BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Diusulkan oleh:
Elina Lestari Saputri; E21115028; 2015
Sry Hartika Lolang; E21115315; 2015
Andi Hamka Nur; E21115010; 2015
Nur Fajriati; F41116506; 2016
Yuliana; F02117106; 2017
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
ii
RINGKASAN
Buta aksara adalah masalah yang sangat krusial bagi bangsa Indonesia,
berdasarkan angka buta aksara Indonesia berada pada urutan 112 dari 174 (Human
Development Index - HDI). Beberapa hal yang menjadi penyebab tingginya buta
huruf di Indonesia, antara lain adalah; tingginya angka putus Sekolah Dasar (SD),
beratnya kondisi geografis Indonesia, munculnya penyandang buta huruf baru,
pengaruh faktor sosiologis masyarakat dan kembalinya seseorang menjadi buta
huruf setelah ia mampu menulis baca. Buta aksara harus mendapat perhatian
serius dengan mengambil langkah-langkah khusus yang diluar dari pencanangan
pemerintah. Mengetahui aksara adalah jalan untuk membuka jendela dunia,
namun sayangnya masih banyak masyarakat yang tertinggal dan buta akan aksara.
Pemerintah telah berupaya namun tidak semua lapisan masarakat mampu
mengenyam pendidikan karena beberapa faktor termasuk kemiskinan.
Program Sikolata’ merupakan program yang diusulkan sebagai wujud pengabdian
masyarakat dan bertujuan sebagai solusi dan upaya dalam mengurangi tingkat
buta aksara di lingkungan Katumpong kabupaten Bone, serta sebagai sarana untuk
mengajak masyarakat belajar sehingga dapat mengurangi angka buta aksara,
sekaligus menjadi jalan untuk masyarakat menjadi lebih cerdas sesuai dengan
cita-cita negara.
Sasaran utama dari program Sikolata’ ini adalah anak-anak sampai dewasa yang
menyandang buta aksara abjad, hijaiyah dan lontara daerah. Anak-anak sampai
dewasa dipilih karena penyandang buta aksara tidak mengenal usia, sesuai
penyebabnya ada yang sebelumnya dapat membaca namun kembali buta aksara
lagi karena berbagai hal termasuk kesadaran masyarakat yang masih kurang.
Jumlah penduduk di lingkungan katumpong yakni 440 jiwa yang terdiri dari laki-
laki 209 jiwa dan perempuan 231 jiwa. Dari jumlah tesebut, penduduk di
lingkungan katumpong ini adalah penyandang buta aksara khususnya, buta abjad
15% atau sekitar 45 orang usia 15-65 tahun, Buta aksara hijaiyah 60% atau
sekitar 250 orang dari usia 20-65 tahun, dan Buta aksara lontara 50% atau sekitar
220 orang dari usia 7-65 tahun.
Program-Program kegiatan yang dilaksanakan secara tersistematis, yang terdiri
dari Gemar bersosialisasi, gemar mengenal aksara, gemar belajar, gemar
membaca dan gemar peduli literasi sampai Gemar Kepustakaan. Gemar
merupakan singkatan dari kata “gerakan mari” yang dijadikan sebagai nama sub-
sub program Sikolata’. Program kreatifitas mahasiswa ini akan dilaksanakan di
Masjid Al-Amin yang berada di Lingkungan Katumpong, Kelurahan Ceppaga,
Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone. Program ini terlaksana selama 3 bulan,
peserta kegiatan ini masyarakat setempat dari anak-anak hingga dewasa sebanyak
63 orang peserta.
iii
DAFTAR ISI
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Masyarakat Mitra
Masyarakat mitra Program Sikolata’ ialah masyarakat yang terletak di Kabupaten
Bone, lingkungan Katumpong, Kelurahan Ceppaga, Kecamatan Libureng yang
berusia 5-16 tahun untuk kelas lontara dan 17 tahun keatas untuk kelas Abjad dan
Hijaiyah termasuk bagi masyarakat yang telah lanjut usia. Masyaakat tersebut
termasuk dalam golongan menengah dimana mata pencaharian masyarakat
sebagai bertani, pedagang di pasar, dan ibu rumah tangga yang menjadikan
Program Sikolata’ sebagai aktifitas tambahan ditengah aktifitas sehari-hari.
