Anda di halaman 1dari 4

Akuntansi Manajemen

Biaya Standar:
Suatu Alat Pengendalian Manajerial

Dosen Pengampu: Dr. Hiras Pasaribu, M.Si., Ak., CA

Azka Mufida
142160046

EA-A
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta
2018
Biaya Standar:
Suatu Alat Pengendalian Manajerial

STANDAR UNIT
Anggaran menetapkan standar-standar yang digunakan untuk mengendalikan dan
mengevaluasi kinerja manajerial. Tetapi anggaran adalah ukuran kinerja secara agregat, mereka
mengidentifikasi pendapatan dan biaya dalam total, yang seharusnya dialami oleh suatu organisasi jika
rencana-rencana berjalan sesuai harapan. Dengan membandingkan biaya aktual dan pendapatan, dengan
jumlah yang berhubungan, yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas yang sama, maka muncullah suatu
ukuran efisiensi manajerial. Pengendalian dapat ditingkatkan mengembangkan standar untuk jumlah
unit dan jumlah total. Biaya variabel input yang dianggarkan per unit output adalah standar unit. standar
unit adalah dasa atau fondasi tempat anggaran fleksibel dibangun.
Guna menentukan biaya standar unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus dibuat: (1)
jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas), (2) jumlah yang
seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan harga). Keputusan kuantitas
menghasilkan standar kuantitas, dan keputusan harga menghasilkan standar harga. Biaya standar unit
dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar ini : standar kuantitas x standar harga.

BAGAIMANA STANDAR DIBUAT


Untuk standar kuantitatif, pengalaman historis, studi teknis dan output dari personil operasional
adalah tiga sumber potensial. Sementara untuk standar harga dengan memperhatikan tanggung jawab
gabungan dari operasional, pembelian, personalia dan akuntansi.

JENIS-JENIS STANDAR
Standar umumnya diklasifikasikan sebagai suatu yang ideal, maupun yang saat ini dapat
tercapai. Standar ideal (ideal standards) membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai
jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna. Tidak ada kekurangan yang dapat ditoleransi. Standar
yang saat ini dapat dicapai (currently attainable standards) bisa dicapai dengan beroperasi secara
efisien.

MENGAPA SISTEM BIAYA STANDAR DITERAPKAN


Perencanaan dan Pengendalian
Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta
memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit adalah yang fundamental bagi sistem anggaran fleksibel,
yang merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian
anggaran membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan, dengan menghitung variansi,
yaitu perbedaan antara biaya aktual dan yang direncanakan untuk tingkat aktivitas aktual. Dengan
mengembangkan standar harga per unit dan standar kuantitas, variansi keseluruhan dapat dipisahkan
menjadi variansi harga dan variansi efisiensi atau penggunaan.
Perhitungan Biaya Produk
Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan
menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga harga pokok produksi: bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan overhead.
ANALISIS VARIANSI
Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasikan biaya yang seharusnya telah muncul
pada tingkat aktivitas aktual tertentu. Angka ini dihasilkan dengan mengkalikan jumlah input yang
diizinkan pada output aktual dengan standar harga per unit. Formula yang digunakan :
Biaya input yang direncanakan atau dianggarkan : SP x SQ
Biaya input aktual : AP x AQ
Dimana :
SP = standar harga per unit suatu input
SQ = standar kuantitas iput yang diizinkan untuk output aktual
AP = harga aktual per unit input
AQ = kuantitas input aktual yang digunakan

Variansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang direncanakan,
dengan rumus : Variansi Total = (AP x AQ) – (SP x SQ)

ANALISIS VARIANSI : BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA


Variansi total mengukur perbedaan antara biaya aktual bahan baku dan tenaga kerja serta biaya yang
dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual.
Variansi Bahan Baku Langsung
Pendekatan kolom dapat digunakan untuk menghitung harga bahan baku dan variansi penggunaan.
Banyak yang berpendapat bahwa pendekatan grafis ini lebih mudah daripada menggunakan rumus
variansi.
 Variansi harga bahan baku: Pendekatan Rumus. Variansi harga bahan baku dapat dihitung
secara terpisah. Variansi harga bahan baku (MPV) mengukur perbedaan antara berapa yang
harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang secara aktual dibayar. Rumusnya adalah :
MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ)
Atau secara faktor :
MPV = (AP – SP) x AQ
Dimana : AP = harga aktual perunit
SP = harga standar per unit
AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
 Tanggung Jawab Terhadap Variansi Harga Bahan Baku
 Analisis Variansi Harga Bahan Baku
 Waktu Penghitungan Variansi Harga
Variansi harga bahan baku dapat dihitung pada satu dari dua poin : (1) ketika bahan baku
dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi, atau (2) ketika mereka dibeli. Penghitungan
variansi harga pada titik pembelian lebih disukai.
 Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung : Pendekatan Rumus
Variansi penggunaan bahan baku (materials usage varianve-MUV) mengukur perbedaan antara
bahan baku langsung yang secara aktual digunakan dan bahan baku langsun yang seharusnya
digunakan untuk output aktual. Rumus untuk menghitung variansi ini adalah :
MUV = (SP x AQ) – (SP x SQ)
Atau dengan pemfaktoran :
MUV = (AQ – SQ) x SP
Dimana : SP = harga standar perunit
SQ = kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual
AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan
 Tanggung Jawab Atas Variansi Penggunaan Bahan Baku
Variansi Tenaga Kerja Langsung
 Variansi Tarif Tenaga Kerja : Pendekatan Rumus
Variansi tarif tenaga kerja (labor rate variance-LRV) menghitung perbedaan antara apa yang
sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar.
LRV = (AR x AH) – (SR x AH)
Atau dengan pemfaktoran :
LRV = (AR – SR) x AH
Dimana : AR = tarif upah aktual per jam
SR = tarif upah standar per jam
AH = jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
 Tanggung Jawab Terhadap Variansi Tarif Tenaga Kerja
 Variansi Efisiensi Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus
Variansi efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance-LEV) mengukur perbedaan antara jam
tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan :
LEV = (AH x SR) – (SH x SR)
Atau dengan pemfaktoran :
LEV = (AH – SR) x SR
Dimana: AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan
SH = Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan
SR = Tarif upah standar per jam
 Tanggung Jawab Terhadap Variansi Efisiensi Tenaga Kerja

ANALISIS VARIANSI: BIAYA OVERHEAD


Variansi Biaya Overhead
 Variansi Total Overhead Variabel
 Variansi Pengeluaran Overhead Variabel
 Perbandingan Variansi Harga Bahan Dan Tenaga Kerja
 Tanggung Jawab PadaVariansi Pengeluaran Overhead Variabel
 Variansi Efisiensi Overhead Variabel
 Tanggung Jawab pada Variansi Efisiensi Overhead Variabel
 Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel

Variansi Overhead Tetap


 Variansi Total Overhead Tetap
 Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
 Tanggung Jawab pada Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
 Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Tetap
 Variansi Volume Overhead Tetap
 Tanggung Jawab pada Variansi Volume Overhead Tetap

Anda mungkin juga menyukai