rumah sakit. 2. Segera setelah Anda tidak lagi menangani
pasien, siapkan laporan perawatan pra rumah sakit. 3. Serahkan barang-barang pribadi pasien
ke pihak rumah sakit.. Jika benda-benda berharga pasien 3. Serahkan barang-barang pribadi
pasien ke pihak rumah sakit.. Jika benda-benda berharga pasien dipercayakan penuh pada
penjagaan anda, segera serahkan kepada staf UGD yang bertanggung jawab. dipercayakan
penuh pada penjagaan anda, segera serahkan kepada staf UGD yang bertanggung jawab. 4.
Minta diri untuk meninggalkan rumah sakit. Bertanyalah kepada dokter atau perawat UGD
apakah layanan 4. Minta diri untuk meninggalkan rumah sakit. Bertanyalah kepada dokter
atau perawat UGD apakah layanan anda masih dibutuhkan. anda masih dibutuhkan.
o o Posisikan kaki dengan baik. Kaki harus kokoh, menapak pada permukaan dan diposisikan
sepanjang Posisikan kaki dengan baik. Kaki harus kokoh, menapak pada permukaan dan
diposisikan sepanjang lebar bahu. lebar bahu.
o o Ketika mengangkat, gunakan kaki anda, bukan punggung anda untuk mengangkat. Ketika
mengangkat, gunakan kaki anda, bukan punggung anda untuk mengangkat.
o o Ketika mengangkat, jangan berputar atau membuat gerakan lain selain mengangkat.
Usaha untuk Ketika mengangkat, jangan berputar atau membuat gerakan lain selain
mengangkat. Usaha untuk berbelok atau berputar ketika mengangkat merupakan penyebab
utama cedera. berbelok atau berputar ketika mengangkat merupakan penyebab utama cedera.
o o Hindari bersandar ke sisi manapun. Jaga punggung anda tetap lurus dan terkunci. Hindari
bersandar ke sisi manapun. Jaga punggung anda tetap lurus dan terkunci.
o o Jaga beban sedekat mungkin dengan tubuh anda. Semakin jauh beban dari tubuh anda,
semakin besar Jaga beban sedekat mungkin dengan tubuh anda. Semakin jauh beban dari
tubuh anda, semakin besar kemungkinan anda cedera. kemungkinan anda cedera.
o o Ketika membawa penderita pada tangga, jika memungkinkan gunakan kursi tangga
daripada tandu. Ketika membawa penderita pada tangga, jika memungkinkan gunakan kursi
tangga daripada tandu.
4. Pada saat menjangkau penderita, ada peraturan yang harus dipatuhi untuk mencegah
cedera. 4. Pada saat menjangkau penderita, ada peraturan yang harus dipatuhi untuk
mencegah cedera. Diantaranya: Diantaranya:
o o Jaga punggung tetap dalam posisi lurus/ terkunci. Jaga punggung tetap dalam posisi lurus/
terkunci.
o o Hindari menjangkau lebih dari 15-20 inchi di depan tubuh anda. Hindari menjangkau
lebih dari 15-20 inchi di depan tubuh anda.
o o Hindari menjangkau yang berkepanjangan ketika diperlukan usaha yang besar Hindari
menjangkau yang berkepanjangan ketika diperlukan usaha yang besar
5. Pada saat mendorong atau menarik penderita, ada peraturan yang harus dipatuhi untuk
mencegah cedera. 5. Pada saat mendorong atau menarik penderita, ada peraturan yang harus
dipatuhi untuk mencegah cedera. Diantaranya: Diantaranya:
o o Lebih baik dorong daripada tarik, jika memungkinkan. Lebih baik dorong daripada tarik,
jika memungkinkan.
o o Jaga garis tarikan melalui pusat tubuh anda dengan menekuk lutut. Jaga garis tarikan
melalui pusat tubuh anda dengan menekuk lutut.
o o Jaga beban dekat dengan tubuh anda. Jaga beban dekat dengan tubuh anda.
o o Jika beban dibawah pinggang, dorong atau tarik dari posisi berlutut. Jika beban dibawah
pinggang, dorong atau tarik dari posisi berlutut.
o o Hindari mendorong atau menarik melebihi kepala.