RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN 1. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir secara normal pervagina maupun
operasi di Rumah Sakit Harapan Bunda dalam usia lebih dari 22 minggu
baik dalam keadaan hidup atau mati.
2. Perawatan bayi baru lahir adalah perawatan terhadap bayi yang baru
lahir setelah selesai IMD
TUJUAN 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mempertahankan suhu
tubuh bayi.
2. Cegah terjadinya hipotermi.
3. Mengetahui secara dini kelainan dan tanda bahaya pada bayi baru lahir.
4. Mengidentifikasi bayi baru lahir.
KEBIJAKAN 1. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Harapan Bunda (SK Direktur No:
140.01/SK-DIR/RSHB/VI/2018).
2. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah Sakit
Harapan Bunda (SK Direktur No: 431/SK-DIR/RSHB/XI/2017).
PROSEDUR 1. Lakukan persiapan alat, yang terdiri dari:
a. Handscoon/sarung tangan.
b. Klem tali pusat.
c. Selang suction/cathetersuction.
d. Kain bersih.
e. Termometer.
f. Stetoskop.
g. Pakaian bayi.
h. Timbangan bayi.
i. Kasa steril.
j. Minyak telon.
k. Peneng bayi pink (bayi perempuan) dan biru (bayi laki-laki).
l. Vitamin K 1mg injeksi.
m. Spuit 1 cc.
n. Inkubator.
o. Diapers.
p. Alcohol swab.
q. Alat pengukur panjang badan.
2. Lakukan kebersihan tangan sesuai dengan prosedur cuci tangan.
PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Harapan Bunda
Perinatologi
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Suatu tindakan pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan dengan cara
memeriksa tubuh bayi dari kepala sampai ujung kaki, untuk melihat adanya
kelainan (cacat fisik) atau tidak.
TUJUAN 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menentukan apakah ada
kelainan fisik bayi.
2. Mengetahui adanya cacat bawaan.
3. Menentukan penanganan selanjutnya.
4. Bantu menegakkan diagnosa.
5. Tentukan prognosis selanjutnya.
KEBIJAKAN 1. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Harapan Bunda (SK Direktur No:
140.01/SK-DIR/RSHB/VI/2018).
2. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah Sakit
Harapan Bunda (SK Direktur No: 431/SK-DIR/RSHB/XI/2017).
PROSEDUR 1. Lakukan persiapan alat:
a. Status bayi.
b. Kartu bayi.
c. Bedong/baju bayi 1 set.
d. Infant warmer.
e. Termometer digital.
f. Metlin.
g. Timbangan bayi.
2. Lakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
3. Lakukan identifikasi pasien.
a. Tanda-tanda vital/penilaian APGAR Score.
b. Proses persalinan.
c. Riwayat persalinan ibu.
d. Catatan prenatal ibu.
e. Identitas pasien.
4. Gunakan sarung tangan sesuai dengan prosedur
5. Bersihkan bayi dan periksa dengan teliti dimulai dari bagian kepala.
6. Lakukan pemeriksaan:
Bentuk kepala (apakah bentuk normal dan tidak ada kelainan, misalnya:
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Harapan Bunda
STANDAR
PROSEDUR 02.02.01.001 01 02/04
OPERASIONAL
Perinatologi
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
KEBIDANAN
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Suatu tindakan pemenuhan kebutuhan hygiene perseorangan dan
kenyamanan fisik dengan cara membersihkan seluruh bagian tubuh bayi dengan
air bersih hangat, menggunakan sabun atau larutan antiseptik.
TUJUAN 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membersihkan tubuh dari
kotoran dan menghilangkan bau badan.
2. Memberikan kesegaran fisik serta rasa nyaman.
3. Merangsang peredaran darah, syaraf dan merelaksasi otot.
Memelihara integritas kulit dan mencegah infeksi kulit.
KEBIJAKAN 1. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Harapan Bunda (SK Direktur No:
140.01/SK-DIR/RSHB/VI/2018).
2. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah
SakitHarapanBunda (SK Direktur No: 431/SK-DIR/RSHB/XI/2017).
PROSEDUR
1. Lakukan persiapan peralatan
a. Bath tub khusus mandikan bayi/baskom mandi berisi air hangat 2/3
bagian dengan suhu hangat-hangat kuku.
b. Handuk mandi bersih (1 buah).
c. Waslap bersih (1 buah).
d. Sisir bayi.
e. Sabun mandi/larutan antiseptik.
f. Pakaian bersih.
g. Bedong.
h. Popok/diapers.
i. Ember tempat pakaian kotor.
j. Tempat sampah tertutup.
k. Kom kapas cebok tertutup.
l. Kasa steril.
2. Jelaskan kepada keluarga tentang tujuan dan prosedur tindakan.
3. Tutup pintu dan jendela/tirai.
4. Lakukan kebersihan tangan sesuai dengan prosedur cuci tangan.
5. Lakukan identifikasi bayi, keadaan umum dan tanda-tanda vital.
6. Gunakan sarung tangan, skort, atau masker (jika perlu).
7. Buka baju bayi dan letakkan ke dalam ember tertutup.
PERAWATAN TALI PUSAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Merawat tali pusat adalah suatu tindakan pemenuhan kebutuhan pengobatan
dan pencegahan infeksi tali pusat, dengan perawatan steril kering, sehingga
dapat membantu proses penyembuhan tali pusat pada bayi baru lahir sampai
dengan puput.
TUJUAN 1. Cegah terjadinya infeksi.
2. Percepat proses pengeringan tali pusat.
3. Percepat terlepasnya tali pusat.
KEBIJAKAN 1. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Harapan Bunda (SK Direktur No:
140.01/SK-DIR/RSHB/VI/2018).
2. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah Sakit
Harapan Bunda (SK Direktur No: 431/SK-DIR/RSHB/XI/2017).
PROSEDUR 1. Lakukan persiapan alat yang terdiri dari :
a. Kasa steril kering.
b. Nierbekken/ piala ginjal.
2. Lakukan salam, sapa dan perkenalkan diri.
3. Lakukan identifikasi pasien
4. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
5. Letakkan bayi di baby table setelah mandi atau pada saat ganti popok /
diapers.
6. Persilahkan ibu untuk melihat cara merawat tali pusat.
7. Lakukan kebersihan tangan sesuai dengan prosedur
8. Lepaskan kasa yang lama dan buang di tempat sampah medis
9. Lakukan identifikasi adakah tanda-tanda infeksi daerah tali pusat.
10. Ganti dengan kasa kering steril dan bungkuskan ke tunggul tali pusat.
11. Rapikan baju bayi kembali
12. