Anda di halaman 1dari 20

KEGIATAN BELAJAR 1 : DASAR CLOUD COMPUTING

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan:


Dasar Cloud Computing

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan:


1. Memahami pengertian cloud computing dalam sistem komputer
2. Memahami prinsip kerja cloud computing
3. Memahami pemanfaatan cloud computing dalam pengaplikasian berbagai bidang
4. Mengidentifikasi jenis-jenis cloud computing berdasarkan fungsi pelayanannya
5. Mendiagnosa karakteristik cloud computing berdasarkan pemanfaatannya
6. Menganalisis berbagai model cloud computing dalam sistem layanan Teknologi
Informatika (TI)
7. Mendesain Layanan Cloud Computing

Pokok-pokok Materi:
1. Pengertian Cloud Computing
2. Prinsip Kerja Cloud Computing
3. Manfaat Cloud Computing
4. Jenis-jenis Cloud Computing berdasarkan Fungsinya
5. Karakteritik Cloud Computing
6. Model Cloud Computing
7. Membuat layanan Cloud computing

Uraian Materi
A. Pengertian Cloud Computing
Pengertian Cloud computing adalah konsep yang digunakan untuk menggambarkan
berbagai konsep komputasi yang melibatkan sejumlah besar komputer yang terhubung
melalui jaringan komunikasi real-time seperti internet. Teknologi yang memanfaatkan
layanan internet menggunakan pusat server yang bersifat virtual dengan tujuan
pemeliharaan data dan aplikasi. Keberadaan Cloud Computing (komputasi awan) jelas
akan menimbulkan perubahan dalam cara kerja sistem teknologi informasi dalam sebuah
organisasi. Hal ini karena komputasi awan melalui konsep virtualisasi, standarisasi dan
fitur mendasar lainnya dapat mengurangi biaya Teknologi Informasi (TI),
menyederhanakan pengelolaan layanan TI, dan mempercepat penghantaran layanan.
Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan internet-based service untuk
mendukung proses bisnis. Cloud service biasanya memiliki beberapa karakteristik,
diantaranya adalah sangat cepat di deploy, sehingga cepat berarti instant untuk
implementasi (Fauziah, 2013).
Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan
pengembangan berbasis internet (awan). Cloud computing merupakan layanan jasa
teknologi informasi yang menyediakan perangkat atau infrastruktur melalui koneksi internet
untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan. Penyedia jasa layanan cloud computing
seperti Microsoft Cloud, Google, dan Sales Force.
Menurut Wardani (2008) memberikan ilustrasi Cloud computing adalah suatu konsep
umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas,
dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap internet untuk memberikan
kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi
bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat
lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend
teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini
adalah iCloud.
NIST (2011) mendefiniskan Clud Computing sebagai “sebuah model untuk
kenyamanan, akses jaringan on-demand untuk menyatukan pengaturan konfigurasi
sumber daya komputasi (seperti, jaringan, server, media penyimpanan, aplikasi, dan
layanan) yang dapat dengan cepat ditetapkan dan dirilis dengan usaha manajemen yang
minimal atau interaksi dengan penyedia layanan. Cloud computing menawarkan peluang
dan tantangan baru bagi praktisi ICT. Di beberapa kasus, keahlian yang dimiliki praktisi
ICT dapat langsung digunakan dalam penerapan teknologi cloud, dan dalam beberapa
kasus yang lain perlu di dikembangkan. Defenisi dari cloud computing dideskripsikan pada
Gambar 1.
Gambar 1.1. Cloud Computing
(Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan)

