Anda di halaman 1dari 15

Pengukuran Momen Gaya (Torsi)

Nida Annisa Hanum*1 , Ani Wahyu Nuur Khasanah1, Fitri Puspasari1


1
Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi,
Universitas Gadjah Mada,
Sekip Unit III Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta 55281 Indonesia
* E – mail : nidahanum14@gmail.com
ABSTRAK
Momen Gaya atau torsi (τ) merupakan besaran yang menyatakan besarnya
gaya yang bekerja pada sebuah benda sehingga mengakibatkan benda tersebut
berotasi yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengukur dan menentukan momen gaya (torsi) dan menerapkan konsep torsi dalam
metrologi. Instrumen yang digunakan yaitu timbangan elektronik, batang besi dan
beban (0,05 kg, 0,1 kg, 0,15 kg, 0,20 kg). Sepasang beban yang telah ditimbang
digantungkan pada lengan kiri dan kanan batang besi yang memiliki skala ukur.
Beban digeser untuk menentukan kesetimbangan pada batang besi. Nilai momen
gaya (torsi) pada lengan kiri untuk beban 0,05 kg, 0,1 kg, 0,15 kg dan 0,20 kg secara
berturut – urut adalah sebesar (0,3 ± 0) Nm, (0,5 ± 0) Nm, (0,7 ± 0) Nm dan (0,960
± 0,002) Nm. Momen gaya (torsi) di lengan kanan yaitu sebesar (0,3 ± 0) Nm, (0,5
± 0) Nm, (0,7 ± 0) Nm dan (0,966 ± 0,001) Nm.

Kata Kunci : Momen Gaya (Torsi); Keseimbangan Benda Tegar; Panjang Lengan
ABSTRACT

The moment of force or torque (τ) is a quantity that determines the force acting on
an object so that it requires rotating objects needed by force and arms. The purpose
of this study was to measure and determine the moment of force (torque) and apply
the concept of torque in metrology. The instruments used were electronic scales,
iron rods and loads (0.05 kg, 0.1 kg, 0.15 kg, 0.20 kg). A pair of weighed loads is
hung on the left and right arms of the iron rod that has a measuring scale. The load
is shifted to calculate the equilibrium on the iron bar. The moment of force value
(torque) on the left arm for loads of 0.05 kg, 0.1 kg, 0.15 kg and 0.20 kg as a whole
- sequence is (0.3 ± 0) Nm, (0.5 ± 0) Nm, (0.7 ± 0) Nm and (0.960 ± 0.002) Nm. The
moment of force (torque) on the right arm is (0.3 ± 0) Nm, (0.5 ± 0) Nm, (0.7 ± 0)
Nm and (0.966 ± 0.001) Nm.

Keywords : The Moment of Force (Torque); Firm Balance; Arm Length


Pendahuluan (artinya benda tersebut tidak
mengalami rotasi atau pergerakan).
Konsep kesetimbangan benda
Keseimbangan benda tegar dibedakan
tegar merupakan pengetahuan dasar
menjadi dua yaitu keseimbangan
yang sangat penting dan mempunyai
partikel, partikel adalah benda yang
banyak penerapan dalam kehidupan
ukurannya dapat diabaikan dan hanya
sehari-hari, khususnya pada bidang
mengalami gerak translasi, dan yang
atletik dan teknik bangunan. Konsep
kedua yaitu keseimbangan benda.
kesetimbangan dan titik pusat massa
Syarat keseimbangan benda tegar
saling berhubungan dengan konsep –
adalah ∑F = 0 dan ∑T = 0 ∑F = 0
konsep fisika lainnya, seperti gerak
adalah syarat kesetimbangan translasi
transalasi, hukum II Newton, dan
dan ∑T = 0 adalah syarat
momentum (Giancoli, 2013).
kesetimbangan rotasi.
Pemahaman dan perhitungan
mengenai gaya – gaya yang bekerja Keseimbangan benda tegar
pada benda yang berada dalam berasal dari persamaan hukum I
keadaan setimbang statis Newton. Jika benda dipengaruhi gaya
sangat penting, khususnya bagi yang jumlahnya nol ∑ F = 0 maka
para ahli teknik. Dalam merancang benda akan lembam atau seimbang
sesuatu, arsitek atau insinyur akan translasi. Syarat itulah yang dapat
memperhitungkan secara saksama, digunakan untuk menjelaskan
apakah struktur suatu bangunan, mengapa sebuah benda tegar itu
kendaraan, jembatan menahan gaya seimbang. Dari syarat itulah maka
yang bekerja padanya sehingga tidak berlaku persamaan :
terjadi kesalahan konstruksi pada
∑ F = 0 dan
pembangunan yang mengakibatkan
bangunan tersebut mengalami ∑τ=0
kemiringan maupun ambruk.
Momen Gaya atau torsi (τ)
Keseimbangan adalah suatu merupakan besaran yang dipengaruhi
kondisi benda dengan resultan gaya oleh gaya dan lengan. Besar momen
dan resultan momen gaya sama gaya didefinisikan sebagai hasil kali
dengan nol, keseimbangan bisa terjadi antara gaya yang bekerja dengan
pada benda yang diam (statik), contoh lengan yang saling tegak lurus. Dari
nya pada semua bangunan gedung, definisi tadi dapat dirumuskan :
jembatan, pelabuhan, dan lainnya.
τ = F . d ; atau
Bisa terjadi juga pada benda yang
bergerak lurus beraturan (dinamik), τ = F . d sin θ
contohnya gerak meteor di ruang
hampa, gerak kereta api di luar kota, Keterangan :
elektrok yang mengelilingi inti atom. τ = Momen Gaya (Nm)
Keseimbangan benda tegar atau titik
berat adalah kondisi dimana suatu F = Gaya yang bekerja (N)
benda dalam keseimbangan rotasi
d = Panjang lengan (m) 3. Alur Diagram
θ = Sudut kontak
Mulai
Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka dilakukan pengujian
pengukuran momen gaya (torsi) Menyiapkan timbangan elektronik,
batang besi dan beban yang dgunakan
untuk mengukur dan menentukan
momen gaya (torsi) dan menerapkan
konsep torsi dalam metrologi
Menimbang massa beban yang
digunakan dengan timbangan
elektronik
Metode Praktikum
1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Menggantungkan sepasang beban
Praktikum Pengukuran yang sama di kiri dan kanan batang
Momen Gaya (Torsi) dilakukan besi dan mengukur jarak kedua
lengan saat batang besi setimbang
pada hari Rabu tanggal 20 Maret
2019 di Laboratorium Fisika
Gedung Herman Yohannes,
Departemen Teknik Elektro dan
Informatika, Sekolah Vokasi, Tidak
Pengukuran
Universitas Gadjah Mada. dapat terbaca?
2. Alat dan Bahan
1. Timbangan elektronik Ya
2. Batang besi
Batang besi yang digunakan Data jarak kedua lengan saat
dalam praktikum memiliki batang besi setimbang
dua skala ukur pada sisi kiri
yaitu 0 cm – 50 cm dan di sisi Catat hasil pengukuran
kanan dari skala 50 cm – 100
cm.
3. Beban Selesai
Beban yang digunakan dalam
praktikum berupa 4 jenis
anak timbangan yang Gambar 3.1 Alur Diagram
memiliki berat nominal yang Percobaan
bervaiasi yaitu 0,005 kg, 0,1
kg, 0,15 kg, dan 0,20 kg.
4. Metode Pengambilan Data Standar
Metode pengambilan data yaitu Momen Gaya (Nm) ∆𝜏
Deviasi (Nm)
dengan menimbang massa beban (Nm)
Kiri Kanan Kiri Kanan
menggunakan timbangan elektronik. 0,2579 0,2595 0,0016
Batang besi berfungsi untuk 0,2579 0,2595 0,0016
menggantungkan beban di lengan 0,2579 0,2595 0,0016
0 0
kanan dan lengan kiri. Menggeser 0,2579 0,2595 0,0016
beban hingga lengan kanan dan kiri 0,2579 0,2595 0,0016
setimbang akan menghasilkan jarak 0,2579 0,2595 0,0016
beban dari titik tengah sampai titik
beban di lengan batang besi. Beban Pengukuran pertama dilakukan pada
dalam praktikum menggunakan beban yang memiliki massa nominal
massa nominal sebesar 0,005 kg, 0,1 sebesar 0,05 kg. Berdasarkan pada
kg, 0,15 kg, dan 0,20 kg dan tabel 1, sepasang beban yang
melakukan pengulangan sebanyak 5 digunakan memiliki massa yang
kali pada setiap beban. Pengolahan berbeda. Massa beban di lengan kiri
data dilakukan dengan menggunakan yaitu 0,0546 kg dan di lengan kanan
program Microsoft Excel untuk sebesar 0,0554 kg. Penimbangan
menganalisis kesetimbangan benda massa tersebut memiliki nilai yang
tegar tersebut. berbeda dengan massa nominal
karena adanya faktor koreksi dari
timbangan elektronik yang
Hasil dan Pembahasan digunakan. Massa beban yang telah
Pengukuran momen gaya (torsi) ditimbang digunakan dalam
menggunakan batang besi dilakukan perhitungan dan penentuan nilai gaya.
pada 4 jenis beban yaitu 0,005 kg, 0,1 Praktikan menggunakan besaran
kg, 0,15 kg, dan 0,20 kg dengan gravitasi dengan nilai 9,8 m/s2
pemasangan sepasang jenis beban sehingga akan diperoleh gaya yang
yang bermassa nominal sama di bekerja pada beban di lengan kiri
kanan dan kiri lengan. Pengukuran sebesar 0,5351 N dan gaya yang
dilakukan sebanyak lima kali untuk bekerja pada beban di lengan kanan
masing – masing beban. sebesar 0,5429 N.

Tabel 1. Hasil Pengukuran Torsi dengan Panjang lengan di kiri dan kanan
Massa Nominal 0,05 kg diperoleh dari penggeseran beban
hingga batang besi setimbang. Massa
Panjang beban di lengan kanan yang lebih
m (kg) F (N)
Lengan (m) berat menyebabkan jarak di lengan
Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
0,482 0,478
kanan akan lebih kecil daripada jarak
0,482 0,478 di lengan kiri. Hal tersebut
0,0546 0,0554 0,5351 0,5429 0,482 0,478 dikarenakan untuk menyeimbangkan
0,482 0,478 batang besi agar lurus baik di lengan
0,482 0,478 kanan maupun di lengan kiri yang
disebabkan massa beban di lengan = 0,2595 Nm
kiri lebih kecil. Selisih massa beban ∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
yang tidak signifikan tetap akan = |0,2579 – 0,2595|
memengaruhi pergeseran beban = 0,0016 Nm
dalam penentuan jarak lengan dari e. Pengulangan 3
titik pusat. 𝜏 (kiri) = F x d
= 0,5351 x 0,482
Perolehan nilai momen gaya di
= 0,2579 N/m
lengan kiri dan kanan bergantung
𝜏 (kanan) = F x d
pada nilai gaya dan panjang lengan.
= 0,5429 x 0,478
Selisih nilai momen gaya atau delta
= 0,2595 Nm
torsi diperoleh dari pengurangan
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
momen gaya yang terjadi di lengan
= |0,2579 – 0,2595|
kanan yang dikurangi dengan momen
= 0,0016 Nm
gaya yang terjadi di lengan kiri.
f. Pengulangan 4
Perhitungan – perhitungan tersebut
𝜏 (kiri) = F x d
dapat diperoleh dari hasil perhitungan
menggunakan rumus berikut. = 0,5351 x 0,482
= 0,2579 N/m
𝜏 (kanan) = F x d
a. Gaya Lengan Kiri = 0,5429 x 0,478
F=mxg = 0,2595 Nm
= 0,0546 x 9,8 ∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
= 0,5351 N = |0,2579 – 0,2595|
b. Gaya Lengan Kanan = 0,0016 Nm
F=mxg g. Pengulangan 5
= 0,0554 x 9,8 𝜏 (kiri) = F x d
= 0,5429 N = 0,5351 x 0,482
c. Pengulangan 1 = 0,2579 N/m
𝜏 (kiri) = F x d 𝜏 (kanan) = F x d
= 0,5351 x 0,482 = 0,5429 x 0,478
= 0,2579 Nm = 0,2595 Nm
𝜏 (kanan) = F x d ∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
= 0,5429 x 0,478 = |0,2579 – 0,2595|
= 0,2595 Nm = 0,0016 Nm
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)| h. Rata – Rata
= |0,2579 – 0,2595| 0,2579 + 0,2579 +
= 0,0016 Nm 0,2579 + 0,2579 +
d. Pengulangan 2 0,2579
𝑥̅ τ (kiri) =
𝜏 (kiri) = F x d 5
= 0,5351 x 0,482 1,2895
=
= 0,2579 N/m 5
𝜏 (kanan) = F x d = 0,2579 Nm
= 0,5429 x 0,478
0,2595 + 0,2595 + lebih besar. Hal tersebut
0,2595 + 0,2595 + mengakibatkan perolehan nilai
0,2595 panjang lengan yang lebih pendek
𝑥̅ τ (kanan) =
5 dengan beban yang lebih berat
1,2975 sedangkan pada panjang di lengan kiri
=
5 memiliki jarak yang lebih panjang.
= 0,2595 Nm Penempatan beban dengan jarak yang
berbeda dilakukan untuk mencari
i. Standar Deviasi : kesetimbangan batang besi sehingga
beban di lengan kanan dan kiri akan
∑(τ − τ
̅)2
∆τ (kiri) = √ menjadi setimbang. Percepatan
(𝑛 − 1)
gravitasi dalam perhitungan gaya
( 0,257 − 0,257)2 + ( 0,257 − 0,257)2 +
yaitu sebesar 9,8 m/s2.
∑ ( 0,257 − 0,257)2 + ( 0,257 − 0,257)2 2 +

