Anda di halaman 1dari 10

Berkala Fisika ISSN : 1410 – 9662

Vol. 16, No. 3, Juli 2013, hal 75 - 84


 

RANCANG BANGUN SISTEM PENJERNIHAN DAN


DEKONTAMINASI AIR SUNGAI BERBASIS
BIOSAND FILTER DAN LAMPU ULTRAVIOLET
Endarko, Triswantoro Putro, Nike Ika Nuzula, Nuning Armawati, Adi Wardana,
Agus Rubiyanto dan Melania S Muntini
Jurusan Fisika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya
Korespondensi Penulis : endarko@physics.its.ac.id

Abstract
Design and fabrication of appropriate technology (biosand filter) that is directly can be
applied for community has successfully been carried out for providing clean water. The
technology is adopted from slow sand filter method. Biosand filter that has been fabricated which
is technology that is able to filter river water become clean water through filtration process from
sand, gravel and an active carbon. For getting drinkable water from river water, biosand filter has
been combined with reverse osmosis system and ultraviolet disinfection. System of reverse osmosis
and ultraviolet disinfection are used to reduce any bacteria, virus and total dissolved solids (TDS)
from treated water which is resulted from biosand filter process. The results from Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Surabaya (BBLKS) has been declared that treated water from biosand
filter is met the test standards chemical and physical according to the regulation. Meanwhile the
processed water from process through biosand filter, reverse osmosis and ultraviolet disinfection
is got predicate as drinkable water with met the test standards microbiological, chemical and
physical.
Keywords: biosand filter, reverse osmosis, ultraviolet, drinking water

Abstrak
Telah berhasil dirancang dan dibuat teknologi tepat guna (biosand filter) yang langsung
dapat diaplikasikan kepada masyarakat luas, yaitu berupa teknologi penyedia air bersih.
Teknologi ini mengadopsi teknik penyaringan slow sand filter. Biosand filter yang dibuat
merupakan teknologi penyaring air sungai menjadi air bersih, dengan media penyaring berupa
pasir, kerikil, batuan kecil dan karbon aktif. Untuk mendapatkan air yang langsung siap diminum,
pada penelitian ini, biosand filter dikombinasikan dengan reverse osmosis dan reaktor Ultraviolet
yang mempunyai fungsi sebagai teknologi untuk sterilisasi dan dekontaminasi. Hasil pengujian
laboratorium yang dikerjakan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya (BBLKS)
menyatakan bahwa untuk proses pengolahan air sungai menjadi air bersih yang memanfaatkan
teknologi biosand filter didapatkan air bersih yang memenuhi standard uji kimia dan fisika,
sedangkan hasil pengujian air minum yang telah melalui proses kombinasi dari biosand filter,
reverse osmosis dan reaktor ultraviolet didapat hasil yang memenuhi standard uji mikrobiologi,
fisika dan kimia dan dinyatakan sebagai air yang layak untuk diminum langsung tanpa perlu
dimasak lagi.
Kata kunci: biosand filter, reverse osmosis, ultraviolet, air minum

Pendahuluan Dengan terbatasnya ketersediaan air


Air mempunyai peranan yang sangat terutama air bersih dan sehat bagi
vital bagi kehidupan di dunia ini, baik kehidupan manusia untuk keperluan
bagi tumbuhan, hewan maupun manusia. sehari-harinya. Maka kebutuhan akan
Sumber air dapat diperoleh dari mata air, teknologi yang dapat mengolah sumber
air laut, danau, dan air sungai, tetapi air sangatlah dibutuhkan. Fokus sumber
hanya 3% saja dari sumber tersebut yang air yang digunakan dalam penelitian
bisa dikonsumsi oleh manusia [1]. adalah air sungai. Kegiatan utama yang
dilakukan adalah rancang bangun

75 
Endarko dkk Rancang Bangun Sistem Penjernihan …

biosand filter untuk memproses air terkontaminasi dengan patogen di


sungai menjadi air bersih yang langsung lingkungan rumah sakit, industri
bisa diminum. Untuk mendapatkan air makanan, fasilitas umum, pengolahan
sehat dari sumber air sungai maka air bersih dan produk-produk pertanian
diperlukan teknologi penjernihan, [16-19].
sterilisasi dan dekontaminasi untuk Inaktivasi mikroba menggunakan
mengolah air tersebut. penyinaran cahaya ultraviolet secara
Meskipun kemajuan dan prinsip adalah penyerapan foton-foton
perkembangan teknologi untuk UV-C oleh DNA mikroba, yang
inaktivasi mikroba (microbial) sudah selanjutnya proses ini mengakibatkan
semakin maju, masalah-masalah kerusakan pada DNA dalam bentuk
dibidang kesehatan, penyakit-penyakit mutagenic lesions meliputi cyclobutane
yang berhubungan dengan makanan dan pyrimidine dimers (CPD) dan
air, masih terus tumbuh dan berkembang pyrimidine-pyrimidone 6-4
baik di negara maju dan negara photoproducts (6-4PP), sehingga
berkembang. Banyak tipe-tipe bakteri, menyebabkan sel mikroba mati [20].
virus, protozoa, yeast dan jamur yang Beberapa penelitian yang telah
bertanggung jawab terhadap penyakit- dilakukan dengan memanfaatkan cahaya
penyakit tersebut, serta banyak teknologi ultraviolet meliputi pemakaian cahaya
dan metode dekontaminasi telah diteliti ultraviolet untuk proses pengolahan
untuk mengurangi dan mengeliminasi makanan cair [19], pengolahan makanan
patogen-patogen tersebut. tradisional [21], proses dekontaminasi
Sterilisasi adalah proses untuk untuk pengemasan secara vakum dan
membunuh atau mengeliminasi suatu produk tanpa kemasan ayam tanpa
mikroorganisme, dapat dicapai baik tulang [22], pengolahan air limbah [23],
secara proses fisika maupun kimia. dan untuk proses dekontaminasi ruangan
Metode yang telah digunakan untuk [17]. Dari uraian mengenai penelitian-
proses sterilisasi mencakup pemanfaatan penelitian yang telah dilakukan tersebut
panas, kimia, electroporation, dan terlihat bahwa penelitian tentang
ionizing radiation [2-8]. Untuk pengembangan proses sterilisasi dan
selanjutnya, pendekatan secara mekanik dekontaminasi berbasis cahaya
dapat dicapai untuk proses sterilsasi ultraviolet sangat penting untuk
meliputi metode mencuci, menyaring, dilakukan terutama dalam pengolahan
membersihkan, pemvakuman dan sumber air untuk menghasilkan air
dehidarasi [9, 10]. bersih dan sehat.
Teknologi dekotaminasi berbasis
cahaya adalah salah satu metode yang Tinjuan Pustaka
menjadi perhatian untuk aplikasi- Slow sand filtration
aplikasi dekontaminasi karena effektif Sketsa dari sistem slow sand
dan cepat dalam proses transfer energi filtration yang digunakan untuk tahap
dan cepat dalam proses membunuh pertama dari proses penjernihan air
mikroorganisme [11-15]. sungai menjadi air bersih ditunjukkan
Mikroorganisme beriteraksi dengan dalam Gambar 1. Slow sand filtration
cahaya melalui cara yang berbeda, adalah proses merembeskan air secara
proses tersebut bergantung pada panjang perlahan melalui tumpukan pasir
gelombang tertentu. Inaktivasi mikroba berpori, dengan air masuk di atas
dengan menggunakan cahaya ultraviolet permukaan filter, dan kemudian
sudah sangat dikenal dan terbukti ampuh dikeringkan di bawah. Filter terdiri dari
digunakan untuk mengeliminasi udara, tangki, hamparan pasir halus, lapisan
air dan permukaan yang telah kerikil untuk mendukung pasir, sistem

76 
Berkala Fisika ISSN : 1410 – 9662
Vol. 16, No. 3, Juli 2013, hal 75 - 84
 

underdrains untuk mengumpulkan air bahan kimia yang ditambahkan untuk


yang telah disaring, dan regulator arus membantu proses filtrasi [24].
untuk mengontrol laju filtrasi. Tidak ada

Gambar 1. Slow sand filtration.

Metode reverse osmosis adalah benar-benar layak diminum, atau


Metode reverse osmosis adalah sistem ini menjamin tidak ada lagi
teknik penjernihan air dengan membran kandungan bakteri dan virus dalam air
reverse osmosis yang mempunyai apabila seluruh sistem dalam proses
ukuran pemfilteran sebesar 0.0001 penyaringan air secara mekanik masih
mikron, yang akan berfungsi menghasilkan kandungan bakteri atau
menurunkan total dissolved solids virus. Dalam sistem ini cahaya
(TDS) dalam air. Membran ini terbuat ultraviolet dihasilkan dari lampu dengan
dari bahan semipermeable dan mampu panjang gelombang pada daerah UV-C
menyaring kandungan logam, virus dan (254 nm). Berdasarkan penelitian
bakteri dalam air [25]. sebelumnya menggunakan UV dengan
panjang gelombang UV-C untuk proses
Reaktor ultraviolet dekontaminasi air, didapatkan hasil
Gambar 2 menunjukkan UV bahwa dengan dosis 80-120 mWs/cm2
light disinfection untuk proses sterilisasi Giardia lamblia dapat di-inaktivasi
dan dekontaminasi air yang telah dengan pengurangan 1-log10, dan pada
diproses dalam biosand filter dan dosis dosis 90-140 mWs/cm2, virus
membran reverse osmosis. Sistem ini dapat di-inaktivasi dengan pengurangan
menjamin air minum yang dihasilkan 4-log10 [26].

Gambar 2. Ultraviolet light disinfection.

77 
Endarko dkk Rancang Bangun Sistem Penjernihan …

Standard kualitas air minum meliputi parameter fisik seperti bau,


Menurut keputusan menteri warna, jumlah zat padat terlarut,
kesehatan republik Indonesia NOMOR rasa, suhu, kekeruhan, dan
907/MENKES/SK/VII/2002, tentang parameter kimiawi seperti
syarat-syarat dan pengawasan kualitas aluminium, besi, kesdahan, klorida,
air minum menyebutkan bahwa dalam mangan, pH, seng, sulfat, tembaga,
rangka pengawasan air minum maka ammonia.
parameter kualitas air minimal yang
perlu diuji adalah sebagai berikut [27]: Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam
1. Parameter yang berhubungan penelitian ini adalah mengolah air
langsung dengan kesehatan sungai menjadi air bersih dan sehat yang
meliputi parameter mikrobiologi langsung bisa diminum. Maka kegiatan
dan kimia an-organik seperti E.coli, penelitian ini dibagi menjadi dua bagian
total koliform, arsen, fluoride, utama: (1) Rancang bangun reaktor
kromium-val.6, cadmium, sianida untuk proses penjernihan air sungai
dan selenium. menjadi air bersih (Gambar 3) dan (2)
Rancang bangun reaktor untuk proses
2. Parameter yang tidak langsung sterilisasi dan dekontaminasi (Gambar
berhubungan dengan kesehatan 4).

Gambar 3. Proses penyaringan dari air sungai menjadi air bersih.

Gambar 4. Proses sterilisasi dan dekontaminasi air.

Biosand filter yang telah dibuat adalah sedimen, bau dan volatile senyawa
dengan menggabungkan beberapa filter organik (volatile organic compounds
pasir dan batuan serta karbon aktif yang atau VOC) dari air. Setelah melalui
diletakan dengan model lapis demi lapis. proses penyaringan melalui biosand
Filter batuan dan pasir berfungsi untuk filter, kemudian dilakukan teknik
menyaring kotoran air mulai dari yang penjernihan air dan sterilisasi dengan
makro hingga kotoran mikro, serta metode reverse osmosis dan penyinaran
mampu mengurangi 90 − 99% dari cahaya ultraviolet.
patogen yang ditemukan dalam air [24].
Sementara karbon aktif digunakan untuk
menyaring dan menghilangkan klorin,

78 
Berkala Fisika ISSN : 1410 – 9662
Vol. 16, No. 3, Juli 2013, hal 75 - 84
 

Hasil dan Pembahasan Satu kali penyaringan dalam satu


Hasil Perancangan Biosand Filter buah biosand filter, kurang memberikan
Biosand filter hasil penelitian hasil yang optimum pada air sungai
ditunjukkan pada Gambar 5. Biosand yang akan disaring. Hal ini terlihat pada
filter dibuat dengan menggabungkan hasil penelitian tahap sebelumnya bahwa
filter pasir dan filter batuan yang hasil uji laboratorium menyatakan air
diletakan dengan model lapis demi lapis. sungai hasil penyaringan satu buah
Hal itu dilakukan agar pasir dan batuan biosand saja tidak layak sebagai air
dapat menyaring kotoran air mulai dari minum tetapi masih layak sebagai air
yang makro hingga kotoran mikro, bersih. Oleh karena itu pada penelitian
selain itu juga didalam biosand filter tahap akhir ini, air sungai disaring
diberi karbon aktif yang berfungsi sebanyak dua kali dalam dua biosand
sebagai penghilang bau, biosand juga Filter.
dapat berfungsi untuk mengurangi
bakteri yang terkandung dalam air.

