Anda di halaman 1dari 11

“KETUHANAN YANG MAHA ESA”

OLEH KELOMPOK 6:
AHMAD FADHIL BANDANG (F041181307)
AMIRAH AINUNSABILA (F041181317)
JUANI ELVIANA JEHANU (F041181326)
IQRA BIRAZUL FATHUR ISLAM (F041181337)

PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T. karena
atas ridho-Nyalah Makalah Pendidikan Pancasila yang kami beri judul ” Pemahaman
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Beserta Permasalahannya” dapat diselesaikan.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas akhir semester Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila.

Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dari
isi maupun cara penulisannya. Hali ini disebabkan oleh keterbatasan wawasan pengetahuan yang
kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa yang akan datang.

Atas segala bantuan yang telah diberikan saya mengucapkan terima kasih semoga
Allah memberikan balasan yang setimpal. Mudah-mudahan Allah S.W.T. meridhoi sehingga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Makassar, 25 Maret 2019

Kelompok 6

2
TABLE OF CONTENTS

KATA PENGANTAR ............................................................................ 2

DAFTAR ISI........................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 4

A. LATAR BELAKANG .......................................................... 4


B. RUMUSAN MASALAH ...................................................... 4
C. MANFAAT ........................................................................... 4

BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................... 5

A. NILA SILA PERTAMA PANCASILA ............................................. 5

B. REALITAS NILAI PERTAMA PANCASILA ................................. 6

C. MASALAH PENERAPAN SILA PERTAMAPANCASILA ........... 7

D. SOLUSI UNTUK MASALAH DALAM PENERAPAN PANCASILA SILA PERTAMA


................................................................................................................. 8

BAB 3 PENUTUP .................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena dalam masing-
masing sila tidak dapat ditukat tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan Negara Indonesaia. Mempelajari pancasila lebih
dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus
diwujudkan alam kehidupan sehri-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang
bermartabat dan berbudaya tinggi.

Pancasila sebagai ideologi secara fungsional merupakan seperangkat gagasan tentang


kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan Negara yang dianggap baik. Ciri-ciri
ideologi pancasila merupakan pembeda dari ideologi Negara lain. Salah satu dari ciri
ideologi pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa yang akan kita bahas dalam makalah
ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa makna dari sila pertama pancasila?
2. Bagaimana realitas dari sila pertama dalam pancasila?
3. Masalah apa yang dialami dalam penerapan nilai sila pertama pancasila?
4. Apa solusi untuk mengatasi masalah dalam penerapan sila pertama?

C. MANFAAT
1. Mengetahui nilai dari sila pertama Pancasila.
2. Mengetahui seperti apa realitas dari sila pertama pancasila.
3. Mengetahui masalah dalam penerapan sila peratma pancasila.
4. Mengetahui solusi dalam menangani masalah yang dialami dalam penerapan sila
pertama pancasila.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

A. NILAI SILA PERTAMA PANCASILA

Sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa sangat terlihat
memiliki makna kemerdekaan beragama bagi bangsa Indonesia di dalamnya. Sila ini
menjadikan setiap warga negara Indonesia bebas menganut dan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Secara lebih lanjut, berikut ini
adalah nilai-nilai yang terkandung pada sila pertama Pancasila:

1. Keyakinan Adanya Tuhan


Keyakinan bangsa ini akan hadirnya Tuhan Yang Maha Esa beserta sifat-sifat ketuhanan
yang menyertainya. Misalnya, Maha Kuasa, Maha Bijaksana, Maha Adil, Maha
Pengasih, Maha Pengampun, Maha Penyayang, dan sifat suci lainnya yang hanya dimiliki
oleh Tuhan. Keyakinan ini menjadi penting karena apabila kita melihat pada sejarah yang
dimiliki oleh Indonesia terhitung sejak masa prasejarah, maka sudah sangat lama bangsa
ini percaya akan hadirnya Tuhan. Dan menjadi sesuatu yang bertentangan dengan
Pancasila apabila terdapat warga negara yang tidak mempercayai adanya Tuhan.

