Hipnotik sedatif merupakan golongan obat depresan susunan saraf pusat (SSP) yang realtif
tidak selektif, mulai dari yang ringan yaitu menyebabkan tenang atau kantuk, menidurkan,
hingga yang berat (kecuali benzodiazepin) yaitu hilangnya kesadaran, keadaan anestesi, koma
dan mati, bergantung pada dosis. Pada dosis terapi obat sedatif menekan aktivitas,
menurunkan respons terhadap perangsangan emosi dan menenangkan. Obat hipnotik
menyebabkan kantuk dan mempermudah tidur serta mempertahankan tidur yang menyerupai
tidur fisiologis.
Kebutuhan tidur dapat dianggap sebagai suatu perlindungan dari organisme untuk
menghindari pengaruh yang merugikan tubuh karena kurang tidur. Tidur yang baik, cukup
dalam dan lama. Efek terpenting yang mempengaruhi kualitas tidur adalah penyingkatan
waktu peniduran, perpanjangan masa tidur dan pengurangan jumlah periode bangun.
Insomnia dapat diakibatkan oleh banyak gangguan fisik, misalnya batuk, rasa nyeri,
atau sesak nafas. Yang sangat penting pula adalah gangguan jiwa, seperti emosi, ketegangan,
kecemasan atau depresi. Di samping faktor-faktor itu perlu juga diperbaiki cara hidup yang
salah, misalnya melakukan kegiatan psikis yang melelahkan sebelum tidur. Dianjurkan untuk
melakukan gerak badan secara teratur, jangan merokok dan minum kopi atau alkohol
sebelum tidur. Gerak-jalan, melakukan kegiatan yang rileks, mandi air panas, minum susu
hangat sebelum tidur, ternyata dapat mempermudah dan memperdalam tidur yang normal.
Obat-obat tertentu, kualitas kasur yang dan bantal yang buruk, ruangan yang berisik, cahaya
yang terang benderang, ventilasi yang jelek, serta suhu kamar yang tidak menunjang juga
dapat menyulitkan tidur.
Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh obat-
obat sedatif terhadap susunan saraf pusat serta efek yang ditimbulkan dari pemakaian obat-
obat tersebut.
Hipnotika atau obat tidur adalah zat-zat yang dalam dosis terapi diperuntukkan
meningkatkan keinginan faali untuk tidur dan mempermudah atau menyebabkan tidur.
Umumnya, obat ini diberikan pada malam hari. Bila zat-zat ini diberikan pada siang hari
dalam dosis yang lebih rendah untuk tujuan menenangkan, maka dinamakan sedatif (Tjay,
2002).
Pada penilaian kualitatif dari obat tidur, perlu diperhatikan faktor-faktor kinetik
berikut: a) lama kerjanya obat dan berapa lama tinggal di dalam tubuh, b) pengaruhnya pada
kegiatan esok hari, c) kecepatan mulai bekerjanya, d) bahaya timbulnya ketergantungan, e)
efek “rebound” insomnia, f) pengaruhnya terhadap kualitas tidur, g) interaksi dengan otot-
otot lain, h) toksisitas, terutama pada dosis berlebihan (Tjay, 2002).
Efek samping umum hipnotika mirip dengan efek samping morfin, yaitu: a) depresi
pernafasan, terutama pada dosis tinggi. Sifat ini paling ringan pada flurazepam dan zat-zat
benzodiazepin lainnya, demikian pula pada kloralhidrat dan paraldehida; b) tekanan darah
menurun, terutama oleh barbiturat; c) sembelit pada penggunaan lama, terutama barbiturat; d)
“hang over”, yaitu efek sisa pada keesokan harinya berupa mual, perasaan ringan di kepala
dan termangu. Hal ini disebabkan karena banyak hipnotika bekerja panjang (plasma-t½-nya
panjang), termasuk juga zat-zat benzodiazepin dan barbiturat yang disebut short-acting.
Kebanyakan obat tidur bersifat lipofil, mudag melarut dan berkumulasi di jaringan lemak
(Tjay, 2002).
Efek benzodiazepin hampir semua merupakan hasil kerja golongan ini pada SSP
dengan efek utama: sedasi, hipnosis, pengurangan terhadap rangsangan emosi/ansietas,
relaksasi otot dan anti konvulsi. Hanya dua efek saja yang merupakan kerja golongan ini pada
jaringan perifer: vasodilatasi koroner setelah pemberian dosis terapi benzodiazepin tertentu
secara IV dan blokade neorumuskular yang hanya terjadi pada pemberian dosis sangat tinggi
(Ganiswarna dkk, 1995).