B. Prinsip Kerja Cloud Computing


Sistem cloud bekerja menggunakan internet sebagai server dalam mengolah data. Sistem
ini memungkinkan pengguna untuk login ke internet yang tersambung ke program untuk
menjalankan aplikasi yang dibutuhkan tanpa melakukan instalasi. Infrastruktur seperti media
penyimpanan data dan juga instruksi/perintah dari pengguna disimpan secara virtual melalui
jaringan internet kemudian perintah-perintah tersebut dilanjutkan ke server aplikasi. Setelah
perintah diterima di server aplikasi kemudian data diproses dan pada proses final pengguna akan
disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui sesuai dengan instruksi yang diterima
sebelumnya sehingga konsumen dapat merasakan manfaatnya.
Contohnya lewat penggunaan email seperti Yahoo ataupun Gmail. Data di beberapa
server diintegrasikan secara global tanpa harus men-download software untuk menggunakannya.
Pengguna hanya memerlukan koneksi internet dan semua data dikelola langsung oleh Yahoo dan
juga Google. Software dan juga memori atas data pengguna tidak berada di komputer tetapi
terintegrasi secara langsung melalui sistem cloud menggunakan komputer yang terhubung ke
internet. Secara tahapan cara kerja cloud computing sebagai berikut:
1. Sebuah server pusat mengelola sistem memantau lalulintas dan permintaan client
untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan
yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak, yang
disebut middleware network.
2. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain.
3. Untuk klasifikasi layanan salah satunya adalah PaaS (Platform as a Service) hal ini
memfokuskan untuk membuat desain, men-deploy dan juga meng-host aplikasi di
internet. Penyedia layanan: Perusahaan DATABASE; Google big, Table amazon.
4. Saas (Software as a Service) layanan ini memberikan service berupa akses software
kepada kostumer tanpa harus membeli, biasanya para vendor atau service provider
sudah menyediakan berbagai software. Dengan mengakses internet secara langsung
mengakses juga software. Penyedia layanan: perusahaan PRODUCTIVITY; Zoho
,Google apps.

C. Manfaat Cloud Computing


Dalam dunia pendidikan dan pemerintahan cloud computing ini sangat penting
dilakukan untuk mengembangkan kreasi dan proyek yang dilakukan serta keamanan
dalam menyimpan data. Manfaat cloud computing, yaitu:
a. Skalabilitas yaitu dengan cloud computing dapat menambah kapasitas penyimpanan
data tanpa harus membeli peralatan tambahan, antara lain hardisk. Peralatan yang
perlu menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.
b. Aksesibilitas, yaitu dapat mengakses data kapanpun dan dimanapun user berada, asal
peralatan dan user terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan mengakses
data disaat yang penting.
c. Keamanan, yaitu data terjamin keamanannya oleh penyedia layanan cloud computing,
sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di
penyedia cloud computing. Hal ini mengurangi biaya yang diperlukan untuk
mengamankan data perusahaan. Selanjutnya sisi keamanan cloud computing dapat
dilihat dari letaknya pada protokol yang mengatur komunikasi data tersebut di dalam
jaringan. Protokol yang dijadikan referensi dalam kasus ini yaitu protocol TCP/IP
(Tranmission Control Protocol/Internet Protokol).

Gambar 1.2. Layer-layer pada Protokol TCP/IP


(https://www.google.co.id/search?q)
d. melakukan/mengembangkan kreasi atau proyek tanpa harus mengirimkan proyek
secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkannya lewat penyedia
layanan cloud computing.
e. Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data tersimpan aman di cloud meskipun
hardisk atau gadgetnya rusak

D. Jenis-jenis Cloud Computing berdasarkan Fungsinya


Model layanan terbagi atas 3 (tiga) yang dikemukan oleh NIST (Mell dan Grance,
2009) sebagai berikut :

1. Cloud Software as a Service (SaaS)
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menggunakan aplikasi
penyedia dapat beroperasi pada infrastruktur awan. Aplikasi dapat diakses dari berbagai
perangkat klien melalui antarmuka seperti web browser (misalnya, email berbasis web).
Konsumen tidak mengelola atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari
termasuk jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan, atau bahkan kemampuan
aplikasi individu, dengan kemungkinan pengecualian terbatas terhadap pengaturan
konfigurasi aplikasi pengguna tertentu.