2. Ketakwaan Pada Tuhan


Setiap keyakinan sudah seharusnya beriringan dengan ketakwaan. Takwa dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia memiliki arti yaitu suatu kesadaran diri yang diikuti dengan
kemauan untuk menaati segala perintah Tuhan dan menjauhi segala laranganNya.
Dengan bertakwa, maka seseorang akan tenang hidupnya. Ketakwaan yang sejati akan
menghadirkan suasana religius yang damai di Indonesia.

3. Toleransi Antar Umat Beragama


Saat ini terdapat enam agama yang diakui oleh hukum dan peraturan perundang-
undangan di Indonesia, yaitu Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha,
dan Kong Hu Chu. Perbedaan di antara agama dan keyakinan ini dijembatani oleh nilai
toleransi antar umat beragama yang dibawa oleh sila ketuhanan Yang Maha Esa. Apabila
tidak ada toleransi, maka bukan tidak mungkin jika terjadi perpecahan di antara

5
penduduk Indonesia. Toleransi mengajarkan kita untuk saling hormat menghormati di
antara umat beragama yang nantinya akan menjadikan persatuan dan kesatuan di
Indonesia.

4. Kebebasan Memeluk dan Menjalankan Agama


Sila ketuhanan yang Maha Esa memberikan suatu kebebasan yang bertanggung jawab
bagi setiap warga negara Indonesia untuk memeluk agama yang sesuai dengan dirinya
masing-masing. Tidak boleh terjadi pemaksaan dalam hal agama seseorang. Agama
merupakan salah satu hak asasi manusia yang keberadaannya dilindungi oleh hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maka, menjaga kedamaian dalam hal
agama dan ibadah merupakan salah satu kewajiban pemerintah dan segenap rakyat
Indonesia.

5. Meliputi Nilai-Nilai Sila Kedua Hingga Sila Kelima


Alasan sila ketuhanan yang Maha Esa menjadi sila yang pertama dalam urutan kelima
sila yaitu sila pertama ini yaitu karena nilai-nilai pada sila pertama meliputi seluruh sila
setelahnya. Keempat sila tersebut merupakan penjabaran lebih lanjut dari sila ketuhanan
Yang Maha Esa. Empat sila terakhir memang merupakan dasar dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang bersumber dari sila pertama.

Kelima nilai ini mencerminkan isi dari sila pertama Pancasila, dan nantinya nilai-nilai ini
menjadi dasar bagi setiap peraturan perundang-undangan yang merupakan bagian dari
nilai instrumental Pancasila. Nilai instrumental tersebut nantinya diwujudkan dengan
nilai-nilai praktis yang diamalkan oleh segenap warga negara Indonesia.

B. REALITAS NILAI SILA PERTAMA PANCASILA


Pada sila pertama, founding father menyatakan “Ketuhanan yang Maha Esa”. Kandungan
kalimat ini bukan bermakna Tuhan itu satu akan tetapi dalam kajian sebenarnya bermakna
sifat-sifat mulia Tuhan yang mutlak harus ada dalam bangsa Indonesia. Dengan demikian
rakyat Indonesia seharusnya memiliki sifat-sifat Tuhan agar Indonesia bermoral dan tetap
saling menghargai serta menghormati sesama manusia meskipun berbeda agama.
Kebebasan beragama , saling menghormati pengnut kepercayaan yang berbeda dan tidak

6
memaksakan suatu kepercayaan kepada orang lain atau dengan kata lain toleransi dalam
beragama sangat ditekankan pada sila pertama ini. Namun, realitas penerapan saat ini
belum sesuai harapan karena berdasarkan apa yang terlihat setiap hari di media-media
elektronik dan cetak memberitaan tentang pengingkaran warga Negara Indonesia terhadap
nilai ketuhanan yang masa esa pada pancasila, seperti perilaku kriminal, pelecehan seksual,
lorupsi dan sebagainya, yang menunjukkan betapa lunturnya nilai ketuhanan ini dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Selain itu, masih banyak rakyat yang
saling menyalahkan antar agama satu dengan yang lain, saling membunuh sampai esensi
dari beragamapun hilang. Begitulah yang terjadi, realita yang tidak bisa tersembunyi
karena kita ketahui bersama dan mengalami fenomena itu bahwa sebagian besar warga
Negara Indonesia mengakui adanya tuhan, namun tidak menunjukkan ke-Esa_an. Pemuda
Indonesia seharusnya menyadari hal mendasar ini sebagai warga negara Indonesia agar
nantinya tidak ada lagi saling menyalahkan akan tetapi dapat menjalan pesan agama secara
benar dan diharapkan mengabdi kepada bangsa sebagai bentuk ibadahnya kepada Tuhan.

