Askep Waham
Askep Waham
MODUL VI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEWASA DENGAN WAHAM
Berbagai macam masalah kehilangan dapat terjadi pada paska bencana, baik itu
kehilangan harta benda, keluarga maupun orang yang bermakna. Kehilangan ini
merupakan stresor yag menyebabkan stres pada mereka yang mengalaminya. Bila stress
ini berkepanjangan dapat memicu masalah gangguan jiwa dan salah satu tandanya adalah
waham.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu :
Mengkaji data yang terkait masalah waham
Menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan waham
Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien dengan waham
Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga pasien dengan waham
Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah waham
Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pasien dengan waham
B. PENGKAJIAN
1. Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/terus
menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan.
Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang dapat saudara gunakan sebagai panduan
untuk mengkaji pasien dengan waham :
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data yang diperoleh ditetapkan diagnosa keperawatan:
D. TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Tujuan
1) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
2) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
Modul VI Askep Dewasa Waham 182
b. Tindakan
1) Bina hubungan saling percaya
Sebelum memulai mengkaji pasien dengan waham, saudara harus
membina hubungan saling percaya terlebih dahulu agar pasien merasa
aman dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang
harus saudara lakukan dalam rangka membina hubungan saling percaya
adalah:
a). Mengucapkan salam terapeutik
b). Berjabat tangan
c). Menjelaskan tujuan interaksi
d). Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu
pasien.
2) Tidak mendukung atau membantah waham pasien
3) Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
4) Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
5) Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya dengarkan
tanpa memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien
berhenti membicarakannya
6) Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien sesuai
dengan realitas.
Latihan 1: Membina hubungan saling percaya dan mengidentifikasi
waham pasien
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI:
“Assalamualaikum dik, perkenalkan nama saya Ani, saya perawat
dari puskesmas Darul Imarah, saya yang akan merawat adik hari
ini. Nama adik siapa, senangnya dipanggil apa?”
KERJA:
“Saya mengerti B merasa bahwa B adalah seorang nabi, tapi
sulit bagi saya untuk mempercayainya karena setahu saya semua
nabi sudah tidak adalagi, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang
tadi terputus B?”
“B, B ada ditempat yang aman, saya dan keluarga B akan selalu
menemani B”
“Wah..warna baju yang B kenakan hari ini cocok sekali dengan
warna kulit B”
“Apa saja yang B harapkan selama ini, bisa B ceritakan kepada
saya?”
“Bagus sekali, B dapat menceritakan harapan B”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan B setelah berbincang-bincang dengan
saya?”
”Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus”
“Bagaimana kalau saya datang kembali ke rumah B dua hari
yang akan datang?”
“Jam berapa sebaiknya saya datang kembali?”
“Dimana enaknya kita bercakap-cakap nanti?”
“Bagaimana kalau nanti kita bicarakan tentang hobinya B?”
“Nah selama dua hari tidak bertemu ini coba B ingat-ingat apa
saja hobi atau kegemaran B”.
Berikut ini adalah contoh komunikasi yang didokumentasikan:
Data: Pasien tampak tegang, mengatakan berulang-ulang ia adalah nabi
Adam. Klien mengatakan setiap orang harus menuruti
perkataannya karena ia adalah utusan Allah.
Latihan
ORIENTASI
2: Memberikan tindakan keperawatan kepada pasien waham
“Assalamualaikum B, sesuai dengan janji saya dua hari yang
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
lalu sekarang saya datang lagi”
“Apakah B sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran
B?”
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi B
tersebut?”
“Berapa lama B mau kita berbincang-bincang tentang hal
tersebut?”
KERJA
“Apa saja hobby B?”
“Wah.., rupanya B pandai menari seudati ya, tidak semua orang
bisa menari seperti itu lho B”
“Bisa B ceritakan kepada saya kapan pertama kali B belajar
menari seudati, siapa yang dulu mengajarkannya kepada B,
dimana?”
“Bisa B peragakan kepada saya bagaimana menari seudati itu?”
“Wah..bagus sekali tarian seudati B”
“Bagaimana kalau sekarang B teruskan kemampuan menari
seudati tersebut…….”
“Coba kita buat jadual untuk kemampuan B ini ya, berapa kali
sehari/seminggu B mau menari seudati?”
“Apa yang B harapkan dari kemampuan menari seudati ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan B selain menari seudati?”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan B setelah kita bercakap-cakap tentang
hobi dan kemampuan B?”
“Setelah ini coba B lakukan latihan menari seudati sesuai
dengan jadual yang telah kita buat ya?”
ORIENTASI
“Assalamualaikum B, sesuai dengan janji saya dua hari
yang lalu sekarang saya datang lagi”
“Bagaimana B sudahdicoba latihan menarinya? Bagus sekali”
“Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana kalau
sekarang kita membicarakan tentang obat yang B minum?”
“Dimana kita mau berbicara?”
“Berapa lama B mau kita berbicara?”
KERJA
“B perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang,
tidurnya juga tenang”
“Obatnya ada tiga macam B, yang warnanya oranye
namanya CPZ, yang putih ini namanya THP, dan yang
merah jambu ini namanya HLP semuanya ini harus B
minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7
malam”.
“Bila nanti setelah minum obat mulut B terasa kering,
untuk membantu mengatasinya B bisa mengisap-isap
es batu”.
