Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTROKARDIOGRAM

ANDI KHISWAH NUR TAURIANGKE


(4518111014)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BOSOWA
2019
I.PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Definisi
Elektrocardiogram adalah rekaman kompleks yang mencerminkan
penyebaran keseluruhan aktivitas seluruh jantung sewaktu depolarisasi
dan repolarisasi. EKG bukan rekaman potensial aksi tunggal disebuah
sel pada suatu saat. Rekaman disetiap saat mencerminkan jumlah
aktivitas listrik disemua sel otot jantung yang sebagian mungkin
mengalami potensial aksi sementara yang lain mungkin belum
diaktifkan. Sebagai contoh setelah nodus SA mengeluarkan impuls,
sel-sel atrium mengalami potensial aksi, sementara sel-sel ventrikel
masih berada dalam potensial istirahat. Pada waktu berikutnya,
aktivitas listrik akan tersebar ke sel-sel ventrikel sementara sel-sel
atrium mengalami repolarisasi. Karena itu, pola keseluruhan aktivitas
listrik jantung bervariasi sesuai waktu ketika impuls mengalir
keseluruh jantung.
Rekaman mencerminkan perbandingan listrik yang terdeteksi oleh
elektroda-elektroda di dua titik berbeda di permukaan tubuh, bukan
potensial aksi sebenarnya. Sebagai contoh, EKG tidak merekam
potensial sama sekali ketika otot ventrikel mengalami depolarisasi atau
repolarisasi sempurna, kedua elektroda “melihat”potensial yang sama
sehingga tidak terdapat perbedaan potensial antara dua elektroda yang
terekam.

Kegunaan menggunakan EKG:


1. Merupakan standar utama untuk menentukan aritma jantung
2. EKG memandu tingkatan terapi dan resiko untuk pasien dicurigai
infark otot jantung akut
3. EKG membantu menemukan gangguan elektrolit(misalnya
hiperkalemia dan hipokalemia)
4. EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi denyut jantung pada


EKG:
1. Aktivitas
Denyut jantung akan bertambah secara lambat setelah makan atau
dalam keadaan tenang
2. Ukuran dan umur
Spesies yang lebih besar cenderung mempunyai denyut jantung
yang lebih yang lambat.
3. Suhu
Denyut jantung bertambah dengan kenaikan suhu lingkungan
4. Obat-obatan
Pengguna alkohol sering menyebabkan penurunan aktivitas jantung

B. Tujuan praktikum
1. Mahasiswa semakin mampu memahami prinsip biolistrik yang
mendasari pemeriksaan EKG
2. Mahasiswa mampu memahami aktivitas listrik jantung yang normal
melalui gambara EKG sebagai hasil pacaran (proyeksi) aktivitas listrik
tersebut di permukaan tubuh.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan asumsi dasar (termasuk hipotesis
Einthoven) yang mendasari gambaran EKG pada posisi perekaman
lead I, II dan III serta aVR,aVL,aVF.
4. Menjelaskan prinsip dasar pembentukan gelombang P,Q,R dan T pada
semua lead pada orang normal
5. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan EKG dan menentuan
irama jantung,menghitung frekuensi jantung,besarnya voltage impuls,
hantaran impuls, posisi jantung pada bisang frontal dan horizontal
melalui hasil rekaman EKG.

II.TEORI DASAR
EKG adalah rekaman sebagian aktivitas listrik yang diinduksi dicairan
tubuh oleh impuls jantung yang mencapai permukaan tubuh, bukan
rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.

Hal-hal yang dapat diketahui dari pemeriksaan EKG adalah :

 Denyut dan irama jantung

• Penebalan otot jantung (hipertrofi).

• Kerusakan bagian jantung.


• Gangguan aliran darah di dalam jantung.

• Pola aktifitas listrik jantung yang dapat menyebabkan gangguan


irama jantung

Perhatikan grafik Hubungan suatu potensial aksi dan periode


refrakter dengan durasi respons kontraktil di otot jantung:

Sadapan ekstremitas
• Sadapan I adalah dipol dengan elektrode negatif (putih) di lengan
kanan dan elektrode positif (hitam) di lengan kiri.

• Sadapan II adalah dipol dengan elektrode negatif (putih) di lengan


kanan dan elektrode positif (merah) di kaki kiri.

• Sadapan III adalah dipol dengan elektrode negatif (hitam) di lengan


kiri dan elektrode positif (merah) di kaki kiri.

Bentuk Sinyal EKG normal


Kertas perekam EKG
Sebuah elektrokardiograf khusus berjalan di atas kertas dengan
kecepatan 25 mm/s, meskipun kecepatan yang di atas daripada itu
sering digunakan. Setiap kotak kecil kertas EKG berukuran 1 mm².
Dengan kecepatan 25 mm/s, 1 kotak kecil kertas EKG sama dengan
0,04 s (40 ms). 5 kotak kecil menyusun 1 kotak besar, yang sama
dengan 0,20 s (200 ms). Karena itu, ada 5 kotak besar per menit. 12
sadapan EKG berkualitas diagnostik dikalibrasikan sebesar 10
mm/mV, jadi 1 mm sama dengan 0,1 mV. Sinyal "kalibrasi" harus
dimasukkan dalam tiap rekaman. Sinyal standar 1 mV harus
menggerakkan jarum 1 cm secara vertikal, yakni 2 kotak besar di
kertas EKG.
Seleksi saring
• Dalam mode monitor, penyaring berfrekuensi rendah (juga disebut
penyaring bernilai tinggi karena sinyal di atas ambang batas bisa
lewat) diatur baik pada 0,5 Hz maupun 1 Hz dan penyaring
berfrekuensi tinggi (juga disebut penyaring bernilai rendah karena
sinyal di bawah ambang batas bisa lewat) diatur pada 40 Hz

• Dalam mode diagnostik, penyaring bernilai tinggi dipasang pada 0,05


Hz, yang memungkinkan segmen ST yang akurat direkam. Penyaring
bernilai rendah diatur pada 40, 100, atau 150 Hz. Sebagai akibatnya,
tampilan EKG mode monitor banyak tersaring daripada mode
diagnostik

Rangkain elektronika elektrokardiogram:


III. DEFINISI DAN CARA KERJA
a. Defenisi

Pemeriksaan EKG adalah pemeriksaan jantung untuk mendeteksi


kelainan dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh
jantung,sebagaimana jatung berkontraksi. Pemeriksaa jantung EKG
dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi pe

b. Cara kerja

1. Persiapan Elektrokardiograf

a) Pada alat EKG terdapat dua tombol untuk power yang keduanya harus
dalam posisi “OFF” sebelum percobaan dimulai. Tombol pertama
adalah tombol pengatur pilihan sandapan. Tombol ini digunakan untuk
semua sandapan dengan cara memutar pengatur sandapan sesuai
dengan pencatatan yang akan dikerjakan. Tombol kedua adalh tombol
kepekaan untuk standarisasi besar voltage
b) Hubungkan kabel penghubung antara EKG dan arus listrik umum
c) Pasang kabel arde ( grounding ) dan jepitkan oada kran logam atau
arde yang berhubungan dengan tanah.
d) Kabel elektroda yang keluar terdiri dari alat EKG terdiri 4 eletroda
panjang untuk ekstremitas dan 6 elektrode pendek untuk precordial.
2 Persiapan Orang Coba:
a) Orang ciba harus berbaring tenang di atas tempat tidur. Baju, aksesoris
yang berupa logam dan kaoskaki dilepas
b) Tempat – tempat yang akan di pasang elektrode dibersihkan dengan
kapas alkohol dan diberi pasta secukupnya.
c) Pasang elektrode, dimulai dari elektrode untuk ekstremitas, yaitu
diujung kedua lengan bawah, dekat pergelangan tangan, bagian
ventral. Dan untuk ekstremitas bawah, diletakkan ditungkai bawah
dekat pergelangan kaki, bagian ventral. Elektrode prekordial dipasang
pada tempat-tempat yang sesuai, yaitu:
 V1 : di ruang costa ke empat di sebelah kanan sternum (ICS
IV,parasternal ka)
 V2 : di ruang costa ke empat di sebelah kiri sternum (ICS
IV,parasternal ka)
 V3 : di antara V2 dan V4
 V4 : di ruang costa ke lima midclavicular line kiri (ICS V,MCL ki)
 V5 : di left anterior axillary line setinggi V4
 V6 : di left mid axillary line setinggi V4
d) Hubungkan kabel elektrode ekstremitas orang coba yaitu,:
 Kabel merah (RA) dengan lengan kanan
 Kabel kuning (LA) dengan lengan kiri
 Kabel hijau (LF) dengan kaki kiri
 Kabel hitam (LF) dengan kaki kanan

Periksa tombol pengatur kecepatan kertas, ada 2 pilihan yaitu 25


mm/detik dan 50 mm/detik. Pilihlah kecepatan kertas yang
25mm/detik

Pencatatan siap dimulai.

e) Hubungkan kabel elektroda precordial di dinding dada V1 sd V6

f) Setelah tombol”ON” EKG ditekan, selanjutnya, tekan tombol


program untuk mengecek dan memprogramkan perekaman

g) Lakukan perekaman gambaran EKG dengan menekan ENTER


pada setiap Lead yan dipilih. Pengambilan gambar di lakukan secara
berurutan, mulai dari Lead I.... sampai V6

h) Setiap kali pindah ke sandapan berikutnya, beristirahatlah


beberapa detik.
i) Setiap pencatatan, dikerjakan minimal 3 siklus jantung, kecuali
Lead 2 minimal harus dikerjakan 6 siklus jantung (5 R-R interval).
Satu siklus terdiri dari gelombang P,Q,R,S,T ( lengkap ). Setelah
perekaman gambar EKG selesai, rekan tombol “Off”

j) Setelah selesai merekam, lepaskan semua elektroda dan bersihkan


bekas pasta pada badan mahasiswa dan pada elektroda.

IV.HASIL

P Q R S T QRS
LEAD 8 mm 6 mm 4 mm 8 mm 12 mm 4 mm
I 8 mv 6 mv 4 mv 8mv 12 mv 4 mv
8 mm 4 mm 4 mm 12 8 mm 8 mm
LEAD
II
mm
8 mv 4 mv 4 mv 12 mv 8 mv 8 mv
LEAD 8 mm 4 mm 4 mm 7 mm 13 mm 19
III mm
8 mv 4 mv 4 mv 7 mv 13 mv 19 mv

5 .17
 Rerata interval R-R = = 17 mm
5
1500
 Heart rate := 𝑘𝑎𝑙𝑖/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑥

1500
= 𝑘𝑎𝑙𝑖/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
20

= 75 kali/menit

Lead V1 V2 V3 V4 V5 V6
Voltage R S R S R S R S R S R S
(mm) 2 5 2 11 2 14 2 5 4 2 4 1
R/S
2/5 2/11 2/14 2/5 4/2 4/1
ratio
V. PEMBAHASAN
Hasil pengamatan pada kertas EKG pada bentuk gelombang P,QRS kompleks dan
gelombang T semuanya berada pada batas normal dan iramanya merupakan irama
sinus yang berasal dari sinus SA (nodus sinoatrium). Interval antara R-R pada
setiap gambar EKG menunjukkan hasil reguler dikarenakan jarak antar R yang
satu dengan R yang lainnya itu sama.

Hasil perhitungan rerata interval R-R yaitu 17 mm dan hasil HR (heart rate) yaitu
75 kali/menit. Hasil EKG jantung tersebut termasuk normocardia yang dimana
jantungnya normal.

VI.KESIMPULAN DAN SARAN


 Kesimpulan
Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG
merupakan rekaman aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan
oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus.Beberapa tujuan dari
penggunaan EKG adalah untuk mengetahui adanya kelainan-
kelainan irama jantung/disritmia, kelainan-kelainan otot jantung,
pengaruh/efek obat-obat jantung, menilai fungsi pacu jantung dll.
Elektrokardiogram tediri atas sebuah gelombang P, sebuah
kompleks QRS dan sebuah gelombang T. Seringkali kompleks
QRS itu terdiri atas tiga gelombang yang terpisah, yakni
gelombang Q, gelombang R dan gelombang S, namun jarang
ditemukan. Sandapan pada EKG ada 2 yaitu sandapan bipolar dan
unipolar. Sadapan-sadapan bipolar dihasilkan dari gaya-gaya listrik
yang diteruskan dari jantung melalui empat kabel elektrode yang
diletakkan di kedua tangan dan kaki.sedangkan, sandapan unipolar
Sadapan ini memandang jantung secara horizontal (jantung bagian
anterior, septal, lateral, posterior dan ventrikel sebelah kanan).
 Saran
Dari praktikum ini menyarankan agar lebih teliti dalam
pemasangan alat kepada pasien yang akan di periksa dan di
butuhkan ketelitian serta kesabaran dalam melihat hasilnya

Anda mungkin juga menyukai