( 0,257 − 0,257)2 Tabel 2. Hasil Pengukuran Torsi dengan
=
(5 − 1) Massa Nominal 0,1 kg
= 0 𝑁𝑚
Panjang
∑(τ − τ
̅)2 m (kg) F (N)
∆τ (kanan) = √ Lengan (m)
(𝑛 − 1) Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
0,48 0,478
2 2
( 0,259 − 0,259 ) + ( 0,259 − 0,259 ) + 0,48 0,478
2 2
∑ ( 0,259 − 0,259 ) + ( 0,259 − 0,259 ) + 0,1028 0,103 1,0074 1,0094
2
0,48 0,478
( 0,259 − 0,259 ) 0,48 0,478
=
√ (5 − 1)
0,48 0,478
= 0 𝑁𝑚
Nilai momen gaya yang diperoleh Standar
Momen Gaya (Nm) ∆𝜏
pada pengukuran menggunakan Deviasi (Nm)
(Nm)
beban 0,0546 kg sebesar (0,3 ± 0) Kiri Kanan Kiri Kanan
Nm di lengan kiri dan beban 0,0554 0,4836 0,4825 0,0011
(0,3 ± 0) Nm di lengan kanan dengan 0,4836 0,4825 0,0011
selisih nilai torsi sebesar 0,0016 Nm. 0,4836 0,4825 0,0011
0 0
0,4836 0,4825 0,0011
Percobaan kedua dilakukan
0,4836 0,4825 0,0011
dengan menggunakan beban yang
0,4836 0,4825 0,0011
memiliki massa nominal sebesar 0,1
kg. Berdasarkan data pada tabel 2
menunjukkan bahwa massa beban Momen gaya atau nilai torsi yang
setelah ditimbang lebih besar beban di diperoleh pada pengulangan sebanyak
lengan kanan yaitu 0,103 lima kali memiliki nilai yang sama.
dibandingkan beban di lengan kiri Nilai torsi yang sama dikarenakan
sebesar 0,102 sehingga gaya yang pergeseran yang dilakukan pada
bekerja di lengan kanan akan bernilai beban bernilai konstan di titik 0,48 m
pada lengan kiri dan 0,478 m di = 1,0094 x 0,478
lengan kanan di setiap pengulangan = 0,4825 Nm
pengukuran sehingga hasil pada
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
standar deviasi yang diperoleh
bernilai 0. = |0,4836 – 0,4825|
= 0,0011 Nm
Perolehan nilai momen gaya di
e. Pengulangan 3
lengan kiri dan kanan bergantung
pada nilai gaya dan panjang lengan. 𝜏 (kiri) = F x d
Selisih nilai momen gaya atau delta
torsi diperoleh dari pengurangan = 1,0074 x 0,48
momen gaya yang terjadi di lengan = 0,4836 Nm
kanan yang dikurangi dengan momen
gaya yang terjadi di lengan kiri. 𝜏 (kanan) = F x d
Perhitungan – perhitungan tersebut = 1,0094 x 0,478
dapat diperoleh dari hasil perhitungan
menggunakan rumus berikut. = 0,4825 Nm

a. Gaya Lengan Kiri ∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|


F=mxg
= |0,4836 – 0,4825|
= 0,1028 x 9,8
= 1,0074 N = 0,0011 Nm
b. Gaya Lengan Kanan
f. Pengulangan 4
F=mxg
= 0,103 x 9,8 𝜏 (kiri) = F x d
= 1,0094 N
= 1,0074 x 0,48
c. Pengulangan 1
𝜏 (kiri) = F x d = 0,4836 N/m
= 1,0074 x 0,48
= 0,4836 Nm 𝜏 (kanan) = F x d
𝜏 (kanan) = F x d = 1,0094 x 0,478
= 1,0094 x 0,478
= 0,4825 Nm = 0,4825 Nm
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)| ∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
= |0,4836 – 0,4825|
= 0,0011 Nm = |0,4836 – 0,4825|
d. Pengulangan 2 = 0,0011 Nm
𝜏 (kiri) = F x d g. Pengulangan 5
= 1,0074 x 0,48 𝜏 (kiri) = F x d
= 0,4836 Nm = 1,0074 x 0,48
𝜏 (kanan) = F x d = 0,4836 Nm
𝜏 (kanan) = F x d ∑(τ − τ
̅)2
∆τ (kanan) = √
= 1,0094 x 0,478 (𝑛 − 1)

= 0,4825 Nm ( 0,4825 − 0,4825 )2 + ( 0,4825 − 0,4825 )2 +


∑ ( 0,4825 − 0,4825 )2 + ( 0,4825 − 0,4825 )2 +

( 0,4825 − 0,4825 )2
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)| =
(5 − 1)