C. MASALAH PENETAPAN SILA PERTAMA PANCASILA


Pancasila merupakan dasar negara yang dirumuskan oleh the founding fathers. Pada
dasarnya Pancasila digunakan sebagai landasan dari segala aktivitas baik dalam
kenegaraan maupun dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Sila-sila yang
dicantumkan dalam Pancasila ini dianggap sebagai nilai-nilai yang digali dari masyarakat
Indonesia itu sendiri, sehingga diharapkan nilai-nilai tersebut akan cocok jika diterapkan
dan dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan oleh para perumusnya. Jika dilihat
sekilas, Pancasila memang bisa dikatakan sudah sempurna karena relevan dengan kondisi
Indonesia. Namun sebenarnya sila-sila dalam dasar negara tersebut masih perlu
dikembangkan dan diperjelas lagi, karena selain maknanya masih terlalu luas juga karena
dalam prakteknya banyak yang tidak sesuai.

Implementasi nilai Pancasila ini sebenarnya tidak benar-benar berjalan, karena dalam
prakteknya banyak penyimpangan nilai-nilai tersebut baik yang dilakukan oleh penguasa
maupun masyarakat sendiri. Misalnya pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Negara
Indonesia adalah negara yang memiliki 6 agama diantaranya Islam, Kristen, Kristen

7
Katolik, Hindu, Budha, Konghuchu. Karena banyaknya agama mengakibatkan adanya
pandangan dari agama tertentu yang beranggapan bahwa agama yang di anutnyalah yang
paling benar dan umat agama lain di pandang lebih rendah. Intoleransi dan diskriminasi
kerap kali terjadi, bahkan penistaan terhadap agama sendiripun kerap dilakukan. Contoh
kasus intoleransi antara lain perusakan Pura di Lumajang, penyerangan terhadap ulama di
Lamongan, prusakan Masjid di Tuban,dimana ketiganya terjadi pada tahun 2018 lalu, dan
masih banyak lagi kasus intoleran lainnya. Hal ini jelas perlu diatasi, agar kedepannya
Negara Indonesia dapat menjadi negara yang saling mengerti antar umat beragama.

D. SOLUSI UNTUK MASALAH DALAM PENERAPAN PANCASILA SILA


PERTAMA

Apabila kita menginginkan sebuah kehidupan yang rukun, harmonis, aman, dan tentram
tentu kita harus menerapkan sikap toleransi dengan baik. Terutama menerapkan sikap
toleransi dalam kehidupan beragama. Toleransi berasal dari kata “ Tolerare “ yang berasal
dari bahasa latin yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Pengertian toleransi
secara luas adalah sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari nilai-nilai atau
norma-norma agama, hukum, dan budaya, dimana seseorang menghargai atau
menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan.

Toleransi juga dapat dikatakan dalam istilah konteks sosial budaya dan agama yang berarti
sikap dan perilaku yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang
berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Dari definisi
tersebut dapat kita simpulkan bahwa toleransi adalah perilaku terbuka dan menghargai
segala perbedaan yang ada antarumat beragama.

Adapun cara yang dapat meningkatkan sikap toleransi antara lain :

Menumbuhkan rasa Kebangsaan & Nasionalisme


b. Mengakui & menghargai hak asasi manusia
c. Tidak memaksakan kehendak orang lain dalam memilih agamanya
d. Memberikan bantuan pada setiap yang membutuhkan tanpa memandang perbedaan
e. Memperkokoh silaturahmi & menerima perbedaan

8
Pada hakikatnya Indonesia adalah Negara yang memiliki keragaman agama, suku, dan
budaya. Namun keanekaragaman tersebut tidak akan menjadikan kita tercerai berai bila
kita dapat menjaga keanekaragaman itu dengan saling bertoleran. Toleransi adalah tonggak
untuk mewujudkan kehidupan yang rukun, harmonis, aman, dan tentram. Untuk itu marilah
kita saling toleran agar supaya perbedaan diantara kita dapat menyatu dan menjadikan
Negara kita Negara yang majemuk dan sejahtera.