Pada umumnya, semua senyawa benzodiazepin memiliki daya kerja yaitu khasiat
anksiolitis, sedatif hipnotis, antikonvulsif dan daya relaksasi otot. Keuntungan obat ini
dibandingkan dengan barbital dan obat tidur lainnya adalah tidak atau hampir tidak
merintangi tidur. Dulu, obat ini diduga tidak menimbulkan toleransi, tetapi ternyata bahwa
efek hipnotisnya semakin berkurang setelah pemakaian 1-2 minggu, seperti cepatnya
menidurkan, serta memperpanjang dan memperdalam tidur (Tjay, 2002).
Efek utama barbiturat adalah depresi SSP. Semua tingkat depresi dapat dicapai, mulai
dari sedasi, hipnosis, berbagai tingkat anestesia, koma sampai dengan kematian. Efek
hipnotiknya dapat dicapai dalam waktu 20-60 menit dengan dosis hipnotik. Tidurnya
menyerupai tidur fisiologis, tidak disertai mimpi yang mengganggu. Fase tidur REM
dipersingkat. Barbiturat sedikit menyebabkan sikap masa bodoh terhadap rangsangan luar
(Ganiswarna dkk, 1995).
Secara kimiawi, kloralhidrat adalah aldehida yang terikat dengan air, menjadi alkohol.
Efek bagi pasien-pasien yang gelisah, juga sebagai obat pereda pada penyakit saraf hysteria.
Berhubung cepat terjadinya toleransi dan resiko akan ketergantungan fisik dan psikis, obat ini
hanya digunakan untuk waktu singkat (1-2 minggu) (Tjay, 2002).
HIPNOTIKA & SEDATIVA
Hipnotik Sedatif merupakan golongan obat depresan susunan saraf pusat (SSP) yang relatif
tidak selektif, mulai dari yang ringan yaitu menyebabkan kantuk, menidurkan, hingga yang
berat yaitu hilangnya kesadaran, keadaan anestesi, koma dan mati, bergantung kepada dosis.
Pada dosis terapi obat sedatif menekan aktivitas, menurunkan respon terhadap rangsangan
emosi dan menenangkan.
Obat Hipnotik menyebabkan kantuk dan mempermudah tidur serta mempertahankan tidur
yang menyerupai tidur fisiologis.
Obat hipnotika dan sedatif biasanya merupakan turunan Benzodiazepin. Beberapa obat
Hipnotik Sedatif dari golongan Benzodiazepin digunakan juga untuk indikasi lain, yaitu
sebagai pelemas otot, antiepilepsi, antiansietas dan sebagai penginduksi anestesis.
1. Flurazepam
Flurazepam diindikasikan sebagai obat untuk mengatasi insomnia. Hasil dari uji
klinik terkontrol telah menunjukkan bahwa Flurazepam menguarangi secara
bermakna waktu induksi tidur, jumlah dan lama terbangun selama tidur , maupun
lamanya tidur. Mula efek hipnotik rata-rata 17 menit setelah pemberian obat secara
oral dan berakhir hingga 8 jam.
Efek residu sedasi di siang hari terjadi pada sebagian besar penderita,oleh metabolit
aktifnya yang masa kerjanya panjang, karena itu obat Fluarazepam cocok untuk
pengobatan insomia jangka panjang dan insomnia jangka pendek yang disertai gejala
ansietas di siang hari.
2. Midazolam
Midazolam digunakan agar pemakai menjadi mengantuk atau tidur dan
menghilangkan kecemasan sebelum pasien melakukan operasi atau untuk tujuan
lainnya Midazolam kadang-kadang digunakan pada pasien di ruang ICU agar pasien
menjadi pingsan. Hal ini dilakukan agar pasien yang stres menjadi kooperatif dan
mempermudahkan kerja alat medis yang membantu pernafasan.
Midazolam diberikan atas permintaan dokter dan penggunaannya sesuai dengan resep
dokter.
3. Nitrazepam
Nitrazepam juga termasuk golongan Benzodiazepine. Nitrazepam bekerja pada
reseptor di otak (reseptor GABA) yang menyebabkan pelepasan senyawa kimia
GABA (gamma amino butyric acid). GABA adalah suatu senyawa kimia penghambat
utama di otak yang menyebabkan rasa kantuk dan mengontrol kecemasan.
Nitrazepam bekerja dengan meningkatkan aktivitas GABA, sehingga mengurangi
fungsi otak pada area tertentu. Dimana menimbulkan rasa kantuk, menghilangka rasa
cemas, dan membuat otot relaksasi.
Nitrazepam biasanya digunakan untuk mengobati insomnia. Nitrazepam mengurangi
waktu terjaga sebelum tidur dan terbangun di malam hari, juga meningkatkan
panjangnnya waktu tidur. Seperti Nitrazepam ada dalam tubuh beberapa jam, rasa
kantuk bisa tetap terjadi sehari kemudian.
4. Estazolam
Estazolam digunakan jangka pendek untuk membantu agar mudah tidur dan tetap
tidur sepanjang malam.
Estazolam tersedia dalam bentuk tablet digunakan secara oral diminum sebelum atau
sesudah makan. Estazolam biasanya digunakan sebelum tidur bila diperlukan.
Penggunaannya harus sesuai dengan resep yang dibuat oleh dokter anda.
Estazolam dapat menyebabkan kecanduan. Jangan minum lebih dari dosis yang
diberikan, lebih sering, atau untuk waktu yang lebih lama daripada petunjuk resep.
Toleransi bisa terjad pada pemakaian jangka panjang dan berlebihan.
Jangan gunakan lebih dari 12 minggu atau berhenti menggunakannnya tanpa
konsultasi dengan dokter. Dokter anda akan mengurangi dosis secara bertahap. Anda
akan mengalami sulit tidur satu atau dua hari setelah berhenti menggunakan obat ini.
5. Zolpidem Tartrate
Zolpidem Tartrate bukan Hipnotika dari golongan Benzodiazepin tetapi merupakan
turunan dari Imidazopyridine. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 10 mg. Zolpidem
disetujui untuk penggunaan jangka pendek (biasanya dua minggu) untuk mengobati
insomnia. Pengurangan waktu jaga dan peningkatan waktu tidur hingga 5 minggu
telah dilakukan melalui uji klinik yang terkontrol. Insomnia yang bertahan setelah 7
hingga 10 hari pengobatan menandakan adanya gangguan jiwa atau penyakit.
Insomnia bertambah buruk atau tingkah laku dan pikiran yang tidak normal secara
tiba-tiba merupakan konsekwensi pada penderita dengan gangguan kejiwaan yang
tidak diketahui atau gangguan fisik.
Semua obat di atas pembelian harus menggunakan resep dan pengawasan dokter.
Untuk pemilihan golongan hipnotik sedatif yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri
dan konsultasi ke dokter.
Di medicastore anda dapat mencari informasi hipnotik sedatif seperti ; kegunaan atau indikasi
obat, generik atau kandungan obat, efek samping obat, kontra indikasi obat, hal apa yang
harus menjadi perhatian sewaktu konsumsi obat, gambar obat yang anda pilih hingga harga
obat dengan berbagai sediaan yang dibuat oleh pabrik obat.
OBAT RELAKSAN OTOT
Obat relaksan otot adalah obat yang digunakan untuk melemaskan otot rangka
atau untuk melumpuhkan otot.Biasanya digunakan sebelum operasi untuk mempermudah
suatu operasi atau memasukan suatu alat ke dalamtubuh.Obat relaksan otot yang beredar
di Indonesia terbagi dalam dua kelompok obat yaitu obat pelumpuh otot dan obat
pelemas otot yang bekerja sentral.
Berikut pembagiannya:1. Obat pelumpuh otot
Jenis obat pelumpuh otot ini yang beredar di pasaran hanya golongan penghambat
transmisineuromuskular.
