6002 17103 1 PB
6002 17103 1 PB
2/Mei 2014
Abstrak
Pada masa sekarang ini, pengoperasian motor–motor listrik biasanya diaplikasikan dengan beban jenis
sequence, interlock, kombinasi antara keduanya, dan lain – lain. Sistem kontrol yang dipakai umumnya masih
menggunakan sistem kontrol konvensional. Karena itu, diperlukan sistem yang mempergunakan alat kontrol
otomatis yang lebih handal yang mempunyai banyak kelebihan–kelebihan yang lain yang tidak dimiliki sistem
kontrol konvensional. Pemanfaatan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem kontrol yang lebih tepat.
Dengan PLC, kita semakin mudah dalam hal wiring, karena hanya memasukkan kontrol yang sudah dirancang
kedalam program PLC. Dengan PLC juga, semakin mudah melihat titik trouble saat ada kesalahan dalam
pemrograman, karena PLC akan menunjukkan indikator yang mengindikasikan adanya trouble. Perumusan masalah
dalam Paper ini adalah bagaimana cara memprogram Programmable Logic Controller (PLC) pada mesin Finger
Joint. Finger Joint merupakan mesin yang populer di industri perkayuan saat ini. Mesin finger joint adalah mesin
yang berproses membentuk finger – finger di ujung – ujung dari kayu – kayu yang masuk ke dalam mesin tersebut
dan selanjutnya finger kayu yang satu dengan finger kayu yang lainnya di satukan melalui proses jointing menjadi
satu kesatuan yang utuh dan bernilai ekonomis. PLC sepenuhnya mengontrol kerja dari mesin finger joint tersebut.
Pengoperasian program PLC pada mesin finger joint telah berjalan sesuai dengan perencanaan dan perancangan
program yang telah dibuat. Semua sistem beroperasi sesuai dengan instruksi yang disimpan pada PLC, baik pada
mode “auto” maupun pada mode “manual”. Untuk mode “manual”, selain berfungsi secara manual, mode ini bisa
dimanfaatkan ntuk perawatan dan pemeliharaan mesin finger joint. Penggunaan penerapan PLC ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai dasar dan tolak ukur untuk kemajuan teknologi dimasa depan.
proses melalui modul I/O digital dan atau mengerjakan semua instruksi terkait ke arah
analog. PLC banyak digunakan pada aplikasi- bawah.
aplikasi industri, misalnya pada pabrik Dengan demikian penting untuk
minuman, pabrik kertas, dan lain sebagainya. menempatkan instruksi-instruksi sesuai urutan
Dengan kata lain, hampir semua aplikasi yang seharusnya, sehingga program bisa bekerja
memerlukan kontrol listrik atau elektronik atau berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.
lainnya [1]. Dan CPU selalu mengerjakan instruksi dari kiri
Ada berbagai macam jenis dan spesifikasi ke kanan sebelum kembali lagi ke titik cabang
PLC, tergantung kebutuhan sipemakai. Salah kemudian mengerjakan pada garis instruksi
satu contoh bentuk fisik dari PLC ini berikutnya dan seterusnya [3].
ditunjukkan seperti Gambar 1 [2]. Personal Computer berfungsi untuk
memasukkan perintah atau program secara
berurutan, yaitu dengan menggambarkan
diagram ladder pada computer. Diagram ladder
di gambar pada file FC1, dan ladder fungsi END
di gambar pada file OB1. Untuk koneksi ke
PLC, komputer harus menggunakan peripheral
port untuk mengkoneksi ke PLC. Namun,
karena di dalam tugas akhir program hanya di
simulasikan di komputer saja, jadi tidak perlu
Gambar 1. Konstruksi PLC Siemens S7
mengkoneksi ke PLC. Skema cara mengkoneksi
Ada terdapat bagian – bagian dari PLC, komputer ke PLC ditunjukkan pada Gambar 3.
yaitu : CPU, Terminal Supply, Terminal
Pentanahan Fungsional, Terminal Keluaran,
Terminal Masukan, Indikator PC, Terminal
pentanahan pengaman, Indikator masukan
(Indikator, Indikator keluaran, Memori PLC,
Peripheral Port, Exspanssion I /O [3].
Dengan menunjukkan hubungan antara satu
rangkaian kontrol dengan ladder diagram untuk
lebih mudah mempresentasikannya. Pada kedua Gambar 3. Skema cara mengkoneksi personal
gambar di bawah ini menunjukkan cara kerja komputer ke PLC
yang sama walaupun dalam bentuk
penggambaran yang berbeda. Yang mana
Kemudian, langkah berikutnya adalah ON
gambar 2(a) merupakan penggambaran start-
kan komputer, lalu pilih program software PLC
stop motor secara diagram kontrol dan gambar
SIEMENS. Setelah program terbuka, klik
2(b) menunjukkan penggambaran start-stop
toolbar “Simulation On/Off” seperti terlihat
motor secara diagram ladder [2].
pada Gambar 4.
2(a)
2(b)
Gambar 2(a). Rangkaian kontrol start–stop
motor
(b). Diagram ladder start- stop
motor
Saat eksekusi program dijalankan, unit
CPU didalam PLC akan men-scan program dari
atas ke bawah, memeriksa semua kondisi dan
6 (a)
3. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang diterapkan pada Gambar 19. Diagram blok mesin finger joint
pemrograman PLC pada mesin finger joint Tampilan screen pada mesin finger joint
adalah sebagai berikut: ditunjukkan pada Gambar 19.
1. Tempat Penelitian dilakukan pada PT.
Karya Gunung Pudung Jl. Ujung Labuhan
KM. 15 No. 100 Namorambe Medan 20356.
Waktu yang digunakan untuk melakukan
penelitian ini selama satu bulan dimulai dari
tanggal 14 Agustus 2013 – 14 September
2013.
2. Bahan dan peralatan yang di perlukan
adalah Software PLC Siemens Simatic S7
dan sebuah komputer.
3. Flow chart pemrograman PLC pada mesin
finger joint ditunjukkan pada gambar 18.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemrograman dan analisa
program PLC pada mesin finger joint ini yang
telah dilakukan pada tugas akhir ini, dapat
diambil kesimpulan bahwa:
1. Pengoperasian program PLC pada mesin
finger joint telah berjalan sesuai dengan
perencanaan dan perancangan program yang
telah dibuat.
2. Semua sistem beroperasi sesuai dengan
instruksi yang disimpan pada PLC, baik pada
mode “auto” maupun pada mode “manual”.
3. Pada mode “auto”, program PLC bekerja
secara otomatis dan pada mode “manual”,
program bekerja secara manual.
6. Daftar Pustaka
[1] Agfianto Eko Putra, PLC: Konsep,
Pemrograman dan Aplikasi, Edisi
Pertama, Yogyakarta; Penerbit Gavamedia
[2] Anoname, Information And Training
Automation And Drives Simatic S7
Programming 1, Copyright, 2003, Siemens
AG, Nurnberg, Germany.
[3] Frans, (2009) Modul Praktikum
Pemrograman PLC, Skripsi,Medan.
[4] Zuhal, “Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya”, Edisi ke-5, Penerbit
Gramedia, Jakarta, 1995.