“Bila terasa mata berkunang-kunang, B sebaiknya
istirahat dan jangan beraktivitas dulu”
“Sebelum minum obat ini B dan ibu mengecek dulu label di
kotak obat apakah benar nama B tertulis disitu, berapa dosis
yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca
juga apakah nama obatnya sudah benar”
“B, obat-obat ini harus diminum secara teratur dan
TERMINASI
kemungkinan
“Bagaimana besar harus
perasaan B minum
B setelah dalam waktu yang lama.
kita bercakap-cakap
Sebaiknya B tidak menghentikan sendiri
tentang obat yang B minum?. Apa saja nama obatobatnya?
yang harus
Jam
diminum sebelum
berapa minum obat?” berkonsultasi dengan dokter.
ORIENTASI
“Assalamualaikum pak, bu, sesuai dengan janji saya dua
hari yang lalu sekarang saya datang lagi”
“Bagaimana pak, bu apakah sekarang B sudah minum obat
secara teratur?. Bagaimana dengan kegiatan yang lain? Sudah
dikerjakan?”
“Sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu bagaimana
kalau sekarang kita membicarakan tentang bagaimana
cara merawat B di rumah?”
“Dimana kita mau berbicara?”
“Berapa lama bapak dan ibu mau kita berbicara?”
2. Tindakan keperawatan yang ditujukan untuk keluarga
a. Tujuan KERJA
:
“Pak, bu, dalam menghadapi sikap anak ibu dan bapak yang
1) Keluarga mampu mengidentifikasi
selalu mengaku-ngaku waham pasien
sebagai seorang nabi, bapak dan
2) Keluarga mampu memfasilitasi pasien untukdan
ibutidak perlu kuatir. Yang harus bapak ibu perhatikan
memenuhi
adalah setiap kali anak bapak dan ibu berkata seperti itu bapak
kebutuhan
dan ibu yang
dapatdipenuhi oleh wahamnya.
menanggapinya dengan:
3) Keluarga mampu mempertahankan bahwa
‘Bapak/Ibu mengerti B merasa programB pengobatan
adalah seorang nabi,
pasien
tapi sulit bagi bapak/ibu untuk mempercayainya karena setahu
secara optimalsemua nabi sudah tidak ada lagi, bisa kita lanjutkan
bapak/ibu
pembicaraan kita tentang kemampuan- kemampuan yang
pernah B miliki?’
b. Tindakan :
“Bapak/Ibu dapat bercakap-cakap dengan B tentang
1) Diskusikan dengandiinginkan
kebutuhan yang B, misalnya:
keluarga tentang waham “Bapak/Ibu
yang dialamipercaya
pasien B
punya kemampuan dan keinginan. Coba ceritakan kepada
2) Diskusikan
bapak/ibu.dengan
B khankeluarga tentang :
punya kemampuan ............ “ (kemampuan
yang pernahdimiliki oleh anak)
a) Cara merawat pasien waham dirumah “Bagaimana kalau dicoba lagi
sekarang?”(Jika anak mau mencoba berikan pujian)
b)“Lalu
Follow up dan
bapak danketeraturan pengobatan
ibu juga harus lebih sering memuji B jika ia
c)melakukan
Lingkunganhal-hal yanguntuk
yang tepat baik ya”.
pasien.
“Hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yang
3). Diskusikan
berinteraksidengan
dengankeluarga
B” tentang obat pasien (nama obat,
“Pak, frekuensi,
dosis, bu, B perlu minum
efek obat akibat
samping, ini agar pikirannyaobat)
penghentian jadi
tenang, tidurnya juga tenang”
4). Diskusikan dengan
“Obat ini harus keluarga
diminum kondisi
secara pasien
teratur yanghari
setiap memerlukan
dan jangan
dihentikan sebelum
konsultasi segera berkonsultasi dengan dokter karena akan
dapat menyebabkan B kambuh kembali (Libatkan keluarga
saat memberikan penjelsan tentang obat kepada klien)
TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita bercakap-
cakap tentang cara merawat B di rumah?”
“Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah saya
jelaskan tadi dan tolong bantu B untuk minum obat sesuai yang
saya ajarkan tadi”
Modul VI Askep Dewasa Waham 187
E. EVALUASI
1. Pasien mampu:
a. mengungkapkan keyakinannya sesuai dengan kenyataan
b. berkomunikasi sesuai kenyataan
c. menggunakan obat dengan benar dan patuh
2. Keluarga mampu:
a. Membantu pasien untuk mengungkapkan keyakinannya
sesuai kenyataan
b. Membantu pasien melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan pasien
c. Membantu pasien menggunakan obat dengan benar dan patuh
Latihan
Dokumentasikan pengkajian dan diagnosa keperawatan pasien waham
menggunakan format yang tersedia
Proses pikir
[ ] Sirkumstansial [ ] Tangensial
[ ] Flight of ideas [ ] Blocking
[ ] Kehilangan assosiasi [ ] Pengulangan bicara
Isi pikir
[ ] Obsesi [ ] Fobia
[ ] Depersonalisasi [ ] Ide terkait
[ ] Hipokondria [ ] Pikiran magis
Waham
[ ] Agama [ ] Somatic [ ] Kebesaran [ ] Curiga
2. Dokumentasi disesuaikan dengan kartu rekam medik pasien di puskesmas (lihat modul
pencatatan dan pelaporan)