Gambar 1.3. Cloud Software as a Service (SaaS)


(http://elib.unikom.ac.id)

2. Cloud Platform as a Service (PaaS)


Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk menyebarkan aplikasi yang
dibuat konsumen atau diperoleh ke infrastruktur komputasi awan menggunakan bahasa
pemrograman dan peralatan yang didukung oleh provider. Konsumen tidak mengelola
atau mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari termasuk jaringan, server, sistem
operasi, atau penyimpanan, namun memiliki kontrol atas aplikasi disebarkan dan
memungkinkan aplikasi melakukan hosting konfigurasi.
Gambar 1.4. Cloud Platform as a Service (PaaS)
(http://elib.unikom.ac.id)
3. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS)
Kemampuan yang diberikan kepada konsumen untuk memproses,
menyimpan, berjaringan, dan komputasi sumberdaya lain yang penting, dimana
konsumen dapat menyebarkan dan menjalankan perangkat lunak secara bebas,
dapat mencakup sistem operasi dan aplikasi. Konsumen tidak mengelola atau
mengendalikan infrastruktur awan yang mendasari tetapi memiliki kontrol atas sistem
operasi, penyimpanan, aplikasi yang disebarkan, dan mungkin kontrol terbatas
komponen jaringan yang pilih (misalnya, firewall host).

Gambar 1.5. Cloud Infrastructure as a Service (IaaS)


(http://elib.unikom.ac.id)

Secara garis besar ketiga layanan cloud computing, yang terdiri dari SaaS, PaaS, dan
IaaS, ditunjukkan pada gambar di bawah.
Gambar 1.6. Model layanan cloud computing
(https://basingna.wordpress.com/2013/04/05/jenis-layanan-cloud-computing/)

Model penyebaran cloud computing menurut NIST terdiri dari empat model (Mell dan
Grance, 2009), yaitu:


a. Private cloud. Swasta awan. Infrastruktur awan yang semata-mata dioperasikan


bagi suatu organisasi. Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga dan
mungkin ada pada on premis atau off premis.
b. Community cloud. Masyarakat awan. Infrastruktur awan digunakan secara
bersama oleh beberapa organisasi dan mendukung komunitas tertentu yang telah
berbagi concerns (misalnya, misi, persyaratan keamanan, kebijakan, dan
pertimbangan kepatuhan). Ini mungkin dikelola oleh organisasi atau pihak ketiga
dan mungkin ada pada on premis atau off premis.
c. Public cloud. Infrastruktur awan yang dibuat tersedia untuk umum atau kelompok
industri besar dan dimiliki oleh sebuah organisasi yang menjual layanan awan.
d. Hybrid cloud. Hybrid awan. Infrastruktur awan merupakan komposisi dari dua atau
lebih awan (swasta, komunitas, atau publik) yang masih entitas unik namun terikat
bersama oleh standar atau kepemilikan teknologi yang menggunakan data dan
portabilitas aplikasi (e.g., cloud bursting for load- balancing between clouds).
Secara garis besar definisi komputasi awan menurut NIST dapat digambarkan
(Mell & Grance, 2011) sebagai berikut:
Gambar 1.7. The NIST Definition Framework
(Sumber: Mell & Grance, 2011)

E. Karakteristik cloud computing

Proyek-proyek cloud computing saat ini memiliki karakteristik yang diposisikan


pada fase testing dan ditunjukkan sebagai layanan IT yang diyakini tidak rumit.
Tantangan yang dihadapi oleh pengguna layanan cloud computing terletak pada wilayah
keamanan data dan kepatuhan terhadap regulasi standar. Karakteristik menjelaskan
hubungan-hubungan dan beberapa perbedaan terhadapa IT saat ini.

