Anda di halaman 1dari 5

Pertanyaan:

Anda telah mempelajari beberapa model pembelajaran SCL yang juga relevan dengan
pendekatan saintifik. Silahkan anda memilih satu model (misalnya model kooperatif Jigsaw)
dan catatlah sintaknya (langkah-langkah pembelajarannya). Kemudian bukalah youtube dan
temukan video tentang penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw tersebut
dilaksanakan. Kemudian jelaskan apakah sintak model kooperatif Jigsaw tersebut
dilaksanakan. Kemudian jelaskan apakah sintak model kooperatif Jigsaw dalam video
tersebut sesuai dengan catatan sintak model pembelajaran kooperatif Jigsaw anda?

Jawaban:

Dalam menyusun suatu strategi pembelajaran, guru boleh memadukan model pembelajaran
dengan suatu pendekatan pembelajaran dengan tujuan untuk mengaktifkan siswa yakni
pembelajaran berpusat pada siswa atau Student Center Learning (SCL).

Berdasarkan dari beberapa referensi yang saya dapat (modul ppg, internet, dan wawancara
dengan orang yang dianggap kompeten), maka saya berinisiatif bahwa pendekatan dan model
pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah dengan memadukan Problem Based
Learning dengan pendekatan Saintifik. Dalam memadukannya, guru dalam penulisan RPP nya
harus mengikuti sintak Problem Based Learning. Guru hanya perlu mengidentifikasi pada tahap
mana di Problem Based Learning pendekatan saintifik diperoleh dengan menandainya dengan
huruf tebal misalnya.

Berikut tahapan dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik:

1. Mengamati, merupakan kegiatan mengidentifikasi suatu obyek melalui penginderaan yaitu


melalui indera penglihat (membaca, menyimak), pembau, pendengar, pencecap, dan
peraba pada saat mengamati suatu objek menggunakan ataupun tidak menggunakan alat
bantu sehingga dapat mengidentifikasi suatu masalah.
2. Menanya, merupakan kegiatan mengungkapkan suatu hal yang ingin diketahuinya baik
yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, suatu proses tertentu. Pertanyaan dapat
diajukan secara lisan maupun tulisan dan dapat berupa kalimat pertanyaan atau kalimat
hipotesis sehingga siswa dapat merumuskan masalah hipotesis.
3. Mengumpulkan data, merupakan kegiatan mencari informasi sebagai bahan untuk
dianalisis dan disimpilkan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan membaca buku, observasi
lapangan, uji coba, wawancara, menyebarkan kuesioner, dan lain-lain sehingga siswa dapat
menguji hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.
4. Mengasosiasi, merupakan mengolah data dalam serangkaian aktifitas fisik dan pikiran
dengan bantuan peralatan tertentu. Pengolahan dapat dilakukan dengan klasifikasi,
mengurutkan, menghitung, membagi, dan menyususn data dalam bentuk yang lebih
informative, serta mengumpilkan sumber data sehingga lebih bermakna. Bentuk
pengolahan data misalnya table, grafik, bagan, peta konsep, menghitung, dan pemodelan.
Selanjutnya siswa menganalisis data untuk membandingkan ataupun menentukan
hubungan antara data yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat ditarik
suatu kesimpulan.
5. Mengkomunikasikan, merupakan kegiatan siswa dalam mendeskripsikan dan
menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan dan
mengolah data, serta mengasosiasi yang ditunjukan kepada orang lain baik secara lisan
maupun tulisan dalam bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan
perangkat teknologi sederhana dan atau teknologi informasi komunikasi.
Berikut sintak model Pembelajaran Based Learning:
1. Tahap 1, orientasikan siswa pada masalah actual dan otentik
Pada tahap ini, guru menyampaiakan tujuan pembelajaran, menyiapkan dan memotivasi
siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah. Guru mendiskusikan rubric asesmen
yang akan digunakan dalam menilai kegiatan/hasil karya siswa.
2. Tahap 2, mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada tahap ini, guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3. Tahap 3, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Pada tahap ini, guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
4. Tahap 4, mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Kegitan guru pada tahap ini adalah membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya.
5. Tahap 5, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahap ini, guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyeledikan meraka dan proses-proses yang mereka gunakan.

