Metode-Pelaksanaan PDF
Metode-Pelaksanaan PDF
A. PENDAHULUAN
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Pagar
Pagar Tipe A
a. Pekerjaan Tanah
b. Pekerjaan Beton Bertulang
c. Pekerjaan Pasangan
d. Pekerjaan Pengecatan
Pagar Tipe B
a. Pekerjaan Tanah
b. Pekerjaan Beton Bertulang
c. Pekerjaan Pasangan
d. Pekerjaan Pengecatan
PEKERJAAN
PERSIAPAN PAGAR TYPE A LANDSCAPE
t e n g g a n g w a k t u p e l a k s a n a a n p e k e r j a a n
Setelah mendapat Surat Perintah Kerja, terlebih dahulu dilakukan koordinasi dan
kegiatan-kegiatan yang menunjang pelaksanaan antara lain:
a. Kegiatan pra-konstruksi, yaitu:
yaitu pertemuan antara direksi, pengawas dan pelaksana proyek Pre-
Construction Meeting (PCM), untuk menyepakati hal-hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek sesuai dengan aturan main yang telah ditetapkan dalam
kontrak kerja dan standar-standar.
c. Mobilisasi personil inti, tenaga kerja, peralatan dan material untuk tahap awal
pekerjaan persiapan.
C. METODE PELAKSANAAN
Uraian metode pelaksanaan ini disusun berdasarkan urutan pada susunan rancana
anggaran biaya seperti yang terdapat pada dokumen lelang, namun urutan semua
pekerjaan akan mengikuti Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan seperti pada lampiran
dokumen lelang dan tahapan pelaksanaannya akan disebutkan pada setiap
penjelasan tatacara pelaksanaan dalam pembahasan selanjutnya.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. Pasangan Bouwplank
Bouwplank adalah alat bantu untuk membuat sudut (90°) dan
ketinggian/elevasi lantai. Bouwplank dibuat dari papan dan kayu balok.
Pemasangan bouwplank dilakukan pada jarak 1 m di luar denah yang akan
dibuat, tujuannya agar bouwplank tidak terbongkar saat penggalian pondasi.
Pemasangan bowplank dikerjakan setelah pekerjaan pengukuran dengan baik
menggunakan pesawat theodolith maupun metode penyikuan secara manual.
Pengukuran ini sangat penting karena merupakan dasar dari pembangunan
proyek, posisi bangunan pagar baik arah horizontal maupun vertical. Peil
bangunan umumnya diambil dari as jalan atau peil banjir yang telah ada,
dan menjadi acuan selanjutnya dalam melaksanakan pekerjaan. Setelah
pekerjaan pengukuran dilanjutkan dengan pekerjaan pasang bouwplank.
Bouwplank dibongkar setelah pekerjaan pondasi selesai dilaksanakan.
Adapun Syarat-syarat memasang bouwplank adalah sebagai berikut:
a. Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah.
b. Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang
akibat pelaksanaan galian tanah.
c. Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda.
d. Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan
bouwplank lainnya.
e. Letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam
bangunan semua).
f. Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi
dan dinding batu bata.
a. Pekerjaan Tanah
1. Galian Tanah
2. Urugan Pasir
3. Aanstamping
4. Pondasi Batu Gunung
5. Anchor Stik dia. 8 mm – 1000 mm
6. Urugan Tanah Kembali
c. Pekerjaan Pasangan
1. Pasangan dinding Bata 1:2
2. Plesteran Dinding Bata 1:2
3. Aci Halus Kolom
4. Pengadaan dan Pemasangan Pagar Hollow
5. Pengadaan dan Pemasangan relief GRC
6. Relief Dinding Pagar
7. Relief Kolom Pagar
d. Pekerjaan Pengecatan
Pengecatan Dinding dan Kolom
Pekerjaan Pekerjaan
Jenis Pekerjaan
Sebelumnya Sesudahnya
- Pondasi Tapak Pondasi Pasangan Batu
Galian
- Kolom Pedestal Gunung
Pondasi Pasangan Batu
- Sloof Kolom
Gunung
- Kolom Sloof Pekerjaan Pasangan
d. Persiapan
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan dan penyesuaian lahan kerja lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : pasir beton, kerikil beton,
besi beton, kawat beton, semen PC, pasir, multiplek 9 mm, paku,
minyak bekesting, balok kayu, kayu lat, papan kayu dan lain-lain.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : concrete mixer (molen),
vibrator, meteran, gergaji, bar bender, schafolding, raskam,
benang, selang air, timba cor, kereta sorong dan lain-lain
g. Pengecoran beton
Untuk pondasi tapak, sebelum pengecoran pada galian tanah
diberikan pasir urug setebal 5 cm.
