Anda di halaman 1dari 2

Tata Laksana Konjungtivitis

Prinsip pengobatan konjungtivitis ec. infeksi mikroorganisme adalah dengan memberi


antibiotik agar mikrooranisme penyebab dapat dibasmi. Antibiotik yang diberikan dapat berupa
tetes mata dan salep. Untuk tetes mata dapat menggunakan : chloramphenicol 1%, polimiksin
(gentamisin, polimiksin B), aminoglikosid (neomisin), atau golongan floroquinolone jika sudah
parah. Sedangkan untuk salep dapat menggunakan fluoroquinolone, chloramphnicol, maupun
ciprofloxacin. Sebaiknya hindari penggunan steroid topikal. Untuk penggunaan salep, teteskan di
kelopak mata bawah pada saat sebelum tidur.

1. Chloramphenicol
Cara kerjanya adalah dengan menghambat sintesis protein kuman. Dengan cara berikatan
dengan ribosom 50s dan menghambat enzim peptidil transferase sehingga ikatan peptida
bakteri tidak terbentuk. Sifatnya bakteriostatik dan memiliki waktu paruh : 3 jam.

2. Polimiksin
Cara kerjanya adalah dengan mengganggu fungsi pengaturan sitoplasma bakteri.
Kelebihannya tidak menimbulkan resistensi dan tidak diserap melalui mukosa sehingga
tidak menimbulkan toksisitas.

3. Neomisin
Adalah antibiotik aminoglikosid yang dihasilkan oleh streptomyces. Bekerja dengan cara
merusak membran sel kuman sehingga beberapa zat interseluler yang penting lolos ke
luar dan menyebabkan kematian sel. Tetapi penggunaan antibiotik ini perlu dibatasi
karena aminoglikosida bersifat toksik terhadap saraf otak VII komponen vestibular
maupun akustik dan terhadap ginjal.

4. Floroquinolon
Adalah antibiotik golongan quinolon yang ditambah atom fluor sehingga lebih kuat,
memperbaiki penyerapan di GIT, dan memperpanjang waktu kerja obat. Bekerja dengan
cara menghambat sintesis DNA yaitu dengan mengambat enzim topoisomerase II. Waktu
paruh sekitar 3-12 jam.

Selain antibiotik, tata laksana yang juga diberikan adalah:


1. Larutan saline
Dibuat dengan campuran 0,9% NaCl dan 100 mL aquades. Diberikan untuk
membersihkan secret konjungtiva dengan larutan yang isotonic. Cara menggunakannya
adalah dengan meneteskan 2-3 tetes, kemudian mengedipkan mata.
2. Antiinflamasi dan Analgetik
Digunakan untuk meredakan gejala simtomatis. Obat yang biasa digunakan adalah
NSAID oral (levocabastine, asetaminofen). Hindari penggunaan steroid.
3. Penggunaan Kacamata Hitam
Agar tidak terpapar sinar UV dan memperkecil kemungkinan penularan kepada orang
lain.
4. Mata yang Konjungtivitis Jangan Ditutup
Karena dapat meningkatkan suhu sehingga perkembangbiakan bakteri meningkat dan
dapat terjadi akumulasi sekret.
5. Hindari Penggunaan Lensa Kontak
Karena dapat meningkatkan risiko infeksi.

Anda mungkin juga menyukai