Berikut tahapan perpaduan antara model Problem Based Learning dengan pendekatan saintifik:
1. Tahap 1, orientasikan siswa pada masalah actual dan otentik
Pada tahap ini, guru menyampaiakan tujuan pembelajaran, menyiapkan dan memotivasi
siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah. Guru mendiskusikan rubric asesmen
yang akan digunakan dalam menilai kegiatan/hasil karya siswa. Pada tahap ini juga, untuk
masuk ke masalah yang akan di bahas, guru terlebih dahulu mengecek kemampuan awal
siswa misalnya memberikan pancingan pertanyaan kepada siswa tentang materi prasyarat.
Jika tidak ada yang menjawab maka guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi prasyarat (menanya).
2. Tahap 2, mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada tahap ini, guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah tersebut. Di tahap ini juga guru teta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait tugas dan tanggung jawab siswa selama
pembelajaran berlangsung agar tidak ada siswa yang tidak menyadari tanggung jawabya
dalam bekerja kelompok (menanya).
3. Tahap 3, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Pada tahap ini, guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
(mengumpulkan data).
4. Tahap 4, mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Kegiatan guru pada tahap ini adalah membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka
untuk berbagi tugas dengan temannya. Setelah data terkumpul maka siswa harus
mengolah data (mengasosiasi).
Setelah data terkumpul maka tibalah saatnya menyajikan hasil karya didepan kelas
(mengkomunikasikan).
5. Tahap 5, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahap ini, guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyeledikan meraka dan proses-proses yang mereka gunakan. Refleksi dilakukan untuk
meberikan umpan balik kepada siswa terkait apa yang belum dipahami. Selanjutnya guru
bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan.
Nah, tahap selanjutnya adalah memberikan kuis untuk mengetahui hasil belajar siswa
dalam pembelajaran tersebut.

ANALISIS VIDEO
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Analisis video pada link https://www.youtube.com/watch?v=4ARnx8rmHLI

Berdasarkan dari hasil analisis saya pada video pembelajaran model Problem Based Learning
dengan pendekatan Saintifik di youtube, maka kegiatan pembelajaran tersebut dapat saya
jabarkan sebagai berikut:
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
PENDAHULUAN
Tahap 1:
Orientasi siswa pada masalah actual dan otentik
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa.
2. Guru mengecek kehadiran siswa.
3. Guru memberikan apersepsi materi yang akan dipelajari yakni mengecek
kemampuan awal siswa sebelum masuk ke materi inti dengan mengajukan
pertanyaan terkait dengan luas lingkaran.
4. Guru memberikan kepada siswa kesempatan untuk bertanya tentang materi
prasyarat yang akan digunakan dalam menemukan luas permukaan bola
(menanya).
5. Guru menginformasikan tentang Kompetensi Dasar, Standar Kompetensi,
Indikator dan Tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Tahap 2:
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
1. Guru membagi siswa kedalam kelompok belajar secara heterogen dengan
memperhatikan karakteristik umum siswa. 5 menit
2. Guru membagikan LKS.
3. Guru mengingatkan kepada semua siswa untuk aktif dalam menyelesaikan
masalah yang ada di dalam LKS.
INTI
Tahap 3:
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Memahami masalah
1. Peserta didik diminta membaca, mencermati dan mengamati permasalahan
yang ada pada surat.
2. Peserta didik diminta untuk menetapkan apa yang diketahui pada permasalahan
dan apa yang diajukan (mengumpulkan data).
a. Apakah yang diketahui dari permasalahan tersebut?
b. Apakah yang ditanyakan dari permasalahan tersebut?
c. Apa saja informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut?
d. Bagaimana cara menyelesaikan atau memecahkan masalah tersebut?
3. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai
yaitu berupa laporan untuk membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
Membuat rencana pemecahan
1. Setelah memahami permasalahan, peserta didik diarahkan untuk dapat
mengidentifikasi strategi-strategi pemecahan masalah yang sesuai untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut (mengasosiasi).
2. Pada lembar kerja terdapat arahan atau petunjuk untuk peserta didik agar dapat
menyelesaikan permasalahan.
Melaksanakan rencana pemecahan
Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Jika peserta didik telah menyusun rencana maka selanjutnya peserta didik harus
melaksanakan penyelesaian masalah sesuai dengan yang telah direncanakan.
Dalam hal ini terdapat petunjuk pada lembar kerja.
Tahap 4:
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Memeriksa kembali
1. Setelah peserta didik memecahkan permasalahan di atas, maka didapat suatu
penyelesaian.
4. Peserta didik dapat menginterpretasikan hasil yang diperoleh.
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
(mengkomunikasikan).
PENUTUP
Tahap 5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1. Peserta didik dengan arahan guru menyimpulkan tentang materi yang dipelajari
2. Untuk mengetahui kemampuan siswa, guru memberikan kuis yang dikerja.

Dari pengamatan saya terhadap https://www.youtube.com/watch?v=4ARnx8rmHLI tentang


jalannya pembelajaran Problem Based Learning dengan pendekatan saintifk, terlihat bahwa ada
satu sintak di tahap 1 pelaksanaannya kurang lengkap yaitu guru tidak mendiskusikan rubric
asesmen yang akan digunakan dalam menilai kegiatan/hasil karya siswa. Padahal ini sangat
penting agar siswa bisa memahami teknik penilaian yang digunakan oleh guru. Sehingga
berdampak pula pada kegiatan inti, dimana guru tidak melakukan penilaian untuk menilai
keaktifan siswa dalam berkelompok. Guru hanya focus pada jalannnya pembelajaran. Penilaian
guru pada pembelajaran tersebut hanya berlangsung pada tahap akhir, yaitu dengan member
kuis. Padahal, pada kegiatan inti kita bisa membuat suatu format penilaian keterampilan. Yang
saya tangkap, guru dalam video tersebut hanya melakukan penilaian dari segi kognitif. Tidak
ada penilaian afektif apalagi penilaian keterampilan.

Anda mungkin juga menyukai