Golongan ini terbagi dalam dua;
a. Obat penghambat kompetitif
Pancurunium (Pankuronium), Vecoronium (Vekorunium), Atracurium (Atrakurium),
danRocuronium (Rokuronium).Obat penghambat kompetitif merupakan aminosteroid non-
depolarisasi.Sehingga obat golongan ini tidak menimbulkan stimulasi awal pada
otot sebelum otot normalkembali.Obat pelumpuh otot golongan ini biasa
digunakan untuk mempermudah pemasangan intubasiendotracheal dan membuat
relaksasi pada otot rangka sebelum operasi atau pemasangan alat bantu
nafas.Berawal dari penelitian terhadap racun panah suku indian, kurare oleh
Claude Bernard yangmenyimpulkan tempat kerja kurare bukan di syaraf pusat
tetapi di sambungan saraf -otot. Darisintesa kurare didapatkan zat aktifnya yaitu d-
Tubokurarin.D a r i h a s i l p e n e l i t i a n l e b i h l a n j u t d i d a p a t P a n c u r o n i u m ya n g 5
k a l i l e b i h k u a t d a r i p a d a d - Tubokurari, dengan efek kardiovaskuler dan pelepasan
histamin yang lebih rendah.Vecoronium sama atau sedikit lebih kuat dari
Pancuronium, dengan efek kardiovaskuler yanglebih rendah lagi.Sedangkan
Atracurium merupakan pelumpuh otot sintetik dengan masa kerja sedang. Potensinya3-4 kali
lebih rendah daripada Pancuronium.1
OBAT EPILEPSI
Epilepsi atau sawan atau penyakit ayan adalah suatu gangguan saraf yang timbul
secara tiba-tiba dan berkala,biasanya dengan perubahan kesadaran. Penyebabnya adalah
aksi serentak dan mendadak dari sekelompok besar sel-sel saraf di otak. Aksi ini disertai
pelepasan muatan listrik
Obat saraf golongan antikonvulsan / obat epilepsiObat epilepsi terbagi dalam 8 golongan.
OBAT DEPRESAN
Obat depresi/ antidepresan / anti depresi adalah obat yang digunakan untuk
membantu orang yang mengalamidepresi. Banyak orang depresi membaik dengan
pengobatan obat-obat depresi yang ada
Sebagian besar antidepressan dipercaya bekerja dengan memperlambat
pembuangan suatu zat-zat kimia didalam otak. Zat kimia ini disebut
neurotransmiter. Neurotransmiter dibutuhkan untuk fungsi normal
otak.Antidepresan membantu orang depresi dengan memperbanyak zat kimia alami yang
tersedia di dalam otak.
Berapa lama harus minum obat depresi?
A n t i d e p r e s a n u m u m n ya d i m i n u m s e l a m a 4 h i n g g a 6 b u l a n . P a d a
b e b e r a p a k a s u s , p a s i e n d a n d o k t e r n ya memutuskan untuk menggunakan
antidepresan lebih lama.
Golongan obat depresi / antidepresant
Antidepresan digolongkan berdasarkan zat kimia di otak yang dipengaruhinya.
Obat depresi terbagi dalam golongan sebagai berikut:
1. Golongan penghambat pelepasan selektif Serotonin
Citalopram, Fluoxetine, Paroxetine, Sertraline, Fluvoxamine Golongan obat depresi ini lebih
sedikit efek sampingnya dibanding yang lain. Efek samping dari obat ini adalah
mulut kering, mual, kecemasan,insomnia, masalah seksual dan sakit kepa Selama dua
minggu pertama pengobatan, anda mungkin bertambah sakit dan lebih cemas.
Beberapaobat dapat menimbukan pence rnaan buruk, tapi anda dapat
menghentikannya dengan meminum obatsembari makan. Yang lebih serius dapat
mempengaruhi fungsi seksual anda.
2. Golongan Trisiklik
Amitriptyline, Imipramine, Nortriptyline, ClomitramineObat depresi golongan ini
biasanya menyebabkan mulut kering, tremor ringan, detak jantung
cepat,konstipasi, mengantuk, dan bertambah berat badan.K h u s u s n ya p a d a p e n d e r i t a
y a n g l e b i h t u a , d a p a t m e n ye b a b k a n k e b i n g u n g a n , m e n j a d i l a m b a t
a t a u terhenti sewaktu berkemih, pingsan bila tekanan darah rendah, dan koma. Jika anda
mempunyai masalahd e t a k j a n t u n g , a d a b a i k n ya a n d a t i d a k m i n u m s e m u a
g o l o n g a n a n t i d e p r e s a n . Pada pria dapat mengalami kesulitan untuk dan
mempertahankan ereksi, atau gagal ejakulasi. Golonganini sangat berbahaya bila overdosis.
3. Golongan penghambat pelepasan Serotonin dan Norepineprin
Venlafaxine, DuloxetineEfek samping mirip dengan golongan penghambat pelepasan selektif
Serotonin, tetapi Venlafaxine tidak direkomendasikan pada penderita gangguan detak
jantung, tekanan darah tinggi atau masalah pada kadar garam pada darah mereka.Obat ini
dapat membantu jika golongan lain tidak dapat membantu tetapi hanya boleh
digunakan atasresep dokter kejiwaan yang berpengalaman saja
About
//
you're reading...