= |0,4836 – 0,4825|
= 0 𝑁𝑚
= 0,0011 Nm
Nilai momen gaya yang diperoleh
h. Rata – Rata pada pengukuran menggunakan
0,4836 + 0,4836 + beban 0,1028 kg sebesar (0,5 ± 0)
0,4836 + 0,4836 + Nm di lengan kiri dan beban 0,103 kg
0,4836 (0,5 ± 0) Nm di lengan kanan dengan
𝑥̅ τ (kiri) =
5 selisih nilai torsi sebesar 0,0011 Nm.
2,418
= Tabel 3. Hasil Pengukuran Torsi dengan
5
= 0,4836 Nm Massa Nominal 0,15 kg
Panjang
0,4825 + 0,4825 + m (kg) F (N)
Lengan (m)
0,4825 + 0,4825 Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
0,4825 0,48 0,48
𝑥̅ τ (kanan) =
5 0,48 0,48
2,4125 0,1536 0,1542 1,5053 1,5112 0,48 0,48
=
5 0,48 0,48
= 0,4825 Nm 0,48 0,48

i. Standar Deviasi : Standar


Momen Gaya (Nm) ∆𝜏
Deviasi (Nm)
∑(τ − τ
̅)2 (Nm)
∆τ (kiri) = √ Kiri Kanan Kiri Kanan
(𝑛 − 1) 0,7225 0,7254 0,0028
0,7225 0,7254 0,0028
(0,4836 − 0,4836)2 + (0,4836 − 0,4836)2 +
∑ (0,4836 − 0,4836)2 + (0,4836 − 0,4836)2 + 0,7225 0,7254 0,0028

(0,4836 − 0,4836)2
0 0
= 0,7225 0,7254 0,0028
5−1
0,7225 0,7254 0,0028
0,7225 0,7254 0,0028
= 0 𝑁𝑚

Pengukuran yang ketiga dilakukan


menggunakan beban dengan massa
nominal sebesar 0,15 kg. Namun,
massa beban setelah dilakukan
penimbangan menggunakan
timbangan elektronik tidak tepat
dalam berat 0,15 kg yaitu 0,1536 kg bernilai konstan dan stabil sehingga
pada beban lengan kiri dan 0,1542 kg rata – rata yang diperoleh
pada beban lengan kanan. Percepatan memberikan nilai 0 pada standar
gravitasi akan mempengaruhi nilai deviasi.
gaya yang bekerja pada beban yang
Perolehan nilai momen gaya di
digunakan, dalam praktikum nilai
lengan kiri dan kanan bergantung
percepatan gravitasi yang digunakan
pada nilai gaya dan panjang lengan.
yaitu 9,8 m/s2. Nilai gaya yang
Selisih nilai momen gaya atau delta
dipeoleh dengan menggunakan beban
torsi diperoleh dari pengurangan
seberat 0,1536 kg yaitu 1,5053 N dan
momen gaya yang terjadi di lengan
1,5112 N pada saat menggunakan
kanan yang dikurangi dengan momen
beban 0,1542 kg. Berdasarkan tabel 3,
gaya yang terjadi di lengan kiri.
panjang lengan baik di lengan kiri
Perhitungan – perhitungan tersebut
maupun kanan memiliki nilai yang
dapat diperoleh dari hasil perhitungan
stabil dan konstan sebanyak lima kali
menggunakan rumus berikut.
pengulangan. Hal tersebut terjadi
karena selisih massa beban yang a. Gaya Lengan Kiri
digunakan sangat kecil sehingga F=mxg
kedua beban tersebut akan setimbang = 0,1536 x 9,8
pada jarak yang sama dari titik tengah = 1,5053 N
batang besi. b. Gaya Lengan Kanan
F=mxg
Momen gaya yang diperoleh antara
= 0,1542 x 9,8
lengan kiri dan kanan memiliki selisih
= 1,5112 N
yang tidak terlalu signifikan
c. Pengulangan 1
meskipun panjang lengan yang
𝜏 (kiri) = F x d
diperoleh bernilai sama. Faktor lain
= 1,5112 x 0,48
yang mempengaruhi nilai momen
= 0,7225 Nm
gaya atau torsi selain panjang lengan
𝜏 (kanan) = F x d
yaitu gaya yang bekerja pada beban
= 1,5112 x 0,48
yang digunakan. Adanya selisih nilai
= 0,7254 Nm
gaya yang bekerja pada beban di
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
lengan kanan yang lebih besar
mengakibatkan torsi di lengan kanan = |0,7225 – 0,7254|
juga bernilai lebih besar daripada torsi = 0,0028 Nm
di lengan kiri. Selisih nilai torsi yang d. Pengulangan 2
diperoleh berdasarkan tabel 3 yaitu 𝜏 (kiri) = F x d
sebesar 0,0028 Nm untuk semua = 1,5112 x 0,48
pengulangan pengukuran. Standar = 0,7225 Nm
deviasi yang diperoleh yaitu 0 Nm 𝜏 (kanan) = F x d
untuk pengukuran di lengan kiri dan = 1,5112 x 0,48
lengan kanan karena hasil torsi yang = 0,7254 Nm
diperoleh dalam lima kali pengukuran
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)| ∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
= |0,7225 – 0,7254| = |0,7225 – 0,7254|
= 0,0028 Nm = 0,0028 Nm
e. Pengulangan 3 h. Rata – Rata
0,7225 + 0,7225 +
𝜏 (kiri) = F x d 0,7225 + 0,7225 +
= 1,5112 x 0,48 0,7225
𝑥̅ τ (kiri) =
5
= 0,7225 Nm 3,6125
=
5
𝜏 (kanan) = F x d = 0,7225 Nm
= 1,5112 x 0,48
0,7254 + 0,7254 +
= 0,7254 Nm 0,7254 + 0,7254 +
0,7254
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)| 𝑥̅ τ (kanan) =
5
= |0,7225 – 0,7254| 3,627
=
5
= 0,0028 Nm = 0,7254 Nm
f. Pengulangan 4
i. Standar Deviasi :
𝜏 (kiri) = F x d
∑(τ − τ
̅)2
= 1,5112 x 0,48 ∆τ (kiri) = √
(𝑛 − 1)
= 0,7225 Nm
(0,7225 − 0,7225 )2 + (0,7225 − 0,7225 )2 +
𝜏 (kanan) = F x d ∑ (0,7225 − 0,7225 )2 + (0,7225 − 0,7225 )2 +

(0,7225 − 0,7225 )2
=
5−1
= 1,5112 x 0,48
= 0,7254 Nm = 0 𝑁𝑚
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)| ∑(τ − τ
̅)2
∆τ (kanan) = √
= |0,7225 – 0,7254| (𝑛 − 1)

= 0,0028 Nm (0,7254 − 0,7254 )2 + (0,7254 − 0,7254 )2 +


∑ (0,7254 − 0,7254 )2 + (0,7254 − 0,7254 )2 +

g. Pengulangan 5 (0,7254 − 0,7254 )2
=
(5 − 1)
𝜏 (kiri) = F x d
= 1,5112 x 0,48 = 0 𝑁𝑚
= 0,7225 Nm
𝜏 (kanan) = F x d Nilai momen gaya yang diperoleh
= 1,5112 x 0,48 pada pengukuran menggunakan
= 0,7254 Nm beban 0,1536 kg sebesar (0,7 ± 0)
Nm di lengan kiri dan beban 0,1542
kg (0,7 ± 0) Nm di lengan kanan
dengan selisih nilai torsi sebesar memiliki massa yang lebih berat
0,0028 Nm. maka akan menyebabkan panjang
lengan semakin pendek. Hal tersebut
Beban yang memiliki massa
dikarenakan untuk mencari
nominal terberat yaitu 0,20 kg
kesetimbangan pada batang besi
digunakan sebagai beban pada
sehingga penggeseran jarang lengan
pengukuran keempat. Massa beban
diatur sedemikian rupa hingga
sebenarnya pada saat dilakukan
batang besi dalam kondisi lurus dan
penimbangan dengan menggunakan
setimbang.
timbangan elektronik yaitu 0,2034
kg pada lengan kiri dan 0,2058 kg Tabel 4. Hasil Pengukuran Torsi dengan
pada lengan kanan. Pada perhitungan Massa Nominal 0,20 kg
untuk menentukan gaya yang bekerja
pada beban dipengaruhi oleh Panjang
m (kg) F (N)
besarnya percepatan gravitasi yang Lengan (m)
Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
digunakan yaitu 9,8 m/s2 dan massa
0,480 0,479
beban. Beban yang memiliki massa
0,481 0,478
lebih berat akan menghasilkan gaya
0,2034 0,2058 1,9933 2,0168 0,482 0,479
yang lebih besar. Hal tersebut
0,482 0,479
ditunjukkan pada tabel 4 bahwa gaya
0,482 0,479
pada beban di lengan kanan sebesar
2,0168 N sedangkan pada gaya
beban di lengan kiri hanya 1,9933 N. Standar
Momen Gaya (Nm) ∆𝜏 Deviasi (Nm)
Berdasarkan tabel 4 dibawah ini, (Nm)
panjang lengan kanan mengalami Kiri Kanan Kiri Kanan
fluktuasi data. Selisih kenaikan dan 0,9568 0,9661 0,0093
penurunan yang terjadi tidak 0,9588 0,9640 0,0052
signifikan, namun hal tersebut akan 0,9608 0,9661 0,0053
berpengaruh pada hasil standar 0,002 0,001
0,9608 0,9661 0,0053
deviasi yang diperoleh. Anomali data
0,9608 0,9661 0,0053
terjadi pada saat pengulangan
pengukuran kedua yaitu jarak 0,9596 0,9657 0,0061
mengalami penurunan sedangkan
pada pengulangan pengukuran Momen gaya atau nilai torsi yang
ketiga, data yang diperoleh diperoleh merupakan hasil
mengalami kenaikan kembali dan perhitungan dari besarnya nilai pada
bernilai konstan. Namun, di lengan gaya dan jarak lengan sehingga
kiri diperoleh data yang terus apabila hasil jarak mengalami
mengalami kenaikan. Panjang lengan fluktuasi maka nilai torsi yang
atau jarak beban dengan titik pusat diperoleh akan menghasilkan nilai
batang besi besarnya bergantung yang fluktuatif. Akibat adanya nilai
pada massa beban yang digunakan. yang mengalami kenaikan –
Apabila beban yang digunakan
penurunan tersebut akan = 0,9661 Nm
memberikan dampak pada nilai ∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
standar deviasi. Standar deviasi pada = |0,9568 – 0,9661|
lengan kiri lebih besar yaitu 0,002 = 0,0093 Nm
Nm dan di lengan kanan bernilai d. Pengulangan 2
0,001 Nm. Selisih nilai torsi rata –
𝜏 (kiri) = F x d
rata di kedua lengan diperoleh
sebesar 0,0061 Nm. Selisih torsi = 1,9933 x 0,481
tersebut merupakan selisih terbesar
dari seluruh beban pada percobaan. = 0,9588 Nm
Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh 𝜏 (kanan) = F x d
massa beban yang digunakan karena
pada saat digantungkan pada batang = 2,0168 x 0,478
besi, keadaan batang besi tersebut = 0,9640 Nm
tidak stabil sehingga mempengaruhi
panjang lengan dan nilai torsi yang ∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
diperoleh.
= |0,9588 – 0,9640|
Perolehan nilai momen gaya di
= 0,0052 Nm
lengan kiri dan kanan bergantung
pada nilai gaya dan panjang lengan. e. Pengulangan 3
Selisih nilai momen gaya atau delta
𝜏 (kiri) = F x d
torsi diperoleh dari pengurangan
momen gaya yang terjadi di lengan = 1,9933 x 0,482
kanan yang dikurangi dengan momen
= 0,9608 Nm
gaya yang terjadi di lengan kiri.
Perhitungan – perhitungan tersebut 𝜏 (kanan) = F x d
dapat diperoleh dari hasil perhitungan
menggunakan rumus berikut. = 2,0168 x 0,479

