Kata Kunci : Momen Gaya (Torsi); Keseimbangan Benda Tegar; Panjang Lengan
ABSTRACT
The moment of force or torque (τ) is a quantity that determines the force acting on
an object so that it requires rotating objects needed by force and arms. The purpose
of this study was to measure and determine the moment of force (torque) and apply
the concept of torque in metrology. The instruments used were electronic scales,
iron rods and loads (0.05 kg, 0.1 kg, 0.15 kg, 0.20 kg). A pair of weighed loads is
hung on the left and right arms of the iron rod that has a measuring scale. The load
is shifted to calculate the equilibrium on the iron bar. The moment of force value
(torque) on the left arm for loads of 0.05 kg, 0.1 kg, 0.15 kg and 0.20 kg as a whole
- sequence is (0.3 ± 0) Nm, (0.5 ± 0) Nm, (0.7 ± 0) Nm and (0.960 ± 0.002) Nm. The
moment of force (torque) on the right arm is (0.3 ± 0) Nm, (0.5 ± 0) Nm, (0.7 ± 0)
Nm and (0.966 ± 0.001) Nm.
Tabel 1. Hasil Pengukuran Torsi dengan Panjang lengan di kiri dan kanan
Massa Nominal 0,05 kg diperoleh dari penggeseran beban
hingga batang besi setimbang. Massa
Panjang beban di lengan kanan yang lebih
m (kg) F (N)
Lengan (m) berat menyebabkan jarak di lengan
Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
0,482 0,478
kanan akan lebih kecil daripada jarak
0,482 0,478 di lengan kiri. Hal tersebut
0,0546 0,0554 0,5351 0,5429 0,482 0,478 dikarenakan untuk menyeimbangkan
0,482 0,478 batang besi agar lurus baik di lengan
0,482 0,478 kanan maupun di lengan kiri yang
disebabkan massa beban di lengan = 0,2595 Nm
kiri lebih kecil. Selisih massa beban ∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
yang tidak signifikan tetap akan = |0,2579 – 0,2595|
memengaruhi pergeseran beban = 0,0016 Nm
dalam penentuan jarak lengan dari e. Pengulangan 3
titik pusat. 𝜏 (kiri) = F x d
= 0,5351 x 0,482
Perolehan nilai momen gaya di
= 0,2579 N/m
lengan kiri dan kanan bergantung
𝜏 (kanan) = F x d
pada nilai gaya dan panjang lengan.
= 0,5429 x 0,478
Selisih nilai momen gaya atau delta
= 0,2595 Nm
torsi diperoleh dari pengurangan
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
momen gaya yang terjadi di lengan
= |0,2579 – 0,2595|
kanan yang dikurangi dengan momen
= 0,0016 Nm
gaya yang terjadi di lengan kiri.
f. Pengulangan 4
Perhitungan – perhitungan tersebut
𝜏 (kiri) = F x d
dapat diperoleh dari hasil perhitungan
menggunakan rumus berikut. = 0,5351 x 0,482
= 0,2579 N/m
𝜏 (kanan) = F x d
a. Gaya Lengan Kiri = 0,5429 x 0,478
F=mxg = 0,2595 Nm
= 0,0546 x 9,8 ∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
= 0,5351 N = |0,2579 – 0,2595|
b. Gaya Lengan Kanan = 0,0016 Nm
F=mxg g. Pengulangan 5
= 0,0554 x 9,8 𝜏 (kiri) = F x d
= 0,5429 N = 0,5351 x 0,482
c. Pengulangan 1 = 0,2579 N/m
𝜏 (kiri) = F x d 𝜏 (kanan) = F x d
= 0,5351 x 0,482 = 0,5429 x 0,478
= 0,2579 Nm = 0,2595 Nm
𝜏 (kanan) = F x d ∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
= 0,5429 x 0,478 = |0,2579 – 0,2595|
= 0,2595 Nm = 0,0016 Nm
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)| h. Rata – Rata
= |0,2579 – 0,2595| 0,2579 + 0,2579 +
= 0,0016 Nm 0,2579 + 0,2579 +
d. Pengulangan 2 0,2579
𝑥̅ τ (kiri) =
𝜏 (kiri) = F x d 5
= 0,5351 x 0,482 1,2895
=
= 0,2579 N/m 5
𝜏 (kanan) = F x d = 0,2579 Nm
= 0,5429 x 0,478
0,2595 + 0,2595 + lebih besar. Hal tersebut
0,2595 + 0,2595 + mengakibatkan perolehan nilai
0,2595 panjang lengan yang lebih pendek
𝑥̅ τ (kanan) =
5 dengan beban yang lebih berat
1,2975 sedangkan pada panjang di lengan kiri
=
5 memiliki jarak yang lebih panjang.
= 0,2595 Nm Penempatan beban dengan jarak yang
berbeda dilakukan untuk mencari
i. Standar Deviasi : kesetimbangan batang besi sehingga
beban di lengan kanan dan kiri akan
∑(τ − τ
̅)2
∆τ (kiri) = √ menjadi setimbang. Percepatan
(𝑛 − 1)
gravitasi dalam perhitungan gaya
( 0,257 − 0,257)2 + ( 0,257 − 0,257)2 +
yaitu sebesar 9,8 m/s2.
∑ ( 0,257 − 0,257)2 + ( 0,257 − 0,257)2 2 +
√
( 0,257 − 0,257)2 Tabel 2. Hasil Pengukuran Torsi dengan
=
(5 − 1) Massa Nominal 0,1 kg
= 0 𝑁𝑚
Panjang
∑(τ − τ
̅)2 m (kg) F (N)
∆τ (kanan) = √ Lengan (m)
(𝑛 − 1) Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
0,48 0,478
2 2
( 0,259 − 0,259 ) + ( 0,259 − 0,259 ) + 0,48 0,478
2 2
∑ ( 0,259 − 0,259 ) + ( 0,259 − 0,259 ) + 0,1028 0,103 1,0074 1,0094
2
0,48 0,478
( 0,259 − 0,259 ) 0,48 0,478
=
√ (5 − 1)
0,48 0,478
= 0 𝑁𝑚
Nilai momen gaya yang diperoleh Standar
Momen Gaya (Nm) ∆𝜏
pada pengukuran menggunakan Deviasi (Nm)
(Nm)
beban 0,0546 kg sebesar (0,3 ± 0) Kiri Kanan Kiri Kanan
Nm di lengan kiri dan beban 0,0554 0,4836 0,4825 0,0011
(0,3 ± 0) Nm di lengan kanan dengan 0,4836 0,4825 0,0011
selisih nilai torsi sebesar 0,0016 Nm. 0,4836 0,4825 0,0011
0 0
0,4836 0,4825 0,0011
Percobaan kedua dilakukan
0,4836 0,4825 0,0011
dengan menggunakan beban yang
0,4836 0,4825 0,0011
memiliki massa nominal sebesar 0,1
kg. Berdasarkan data pada tabel 2
menunjukkan bahwa massa beban Momen gaya atau nilai torsi yang
setelah ditimbang lebih besar beban di diperoleh pada pengulangan sebanyak
lengan kanan yaitu 0,103 lima kali memiliki nilai yang sama.