Gambar 1.8. Karakteristik Cloud Computing


(Sumber: Mell & Grance, 2011)

NIST mengidentifikasi lima karakteristik penting dari komputasi awan (Mell &
Grance, 2011) sebagai berikut:
a. On-demand self-service. Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa
interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan, sebuah
portal web dan manajemen antarmuka. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta
sumberdaya yang terkait terjadi secara otomatis pada penyedia.
b. Broad network access. Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan diakses
melalui mekanisme standar, yang mengenalkan penggunaan berbagai platform
(misalnya, telepon selular, laptop, dan PDA). 

c. Resource pooling. Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk
melayani beberapa konsumen menggunakan model multi-penyewa, dengan
sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda, ditetapkan secara dinamis dan ditugaskan
sesuai dengan permintaan konsumen. Ada rasa kemandirian lokasi bahwa pelanggan
umumnya tidak memiliki kontrol atau pengetahuan atas keberadaan lokasi
sumberdaya yang disediakan, tetapi ada kemungkinan dapat menentukan lokasi di
tingkat yang lebih tinggi (misalnya, negara, negara bagian, atau datacenter). Contoh
sumberdaya termasuk penyimpanan, pemrosesan, memori, bandwidth jaringan, dan
mesin virtual.
d. Rapid elasticity. Kemampuan dapat dengan cepat dan elastis ditetapkan. 

e. Measured Service. Sistem komputasi awan secara otomatis mengawasi dan
mengoptimalkan penggunaan sumber- daya dengan memanfaatkan kemampu- an
pengukuran (metering) pada beberapa tingkat yang sesuai dengan jenis layanan
(misalnya, penyimpanan, pemrosesan, bandwidth, dan account pengguna aktif).
Penggunaan sumber-daya dapat dipantau, dikendalikan, dan dilaporkan sebagai
upaya memberikan transparansi bagi penyedia dan konsumen dari layanan yang
digunakan.

F. Komponen Cloud Computing

Komponen dasar komputasi awan dalam topologi yang sederhana menurut


Velte (2010) terbagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu clients, datacenter, and distributed
servers. Ketiga komponen dasar tersebut memiliki tujuan dan peranan yang spesifik
dalam menjalankan operasi komputasi awan. Konsep ketiga komponen tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.9. Komponen Dasar Cloud Computing


Clients pada arsitektur cloud computing dikatakan the exact same things that
they are in a plain, old, everyday local area network (LAN). They are, typically, the
computers that just sit on your desk. But they might also be laptops, tablet computers,
mobile phones, or PDAs—all big drivers for cloud computing because of their mobility.
Clients are the devices that the end users interact with to manage their information on
the cloud.
Datacenter is the collection of servers where the application to which you
subscribe is housed. It could be a large room in the basement of your building or a
room full of servers on the other side of the world that you access via the Internet. A
growing trend in the IT world is virtualizing servers. That is, software can be installed
allowing multiple instances of virtual servers to be used. In this way, you can have half
a dozen virtual servers running on one physical server.
Distributed Servers merupakan penempatan server pada lokasi yang berbeda.
But the servers don’t all have to be housed in the same location. Often, servers are in
geographically disparate locations. But to you, the cloud subscriber, these servers act
as if they’re humming away right next to each other.
Komponen lain dari cloud computing adalah Cloud Applications memanfaatkan
cloud computing dalam hal arsitektur software. Sehingga user tidak perlu menginstal
dan menjalankan aplikasi dengan menggunakan komputer. Cloud Platform
merupakan layanan berupa platform komputasi yang berisi infrastruktur hardware dan
software. Biasanya mempunyai aplikasi bisnis tertentu dan menggunakan layanan
PaaS sebagai infrastruktur aplikasi bisnisnya. Cloud Storage melibatkan proses
penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan. Cloud Infrastructure
merupakan penyampaian infrastruktur komputasi sebagai sebuah layanan (Syaikhu,
2010).

Gambar 10. Komponen tambahan cloud computing


Gambar di atas layanan Cloud Computing ada beberapa komponen yang
diperlukan, yakni:

a. Cloud Clients, Seperangkat komputer atau software yang secara khusus didesain
untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing.
Contohnya :
§ Mobile – Windows Mobile, Symbian
§ Thin Client – Windows Terminal Service, CherryPal
§ Thick Client – Internet Explorer, FireFox, Chrome
b. Cloud Services, produk, layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara
real-time melalui media internet.
Contohnya :
§ Identitas – OpenID, OAuth, dan lain2.

§ Integration – Amazon Simple Queue Service.

§ Payments – PayPal, Google Checkout.

