Anda di halaman 1dari 5

Tabel 5.

1 : Rekomendasi nilai slump untuk berbagai tipe konstruksi


Tipe Konstruksi Slump, mm
Maks* Min
Dinding Pondasi dan Pondasi Telapak
Beton Bertulang 75 25

Pondasi Telapak, Kaison dan dinding sub-


struktur dengan Beton Polos 75 25

Balok dan Dinding Beton Bertulang 100 25

Kolom 100 25

Pavement dan pelat / slab 75 25

Mass Concrete 75 25
*Harga ini bisa ditambah 25 mm bila pemadatan yang tidak
menggunakan vibrator

Tabel. 5.2 : Perkiraan air campuran dan persyaratan kandungan udara


dengan variasi nilai slump dan ukuran maksimum agregat.

Slump, mm Air, kg/m3 beton untuk ukuran maksimum nominal


AK :
9.5* 12.5* 19* 25* 37.5* 50⁺ 75⁺ᶳ 150⁺ᶶ
Beton tanpa tambahan udara (non-air-entrained concrete)
25 s/d 50 207 199 190 179 166 154 130 113
75 s/d 100 228 216 205 193 181 169 145 124
150 s/d 175 243 228 216 202 190 178 160 -
Perkiraan udara yang
terjebak didalam
beton tanpa tambahan
udara, persen 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0.3 0.2

1
‘*Jumlah air Campuran untuk beton-dengan-udara berdasarkan pada persyaratan kandungan
udara untuk kondisi moderat. Jumlah air campuran ini dipakai untuk menghitung jumlah
semen campuran coba-coba (trial mix) pada suhu 20 s/d 25 derajat C. Harga tersebut bernilai
minimum untuk agregat yang berbentuk tajam. Untuk agregat berbentuk bulat biasanya
membutuhkan air 18 kg lebih sedikit untuk beton-tanpa-udara dan 15 kg lebih sedikit untuk
beton-dengan-udara. Penggunaan water-reducing admixture (ASTM C 494) akan mengurangi
jumlah air campuran 5% atau lebih. Volume dari cairan admixture diikutsertakan sebagai total
volume campuran air.
+ Nilai slump untuk beton yang memiliki ukuran agregat lebih besar dari 40 mm didasarkan
pada tes slump yang dibuat setelah partikel yang lebih besar dari 40 mm dihilangkan dengan
cara wet screening.
ᶳ Jumlah air campuran ini dipakai untuk menghitung factor semen pada waktu membuat
campuran coba-coba ketika agregat dengan ukuran maksimum75 mm atau 150 mm dipakai.
Harga tersebut merupakan harga rata-rata untuk agregat kasar dengan model yang baik (well-
shaped coarse aggregates) dan bergradasi baik dari kasar ke halus.
ᶶ Rekomendasi tambahan lain untuk kandungan udara dan toleransi yang diperlukan pada
kandungan udara untuk proses control dilapangan dijelaskan pada dokumen ACI seperti ACI
201, 345, 318, 301 dan 302 ASTM C94 untuk beton ready mix juga membatasi kandungan udara
di beton. Peraturan pada dokumen lain tidak selalu sama sehingga pada waktu mencampur
beton pertimbangan harus diberikan untuk memilih kandungan udara yang memenuhi baik
kebutuhan pekerjaan dan persyaratan peraturan.

Tabel. 5.3 : Hubungan rasio air-semen dan kekuatan tekan beton.


Kuat tekan pada umur 28 hari, Mpa* Rasio air semen
(f’cr)
40 0.42
35 0.47
30 0.54
25 0.61
20 0.69
15 0.79

‘* Harga merupakan perkiraan rata-rata kekuatan beton yang memiliki


kandungan udara tidak lebih dari 2 persen untuk beton-tidak-diisi-
udara (non-air-entrained-concrete)
2
Tabel. 5.4 : Rasio maksimum a/s untuk kondisi lingkungan agresif.
Tipe Struktur Struktur basah secara Struktur di ekspose
terus menerus pada kondisi air laut
atau suifat
Penampang Tipis ( 0,45 0,40ⁿ
penam-pang dengan
selimut beton kurang
dari 25 mm )
0,50 0,45⁺
Struktur lainnya

ⁿ Berdasarkan pada ACI 201-2R


⁺Bila semen tahan sulfat (Tipe II atau Tipe V sesuai ASTM C 150) dipakai, rasio w/c yang diijinkan
bisa ditingkatkan sebesar 0,05.

Tabel. 5.5 : Volume agregat kasar per unit volume beton


Ukuran Volume dry rodded kasar* per unit volume beton
Maksimum yang memiliki modulus kehalusan (fineness modulus⁺)
agregat, mm agregat halus yang berbeda-beda
2,40 2,60 2,80 3,00
9,5 0,50 0,48 0,46 0,44
12,5 0,59 0,57 0,55 0,53
19 0,66 0,64 0,62 0,60
25 0,71 0,69 0,67 0,65
37,5 0,75 0,73 0,71 0,69
50 0,78 0,76 0,74 0,72
75 0.82 0,80 0,78 0,76
150 0,87 0,85 0,83 0,81

*Volume berdasarkan pada agregat dalam kondisi dry rodded sesuai


dengan penjelasan ASTM C 29.

3
Volume ini dipilih dengan menggunakan hubungan empiris untuk
menghasilkan beton dengan tingkat kemudahan pelaksanaan
(workability) yang sesuai untuk konstruksi beton yang umum. Untuk
kondisi yang less workable misalnya untuk pembuatan beton pavement
volume tersebut dapat ditingkatkan 10 persen. Untuk kondisi yang
lebih workable seperti untuk beton yang penempatannya
menggunakan pompa, Harga volume dapat dikurangi sampai 10 persen.
⁺Lihat ASTM Metoda C136 untuk perhitungan fineness modulus.

Pemakaian Tabel 5.6 (taksiran berat beton segar) berlaku untuk beton
dengan kadar semen ±330kg/m3 beton, slump 75 s/d 100 mm dan bj
agregat 2,7. Perbedaan dalam asumsi ini harus merujuk pada
pedoman koreksi di footnote Tabel 5.6

Tabel. 5.6 : Estimasi awal dari Beton segar


Ukuran maksimum agregat, Estimasi awal beton, kg/m3 *
mm
9,5 2280
12,5 2310
19 2345
25 2380
37,5 2410
50 2445
75 2490
150 2530

4
*Harga yang diperuntukkan untuk beton dengan kadar semen
medium (semen 330 kg per m3 dan slump medium dengan
agregat yang memiliki spesifik gravity (bj agregat) 2,7.
Persyaratan air berdasarkan pada harga slump dari 75 s/d 100
mm pada Tabel 5.3. Jika diinginkan estimasi massa dapat
diperbaiki dengan cara berikut ini: Jika informasi yang
dibutuhkan tersedia; untuk setiap perbedaan 5 kg air
campuran dari Tabel 5.3 untuk slump 75 s/d 100 mm, perbaiki
massa per m3 dengan 8 kg pada arah yang berlawanan; untuk
setiap perbadaan 20 kg dari kadar semen 330 kg, perbaiki masa
per m3 dengan 3kg pada arah yang sama; untuk setiap
perbedaan 0,1 dari spesifik gravity agregat 2.7,, perbaiki massa
beton seberat 60 kg pada arah yang sama.
Untuk beton-diisi-udara kadar udara untuk kondisi lingkungan
agresif pada Tabel 5.4 dapat dipakai. Massa dapat ditingkatkan
sebesar 1 persen untuk setiap reduksi kadar air.

Anda mungkin juga menyukai