I. Unit kerja:
Laboratorium
Anggota Mengkaji suatu prosedur secara rinci dan mengenali adanya kegagalan/kesalahan pada suatu
prosedur, melakukan penilaian terhadap tiap model kesalahan/kegagalan,dengan mencari
penyebab terjadinya,mengenali akibat dari kegagalan/kesalahan dan mencari solusi dengan
melakukan perubahan disain/prosedur dalam pelayanan laboratorium.
II. Analitik :
6. Pemeriksaan 8. Salah pemeriksaan
7. Validasi 9. Salah pembacaan
O S D RPN
Indikator
No Failure modes Penyebab Akibat Solusi
(occurrence) (severity) (detectability) (OxSxD)
untuk validasi
1 Salah - Tidak dilakukan - Pasien tidak - Petugas melakukan - SOP alur
identifikasi identifikasi/valid mendapatkan validasi data yang layanan
(Penerimaan asi langsung pemeriksaan yang diperlukan di awal laboratorium
4 8 1 32
blangko) data di awal sesuai pasien datang yang baru
pasien datang - Dilakukan
perbaikan SOP
2 Salah - kurang - waktu pemeriksaan di - dibuat form - Terdapat
permintaan jelassnya lab lebih lama karena permintaan form
pemeriksaan permintaan harus dikonfirmasi pemeriksaan lab permintaan
pemeriksaan ulang ke dokter 1 8 1 8 yang jelas dan pemeriksaan
yang diinginkan - pasien menerima simpel laboratorium
hasil pemeriksaan yang jelas
yang salah dan simpel
3 Salah - Pasien dengan - Pasien menerima - Sosialisasi SOP - paket rapat
identifikasi nama yang hasil pemeriksaan (identifikasi pasien sosialisasi
1 8 1 8
(petugas sama datang yang salah menggunakan SOP
disaat yang minimal 2 identitas
memanggil sama petugas - Pasien tidak (nama - daftar tilik
pasien) hanya mendapatkan lengkap,alamat,tan SOP untuk
mengidentifikasi diagnosa dan terapi ggal lahir) monitoring
menggunakan 1 yang dibutuhkan
identitas
4 Pasien menolak - kurang faham - Pasien tidak - sosialisasi SOP - Terdapat
pemeriksaan tentang mendapatkan pengisian informed lembar
tindakan pemeriksaan yang consent informed
pemeriksaan seharusnya consent di
yang akan diperlukan laboratorium
dilakukan - pasien tidak 2 7 1 14 - -daftar tilik
- Petugas mendapat diagnosa SOP untuk
tidak/kurang dan terapi yang monitoring
memberikan dibutuhkan pengisian
penjelasan informed
consent
5 Pasien salah - kurang adanya - Proses pelayanan - Petugas lebih aktif - Daftar tilik
tanda tangan pengarahan menjadi lebih lama memberikan SOP untuk
- pasien tidak 1 2 1 2 pengarahan monitoring
mendengarkan - sosialisasi SOP
dengan teliti
6 Salah label - Petuas tidak - pasien menerima - -abelisasi sebelum - -paket rapat
melakukan hasil pemeriksaan pengambilan sosialisasi
labelisasi dulu yang salah sampel SOP
sebelum - salah diagnosa - sosialisasi SOP
pengambilan danterapi
1 9 10 90
sampel
Persentase
Modus kegagalan/kesalahn RPN Kumulatif Keterangan
Kumulatif
Salah identifikasi (penerimaan blangko) 90 90 33,21
Salah pencatatan 32 122 45,02
Salah identifikasi (petugas memanggil pasien) 30 152 56,09
Salah permintaan pemeriksaan 30 182 67,16
Salah orang 27 209 77,12 Cut Off Point
Salah pembacaan 20 229 84,50
Salah sampel 14 243 89,67
Salah label 10 253 93,36
Salah pemeriksaan 8 261 96,31
Pasien menolak pemeriksaan 8 269 99,26
Pasien salah tanda tangan 2 271 100,00
Berdasarkan perhitungan RPN dan perhitungan dengan menggunakan cut off point, didapatkan 4 modus kegagalan yang harus ditindak
lanjuti sesuai dengan solusi yaitu :