Anda di halaman 1dari 3

Nama : AHMAD MURSYID

NIM : A31108287
Fak./Jurusan : Ekonomi/ Akuntansi

Jawaban :
1. Sistem perekonomian di Indonesia:
Menurut saya, sistem perekonomian di Indonesia adalah sistem ekonomi campuran
(ekonomi pasar - ekonomi tepimpin) karena kebanyakan keputusan ekonomi di Indonesia
diserahkan kepada pasar, di mana individu atau perusahaan dengan sukarela dan sepakat
untuk bertukar barang dan jasa, biasanya melalui pembayaran dengan uang (ekonomi pasar).
Sebagaimana kita ketahui bahwa ekonomi pasar adalah suatu sistem di mana perushaan
individual maupun swasta membuat keputusan mengenai produksi dan konsumsi. Sistem
harga, pasar, keuntungan dan kerugian, insentif serta ganjaran menentukan apa, bagaimana,
dan untuk siapa. Perusahaan memproduksi barang yang menghasilkan keuntungan tertinggi
(apa) dengan teknik produksi berbiaya terendah (bagaimana). Konsumsi ditentukan oleh
keputusan individual, tentang bagaimana membelanjakan gaji dan pendapatan yang
dihasilkan oleh tenaga kerja mereka serta kepemilikan property (untuk siapa).
Selain sistem ekonomi pasar, di Indonesia juga menganut sistem ekonomi terpimpin
yaitu sistem ekonomi di mana pemerintah membuat keputusan penting mengenai produksi
dan distribusi ddalam hal ini mengawasi jalannya perekonomian. Selain itu, pemerintah juga
memainkan peran yang sangat penting dalam pengawasan fungsi pasar, pemerintahlah yang
membuat kebanyakan keputusan ekonomi, dengan mereka yang berada pada puncak hierarki
member perintah ekonomi terhadap mereka yang berada pada jenjang yang lebih rendah.
Misalnya, pemerintah mengeluarkan hukum yang mengatur kehidupan perekonomian,
menyediakan jasa pendidikan dan pengaturan ketertiban serta mengntrol polusi. Oleh karena
hal tersebut, bisa dikatakan bahwa sistem ekonomi yang berlaku di Indonesia termasuk
sistem ekonomi campuran.

2. Tingkat inflasi di Indonesia:


Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata
uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya
tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi.
Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan
saling pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan
peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya
produksi. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan
total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya
permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap
faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian
menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan
dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full
employment. Sedangkan, inflasi desakan biaya (cost push inflation) terjadi akibat
meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output)
yang dihasilkan ikut naik.
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif, tergantung parah atau tidaknya
inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam arti dapat
mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat
orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam
masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan
perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak
bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga
meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau
karyawan swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi
harga sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Berikut ini, tabel tentang tingkat inflasi pada bulan Juli, Agustus dan September 2008:
Tingkat Inflasi
Bulan dan Tahun Nasional Makassar
September 2008 0,80 % -
Agustus 2008 0,51 % -
Juli 2008 1,37 % 1,27 %
Sumber : Koran Harian FAJAR dan KOMPAS (BPS)

3. Kurs valuta asing


 Bulan September 2008

Uang Beli (Rp) Jual (Rp)


USD 9,202 9,211
EUR 13,261.05 13,281.45
Kurs Tengah Rupiah BI
Rp 9,219 per dollar
 Bulan Agustus 2008

Uang Beli (Rp) Jual (Rp)


USD 9,175 9,182
EUR 13,410.25 13,427.85
Kurs Tengah Rupiah BI

Rp 9,165 per dollar

Anda mungkin juga menyukai