§ Mapping – Google Maps, Yahoo! Maps.

c. Cloud Applications, aplikasi-aplikasi yang memanfaatkan Cloud Computing dalam


arsitektur software sehingga para penggunanya tidak perlu menginstal namun bisa
menggunakan aplikasi dengan menggunakan komputer.
Contohnya :
§ Peer-to-peer – BitTorrent, SETI, dan lain-lain.
§ Web Application – Facebook.
§ SaaS – Google Apps, SalesForce.Com, dan lain-lain.
d. Cloud Platform, layanan berupa platform komputasi yang terdiri dari hardware dan
software infrastruktur. Layanan ini merupakan layanan berupa platform komputasi
yang berisi hardware dan software infrasktruktur. Biasanya mempunyai aplikasi
bisnis tertentu dan menggunakan layanan PaaS sebagai infrastruktur aplikasi
bisnisnya
Contohnya :
§ Web Application Frameworks– Python Django, Rubyon Rails, .NET

§ Web Hosting

§ Propietary – Force.Com

e. Cloud Storage, melibatkan proses penyimpanan data sebagai sebuah layanan.


Contohnya :
§ Database – Google Big Table, Amazon SimpleDB.
§ Network Attached Storage – Nirvanix CloudNAS, MobileMe iDisk.
f. Cloud Infrastructure, penyampaian infrastruktur komputasi sebagai sebuah
layanan.
Grid Computing – Sun Grid.
Full Virtualization – GoGrid, Skytap.
Compute – Amazon Elastic Compute Cloud

G. Memulai Layanan Cloud Computing, yaitu Google Drive

Google drive adalah salah satu layanan yang ditawarkan oleh Google dan
merupakan layanan Cloud computing untuk menyimpan dokumen atau file secara
gratis maupun berbayar tergantung pada jumlah kapasitas memori penyimpanan itu
sendiri.

Gambar 11. Google Drive


Kapasitas yang tersedia dalam google drive yang bisa diakses secara gratis
adalah 5 GB dan bisa ditambah jika menggunakan layanan yang berbayar. Tidak
hanya dapat menyimpan file, google drive juga terhubung dengan fitur google lainnya
seperti gmail, google search dan lain sebagainya. Hal ini tentu akan lebih
memudahkan user atau pengguna untuk mengakses file dan data yang dimiliki.
Layanan google drive sudah ada sejak tanggal 24 April 2012 dan semakin
berkembang hingga saat ini serta memungkinkan pengguna untuk mengetik data,
membuat slide presentasi, mengedit gambar dan lain sebagainya. Google drive yang
digunakan saat ini adalah ganti dari fitur terdahulu yakni google docs, oleh sebab itu
URL yang tadinya digunakan untuk mengakses google docs akan dialihkan secara
langsung pada menu atau fitur google drive.
1. Pembuatan Akun Google Drive
a. Langkah pertama yaitu masuk ke browser dan pilih google

b. Langkah kedua yaitu kita klik icon kotak kotak kecil yang ada di pojok kanan atas
lalu di pilih google drive.

c. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini, jika anda sudah memiliki akun
gmail anda tidak perlu membuat akun lagi, hanya cukup masuk dengan mengisi
kolom seperti gambar dibawah ini dan jika anda belum memiliki akun gmail, silahkan
untuk membuat akun gmail dulu. Bisa di lihat pada postingan sebelumnya.
d. Jika sudah akan muncul tampilan dibawah ini sebagai berikut. Ini merupakan
tampilan awal jika sudah masuk dalam akun google drive kita.

e. Kita sudah masuk pada akun Google Drive, dan jika ingin membuat sebuah folder di
klik pada drive user lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini dan di beri nama
sesuai nama yang keinginan anda.

f. Akun Google Drive anda siap digunakan.


f. Menyimpan Data di Google Drive
a. Dari halaman dashboard Drive Anda klik “my drive”, kemudian klik “Uploud File”
b. Kemudian pilih file dalam komputer anda yang akan anda simpan di google drive
anda.

