Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah industry yang bergerak di bidang pelayanan jasa
kesehatan yang tujuan umumnya memberikan pelayanan jasa terhadap
masyarakat sebagai usaha meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Dalam setiap proses pelayan sebagai kesehatan di Rumah Sakit,
terlihat adanya faktor-faktor penting sebagai pendukung pelayanan itu
sendiri yang selalu berkaitan satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor
tersebut meliputi pasien, tenaga kerja, mesin, lingkungan kerja (Puslitbang,
IKM FK, UGM 2000 di dalam Sari, 2012).
Pelayanan gizi rumah sakit (PGRS) adalah salah satu komponen
sistem pelayanan di rumah sakit dan merupakan kegiatan pelayanan gizi
untuk memenuhi kebutuhan pasien rawat inap, pasien rawat jalan dan
karyawan rumah sakit. Instalasi gizi sebagai unit PGRS melaksanakan
empat kegatan pokok terdiri dari asuhan gizi pasien rawat inap (pelayanan
gizi di instalasi rawat inap), asuhan gizi rawat jalan (konsultasi dan
penyuluhan gizi), peyelenggaraan makanan, penelitian dan pengembangan
gizi (Depkes 2003).
Rumah sakit sebagai salah satu contoh pengelola layanan jasa
pelayanan kesehatan, dalam hal ini kaitannya dengan penyedia hak hidup
atas akses pelayanan kesehatan, secara tidak langsung terimbas dari
keseluruhan kebijakan pengelolaan kualitas pelayanan itu sendiri sehingga di
awal tahun 2000-an, pola pengembangan pelayanan rumah sakit tidak hanya
berbekal keragaman kuantitas pelayanan, namun juga menyangkut aspek
kualitas dari penyelenggaraan pelayanan yang ada. Rumah sakit tidak hanya
dituntut untuk menyelenggarakan pelayanan rumah sakit sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit yang ada dalam perundang-undangan, namun
juga dituntut untuk menyediakan akses pelayanan murah/terjangkau dengan
kualitas mutu yang terjamin, terutama terhadap aspek keselamatan pasien
saat menjalani asuhan keperawatan di rumah sakit.
Kondisi demikian yang menuntut adanya perubahan paradigma
pelayanan rumah sakit/visi rumah sakit secara umum bahwa rumah sakit

1
2

wajib menyelenggarakan pelayanan berbasis keselamatan pasien sebagai


upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dan ini juga disadari oleh
RSI Nahdatul Ummah Jakarta untuk sesegera mungkin melakukan
restrukturisasi pola pelayanan dan asuhan keperawatan yang ada untuk
mendukung upaya peningkatan derajat hidup masyarakat, terutama
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tersebut di masa yang akan datang.
Penelitian merupakan suatu proses mencari suatu informasi secara
sistematis dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah. Agar
penelitian dapat berlangsung secara lancar, maka peneliti harus membuat
rancangan penelitiannya. Ada beberapa jenis penelitian antara lain :
penelitian kualitatif, penelitian kuantitatif, penelitian pengembangan,
penelitian tindakan kelas, dan lain sebagainya. Masing-masing penelitian
memiliki karakteristik tersendiri.
Penelitian pengembangan merupakan salah satu jenis penelitian yang
sedang marak dilaksanakan oleh para peneliti dan masih tergolong penelitian
yang baru di bidang pendidikan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh hasil
penelitian yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.
Dimana bukan untuk menguji teori, menguji hipotesis namun menguji dan
menyempurnakan produk. Jenis penelitian ini sudah mulai diterapkan dalam
penelitian dalam dunia pendidikan.
Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-
langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada. Yang dimaksud dengan produk dalam konteks ini
adalah tidak selalu berbentuk hardware (buku, modul, alat bantu
pembelajaran di kelas dan laboratorium), tetapi bisa juga perangkat lunak
(software) seperti program untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas,
perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan,
pembelajaran pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen,dll.
Penelitian dilakukan karena adanya kesenjangan yang terjadi pada
situasi yang mengharuskan dilakukannya sebuah penelitian atau dengan kata
lain karena adanya sebuah masalah. Identifikasi masalah dapat dilakukan
melalui berbagai sumber, yaitu pengalaman, literatur, atau teori-teori yang
sudah ada. Winarno (2011:13) mengartikan masalah merupakan
“kesenjangan antara harapan dan kenyataan” atau “kesenjangan antara teori
3

dengan praktik” yang memerlukan jawaban, penjelasan atau pemecahan.


Dengan demikian bahwa konsep dasar dari sebuah penelitian itu adalah
kegiatan pemecahan masalah karena andanya ketidaksesuaian antara
harapan dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Masalah yang diangkat pada penelitian pengembangan sama halnya
dengan permasalahan yang diangkat pada peneleitiian deskriftif,
korelasional, eksperimen, penelitian kualitatif dan tindakan. Namun
rumusan masalah penelitian pengembangan agak sedikit berbeda dengan
penelitian lainnya. Penelitian dilakukan untuk memecahkan persoalan
praktis di lapangan yaitu dengan cara memverifikasi sebuah rancangan atau
desain, strategi, pendekatan dan model. Untuk pemecahan masalah praktis di
lapangan biasanya digunakan penelitian tindakan tapi dapat juga melakukan
penelitian pengembangan, yaitu mengembangkan suatu produk tertentu,
rancangan atau desain, strategi, pendekantan atau suatu model.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam
bagaimana identifikasi dan perumusan masalah pada penelitian
pengembangan. Karena peneletian pengembangan memiliki perbedaan
dengan penelitian yang lainnya, yakni penelitian untuk mengembangkan
produk yang sudah ada ataupun produk yang belum ada. Sehingga cara
pengambilan masalah yang membuat penelitian pengembangan berbeda
dengan penelitian lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja pengembangan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di
Pelayanan Gizi Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Penyelenggaraan Makanan
di RSUD Ulin Banjarmasin?
4

2. Bagaimana metode yang diterapkan dari masing - masing


pengembangan yang telah dilakukan di Pelayanan Gizi Rawat Jalan,
Rawat Inap, dan Penyelenggaraan Makanan di RSUD Ulin Banjarmasin?

C. Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui gambaran secara umum pengembangan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan di Pelayanan Gizi Rawat Jalan, Rawat
Inap, dan Penyelenggaraan Makanan di RSUD Ulin Banjarmasin .
2. Untuk mengetahui metode yang diterapkan dari masing-masing
pengembangan yang telah dilakukan di Pelayanan Gizi Rawat Jalan,
Rawat Inap, dan Penyelenggaraan Makanan di RSUD Ulin Banjarmasin.

D. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengembangan dari standar asuhan gizi, standar skrining
gizi, standar ketenagaan, standar sarana dan prasarana dan informasi
teknologi (IT).
2. Mengetahui pengembangan formulir asupan makanan, food model dan
alat antropometri.
3. Mengetahui pengembangan dari system pelayanan konseling gizi.
4. Mengetahui pengembangan dari kegiatan penyelenggaraan makanan
yakni standar resep; standar porsi; standar bumbu; standar waste; standar
formula atau makanan enteral.
5. Mengetahui pengembangan sarana dan prasarana yakni standar kereta
makan; standar pengolahan; standar alat distribusi makanan.
6. Mengetahui pengembangan komputerisasi pada penyelenggaraan
makanan; mobilisasi konsumen; logistic bahan makanan; pencatatan dan
pelaporan; database tenaga gizi.
7. Mengetahui pengembangan teknologi proses pengolahan makanan.
8. Mengetahui pengembangan seni kuliner.
5

Anda mungkin juga menyukai