dibandingkan beban di lengan kiri Nilai torsi yang sama dikarenakan
sebesar 0,102 sehingga gaya yang pergeseran yang dilakukan pada
bekerja di lengan kanan akan bernilai beban bernilai konstan di titik 0,48 m
pada lengan kiri dan 0,478 m di = 1,0094 x 0,478
lengan kanan di setiap pengulangan = 0,4825 Nm
pengukuran sehingga hasil pada
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
standar deviasi yang diperoleh
bernilai 0. = |0,4836 – 0,4825|
= 0,0011 Nm
Perolehan nilai momen gaya di
e. Pengulangan 3
lengan kiri dan kanan bergantung
pada nilai gaya dan panjang lengan. 𝜏 (kiri) = F x d
Selisih nilai momen gaya atau delta
torsi diperoleh dari pengurangan = 1,0074 x 0,48
momen gaya yang terjadi di lengan = 0,4836 Nm
kanan yang dikurangi dengan momen
gaya yang terjadi di lengan kiri. 𝜏 (kanan) = F x d
Perhitungan – perhitungan tersebut = 1,0094 x 0,478
dapat diperoleh dari hasil perhitungan
menggunakan rumus berikut. = 0,4825 Nm
= |0,4836 – 0,4825|
= 0 𝑁𝑚
= 0,0011 Nm
Nilai momen gaya yang diperoleh
h. Rata – Rata pada pengukuran menggunakan
0,4836 + 0,4836 + beban 0,1028 kg sebesar (0,5 ± 0)
0,4836 + 0,4836 + Nm di lengan kiri dan beban 0,103 kg
0,4836 (0,5 ± 0) Nm di lengan kanan dengan
𝑥̅ τ (kiri) =
5 selisih nilai torsi sebesar 0,0011 Nm.
2,418
= Tabel 3. Hasil Pengukuran Torsi dengan
5
= 0,4836 Nm Massa Nominal 0,15 kg
Panjang
0,4825 + 0,4825 + m (kg) F (N)
Lengan (m)
0,4825 + 0,4825 Kiri Kanan Kiri Kanan Kiri Kanan
0,4825 0,48 0,48
𝑥̅ τ (kanan) =
5 0,48 0,48
2,4125 0,1536 0,1542 1,5053 1,5112 0,48 0,48
=
5 0,48 0,48
= 0,4825 Nm 0,48 0,48
= 0,9661 Nm
= 0,001 𝑁𝑚
∆𝜏 = |𝜏 (kiri) – 𝜏 (kanan)|
Nilai momen gaya yang diperoleh
= |0,9608 – 0,9661| pada pengukuran menggunakan
beban 0,2034 kg sebesar (0,960 ±
= 0,0053 Nm 0,002) Nm di lengan kiri dan beban
h. Rata – Rata 0,2058 kg (0,966 ± 0,001) Nm di
0,9568 + 0,9588 +
lengan kanan dengan selisih nilai
0,9608 + 0,9608 +
torsi sebesar 0,0061 Nm.
0,9608
𝑥̅ τ (kiri) =
5 1
4,798
= 0,9
5 0,8
= 0,9596 Nm
Torsi (Nm)
0,7
0,6
0,9661 + 0,9640 + 0,5
0,9661 + 0,9661 + 0,4
0,9661 0,3
𝑥̅ τ (kanan) =
5 0,2
4,8284 0,05 0,1 0,15 0,2
= kiri
5 Massa (kg)
= 0,9657 Nm kanan
i. Rata – Rata Selisih Momen Gaya
Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Massa
0,0093 + 0,0052 + 0,0053 + Nominal Beban (kg) dengan Torsi Rata – Rata
̅̅̅̅ 0,0053 + 0,0061 (Nm)
∆τ =
5
= 0,0061 𝑁𝑚
Grafik pada gambar 1 merupakan Kesimpulan dan Saran
grafik hubungan antara massa Berdasarkan percobaan
nominal beban (kg) sebagai sumbu x pengukuran yang telah dilakukan,
dengan torsirata – rata (Nm) pada diperoleh kesimpulan bahwa
lengan kiri dan lengan kanan. keseimbangan adalah suatu kondisi
Berdasarkan grafik tersebut, nilai benda dengan resultan gaya dan
yang diperoleh dari hubungan antara resultan momen gaya sama dengan
x dan y tersebut mengalami kenaikan nol, keseimbangan bisa terjadi pada
secara bertahap. Semakin besar benda yang diam (statik) dan benda
massa beban yang digunakan maka bergerak lurus beraturan (dinamik).