Gambar 5. Desain Filter Biosand yang telah dibuat.

Setiap lapisan filter mempunyai adalah kerikil dengan tebal 5 cm, kerikil
fungsi masing masing dan sesuai dengan ini berfungsi untuk menahan pasir –
ketebalannya. Bakteri pathogen yang pasir yang mengalir pada air, penyaring
terkandung dalam air akan terperangkap setelah pasir aktif. Urutan kelima yaitu
dalam ruang antara butir pasir dan zeolite dengan ketebalan 5 cm. zeolite
kerikil. Urutan lapisan yang pertama ini berfungsi sebagai filter kimia.
adalah pasir setebal 28 cm berfungsi Karena zeolite merupakan salah satu
untuk mengikat kotoran kotoran penukar ion alami yang banyak tersedia.
mikroorganisme, urutan yang kedua Sehingga zeolite dapat digunakan
adalah karbon aktif untuk sebagai penghilang polutan kimia, dan
menghilangkan bau pada air, juga dapat mengikat bakteri
penghilangan warna, bau penghilangan E. Coli. Dan urutan terakhir yaitu gravel
resin, urutan yang ketiga yaitu pasir lagi dengan ketebalan 12 cm. gravel ini
setebal 10 cm yang berfungsi untuk berfungsi sebagai lapisan penahan pada
menyaring sisa sisa mikro organisme filter pasir, filter zeolit maupun filter
yang masih tertinggal. Urutan keempat karbon aktif. Semua bahan ini

79 
Endarko dkk Rancang Bangun Sistem Penjernihan …

diletakkan secara berurutan pada tabung Hasil proses pengolahan air sungai
besang yang berukuran tinggi 85 cm dan menjadi air minum
diameter 30 cm. diatas tabung terdapat Bagan dari proses pengolahan air
tutup tabung agar dapat mencegah sungai menjadi air bersih dan air siap
kontaminasi dan hama yang tidak minum terlihat pada Gambar 6 dan
diinginkan tidak dapat masuk kedalam Gambar 7. Gambar 6 menunjukan
tabung filter. Dan diantara tutup tabung proses pengolahan air sungai menjadi air
dengan pasir terdapat saringan bersih yang melalui dua model biosand
alumunium yang berfungsi untuk filter. Sementara pada Gambar 7 adalah
membersihkan air dari kotoran dan proses pengolahan air bersih yang
organisme kecil yang ada pada air keruh. berasal dari biosand filter menjadi air
Dan diatas pasir terdapat zona air yang yang siap minum melalui proses
berfungsi untuk meneruskan air keruh ke sterilisasi dengan teknologi reverse
pasir basah dan sementara membiarkan osmosis dan proses dekotaminasi pada
lolos oksigen yang akan ke lapisan reaktor Ultraviolet.
berikutnya.

Gambar 6. Proses pengolahan air sungai menjadi air bersih melalui biosand filter.

Gambar 7. Proses pengolahan air bersih menjadi air siap minum melalui Reverse osmosis
dan reaktor Ultraviolet.

80 
Berkala Fisika ISSN : 1410 – 9662
Vol. 16, No. 3, Juli 2013, hal 75 - 84
 

Hasil Uji Air kampus STIKOM dan STIKES


Biosand filter dan RO (Reverse Surabaya. Gambar 8 sampai Gambar 10
Osmosis) diharapkan dapat berturut-turut melihatkan hasil uji
menghilangkan 90-99% dari patogen laboratorium yang dikeluarkan oleh
yang ditemukan dalam air. Air yang Balai Besar Laborotarium Kesehatan
akan disaring adalah air dari bantaran air Surabaya (BBLKS).
sungai Jl. Kali Jagir Surabaya depan

(a) (b)
Gambar 8. Hasil pemeriksaan mikrobiologi air bersih, a) air sungai Jagir dan b) air sungai
Jagir yang telah melalui proses penyaringan lewat biosand filter.

Gambar 9. Hasil pengujian air bersih hasil pengolahan air sungai dengan biosand filter.

Dari hasil yang ditunjukan pada telah memenuhi standard air bersih
Gambar 8 dan Gambar 9, terlihat bahwa secara uji fisika dan kimia tetapi masih
air bersih hasil pengolahan biosand filter kurang memenuhi syarat secara hasil uji

81 
Endarko dkk Rancang Bangun Sistem Penjernihan …

mikrobiologi. Hal ini dikarenakan reverse osmosis dan reaktor Ultraviolet


biosand filter yang digunakan tidak ditunjukkan oleh Gambar 10. Hasilnya
kontinyu digunakan. Sehingga sebagai menujukkan bahwa air minum yang
filter biologi belum bekerja maksimal dihasilkan memenuhi standard secara
dalam menyaring bakteri pathogen. mikrobiologi dan uji fisika dan kimia.
Hasil pengujian air yang telah melalui
proses penyaringan biosand filter,

(a) (b)

Gambar 10. Hasil pengujian air minum yang berasal dari air sungai yang telah melalui
proses di biosand filter, reverse osmosi dan reaktor Ultraviolet, a) hasil pemeriksaan
mikrobiologi dan b) hasil pengujian fisika dan kimia.

Kesimpulan penyaringan biosand filter


Dari serangkaian hasil penelitian memberikan penilaian bahwa air
yang telah dilakukan dapat disimpulkan yang diperoleh memenuhi standard
sebagai berikut: sebagai air bersih baik secara fisika
1. Penelitian ini telah berhasil dan kimia.
merancang dan membangun sistem 4. Hasil pengujian air minum yang
biosand filter yang berfungsi untuk dihasilkan melalui proses biosand
mengolah air sungai menajadi air filter, reverse osmosis dan sterilisasi
bersih. (reaktor Ultraviolet) dinyatakan layak
2. Penelitian ini telah berhasil konsumsi secara mikrobiologi dan uji
merancang dan membangun sistem kimia dan fisika
pengolahan air sungai menjadi air
yang siap minum.
3. Hasil pengujian air bersih yang
dihasilkan melalui proses

82 
Berkala Fisika ISSN : 1410 – 9662
Vol. 16, No. 3, Juli 2013, hal 75 - 84
 

Daftar Pustaka Microbiology, Vol. 31, pp. 110 -


[1] Suripin, Pelesteraian Sumber Daya 114, 2000.
Tanah dan Air, Penerbit Andi, [9] S.T. Seet, J.R. Heil, S.J. Leonard,
Yogjakarta, 2001 and W.D. Brown, "High Vacuum
[2] M. Okochi and T. Matsunaga, Flame Sterilization of Canned
"Electrochemical sterilization of Diced Tuna: Preliminary Process
bacteria using a graphite electrode Development and Quality
modified with adsorbed ferrocene," Evaluation," J Food Sci, Vol. 48,
Elecrrochimica Acta, Vol. 42, pp. No. 2, pp. 364-369, 1983.
3247 - 3250, 1997. [10] S.G. Hong, H.M. Park, and K.H.
[3] L.Z.J. Toth, "The sterilizing effect Cho, "Development of a Washing,
of ethylene oxide vapor on different Sterilization, Dehydrating System
micro- organisms," Archiv fur for Leaf Vegetables," in The 4th
Mikrobiologie, Vol. Bd.32, pp. International Symposium
S.409-410, 1959. onMachinery and Mechatronics for
[4] B.J. Park, J.-C.P. D. H. Lee, I.-S. Agriculture and Biosystems
Lee, K.-Y. Lee, S.O. Hyun, M.-S. Engineering (ISMAB), Taichung,
Chun, and K.-H. Chung, Taiwan, pp. PO-102 - PO-107,
"Sterilization using a microwave- 2008.
induced argon plasma system at [11] T.H.O.a.W.C. J. Dunn, "Pulsed-
atmospheric pressure," PHYSICS light treatment of food and
OF PLASMAS, Vol. 10, No. 11, pp. packaging," Food Technology and
4539 - 4544, 2003. Biotechnology, Vol. 49, No. 9, pp.
[5] K. Lee, K.-h. Paek, W.-T. Ju, and 95–99, 1995.
Y. Lee, "Sterilization of Bacteria, [12] K.F. McDonald, R.D. Curry, T.E.
Yeast, and Bacterial Endospores by Clevenger, K. Unklesbay, A.
Atmospheric-Pressure Cold Plasma Eisenstark, and J. Golden, "A
using Helium and Oxygen," The comparison of pulsed and
Journal of Microbiology, Vol. 44, continuous Ultraviolet light sources
No. 3, pp. 269 - 275, 2006. for the decontamination of
[6] P. Muraca, J.E. Stout, and V.L. Yu, surfaces," IEEE Trans. Plasma Sci.,
"Comparative Assessment of Vol. 28, No. 5, pp. 1581-1587,
Chlorine, Heat, Ozone, and UV October 2000.
Light for Killing Legionella [13] S.J. MacGregor, N.J. Rowan, L.
pneumophila within a Model McIlvaney, J.G. Anderson, R.A.
Plumbing System," Applied and Fouracre, and O. Farish, "Light
Environmental Microbiology, Vol. inactivation of food-related
53, No. 2, pp. 447-453, February pathogenic bacteria using a pulsed
1987. power source," Lett Appl Microbiol,
[7] E.M. Darmady, K.E.A. Hughes, Vol. 27, pp. 67 - 70, 1998.
J.D. Jones, D. Prince, and W. Tuke, [14] A. Wekhof, "Pulsed UV
"Sterilization by dry heat," J. clin. Disintegration (PUVD): a new
Path., Vol. 14, pp. 38 - 44, 1961. sterilisation mechanism for
[8] N.J. Rowan, S.J. MacGregor, J.G. packaging and broad medical-
Anderson, R.A. Fouracre, and O. hospital applications," presented at
Farish, "Pulsed electric field the The First International
inactivation of diarrhoeagenic Conference on Ultraviolet
Bacillus cereus through irreversible Technologies, Washington D.C.,
electroporation," Letters in Applied USA, 2001.