Secara administratif Kabuapten Bone merupakan kabupaten terluas ketiga yang
ada di Provinsi Sulawesi Selatan dengan memiliki 27 jumlah kecamatan. Luas
wilayah Kabupaten Bone ialah 4.559 km2 yang terletak di pesisir timur Provinsi
Sulawesi Selatan yang berjarak 147 km dari kota Makassar. Berdasrkan posisi
geografisnya Kebupaten Bone diapit oleh Kabupaten Wajo dari sebelah utara,
kabupaten Sinjai dan Gowa dari sebelah selatan, kabupaten Maros, Pangkep, dan
Barru dari sebelah barat dan dari sebelah timur oleh Teluk Bone. Lokasi dari
masyarakat sasaran berada di Lingkungan Katumpong, kelurahan Ceppaga,
Kecamatan Libureng dengan jumlah 29.908 penduduk dari 746.973 jumlah
penduduk kabupaten bone sacara keseluruhan (Bone Dalam Angka Online, 2017),
dan adapun masyarakat yang mengikuti kegiatan sebanyak 55 orang dengan
jumlah 115 kepala keluarga.
Sebagai kelompok masyarakat menengah, pendidikan formal di lingkungan ini
sudah terbilang cukup baik hanya saja masih ada masyarakat yang masih
mengalami kesulitan dalam mengenal dan membaca aksara, bukan hanya
bagaimana membaca huruf latin tapi juga mengaji bahkan membaca sastra
daerahnya sendiri yakni huruf lontara. Yang paling memprihatinkan akan
ketidaktahuan masyarakat usia dewasa yang kurang mampu mengaji dan anak
anak yang bahkan banyak yang tidak mengenal huruf lontara daerahnya sendiri.
Sehingga dalam pelaksanaanya kelas senantiasa mengangkat unsur pendidikan
non-formal dan pendekatan hubungan sosial emosiaonal antar masyarakat, serta
upaya pengembangan kebudayaan daerah dengan memaksimalkan kelas lontara
untuk anak-anak dan remaja.
1.2. Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Permasalahan
Buta aksara adalah masalah yang sangat krusial bagi bangsa Indonesia,
berdasarkan angka buta aksara Indonesia berada pada urutan 112 dari 174 (Human
Development Index - HDI). Beberapa hal yang menjadi penyebab tingginya buta
huruf di Indonesia, antara lain adalah; tingginya angka putus Sekolah Dasar (SD),
beratnya kondisi geografis Indonesia, munculnya penyandang buta huruf baru,
pengaruh faktor sosiologis masyarakat dan kembalinya seseorang menjadi buta
huruf setelah ia mampu menulis baca. Buta aksara harus mendapat perhatian
serius dengan mengambil langkah-langkah khusus yang diluar dari pencanangan
pemerintah. Mengetahui aksara adalah jalan untuk membuka jendela dunia,
2
namun sayangnya masih banyak masyarakat yang tertinggal dan buta akan aksara.
Pemerintah telah berupaya namun tidak semua lapisan masarakat mampu
mengenyam pendidikan karena beberapa faktor termasuk kemiskinan.
Di zaman ini, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dan mem-
bawa dampak yang sangat signifikan bagi semua aspek kehidupan. Salah satunya
di bidang pendidikan, pendidikan yang maju seharusnya diringi dengan
pemerataan. Dimana setiap individu memiliki hak yang sama dalam memperoleh
pendidikan. Indonesia sendiri memiliki 3 sistem pendidikan yakni, formal,
informal dan nonformal. Tapi kondisi pendidikan saat ini menggambarkan bahwa
sistem pendidikan yang sudah dibentuk belum mampu mengatasi permasalahan
yang sering timbul, termasuk masih tingginya angka buta aksara di beberapa
daerah yang ada di Indonesia.
Di Lingkungan Katumpong kabupaten Bone sendiri terdapat beberapa masyarakat
yang diantaranya tidak hanya buta satu aksara saja tapi dua bahkan tiga aksara
sesuai dengan program yang diusulkan.