a. Gaya Lengan Kiri = 0,9661 Nm


F=mxg ∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
= 0,2034 x 9,8
= 1,9933 N = |0,9608 – 0,9661|
b. Gaya Lengan Kanan = 0,0053 Nm
F=mxg
= 0,2058 x 9,8 f. Pengulangan 4
= 2,0168 N
𝜏 (kiri) = F x d
c. Pengulangan 1
𝜏 (kiri) = F x d = 1,9933 x 0,482
= 1,9933 x 0,48
= 0,9608 Nm
= 0,9568 Nm
𝜏 (kanan) = F x d 𝜏 (kanan) = F x d
= 2,0168 x 0,479
= 2,0168 x 0,479 j. Standar Deviasi :
= 0,9661 Nm ∑(τ − τ
̅)2
∆τ (kiri) = √
(𝑛 − 1)
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
= |0,9608 – 0,9661| (0,9568 − 0,9596 )2 + (0,9588 − 0,9596 )2 +
∑ (0,9608 − 0,9596)2 + (0,9608 − 0,9596)2 +

= 0,0053 Nm (0,9608 − 0,9596)2
=
5−1
g. Pengulangan 5
𝜏 (kiri) = F x d = 0,002 𝑁𝑚
= 1,9933 x 0,482 ∑(τ − τ
̅)2
∆τ (kanan) = √
(𝑛 − 1)
= 0,9608 Nm
𝜏 (kanan) = F x d (0,9661 − 0,9657 )2 + (0,9640 − 0,9657 )2 +
∑ (0,9661 − 0,9657)2 + (0,9661 − 0,9657)2 +

(0,9661 − 0,9657)2
= 2,0168 x 0,479 =
5−1

= 0,9661 Nm
= 0,001 𝑁𝑚
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
Nilai momen gaya yang diperoleh
= |0,9608 – 0,9661| pada pengukuran menggunakan
beban 0,2034 kg sebesar (0,960 ±
= 0,0053 Nm 0,002) Nm di lengan kiri dan beban
h. Rata – Rata 0,2058 kg (0,966 ± 0,001) Nm di
0,9568 + 0,9588 +
lengan kanan dengan selisih nilai
0,9608 + 0,9608 +
torsi sebesar 0,0061 Nm.
0,9608
𝑥̅ τ (kiri) =
5 1
4,798
= 0,9
5 0,8
= 0,9596 Nm
Torsi (Nm)

0,7
0,6
0,9661 + 0,9640 + 0,5
0,9661 + 0,9661 + 0,4
0,9661 0,3
𝑥̅ τ (kanan) =
5 0,2
4,8284 0,05 0,1 0,15 0,2
= kiri
5 Massa (kg)
= 0,9657 Nm kanan
i. Rata – Rata Selisih Momen Gaya
Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Massa
0,0093 + 0,0052 + 0,0053 + Nominal Beban (kg) dengan Torsi Rata – Rata
̅̅̅̅ 0,0053 + 0,0061 (Nm)
∆τ =
5
= 0,0061 𝑁𝑚
Grafik pada gambar 1 merupakan Kesimpulan dan Saran
grafik hubungan antara massa Berdasarkan percobaan
nominal beban (kg) sebagai sumbu x pengukuran yang telah dilakukan,
dengan torsirata – rata (Nm) pada diperoleh kesimpulan bahwa
lengan kiri dan lengan kanan. keseimbangan adalah suatu kondisi
Berdasarkan grafik tersebut, nilai benda dengan resultan gaya dan
yang diperoleh dari hubungan antara resultan momen gaya sama dengan
x dan y tersebut mengalami kenaikan nol, keseimbangan bisa terjadi pada
secara bertahap. Semakin besar benda yang diam (statik) dan benda
massa beban yang digunakan maka bergerak lurus beraturan (dinamik).
nilai torsi rata – rata yang diperoleh Nilai momen gaya (torsi) pada
akan bernilai besar. Bentuk dari lengan kiri untuk beban 0,05 kg, 0,1
grafik tersebut yaitu linier keatas kg, 0,15 kg dan 0,20 kg secara
pada kedua percobaan dengan lengan berturut – urut adalah sebesar (0,3 ±
kiri dan kanan. Grafik kiri dan kanan 0) Nm, (0,5 ± 0) Nm, (0,7 ± 0) Nm
pada gambar 1 terlihat saling dan (0,960 ± 0,002) Nm. Momen
tumpang tindih yang menunjukkan gaya (torsi) di lengan kanan yaitu
bahwa selisih hasil yang diperoleh sebesar (0,3 ± 0) Nm, (0,5 ± 0) Nm,
antara pengukuran di lengan kiri (0,7 ± 0) Nm dan (0,966 ± 0,001)
maupun di lengan kanan sangat tipis Nm.
atau tidak signifakan sehingga dalam Penerapan torsi dalam
grafik tidak terlihat penyimpangan metrologi banyak digunakan untuk
ataupun koreksi yang besar. dasar – dasar pengukuran di
berbagai bidang seperti pada
Kendala yang terjadi pada
pengukuran penentuan rpm motor,
saat pengukuran momen gaya (torsi)
rancangan mesin – mesin dalam
adalah karena alat yang digunakan
industri, rancang bangunan atau
masih dalam bentuk manual. Selain
insfratruktur.
itu, faktor lain yang menjadi kendala
Saran dalam praktikum ini yaitu
yaitu tidak adanya waterpass atau
sebaiknya ketersediaan alat untuk
busur derajat yang digunakan
percobaan dipersiapkan lagi
sebagai penanda kedataran atau
sehingga pada saat melakukan
kelurusan sehingga menyebabkan
pengukuran praktikan dapat
hasil pengukuran kurang akurat.
mengetahui secara detail penjelasan
Faktor lingkungan yang
dari teori dan dapat diterapkan
mempengaruhi dalam pengukuran
dalam praktek secara mendalam.
torsi yaitu pengaruh dari AC yang
dapat menyebabkan pergerakan
pada saat proses menyeimbangkan
batang besi.
DAFTAR PUSTAKA Pascasarjana Universitas Negeri
Malang.
Anonim. 2019. “Modul Percobaan
Torsi Sistem Pengukuran Prasetyo, Arip. 2018.
Besaran Fisika”. Yogyakarta : “Kesetimbangan Benda Tegar”.
Universitas Gadjah Mada. Artikel. Blitar : Universitas
Nahdlatul Ulama.
Antonov, Oktariani Y. 2016. “Studi
Pengaruh Torsi Beban Terhadap
Kinerja Motor Induksi Tiga
Fase”. Jurnal Teknik Elektro no.
1, Vol. 5. Padang : Institut
Teknologi Padang
Giancolli, Douglas. 2001. Fisika Jilid
2 Edisi Kelima. Jakarta :
Erlangga.
Haliday, D. dan Resnick, R, 1985.
Fisika Jilid 1. Terjemahan Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Ibrahim A., W., Widodo T. W.,
Supardi T. W. 2016. “Sistem
Kontrol Torsi pada Motor DC”.
Jurnal IJEIS No. 1, Vol. 6, ISSN :
2088 – 3714. Yogyakarta :
FMIPA Universitas Gadjah
Mada.
Ichniarsyah, A. N., Hermawan W.,
Mandang T. 2014. “Analisis
Kebutuhan Torsi Penjatah Pupuk
Butiran Tipe Edge – Cell untuk
Mesin Pemupuk Jagung”. Jurnal
Agritech Vol 34, No. 1. Bogor :
Institut Pertanian Bogor.
Mulyastuti, H., Sutopo, Taufiq A.
2018. “Identifikasi Resource
Materi Kesetimbangan dan Titik
Pusat Massa”. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian,
dan Pengembangan Vol. 3 No. 5
Hal. 598—602. Malang :

Anda mungkin juga menyukai