NEWS PHARMACIST
HIPNOTIKA – SEDATIVE
Posted by acepqurnadi ⋅ September 22, 2011 ⋅ Tinggalkan sebuah Komentar
HIPNOTIKA – SEDATIVE
Hipnotika ; atau obat tidur adalah zat yang umumnya diberikan pada malam hari dengan
tujuan untuk mempertinggi keinginan faal dan normal untuk tidur, mempermudah atau
menyebabkan tidur.
Jika Hipnotika diberikan dalam dosis yang lebih rendah dari dosis terapinya, maka obat
tersebut berfungsi sebagai Sedatif (menenangkan) dan umumnya diberikan pada siang hari.
FosologiTidur :
Kebutuhan akan tidur dapat dianggap sebagai suatu perlindungan dari organisme untuk
menghindarkan pengaruh yang merugikan tubuh karena kurang tidur. Pusat Tidur di otak
akan mengatur fungsi fisiologi tidur ini yang sangat penting bagi kesehatan tubuh.
Pada saat tidur aktivitas syaraf parasimpatik dipertinggi dengan efek penyempitan pupil
(Myosis), perlambatan pernafasan dan sirkulasi darah, serta stimulasi aktivitas saluran
pencernaan (peristaltis dan sekresi getah-getah lambung-usus diperkuat). Dengan singkatnya
pada saat tidur proses pengumpulan energi dan pemulihan tenaga dari organisme diperkuat.
Stadium Tidur :
Selama satu malam pada umumnya dapat dibedakan 4 – 5 siklus tidur dan setiap siklus terdiri
dari dua stadium, yaitu :
2. TidurParadoksal atau tidur-REM (Rapid Eye Movement) dengan aktivitas E.E.G yang
mirip keadaan sadar dan aktif serta berciri gerakan-gerakan mata cepat. Gerakan jantung,
tekanan darah, dan pernafasan turun-naik, aliran darah ke otak bertambah dan otot-otot
sangat mengendor. Selama tidur REM yang semula berlangsung 15-20 menit terjadi banyak
impian, maka disebut pula tidur mimpi.
Siklus pertama ini disusul secara bergiliran oleh fasa-fasa tidur tenang sekitar 60 menit, dan
tidur-REM sekitar 20 menit. Fase mimpi ini berangsur-angsur menjadi lebih panjang,
sehinggta akhirnya pada pagi hari dapat berlangsung sampai 45 menit. Sebaliknya dalamnya
dan nyenyaknya tidur pada jam-jam pertama bersifat paling lelap dan lambat – laun menjadi
lebih dangkal. Perubahan demikian nampak pula dengan melanjutnya usia, tidur menjadi
lebih dangkal dan tidur mimpi menjadi lebih panjang.
Bayi yang baru lahir membutuhkan tidur 16 jam, orang dewasa membutuhkan rata-rata 8 jam
, sedangkan usia lanjut (> 50 th) rata-rata cukup dengan tidur 6 jam per hari. Tidur REM pada
bayi merupakan 50 % dari tidur seluruhnya dan menurun sampai 20 % pada usia 6 tahun dan
selanjutnya hampir konstan untuk seumur hidup.
Bila REM dirintangi dan menjadi lebih pendek, misalnya akibat diberikan obat tidur, maka
pasien mengalaminya sebagai tidur tidak nyenyak dan merasa tidak fit (segar). Hal ini
akibatnya dapat menimbulkan gangguan-gangguan psikis dan mengganggu kesehatan.
Hormon pertumbuhan (Growth hormone, GH) adalah penting sekali bagi pertumbuhan tubuh
dan stimulasi respon dari asam amino oleh jaringan serta sintesis protein. Ternyata sekresi
GH terutama terjadi selama tidur, yaitu pada fase 4 dan 4 SWS dan selama tidur-REM.
Obattidur umumnya menekan fase 3 dan 4 SWS serta tidur-REM, sehingga sekresi GH
menurun, meskipun pada penggunaan kronis supresi tidur-REM bersifat sementara, namun
bila terapi dihentikan akan terjadi REM-rebound ( gangguan pola tidur ). Obat-obat golongan
Benzodiazepin ternyata menekan fase 4 SWS tanpa mengganggu sekresi GH maupun tidur-
REM.