nilai torsi rata – rata yang diperoleh Nilai momen gaya (torsi) pada
akan bernilai besar. Bentuk dari lengan kiri untuk beban 0,05 kg, 0,1
grafik tersebut yaitu linier keatas kg, 0,15 kg dan 0,20 kg secara
pada kedua percobaan dengan lengan berturut – urut adalah sebesar (0,3 ±
kiri dan kanan. Grafik kiri dan kanan 0) Nm, (0,5 ± 0) Nm, (0,7 ± 0) Nm
pada gambar 1 terlihat saling dan (0,960 ± 0,002) Nm. Momen
tumpang tindih yang menunjukkan gaya (torsi) di lengan kanan yaitu
bahwa selisih hasil yang diperoleh sebesar (0,3 ± 0) Nm, (0,5 ± 0) Nm,
antara pengukuran di lengan kiri (0,7 ± 0) Nm dan (0,966 ± 0,001)
maupun di lengan kanan sangat tipis Nm.
atau tidak signifakan sehingga dalam Penerapan torsi dalam
grafik tidak terlihat penyimpangan metrologi banyak digunakan untuk
ataupun koreksi yang besar. dasar – dasar pengukuran di
berbagai bidang seperti pada
Kendala yang terjadi pada
pengukuran penentuan rpm motor,
saat pengukuran momen gaya (torsi)
rancangan mesin – mesin dalam
adalah karena alat yang digunakan
industri, rancang bangunan atau
masih dalam bentuk manual. Selain
insfratruktur.
itu, faktor lain yang menjadi kendala
Saran dalam praktikum ini yaitu
yaitu tidak adanya waterpass atau
sebaiknya ketersediaan alat untuk
busur derajat yang digunakan
percobaan dipersiapkan lagi
sebagai penanda kedataran atau
sehingga pada saat melakukan
kelurusan sehingga menyebabkan
pengukuran praktikan dapat
hasil pengukuran kurang akurat.
mengetahui secara detail penjelasan
Faktor lingkungan yang
dari teori dan dapat diterapkan
mempengaruhi dalam pengukuran
dalam praktek secara mendalam.
torsi yaitu pengaruh dari AC yang
dapat menyebabkan pergerakan
pada saat proses menyeimbangkan
batang besi.
DAFTAR PUSTAKA Pascasarjana Universitas Negeri
Malang.
Anonim. 2019. “Modul Percobaan
Torsi Sistem Pengukuran Prasetyo, Arip. 2018.
Besaran Fisika”. Yogyakarta : “Kesetimbangan Benda Tegar”.
Universitas Gadjah Mada. Artikel. Blitar : Universitas
Nahdlatul Ulama.
Antonov, Oktariani Y. 2016. “Studi
Pengaruh Torsi Beban Terhadap
Kinerja Motor Induksi Tiga
Fase”. Jurnal Teknik Elektro no.
1, Vol. 5. Padang : Institut
Teknologi Padang
Giancolli, Douglas. 2001. Fisika Jilid
2 Edisi Kelima. Jakarta :
Erlangga.
Haliday, D. dan Resnick, R, 1985.
Fisika Jilid 1. Terjemahan Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Ibrahim A., W., Widodo T. W.,
Supardi T. W. 2016. “Sistem
Kontrol Torsi pada Motor DC”.
Jurnal IJEIS No. 1, Vol. 6, ISSN :
2088 – 3714. Yogyakarta :
FMIPA Universitas Gadjah
Mada.
Ichniarsyah, A. N., Hermawan W.,
Mandang T. 2014. “Analisis
Kebutuhan Torsi Penjatah Pupuk
Butiran Tipe Edge – Cell untuk
Mesin Pemupuk Jagung”. Jurnal
Agritech Vol 34, No. 1. Bogor :
Institut Pertanian Bogor.
Mulyastuti, H., Sutopo, Taufiq A.
2018. “Identifikasi Resource
Materi Kesetimbangan dan Titik
Pusat Massa”. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian,
dan Pengembangan Vol. 3 No. 5
Hal. 598—602. Malang :