83 
Endarko dkk Rancang Bangun Sistem Penjernihan …

[15] S.G. N. Elmnaser, F. Leroi, N. [21] A. Allende, F. A. Tomas-Barberan,


Orange, A. Bakhrouf, and M. and M.I. Gil, "Minimal processing
Federighi, "Pulsed-light systems as for healthy traditional foods,"
a novel food decontamination Trends in Food Science &
technology: a review," Can. J. Technology, Vol. 17, pp. 513-516,
Microbiology, Vol. 53, pp. 813- 2006.
821, 2007. [22] N. M. Keklik, A. Demirci, and
[16] M.M. Nerandzic, J.L Cadnum, M.J. V.M. Puri, "Decontamination of
Pultz, and C.J. Donskey, unpacked and vacuum-packed
"Evaluation of an automated boneless chicken breast with pulsed
ultraviolet radiation device for ultraviolet light," Poultry Science,
decontamination of Clostridium Vol. 89, pp. 570-581, 2010.
difficile and other healthcare- [23] K.G. Lindenauer and J.L. Darby,
associated pathogens in hospital "Ultraviolet disinfection of
rooms," BMC Infect Dis, Vol. 10, wastewater: Effect of dose on
No. 197, 2010. subsequent photoreactivation,"
[17] W.A. Rutala, M.F. Gergen, and D.J. Water Res, Vol. 28, No. 4, pp. 805-
Weber, "Room decontamination 817, 1994.
with UV radiation," Infect Control [24] Slow sand filtration, [Online]
Hosp Epidemiol, Vol. 31, No. 10, (Accessed on 3rd November 2011).
pp. 1025-1029, 2010. Available from:
[18] J.A. Guerrero-Beltran and G.V. www.nesc.wvu.edu/ndwc/pdf/OT/T
Barbosa-Canovas, "Advantages and B/TB14_slowsand.pdf, diakses
limitations on processing foods by tanggal 15 Maret 2012
UV light," Food Sci Tech Int, Vol. [25]http://www.purewatercare.com/mem
10, No. 3, pp. 137-147, June 1, bran_ro.php?membran,ro, diakses
2004 2004. tanggal: 15 Maret 2012.
[19] M. Keyser, I.A. Muller, F.P. [26] Ultraviolet disinfection, [Online]
Cilliers, W. Nel, and P.A. Gouws, (Accessed on). Available from:
"Ultraviolet radiation as a non- http://www.nesc.wvu.edu/ndwc/pdf
thermal treatment for the /ot/tb/ot_tb_f00.pdf, diakses
inactivation of microorganisms in tanggal 15 Maret
fruit juice," Innovat Food Sci [27] Keputusan Menteri Kesehatan
Emerg Tech, Vol. 9, No. 3, pp. 348- Republik Indonesia NOMOR
354, 2008. 907/MENKES/SK/VII/2002,
[20] R.P. Sinha and D.P. Häder, "UV- "Tentang syarat-syarat dan
induced DNA damage and repair: a pengawasan kualitas air minum",
review," Photochem. Photobiol. 2002.
Sci., Vol. 1, pp. 225 – 236, 2002.

84 

Anda mungkin juga menyukai