Sekolah masa depan ialah sekolah yang lebih memberdayakan potensi dan bakat
para pengajarnya dan memberdayakan potensi para pembelajar. Untuk mengenal
kebutuhan dan permasalahan pembelajar, maka sangat penting untuk dekat dan
mengenal masyarakat sehingga butuh upaya untuk menjalin hubungan emosional
dengan konsep pendidikan. Pendidikan diupayakan bukan hanya untuk para
generasi penerus bangsa, namun masyarakat yang berusia lanjut pun juga masih
belum berkualitas untuk beraktifitas dalam kehidupan yang sudah maju dan
berkembang ini. Langkah utama yang dapat dilakukan ialah menggerakan
masyarakat untuk mau membaca, untuk membaca sebelumnya masyarakat perlu
tau untuk mnegenal huruf, karena di beberapa wilayah angka masyarakat yang
tahu aksara masih sangat sedikit, dengan kata lain angka buta huruf masih sangat
tinggi.
Berdasarkan analisis situasi di atas maka penulis telah melaksanakan pengabdian
masyarakat yaitu Sikolata’ sebagai suatu upaya pemberantasan buta aksara latin,
hijaiyah dan lontara, selain mengatasi masalah pendidikan, kebudayaan juga akan
tetap terjaga dan berkembang dengan mengenalkan aksara Lontara Bugis kepada
generasi penerus bangsa. Sehingga upaya program Sikolata’ telah menjadi salah
satu langkah ampuh dalam memberantas buta aksara, dan kemudian dapat
menjadi contoh bagi penggerak agar semakin banyak perhatian terhadap buta
aksara.
3
BAB 3. METODE
Program ini dilaksanakan dengan membagi ke dalam tiga kelas, yakni kelas
lontara, abjad dan hijaiyah, disetiap kelas menggunakan metode yang berbeda
beda. Kelas lontara adalah kelas yang dikhususkan untuk anak-anak sehingga
dalam pelaksanaannya digunakan metode khusus yakni dengan menggunakan alat
peraga seperti boneka tangan, poster, lagu daerah dan games seputar lontara untuk
membangun suasana yang menyenangkan sambil belajar terdapat pula metode
tamabahan yakni di kelas lontara dibagi lagi dalam tiga jenjang kelas sesuai
dengan hasil pre test untuk menyesuaikan kemampuan belajar dan pemahaman
peserta juga dengan membangun sistem kakak adik damping yang dimana peserta
yang menunjukkan kemampuan lebih diberikan tanggung jawab untuk
mendampingi adik yang masih sangat kurang dalam aksara lontara hal ini
dilakukan dengan berpasang-pasangan sekaligus menyiapkan keberlanjutan
program kelas lontara oleh peserta Sikolata’ kelas lontara. Dalam kelas abjad yang
diperuntukkan untuk dewasa sampai lansia digunakan metode yang berusaha
membangun hubungan emosional dengan masyarakat juga dengan menggunakan
buku khusus belajar cepat membaca, selain itu juga dengan memberikan stimulus
berupa manfaat tahu membaca bagi peserta kelas abjad. Dalam kelas hijaiayah
dilaksanakan dengan pendekataan keagamaan yaitu dengan ceramah agama,
pemutara video cara pengucapan huruf yang baik dan benar dan juga
menggunakan gambar, selain itu di kelas hijaiyah juga di bagi dalam dua kelas
yakni peserta yang buta huruf keseluruhan dan setengah untuk memudahkan
proses belajar membaca Al-Qur’an dan juga ditambahkan dengan kelas umum
yang menggabungkan dua kelas sebelumnya untuk penyampaian materi umum
seperti tajwid dan keutamaan membaca Al-Qur’an.
Dalam tahap pelaksanaannya dilakukan secara sistematis yakni mulai dari gemar
(gerakan mari) bersosialisasi hingga peduli literasi dengan pelaksanaan sebagai
berikut:
a. Gemar Bersosialisasi
Pada tahap ini dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi langsung kepada
masyarakat setelah sebelumnya telah bersosialisasi dan mendapatkan
perizinan oleh pemerintah setempat dan mitra. Sosialisasi langsung kepada
masyarakat dilaksanakan dengan door to door atau mendatangi setiap rumah
masyarakat di lingkungan Katumpong dengan menyampaikan program
sikolata’ juga dengan disampaikan di masjid setelah shalat berjamaah terkait
pelaksanaan program juga dengan menggunakan poster yang dibagikan dan
ditempel di beberapa tempat.
b. Gemar Mengenal Aksara
Pada tahapan ini yaitu proses pengenalan huruf abjad, hijaiyah, dan huruf
lontara, yang dilaksanakan mulai dari pertemuan ke-2 sampai dengan
pertemuan ke- 3 dan pada tahap ini dilaksanakan dengan menggunakan poster.
5
c. Gemar Belajar
Setelah mengenal abjad dilanjutkan dengan mengeja yaitu cara belajar
membaca, yang akan dilaksanakan dari petemuan ke-4 sampai pertemuan 18
yakni kegiatan mengajar dan belajar membaca huruf latin, hijaiyah, dan
lontara dengan menggunakan alat peraga seperti boneka tangan, pemutaran
video dan games.
d. Gemar membaca
Kemudian dilanjutkan dengan tahap akhir yakni membaca yang dilakukan
pada pertemuan ke 19. Setelah sebelumnya dilakukan pres test untuk
mengetahui kemampuan peserta kemudian pada tahap ini masyarakat
didampigi dan dievaluasi mengenai perkembaberngan kemampuan membaca
yang dimilik (post test)
e. Gemar Kepustakaan
Pada tahap ini dilakukan dengan membuka perpustakaan mini untuk
menumbuhkan minat baca masyarakat, tidak hanya dengan mengajar untuk
membaca tapi wadah untuk belajar membaca.
f. Gemar Peduli literasi
Pada tahap ini dilaksnakan dengan mengkampanyekan peduli literasi oleh
mitra, tokoh maysarakat dan lewat lagu daerah yang disampaikan oleh peserta
kelas lontara tentang pentingnya belajar membaca dan mengajak masyarakat
untuk terus belajar juga penyampaian oleh mitra terkait keberlanjutan program
ini dilaksanakan pada penutupan kegiatan yang juga digendakan dengan
makan bersama masyarakat setempat
6
LAMPIRAN
Lampiran 1. Rekap Nilai Perkembangan Peserta
PENILAIAN / PERTEMUAN
Mengenal Membaca
NO NAMA Belajar Akasara
Aksara Aksara
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Salsabila 40 0 50 50 50 60 60 70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70
2 Sasmita Sari 0 50 60 60 60 70 70 70 0 80 80 80 80 80 80 90 90 100
3 Sindy Apriliya 0 0 0 40 0 50 50 60 70 70 70 70 80 80 80 80 90 90
5 Citra Ramadani 0 50 0 0 60 0 60 60 70 70 70 80 80 80 0 0 0 90
6 ria ramadani 50 50 50 60 60 0 60 70 70 70 70 70 70 80 80 80 0 90
7 Yuli 40 50 50 60 60 70 70 70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 80
8 Lisa Mariyana 40 50 50 0 50 60 60 60 60 60 70 70 70 70 70 80 0 80
9 Zahra 40 50 50 50 0 60 70 70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 80
10 Andi Mudi 50 60 0 0 60 60 0 0 70 70 70 80 80 80 0 0 0 90
11 Evy 0 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30
12 Fadillah 0 0 0 0 30 40 50 60 70 70 70 70 70 80 80 80 80 90
13 Nuraeni 40 0 0 0 50 50 60 70 70 70 80 80 80 80 90 90 90 100
14 Suci Ramadani 40 50 50 50 50 60 60 60 70 70 70 70 80 80 80 80 80 90
15 Suci Nurhayati 40 50 50 50 50 60 60 60 60 60 0 0 60 60 70 70 80 80
16 Genta 0 50 50 60 60 60 60 70 70 70 70 80 80 80 0 0 0 90
17 adrian 20 30 40 40 40 50 50 50 50 60 0 0 0 0 0 0 70 70
18 Ibnu 0 10 30 30 30 40 40 40 50 50 50 50 60 60 60 60 70 70
19 Muh.Yasin 0 0 0 30 40 40 40 50 50 60 0 0 60 70 0 0 80 80
20 Syahrul 20 30 40 0 40 40 50 50 60 0 0 0 0 0 0 0 0 70
21 Tirta Aryawinata 0 0 40 50 50 50 60 60 60 0 60 60 70 70 70 70 80 80
22 Reno 20 30 40 40 50 50 50 50 60 60 0 0 60 60 70 70 80 80
23 adrian ria 10 20 40 40 50 50 50 50 50 0 50 50 60 60 70 70 0 70
24 Al-Amin 20 30 40 0 50 50 50 60 60 0 0 0 0 0 0 0 0 70
25 Amira 20 30 40 0 50 50 50 50 50 60 0 0 60 70 70 70 80 80
26 Nuraisyahrani 20 30 0 0 0 40 50 60 60 0 0 0 0 0 0 0 0 70
27 Anabel 0 0 0 0 0 40 0 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60
28 Pian 0 0 0 0 0 30 40 40 50 60 60 60 70 70 70 70 80 90
29 Auliayah 0 0 0 0 0 20 0 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50
30 Muhammad Rizal 0 0 0 0 0 40 0 60 70 80 80 80 80 90 0 0 0 90
31 Adrian Bido 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 30 40 0 0 50 50 60 70
32 Drlfiana 0 0 0 0 0 0 0 10 0 40 0 0 0 0 0 0 0 50
33 Sahruni 0 0 0 0 0 0 0 40 60 0 0 0 0 0 0 0 60
34 Nur Azura 0 0 0 0 0 10 0 20 0 30 0 0 0 0 0 0 0 30
37 Muhammad Azman 0 0 0 0 0 20 30 40 50 50 50 60 0 0 0 0 60 70
38 Nuraliyah 0 0 0 0 0 30 0 40 50 0 0 0 0 0 0 0 60
INDIKATOR PENILAIAN
Nilai
0 Sangat Kurang
10 Sangat Kurang, tapi pernah mendengar
20 Sangat Kurang, tapi pernah melihat
30 Kurang, tapi pernah melihat
40 Kurang, tapi pernah coba beberapa <=1/2
50 Kurang, tapi pernah coba banyak
60 Cukup, tapi tahu beberapa<=1/2
70 Cukup, tapi tahu banyak
80 Baik, tapi paham beberapa
90 Baik, tapi paham banyak
10 sangat baik (Sangat Baik dan Paham banyak)
Transportasi
* Sewa Antar Barang 1 kali 16.000 16.000
25-Mei-18 Transportasi Datang
* Bensin Motor 1 motor 40.000 40.000
* Sewa Mobil 2 orang 50.000 100.000
Konsumsi
* Konsumsi TIM PKM 3 orang 75.000 225.000
28-Mei-18 ATK
* Foto Copy materi lontara 44 lembar 350 15.400
* Print Brosur 30 lembar 1.500 45.000
30-Mei-18 Perlengkapan
* Meja belajar 20 buah 50.000 1.000,000
* Rak Buku 1 buah 450.000 450.000
* Buku POLIO 1 buah 13.000 13.000
* Kertas pembungkus kado 5 lembar 2.000 10.000
* Poster Abajad dan Lontara 2 lembar 3.000 6.000
31-Mei-18 Konsumsi Penutupan
* Bihun BIJA 10 buah 5.500 55.000
* Kentang 3 kg 10.000 30.000
* Wortel 3 kg 7.000 21.000
* Kol 3 kg 10.000 30.000
* Jagung Manis 64 biji 625 40.000
* Bawang Merah 1 kg 15.000 15.000
* Masako 1 set. Besr 5.000 5.000
* Pizin SASA 1 set. Besr 5.000 5.000
* Daun Bawang 1 ikat 5.000 5.000
* Seledri 1 ikat 5.000 5.000
* Minyak Goreng BIMOLI 3 Lt 16.500 49.500
* Ayam Potong 4 ekor 45.000 180.000
* Tabung Gas LPG 3 kg 1 buah 20.000 20.000
* Bahan Sop Ayam 7 kantong 5.000 35.000
ATK
* Print Materi Hijaiyah 16 rngkp 11.500 184.000
* Print Absen 8 lembar 1.000 8000
* Print label inventaris 4 lembar 1.000 4.000
Perlengkapan
* Nota kontan 1 buah 3.000 3.000
Transportasi Pulang
* Bensin Motor 1 motor 40.000 40.000
* Sewa Mobi 1 orang 50.000 50.000
22-Jun-18 ATK
Print PKM akhir 4 rangkap 38.150 152.600
Kelengkapan monev 2 kali 80.000 160.000
13
JUMLAH 4.074,000
JUMLAH KESELURUHAN PENGELUARAN 6.000,000
Tabel 3. Rekapitulasi Dana Sikolata’
No Rekapitulasi Jumlah
1. Pemasukan Rp. 6.000,000
2. Pengeluaran Rp. 6.000,000
TOTAL Rp. 0
14