INSOMNIA
Insomnia atau tidak bisa tidur dapat diakibatkan oleh banyak faktor, misalnya batuk, rasa
nyeri (reumatik, encok, migrain, keseleo, dsb), sesak nafas (asma, bronchitis, dsb) dan sangat
penting pula karena adanya gangguan emosi, ketegangan, kecemasan, atau depresi. Untuk
mengatasinya maka yang paling utama adalah penyebab-penyebab diatas, bila masih belum
teratasi baru diberikan obat tidur dengan dosis serendah mungkin. Penggunaan sebaiknya
segera dihentikan setelah pasien dapat tidur secara nyenyak untuk menghindari kebiasaan dan
ketagihan..
Obat yang paling layak diberikan adalah golongan Benzodiazepin, kloralhidras dan
turunannya. Prometazin (Phenergan 50 mg), adalah antihistamin dengan efek samping
mengantuk seringkali efektif sebagai obat tidur.
Keberatan-keberatanpenggunaanHipnotika
a. Depfresi pernafasan ; terutama pada dosis tinggi, maka perlu hati-hati pada pasien asma.
b. Tekanan darah menurun ; terutama oleh obat-obat golongan barbiturat.
c. Obsipasi ; yaitu pada penggunaan lama terutama obat barbiturat.
d. hang-over ; yaitu efek sisa pada keesokan harinya yang dapat berupa mual, perasaan
ringan di kepala dan butek pikiran. Hal ini disebabkan oleh hampir semua hipnotika ‘long
acting’
1. Kombinasi dari dua atau lebih obat Hipnotika dapat memberikan efek adisi atau
potensiasi.
3. Efek antikoagulan diperkuat oleh obat tidur, kecuali golongan Benzodiazepin dan
Glutetimide relatif tidak mempengaruhi efek antikoagulan.
PenggunaanSebagaiSedativa :
Banyak Hipnotika, terutama golongan barbiturat, jika diberikan dalam dosis lebih rendah
berfunsi sebagai sedativa (pereda), misalnya fenobarbital :
- Sebagai Sedativa : dosis 15 – 30 mg.
- Sebagai Hipnotika : dosis 100 mg.
Penggolonganberdasarkanstrukturkimianya :
1 Ultra-shot-acting ; adalah hipnotika yang cepat timbul efek dan cepat pula hilangnya.
Golongan obat ini sering digunakan sebagai anestetika umum secara iv. Contohnya
;tiopental, tialbarbital, heksobarbital.
2. Shot-acting ; adalah hipnotika yang kecepatan timbulnya efek sedang ( sekitar 15 menit)
dan bertahan agak singkat ( 2 – 3 jam). Golongan obat ini sering digunakan sebagai obat
tidur. Contohnya : siklobarbital dan sekobarbital.
3. Intermedieate-acting ; adalah hipnotika yang mulai efeknya setelah 30 menit dan
diperkirakan dapat bertahan selama 5 jam. Contohnya ; butobarbital, alobarbital, dan
heptabarbital.
4. Long-acting ; adalah hipnotika yang nulai kerjanya setelah 8 jam dan dapat bertahan
sekitar 6-10 jam. Dapat digunakan sebagai obat tidur lama. Contohnya : barbital,
fenobarbital, dan metilfenobarbital.
GOLONGAN BARBITURAT
Barbirat selama beberapa waktu telah digunakan sebagai hipnotik dan sedatif. namun
sekarang mulai jarang digunakan karena tergeser oleh golongan benzodiazepin yang relatif
lebih aman.
Farmakodinamik :
Efek utama obat golongan barbiturat adalah depresi SSP. Semua tingkatan depresi dapat
dicapai, mulai dari sedasi, hipnotis, berbagai tingkat ansietas, koma sampai
dengan kematian. Beberapa efek barbital :
- Efekhipnotika barbiturat dapat dicapai dalam waktu 20- 60 menit pada dosis hipnotis,
tidurnya menyerupai tidur fidiologis, tidak disertai mimpi yang mengganggu.
- Efekantiansietas barbiturat berhubungan dengan tingkat sedasi yang dihasilkan.
- Efekanestetikumum diperlihatkan oleh golongan tiobarbital dan oksibarbital setelah
pemberian iv.
- Efekantikonvulsi yang selektif terutama diberikan oleh barbiturat yang mengandung
substitusi 5-fenil, misalnya : fenobarbital dan mefobarbital.