Pada tahapan pekerjaan pondasi dan pedestal, pondasi tapak dicor
lebih dulu, kolom pedestal dilanjutkan pengecorannya setelah
pondasi tapak mengeras.
Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi
campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang
sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah
dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas
lapangan untuk disetujui. Untuk keperluan pengecoran pondasi
tapak dan kolom pedestal Pada proyek ini menggunakan beton
mutu K-200.
Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
Sebelum dilakukan pengecoran, diperiksa kembali kekuatan acuan
yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan
acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya.
Membersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.
Beton yang diaduk dengan molen (concrete mixer) dituangkan ke
dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat
padat dan mecapai sela-sela ruang pembesian.
Seluruh area pengecoran akan disiapkan sepenuhnya sehingga
tidak terdapat penyambungan pengecoran.
h. Curring Beton
Metoda yang mudah digunakan untuk curing/perawatan beton dalam
hal ini adalah penyiraman langsung dengan air bersih secara rutin.
a. Pekerjaan Tanah
1. Galian Tanah
2. Urugan Pasir
3. Aanstamping
4. Pondasi Batu Gunung
5. Anchor Stik dia. 8 mm – 1000 mm
6. Urugan Tanah Kembali
c. Pekerjaan Pasangan
1. Pasangan dinding Bata 1:2
2. Plesteran Dinding Bata 1:2
3. Aci Halus Kolom, Balok dan Sloof
4. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Pagar Tralis
d. Pekerjaan Pengecatan
Pengecatan Dinding dan Kolom
Pekerjaan Pekerjaan
Jenis Pekerjaan
Sebelumnya Sesudahnya
- Pondasi Tapak Pondasi Pasangan Batu
Galian
- Kolom Pedestal Gunung
Pondasi Pasangan Batu
- Sloof Kolom
Gunung
- Kolom Sloof Pekerjaan Pasangan
- Balok Pasangan Bata Plesteran, Acian dan
Relief
d. Persiapan
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan dan penyesuaian lahan kerja lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : pasir beton, kerikil beton,
besi beton, kawat beton, semen PC, pasir, multiplek 9 mm, paku,
minyak bekesting, balok kayu, kayu lat, papan kayu dan lain-lain.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : concrete mixer (molen),
vibrator, meteran, gergaji, bar bender, schafolding, raskam,
benang, selang air, timba cor, kereta sorong dan lain-lain
g. Pengecoran beton
Untuk pondasi tapak, sebelum pengecoran pada galian tanah
diberikan pasir urug setebal 5 cm.
Pada tahapan pekerjaan pondasi dan pedestal, pondasi tapak dicor
lebih dulu, kolom pedestal dilanjutkan pengecorannya setelah
pondasi tapak mengeras.
Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor
membuat Job Mix Formula untuk menentukan komposisi
campuran yang diperlukan sehingga didapatkan mutu beton yang
sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah
dibuat kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas
lapangan untuk disetujui. Untuk keperluan pengecoran pondasi
tapak dan kolom pedestal Pada proyek ini menggunakan beton
mutu K-200.
Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui
untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
Sebelum dilakukan pengecoran, diperiksa kembali kekuatan acuan
yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan perkuatan
acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya.
Membersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.
Beton yang diaduk dengan molen (concrete mixer) dituangkan ke
dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat
padat dan mecapai sela-sela ruang pembesian.
Seluruh area pengecoran akan disiapkan sepenuhnya sehingga
tidak terdapat penyambungan pengecoran.
h. Curring Beton
Metoda yang mudah digunakan untuk curing/perawatan beton dalam
hal ini adalah penyiraman langsung dengan air bersih secara rutin.
b. Pekerjaan Pasangan
Pekerjaan Pasangan bata disini terletak pada dinding ram. Uraian
pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pemasangan paving blok dibagi dalam beberapa tahap, seperti
dibawah ini :
a. Pekerjaan Persiapan
1. Pemeriksaan Pondasi
Sebelum pelaksanaan pemasangan paving bloak perlu dilakukan
pemeriksaan terhadap pondasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah :
Permukaaan pondasi yang berhubungan dengan pasir alas harus
rata, tidak bergelombang dan rapat; pasir alas tidak boleh
digunakan untuk memperbaiki ketidak-sempurnaan pondasi.
Permukaan pondasi untuk jalan kendaraan harus mempunyai
kemiringan 2,5% untuk trotoar 2%
Lebar pondasi harus cukup sampai dibawah beton pembatas atau
penyokong
2. Lokasi Titik Awal
Titik awal ini penting diperhatikan khususnya lokasi dengantanah
miring; pemasangan ini harus berawal dari titik terendah agar
paving bloak yang telah terpasang tidak bergeser;
Pemasangan secara berurutan yang dimulai dari satu sisi;
hindarkan pemasangan secara acak.
3. Benang Pembantu
Agar pemasangan bisa dilaksankan secara baik dan cermat, maka
perlu ada alat pembantu yaitu benang pembantu. Benang pembantu
dapat dipasang setiap jarak 4 m sampai 5 m. Bilamana pada lokasi
pemasangan terdapat lubang saluran, bak bunga atau konstruksi lain,
maka harus ada benang pembantu tambahan agar pola block terkunci
tetap dapat dipertahankan.
c. Pemasangan Pola
Pemasangan baris pertama harus dijaga dengan hati-hati. Untuk
membentuk pola yang baik, unit paving blok harus mengikuti benang
pembantu dengan sudut yang tepat terhadap beton pembatas. Lubang-
lubang pinggir kemudian diisi dengan pemadatan. Bila pemasangan dari
dua arah tidak dapat dihindarkan atau karena pola harus dipertahankan
pada tikungan, maka sudut pada pola pertemuan atau perubahan sudut
diberi pembatas dengan pola susun bata melintang. Pola Pemasangan
Paving Block Pola pemasangan paving block disesuaikan dengan tujuan
penggunannya.
d. Pekerjaan Lain-lain
Langkah awal adalah mempelajari shop drawing untuk mengetahui
bentuk dan motif dari tiang bendera.
Selanjutnya tiang bendera tersebut akan dipesan dengan bentuk dan
spesifikasi bahan yang telah disetujui oleh direksi.
Selanjutnya menentukan elevasi pondasi tiang bendera.
Membuat galian dengan ukuran sesuai gambar.
Membuat adukan beton (K225)
Memasang kaki tiang bendera (telah dilas angker) dalam galian.
Memasang support (perancah) agar kaki tiang bendera tetap tegak
lurus dan tidak bergeser dari as.
Menuangkan beton kedalam lubang galian sebagai pengaku tiang
bendera.
Support kaki tiang bendera baru dibuka setelah beton mencapai
umurnya. Kemudian diberi plesteran.
IV. PEKERJAAN DALAM GEDUNG
V. PENUTUP
Penawar,
CV. GRAHA NUSANTARA
IRVAN WAHYUDI, SE
Direktur