Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RESUME

BK

TENTANG

“Kegiatan Pendukung BK”

OLEH :

EGA ZULANDA
17002053

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TAHUN 2019
KEGIATAN PENDUKUNG BK

Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai


usaha untuk mengumpulkan data, keterangan peseta didik (klien), dan keterangan
tentang lingkungannya, baik itu di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di
lingkungan sekitarnya. Kegiatan ini dimaksudkan agar para pembimbing dan dosen
lebih mudah memahami potensi dan kekuatan, serta masalah yang dihadapi klien.
dengan kegiatan pendukung ini diharapkan akan terkumpul data-data yang akurat
yang dihadapi oleh seorang klien.

A. Aplikasi Instrumentasi BK
Aplikasi instrumentasi adalah upaya pengungkapan melalui pengukuran
dengan memakai alat ukur atau instrumen tertentu. Aplikasi Instrumentasi dapat
berupa tes dan non tes. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk
memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan konseling agar
diperoleh data tentang kondisi tertentu atas dirt klien (siswa). Data tersebut
kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penyelenggaraan
bimbingan dan konseling.
Aplikasi instrumentasi digunakan dan mendukung penyelenggaraan
jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung mulai dari perencanaan program,
penetapan inidividu, menetapkan materi layanan, sebagai bahan evaluasi dan
pengembangan program. Konselor sebagai pengguna hasil instrument digunakan
dalam melaksanakan layanan konseling. Untuk tes psikologis Konselor dapat
bekerjasama dengan psikolog (kolaborasi professional). Adapun operasionalisasi
dalam kegiatan ini adalah :
1) Perencanaan
Menetapkan objek yang akan diukur, menetapkan subjek,
menetapkan/menyusun instrument, menetapkan prosedur, menetapkan
fasilitas, menyiapkan kelengkapan administrative.
2) Pelaksanaan
Mengkomunikasikan rencana pelaksanaan aplikasi instrumentasi,
mengorganisasikan kegiatan instrument, pengadministrasi, mengolah jawaban
intrumen, menafsirkan dan menetapkan arah penggunaan hasil intrumen.
3) Evaluasi dan Analisis
Menetapkan materi evaluasi, menetapkan prosedur, melaksanakan
evaluasi dan mengolah serta menafsirkan hasil evaluasi. Serta menganalisis
dengan Menetapkan norma/standar analisis, melakukan analisis dan
menafsirkan hasil analisis.
4) Tindak Lanjut
Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut aplikasi instrumentasi,
mengkomunikasikan rencana tindak lanjut dan melaksanakan tindak lanjut.
Dan juga menyusun laporan aplikasi instrumentasi, menyampaikan laporan
dan mendokumentasi laporan.

Materi Aplikasi intrumentasi dalam bidang-bidang bimbingan yaitu


sebagai berikut :
a) Aplikasi intrumentasi dalam bimbingan pribadi meliput kegiatan
pengungkapan dan pengumpulan data dan keterangan berkenaan dengan
karakteristik dan kondisi pribadi siswa.
b) Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
c) Pengenalan dan penerimaan perubahan, pertumbuhan dan pengembanga fisik
dan psikis jiwa.
d) Pengenalan tentang kekuatan diri seperti tingkat kecerdasan, bakat dan minat
serta penyaluran dan pengembangannya.
e) Pengenalan tentang kelemahan diri dan upaya penanggulangannya.
f) Kemampuan menganbil keputusan dan pengarahan diri.
g) Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat.
Adapun tujuan umum dari aplikasi instrumen BK ini yaitu
diperolehnya data hasil pengukuran terhadap kondisi tertentu klien. Sedangkan
tujuan khususnya yaitu terkait dengan fungsi-fungsi konseling yang didominasi
oleh fungsi pemahaman. Dengan diperolehnya pemahaman, maka dapat
diwujudkan fungsi pencegahan dan pengentasan. Dilain sisi, maka akan
diperoleh juga fungsi pengembangan dan pemeliharaan.

B. Himpunan Data
Himpunan data adalah kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan
keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik.
Himpunan data bersifat tertutup, dan diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematik, komprehensif, dan terpadu. Di mana fungsi utama himpunan data ialah
fungsi pemahaman. Tujuan umum dari kegiatan ini adalah menyediakan data
dalam kualitas yang baik dan lengkap untuk menunjang penyelenggaraan
pelayanan konseling sesuai dengan kebutuhan sasaran layanan. Sedangakan tujuan
khususnya yaitu didominasi oleh fungsi pemahaman terhadap individu yang
datanya dihimpun. Ini akan mewujudkan fungsi pencegahan dan dapat pula fungsi
pengentasan terhadap masalah individu. Lebih jauh, himpunan data ini dapat
dijadikan bahan dalam melaksanakan fungsi pengembangan dan pemeliharaan
dan dapatjuga digunakan dalam melindungi hak-hak individu yang sedang
mengalami masalah HAM.
Materi yang dikembangkan dalam kegiatan himpunan data dalam bidang-
bidang bimbingan yaitu :
1. Himpunan data dalam bimbingan pribadi meliputi data atau keterangan yang
perlu dihimpun ialah berbagai hal yang menyangkut karakteristik dan kondisi
pribadi siswa dan perkembangan pribadi siswa.
2. Himpunan data dalam bimbingan sosial meliputi data atau keterangan yang
perlu dihimpun ialah tentang berbagai hal yang menyangkut karakteristik,
kondisi dan perkembangan sosial siswa serta berbagai aspek penunjangnya.
3. Himpunan data dalam bimbingan belajar meliputi data atau keterangan
tentang berbagai hal yang mencakup karakteristik, kondisi dan perkembangan
belajar siswa.
4. Himpunan data dalam bimbingan karir meliputi data atau keterangan yang
perlu dihimpun ialah menyangkut karakteristik, kondisi dan perkembangan
pilihan jabatan dan karir siswa serta bahan-bahan yang menunjang.

Adapun operasionalisasi dalam kegiatan himpunan datas ini adalah :

a) Perencanaan
Menetapkan jenis dan klasifikasi data serta sumber-sumbernya,
menetapkan bentuk himpunan data, menetapkan dan manata fasilitas,
menetapkan mekanisme pengisian, pemeliharaan dan penggunaan serta
menyiapkan kelengkapan administrative.
a) Pelaksanaan
Memetik dan memasukkan ke dalam HD sesuai dengan klasifikasi,
memanfaatkan data, memelihara dan mengembangkan HD.
b) Evaluasi dan Analisis
Mengkaji evisiensi sistematika dan penggunaan fasilitas yang
digunakan, memerikasa kelengkapan, keakuratan, keaktualan dan
kemanfaatan HD, serta melaksanakan analisis terhadap hasil evaluasi
berkenaan dengan kelengkapan, keakuratan, keaktualan, kemanfaatan dan
efisiensi penyelenggaraannya.
c) Tindak Lanjut
Dalam hal ini adalah mengembangkan himpunan data yang
mencakup: bentuk, klasifikasi dan sistematika data, kelengkapan, keakuratan,
ketepatan dan keaktualan data, kemanfaatan data, Penggunaan teknologi. Data
yang terhimpun harus dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya dalam kegiatan
layanan bimbingan dan konseling. Teknis penyelenggaraan serta menyusun
laporan HD, menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.
C. Konferensi Kasus
Konferensi kasus adalah kegiatan pendukung untuk membahas
permasalahan peserta didik (klien) dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh
pihak-pihak yang da pat memberikan keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi
terentaskannya permasalahan peserta didik (klien). Tujuan konferensi kasus adalah
untuk memperoleh keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang terkait
dan memiliki pengaruh kuat terhadap klien dalam rangka pengentasan
permasalahan klien. Kegiatan konferensi kasus memiliki fungsi pemahaman dan
pengentasan serta tidak menyinggung klien. Ada beberapa operasionalisme dalam
kegiatan konferensi kasus ini adalah :
1. Perencanaan
Konferensi kasus harus dibicarakan terlebih dahulu dan mendapat
persetujuan dari klien yang bermasalah. Dan seluruh peserta pertemuan harus
diyakinkan oleh konselor dan memiliki sikap yang teguh untuk merahasiakan
segenap aspek dari kasus yang dibicarakan.
2. Pelaksanaan
Konselor harus mengarahkan pembicaraan sehingga seluruh peserta
dapat mengemukakan data atau keterangan yang mereka ketahui dan
mengembangkan pikiran untuk memecahkan masalah siswa.
3. Analisis dan Evaluasi
Hasil yang diharapkan dari konferensi kasus yang sukses apabila
konselor memperoleh data atau keterangan tambahan yang amat berarti bagi
pemecahan masalah siswa dan terbangunnya komitmen seluruh peserta
pertemuan untuk menyokong upaya pengentasan masalah siswa.
4. Tindak Lanjut
Seluruh hasil pertemuan dicatat dan didokumentasikan secara rapi
oleh konselor dan sebanyak-banyaknya dipergunakan untuk menunjang jenis-
jenis layanan masalah siswa yang bersangkutan.

Materi konferensi kasus dalam bidang bimbingan adalah membicarakan


segenap aspek permasalahan baik menyangkut aspek aspek pribadi dan
pengembanganya, aspek hubungan sosial, aspek pembelajaran dan aspek pilihan
serta pengembangan karier. Walaupun begitu tidak setiap konferensi kasus dikaji
kesemua bidang bimbingan.

D. Kunjuangan rumah
Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta
didik melalui kunjungan rumah klien. Kerja sama dengan orang tua sangat
diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh keterangan dan membangun
komitmen dari pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan permasalahan klien.
Kegiatan kunjungan rumah memiliki fungsi pemahaman dan pengentasan. Dalam
hal ini Kasus Diidentifikasi terlebih dahulu dan dianalisis perlu tidak diadakannya
Kunjungan Rumah sebagai tindak lanjut dari penanganan kasus tersebut.

Operasionalisasi dalam kegiatan kunjungan rumah ini adalah :

1) Perencanaan
Menetapkan kasus yang memerlukan KR, meyakinkan klien akan
KR, menyiapkan data dan informasi yang akan dikomunikasikan dengan
keluarga, menetapkan materi KR dan meyiapkan kelengkapan administrasi.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaannya adalah mengkomunikasikan rencana pelaksanaan
KR, melakukan KR berupa: Bertemu anggota keluarga. Membahas masalah
klien, Melengkapi data, Mengembangkan komitmen, Menyelenggarakan
konseling keluarga , dan merekam dan menyimpulkan hasil KR.
3) Evaluasi dan Analisis
Mengevaluasi proses pelaksanaan KR, mengevaluasi kelengkapan
dan keakurautan data hasil KR serta komitmen ortu/wali, mengevaluasi
penggunaan data dalam rangka pengentasan masalah klien. Dan menganalisis
terhadap efektifitas penggunaan hasil KR terhadap penanganan kasus.
4) Tindak Lanjut
Tindakan selanjutnya adalah mempertimbangkan apakah perlu
dilaksanakan KR ulang atau lanjutan dan mempertimbangkan tindak lanjut
layanan dengan menggunakan hasil KR yang lebih lengkap dan akurat. Serta
menyusun laporan KR, menyampaikan laporan dan mendokumentasi laporan.
E. Tampilan kepustakaan
Tampilan kepustakaan merupakan kondisi sangat memungkinkan klien
memperkuat dan memperkaya diri dengan atau tanpa bantuan konselor. Tampilan
kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat
digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial,
kegiatan belajar, dan karir atau jabatan. Pemanfaatan tampilan kepustakaan
diarahkan oleh konselor dalam rangka pelaksanaan pelayanaan dan atau klien
secara mandiri mengunjungi perpustakaan untuk mencari dan memanfaatkan
sendiri bahan-bahan yang ada di perpustakaan sesuai dengan keperluan.
F. Alih tangan kasus
Alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien
dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten. dan
subtansi masalah klien. Yang harus dipertimbangkan dalam Alih tangan kasus ini
adalah karena masalah yang ada bukan lagi wewenang Konselor. Konselor
melakukan kontak awal dengan ahli lain, melalui cara yang cepat dan tepat. Jika
ditanggapi positif oleh ahli lain yang dihubungi, maka klien bertemu dengan ahli
lain tersebut dengan membawa surat pengantar jika diperlukan.
Operasionalisasi yang perlu dilakukan dalam Alih tangan kasus ini adalah

1) Perencanaan
Menetapkan kasus yang akan di ATK, meyakinkan klien akan ATK,
menghubung ahli lain yang menjadi arah ATK, menyiapkan materi ATK dan
kelengkapan administratif.
2) Pelaksanaan
Mengkomunikasikan rencana ATK kepada pihak terkait dan
mengalihtangankan klien kepada pihak terkait itu.
3) Evaluasi dan Analisis
Membahas hasil ATK melalui: Klien, laporan dari ahli lain dan
analisis hasil ATK kemudian mengkaji hasil ATK terhadap pengentasan
masalah klien. Serta Melakukan analisis terhadap efektifitas ATK terhadap
pengentsan masalah klien secara menyeluruh.
4) Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan adalah menyelenggarakan layanan
lanjutan oleh konselor jika diperlukan atau klien memerlukan ATK ke ahli
lain lagi. Serta Menyusun laporan kegiatan ATK, menyampaikan laporan dan
mendokumentasi laporan.
DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin, Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya


Remaja.

Dewa Ketut Sukardi, Drs, MBA, MM, 2006. Pengantar Pelaksanaan Program
Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konselin. Jakarta : Depdiknas

Prayitno, Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling, (Padang: PPK BK FIP

UNP, 2012), hlm. 369.

Anda mungkin juga menyukai