27 Rancangan Per BPJS Pemerataan Peserta Terdaftar Di FKTP-1
27 Rancangan Per BPJS Pemerataan Peserta Terdaftar Di FKTP-1
RANCANGAN
PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
NOMOR TAHUN 2017
TENTANG
TATA CARA PEMINDAHAN PESERTA UNTUK PEMERATAAN PESERTA
TERDAFTAR DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
DIREKTUR UTAMA
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
KESEHATAN TENTANG TATA CARA PEMINDAHAN PESERTA
UNTUK PEMERATAAN PESERTA TERDAFTAR DI FASILITAS
KESEHATAN TINGKAT PERTAMA.
-3-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan ini yang dimaksud dengan:
1. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa
perlindungan kesehatan agar Peserta memperoleh
manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar
iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang
selanjutnya disingkat BPJS Kesehatan adalah badan
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program
Jaminan Kesehatan.
3. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang
bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang
telah membayar iuran.
4. Fasilitas Kesehatan adalah Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
Masyarakat.
5. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya
disingkat FKTP adalah fasilitas kesehatan yang
melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang
bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi,
promotif, preventif, diagnosis, perawatan, pengobatan,
dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.
6. Asosiasi Fasilitas Kesehatan adalah asosiasi fasilitas
kesehatan yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
7. Organisasi Profesi …
-4-
BAB II
PRINSIP
Pasal 2
Pemerataan Peserta terdaftar di FKTP dilaksanakan dengan
prinsip:
a. berdasarkan kebutuhan Peserta;
b. dilakukan secara bertahap sesuai skala prioritas dan
selektif;
c. berbasis konsep wilayah;
d. berkoordinasi dengan asosiasi fasilitas kesehatan dan
organisasi profesi sesuai kewenangannya;
e. mempertimbangkan rekomendasi dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota; dan
f. sosialisasi yang adekuat.
Pasal 3
(1) Pemerataan Peserta terdaftar di FKTP sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan secara bertahap.
(2) Pentahapan pemerataan Peserta tercantum dalam
Lampiran Peraturan BPJS Kesehatan ini dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan.
BAB III
KRITERIA PEMERATAAN
Pasal 4
(1) Pemerataan Peserta terdaftar di FKTP dilaksanakan
dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek:
a. Peserta;
b. FKTP asal pemindahan yang Pesertanya akan
dipindahkan; dan
c. FKTP tujuan pemindahan.
(2) Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
merupakan Peserta yang dapat dipindahkan dengan
kriteria:
-5-
Pasal 5
(1) Dalam hal di suatu wilayah terdapat FKTP untuk
dipindahkan, namun tidak terdapat FKTP tujuan
pemindahan, maka pemerataan Peserta terdaftar di FKTP
ditunda pelaksanaannya.
(2) Terhadap kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mendorong
peningkatan kapasitas FKTP dan/atau pembentukan
FKTP baru.
-6-
BAB IV
MEKANISME PEMERATAAN PESERTA
Pasal 6
Mekanisme pemerataan Peserta terdaftar di FKTP dilakukan
dengan tahapan:
a. pemetaan Peserta dan FKTP oleh BPJS Kesehatan;
b. pembahasan dan kesepakatan bersama pelaksanaan
pemerataan Peserta terdaftar di FKTP antara BPJS
Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, asosiasi
fasilitas kesehatan dan organisasi profesi;
c. hasil pembahasan dan kesepakatan sebagaimana
dimaksud pada huruf b meliputi:
1. daftar FKTP asal pemindahan yang akan
dipindahkan Pesertanya;
2. daftar FKTP tujuan pemindahan;
3. jumlah Peserta yang dipindahkan; dan
4. waktu pelaksanaan pemindahan Peserta;
d. Dinas Kesehatan dapat menerbitkan Rekomendasi sesuai
dengan hasil kesepakatan sebagaimana dimaksud pada
huruf c;
e. sosialisassi kepada FKTP dan Peserta; dan
f. pemindahan Peserta.
Pasal 7
(1) BPJS Kesehatan bersama dengan Dinas Kesehatan,
asosiasi fasilitas kesehatan dan organisasi profesi
melakukan sosialisasi kepada FKTP.
(2) BPJS Kesehatan bersama dengan FKTP tujuan
pemindahan melakukan sosialisasi kepada Peserta.
(3) Sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaksanakan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum
dilakukan pemindahan Peserta.
-7-
Pasal 8
(1) BPJS Kesehatan melakukan pemindahan Peserta secara
kolektif berdasarkan kesepakatan bersama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6.
(2) Pemindahan Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan setelah adanya sosialisasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7.
(3) Proses pemindahan Peserta sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan melalui sistem informasi yang berlaku
di BPJS Kesehatan.
(4) Peserta yang telah dipindahkan, dapat mengakses
pelayanan kesehatan di FKTP baru sejak tanggal 1 (satu)
bulan berikutnya.
(5) Kartu identitas Peserta yang dipindahkan tetap berlaku
sampai dengan dilakukan proses penggantian secara
bertahap.
Pasal 9
(1) Dalam hal terdapat keberatan dari Peserta yang
dipindahkan, Peserta diberikan kesempatan untuk
mengajukan permohonan kembali ke FKTP asal
pemindahan.
(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan oleh Peserta dengan mendatangi Kantor
Cabang/Kantor Layanan Operasional Kabupaten/Kota
setempat dan menandatangani surat pernyataan yang
berisi permintaan untuk dikembalikan ke FKTP asal
pemindahan.
Pasal 10
(1) BPJS Kesehatan Kantor Cabang menyampaikan laporan
pelaksanaan pemindahan Peserta kepada BPJS
Kesehatan Divisi Regional dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan ditembuskan kepada Dinas
Kesehatan Provinsi, asosiasi fasilitas kesehatan dan
organisasi profesi.
-8-
Pasal 11
(1) Atas pelaksanaan pemerataan Peserta terdaftar di FKTP,
BPJS Kesehatan bersama dengan Dinas Kesehatan dan
asosiasi fasilitas kesehatan melakukan monitoring dan
evaluasi.
(2) Hasil Monitoring dan Evaluasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) digunakan sebagai salah satu masukan
dalam melakukan pemetaan data Peserta terdaftar di
FKTP.
BAB V
PENYELESAIAN SENGKETA
Pasal 12
(1) Dalam hal terjadi permasalahan antara BPJS Kesehatan
dengan Fasilitas Kesehatan, asosiasi fasilitas kesehatan
dan/atau Dinas Kesehatan terkait pelaksanaan
pemerataan Peserta terdaftar di FKTP maka
permasalahan diselesaikan secara musyawarah oleh para
pihak.
(2) Dalam hal tidak terdapat kesepakatan atas hasil
musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka
diteruskan ke Tim Monitoring dan Evaluasi
penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional di tingkat
Provinsi yang dibentuk oleh Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi.
-9-
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Peraturan BPJS Kesehatan ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR UTAMA
BADAN PENYELENGGARA
JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,
FACHMI IDRIS
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
WIDODO EKATJAHJANA
LAMPIRAN
PERATURAN BADAN PENYELENGGARA
JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
NOMOR TAHUN 2017
TENTANG
PEMERATAAN PESERTA TERDAFTAR
DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA
Pelaksanaan pemerataan Peserta terdaftar di FKTP melalui pemindahan peserta dilaksanakan secara
bertahap dengan pentahapan sebagai berikut:
No. Tahun Kriteria