BAB 3
PENUTUP

9
Kesimpulan yang dapat saya tarik dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Sila pertama dari pancasila mengandung beberapa nilai, diantaranya Keyakinan Adanya
Tuhan, Ketakwaan Pada Tuhan, Toleransi Antar Umat Beragama , Kebebasan Memeluk
dan Menjalankan Agama, dan Meliputi Nilai-Nilai dari Sila Lainnya.
2. Realitas penerapan sila pertama dari pancasila saat ini belum sesuai harapan karena
berdasarkan apa yang terlihat setiap hari di media-media elektronik dan cetak memberitaan
tentang pengingkaran warga Negara Indonesia terhadap nilai ketuhanan yang masa esa
pada pancasila, seperti perilaku kriminal, pelecehan seksual, lorupsi dan sebagainya, yang
menunjukkan betapa lunturnya nilai ketuhanan ini dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Contoh kasus intoleransi antara lain perusakan Pura di Lumajang,
penyerangan terhadap ulama di Lamongan, prusakan Masjid di Tuban,dimana ketiganya
terjadi pada tahun 2018 lalu, dan masih banyak lagi kasus intoleran lainnya
3. Implementasi nilai Pancasila ini sebenarnya tidak benar-benar berjalan, karena dalam
prakteknya banyak penyimpangan nilai-nilai tersebut baik yang dilakukan oleh penguasa
maupun masyarakat sendiri.
4. Sikap intoleran masih menjadi permasalahan terbesar dalam penerapan nilai pertama dari
Pancasila.

5. Toleransi adalah tonggak untuk mewujudkan kehidupan yang rukun, harmonis, aman, dan
tentram. Untuk itu marilah kita saling toleran agar supaya perbedaan diantara kita dapat
menyatu dan menjadikan Negara kita Negara yang majemuk dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA

RANI FITRIA UTAMI. 2017. 22 Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila Dalam
Kehidupan Sehari-hari di https://guruppkn.com/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam-pancasila
(DIAKSES PADA SENIN 25 MARET 2019)
10
AHMAD MUHIBBUL AHRAM. 2015. Realita Pancasila DI Era Moderen Ini di
https://www.kompasiana.com/achmadmuhibbularham/552c275d6ea83476768b4595/realita-
pancasila-pada-era-modern-ini (DIAKSES PADA SENIN 25 MARET 2019)

FATHIR IMRAN . 2017. HUTRI72-Pancasila, Realitas penerapannya, dan Keutamaan Peran


Pemuda di https://geotimes.co.id/submission/hutri72/hutri72-pancasila-dengan-kondisi-realitas-
penerapannya-dan-keutamaan-peran-pemuda/ (DIAKSES PADA SENIN 25 MARET 2019).

RATIH HANDAYANI. 2013. Problematik Penerapan Nilai-Nilai Pancasila di


https://www.kompasiana.com/ratihhnd/552fd6bc6ea834d1408b473c/problematik-penerapan-
nilai-nilai-pancasila (DIAKSES PADA 25 MARET 2019).

SALFINA EWI AGHO. 2013. Permasalahan Agama Di Indonesia di


https://www.kompasiana.com/salfina_ewi/5629babfa3afbd5d054c9fc4/permasalahan-agama-di-
indonesia (DIAKSES PADA 25 MARET 2019).

ROCHMANUDIN. 2018. [LINIMASA]Kasus Intoleransi dan Kekerasan Beragama Sepanjang


Tahun 2018 di https://www.idntimes.com/news/indonesia/rochmanudin-wijaya/linimasa-kasus-
intoleransi-dan-kekerasan-beragama-sepanjang-2/full (DIAKSES PADA 25 MARET 2019).

RISKI PUTRI UTAMI. 2017. Mencegah Intoleransi dalam Kehidupan Beragama di


https://www.qureta.com/post/mencegah-intoleransi-dalam-kehidupan-beragama (DIAKSES
PADA 25 MARET 2019).

11

Anda mungkin juga menyukai