Anda di halaman 1dari 5

Panduan Penyehatan Air

No : 090/SK-RSMS/V/2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Air bersih merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan di rumah
sakit. Namun mengingat bahwa rumah sakit merupakan tempat tindakan dan perawatan
orang sakit, maka kualitas dan kuantitasnya perlu dipertahankan setiap saat agar tidak
mengakibatkan sumber infekis baru bagi penderita.
Air bersih adalah air yang dipergunakan untuk keperluan sehari – hari dan
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang –
undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila sudah dimasak. Air minum adalah air
yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat
kesehatan dan langsung dapat diminum.
Dampak yang terjadi berupa penurunan penyakit yang dapat ditularkan melalui air
atau penyakit yang ditularkan karena kegiatan mencuci dengan air, kebersihan lingkungan,
alat –alat termasuk kebersihan pribadi.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Sebagai panduan dalam melakukan pengelolaan air bersih dan air minum di rumah sakit
Tujuan Khusus
1. Kualitas air bersih dan air minum selalu terjaga dan terpantau kualitasnya
2. Kuantitas air bersih dan air minum selalu tercukupi di setiap bagian yang membutuhkan
di lingkungan rumah sakit

1|RSMS
Panduan Penyehatan Air
No : 090/SK-RSMS/V/2018

BAB II
RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup untuk pengelolaan air bersih dan air minum adalah sebagai
berikut :
1. Sumber air bersih
2. Pengolahan air bersih dan air minum
3. Pengawasan air bersih dan air minum
4. Pemeriksaan kaulitas air bersih dan air minum

2|RSMS
Panduan Penyehatan Air
No : 090/SK-RSMS/V/2018

BAB III
TATA LAKSANA
A. Sumber air bersih
1. Sumber air bersih yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan sebagai air
baku dalam pengolahan air minum di rumah sakit didapatkan dari 2 (dua) sumber ABT
( Air Bawah Tanah ), yang ada di lokasi / lingkungan Rumah Sakit dan 1 sumber dari
PDAM.
2. Penyediaan air bersih untuk kebutuhan pasien, keluarga pasien dan karyawan harus
yang memenuhi / sesuai dengan persyaratan kesehatan yang berlaku.
3. Sumber air bersih dan sarana distribusinya harus bebas dari pencemaran fisik, kimia dan
bakterilologis.
B. Pengolahan air bersih dan air minum
1. Pendistribusi air bersih di Rumah Sakit menggunakan system vertical dan horizontal, air
bersih dari sumber / sumur air bawah tanah ditampung dalam ground tank untuk
selanjutnya dialirkan ke tower air bersih, kemudian didistribusikan ke setiap bagian /
unit yang membutuhkan air bersih di rumah sakit.
2. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air minum karyawan inztalasi gizi melakukan
proses perebusan dan untuk air minum pasien dengan bekerjasama dengan pihak ke 3
untuk menyuplai air minum. Untuk kebutuhan Haemodialisa menggunakan filter air
RO.
Adapun proses pengolahan air bersih di filter air RO adalah sebagai berikut :
Air bersih ditampung ke dalam tower air, kemudian dialirkan ke dalam tabung kation
untuk selanjutnya dilewatkan ke cartridge ( ada 4 buah cartridge yaitu 2 cartridge
biasa, karbon dan absolute ) , kemudian dialirkan ke membrane RO , dari membrane RO
air bersih dialirkan ke tandon khusus dengan melewati lampu ultra violet.
C. Pengawasan air bersih dan air minum
Pengawasan dilakukan secara berkala dengan pemeriksaan bakteriologis dan pemeriksaan
fisika kimia air bersih dan air.
D. Pemeriksaan kualitas air bersih dan air minum dilakukan secara berkala:
1. Pemeriksaan kualitas secara mikrobiologi / bakteriologis
Pemeriksaan kualitas air bersih secara mikrobiologis dilakukan 6 bulan sekali.
Sedangkan pemeriksaan kualitas air minum untuk air Ro / dialisis ginjal dilakukan
setiap bulan.
Lokasi pengambilan sampel sir bersih : Ruang gizi, kamar bedah / IBS , reservoir
terdekar, reservoir terjauh, dan UGD.
2. Pemeriksaan kualitas fisika kimia lengkap
Pemeriksaan kualitas fisika kimia air bersih dilakukan 6 bulan sekali. Sedangkan
pemeriksaan kualitas air minum untuk air Ro / dialisis ginjal dilakukan setiap bulan.

3|RSMS
Panduan Penyehatan Air
No : 090/SK-RSMS/V/2018

Lokasi pengambilan sampel sir bersih : Ruang gizi, kamar bedah / IBS , reservoir
terdekar, reservoir terjauh, dan UGD.
Adapun untuk pemeriksaaan dilakukan bekerjasama dengan laboratorium kesehatan Kab
Tegal atau Laboratorium yang sudah terakreditasi.
E. Prosedur perawatan air dibedakan menjadi 2 yaitu air bersih dan air minum.
a. Prosedur perawatan air bersih
Kegiatan yang dilakukan : pengurasan ground tank dan turn air bersih secara berkala
Pengurasan dilakukan oleh bagian kesling berkerjasama dengan petugas maintenance.
b. Prosedur dalam perawatan filter air minum ( air RO ) adalah sebagai berikut:
1) Perawatan / pemeliharaan kation
Pemeliharaan kation dilakukan dengan regenerasi filter dan back wash. Adapun
untuk regenerasi filter dapat dilakukan denagn 2 cara yaitu :
a) Secara manual
Putar tuas pada alat back wash ke posisi regenerasi filter dan biarkan alat
bekerja sampai selesai dan tuas ke posisi awal.Larutkan garam dengan air di
dalam bak garam dengan takaran 2 kg di dalam air 20 liter.
b) Secara otomatis
Tarik tuas pada alat sesuai dengan jam yang diinginkan, biarkan alat bekerja
otomatis.
2) Perawatan / pemeliharaan catridge
Perawatan catridge dilakukan dengan pencucian catridge yang dilakukan setiap 1
minggu sekali. Jika catridge nampak kotor / sudah tidak layak untuk dipakai perlu
dilakukan penggantian catridge ( kira – kira 2 bulan sekali ).

4|RSMS
Panduan Penyehatan Air
No : 090/SK-RSMS/V/2018

BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi dilakukan terhadap hasil pemeriksaan, baik hasil pemeriksaan air bersih maupun
pemeriksaan air minum .
Adapun evaluasi dilakukan terhadap :
1. Hasil pemeriksaan kualitas air bersih dan air minum dibandingkan dengan baku mutu yang
berlaku.
2. Jumlah penggunaan air bersih dan air minum disetiap bulan

Ditetapkan di : Tegal
Pada tanggal : 15 Mei 2018

RUMAH SAKIT MITRA SIAGA


Direktur,

dr. Wahyu Heru Triyono,M.Kes


NIP. 205.30.08.63.000

5|RSMS

Anda mungkin juga menyukai