c. Tunggu hingga proses Uploud file selesai, makin besar kapasitas file yang anda
uploud prosesnya akan semakin lama.

d. Setelah selesai, anda bisa melihat file yang anda simpan tadi sudah berada di Drive
anda.
e. Bila file anda sudah penuh dan kapasitas google drive anda tinggal sedikit, lebih baik
anda hapus file – file yang sudah tidak anda butuhkan lagi. Atau anda bisa juga
mengupgrade kapasitas Drive anda dengan membayar tarif tiap bulan, besarnya
tergantung kapasitasnya.
f. Di google drive ini, anda juga bisa membuat sebuah folder dan memindahkan file
anda ke dalamnya. Untuk membuat sebuah folder di google drive klik lagi “My drive”
kemudian klik “New Folder”

g. Kemudian silahkan beri nama folder anda kemudian klik “create”


h. Cara memindahkan file ke dalam folder anda sama seperti ketika anda
memindahkan file ke dalam folder di windows explorer. Anda bisa klik kanan pada
file yang akan anda pindahkan kemudian pilih “move to ….”

i. Lalu kemudian klik folder mana yang akan dijadikan untuk menyimpan file tersebut.
j. Atau cara yang paling cepat adalah dengan klik file tahan kemudian drag menuju
folder yang akan dituju kemudian lepaskan.
g. Menyimpan Data di Google Drive
a. Pada folder/file yang ingin anda bagikan, klik kanan pada nama folder/file tersebut,
pilih Share… > share…

b. Masukkan alamat email user yang ingin anda bagikan. Disarankan user tersebut juga
menggunakan email gmail, atau email yang terintegrasi dengan google apps.
Walaupun bisa juga berbagi kepada alamat email yang bukan gmail, namun fitur nya
akan terbatas hanya sekedar view dan download saja (tidak bisa edit). Set juga hak
akses user tersebut, dalam hal ini ada 2 level, pertama “Can Edit”, artinya user tersebut
bisa melakukan editing, juga menghapus file. Kedua “Can View”, artinya user tersebut
hanya bisa membaca/membuka file tersebut, juga mengunduh, namun tidak bisa
melakukan editing pada file tersebut. Anda juga bisa menambahkan note/keterangan,
yang mana note ini akan muncul pada mail pemberitahuan ke user tersebut. Anda juga
bisa menambahkan lebih dari satu akun mail untuk berbagi. Klik send apabila sudah
selesai.

c. Sampai di sini, user yang telah dibagikan file/folder tersebut, bisa mengecek dengan
login ke google drive masing-masing di alamat https://drive.google.com, atau bisa
dengan mengklik tombol open yang ada pada mail pemberitahuan yang dikirimkan
oleh google drive. Contohnya seperti gambar di bawah.

d. Cek pada sisi sebelah kiri layar, klik pada “Shared with me/Dibagikan ke saya”. Akan
terlihat file/folder yang telah dibagikan oleh pemilik asal. Dari sini anda bisa mengedit
file tersebut , atau mengupload file ke dalam folder yang di share, tentunya dengan
mengklik terlebih dahulu nama folder tersebut. Untuk upload dilakukan dengan cara
klik tombol panah ke atas yang ada di sebelah kiri layar, lalu pilih files (jika yang ingin
diupload berupa file) atau folder (jika yang ingin diupload berupa folder).
Rangkuman
Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan
pengembangan berbasis internet (awan). Cloud computing merupakan layanan jasa teknologi
informasi yang menyediakan perangkat atau infrastruktur melalui koneksi internet untuk
memenuhi kebutuhan pengguna layanan. Penyedia jasa layanan cloud computing seperti
Microsoft Cloud, Google, dan Sales Force.
Pelayanan dalam cloud computing terbagi atas tiga bagian, yaitu layanan SaaS
(Software as a Service), Paas ( Platform as a Service), dan Iaas (Infrasruktur as a service),
dalam pelaksanaan komponen cloud computing tergagi atas komponen dasar dan komponen
lainnya. Keamanan dalam penyimpanan data cloud computing ini dapat diandalkan selama
sistemnya berfungsi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai