Anda di halaman 1dari 3

PROGRAM KERJA KESEHATAN IBU DAN ANAK

RSUD KOTA SERANG


TAHUN 2019

1. Pelayanan antenatal terpadu


Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga professional
kepada ibu selama masa kehamilannnya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.
Tujuannya adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan
dan nifas dengan baik dan selamat.
Dalam melaksanakan pemeriksaan antenatal tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan
yang berkualitas sesuai dengan standar 10T diantaranya :
1. Timbang berat badan dan ukur berat badan
2. Pemeriksaan tekanan darah
3. Pemeriksaan tinggi fundus uteri
4. Skrining status imunisasi TT
5. Pemberian tablet zat besi
6. Tetapkan status gizi
7. Tes laboratorium
8. Tentukan presentasi dan DJJ
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara

Langkah – langkah pencapaian :

Pelayanan antenatal terpadu diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten yaitu dokter,
bidan dan perawat terlatih sesuai ketentuan yang berlaku.

Langkah-langkah dalam melaksanakan pelayanan antenatal terpadu antaralain : melakukan


anamnesa; selanjutnya melakukan pemeriksaan meliputi berbagai jenis pemeriksaan termasuk
menilai keadaan umum (fisik), psikologis (kejiwaan) ibu hamil, dan pemeriksaan penunjang
lainnya; selanjutnya mengenali dan melakukan tindak lanjut penanganan kasus pada
pelayanan antenatal terpadu; melakukan pencatatan hasil pemeriksaan antenatal terpadu; dan
melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang efektif.

2. Deteksi dini ibu hamil beresiko


Pemeriksaan kehamilan merupakan faktor penting untuk melakukan deteksi dini kehamilan
beresiko yang pada akhirnya dapat mencegah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Dalam melakukan deteksi dini factor resiko pada kehamilan dilakukan
skrining menggunakan kartu skor poedji rochjati.
Langkah-langkah pencapaian :
Setiap pasien antenatal dilakukan skrining menggunakan kartu skor poedji rochjati dan setelah
diketahui hasilnya melakukan penyuluhan kesehatan kehamilan dan persalinan yang aman.

3. Optimalisasi buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)


buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai alat pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan
anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia 5
tahun, termasuk pelayanan KB, imunisasi, gizi dan tumbuh kembang anak.

Buku KIA mempunyai beberapa manfaat yaitu untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal, memegang peranan penting sebagai alat pencatatan Kesehatan Ibu dan Anak di
tingkat rumah tangga yang lengkap. Selanjutnya memuat keseluruhan kondisi dan status
kesehatan pada kehamilan hingga anak berusia 5 tahun, sebagai bahan informasi dan pedoman
penting bagi keluarga/ ibu, kader dan petugas kesehatan, serta untuk memelihara kesehatan
ibu selama hamil sampai melahirkan, perawatan kesehatan yang memadai bagi bayi dan balita
sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Langkah-langkah pencapaian :
Memberika buku KIA pada setiap ibu hamil yang melakukan pemeriksaan Antenatal (bagi
yang belum mempunyai buku KIA), mengisi identitas pasien di buku KIA serta melakukan
pencatatan hasil pemeriksaan, dan melakukan KIE pentingnya buku KIA.

4. Mengadakan pelatihan bersertifikat


Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran penting dalam penurunan
AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi), serta menyiapkan generasi
penerus masa depan yang berkualitas dengan memberikan pelayanan yang berkesinambungan
dan paripurna, Pelayanan kebidanan yang bermutu adalah pelayanan kebidanan yang
dilaksanakan oleh tenaga bidan yang kompeten, memegang teguh falsafah kebidanan,
dilandasi oleh etika dan kode etik bidan, standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur
operasional yang didukung dengan sarana dan pra-sarana berstandar.
Dalam hal ini, pengadaan pelatihan bersertifikat akan membuat tenaga kesehatan tersebut
menjadi lebih kompeten dan dapat meningkatkan skill keterampilannya agar terciptanya
pelayanan yang bermutu.

Langkah-langkah pencapaian :
Mengajukan pengadaan pelatihan pada kepala bidang bagian SDM. Pelatihan yang akan
diadakan diantaranya :
- APN (Asuhan Persalinan Normal)
- CTU (Contraseptive Technology Update)
- Resusitasi Bayi
- PPGDON
5. Mengadakan pelatihan internal
Pelatihan internal bidan perlu dilakukan dalam upaya menambah kemampuan skill dan update
ilmu terbaru. Pelatiha internal ini dilaksanakan dilingkungan kerja RSUD Kota serang dan
hanya dihadiri oleh KSM Obgyn meliputi bidan dan dokter obgyn serta melibatkan dokter
umum. Pelatihan ini dilaksakan setiap 1 bulan sekali.

Langkah-langkah pencapaian :
bidan / dokter obgyn memberikan materi/ penatalaksanaan pada bidang ilmu tertentu misal
penatalaksanaan PEB lalu diadakan drill untuk penatalaksanaannya.

6. Pencatatan dan pelaporan


Setiap melakukan pelayanan / tindakan harus dilakukan pencatatan dalam bentuk tulisan.
Pencatatan ini dapat digunakan oleh petugas kesehatan sebagai acuan dalam melaksanakan
tindakan dan mempertanggung jawabkan tindakan yang telah diberikan dan dapat menjadi
bahan evaluasi dan sebagai informasi kegiatan upaya pelayanan kesehatan.

Langkah-langkah pencapaian :
Petugas mengisi lengkap formulir reklam medis setiap pasien setiap kali melakukan pelayanan
dan melakukan input data pada aplikasi SIM-RS setiap harinya setelah melakukan pelayanan
dan melakukan rekapitulasi hasil pelayanan antenatal terpadu setiap awal bulan dan
diserahkan ke koordinator poli klinik.

Anda mungkin juga menyukai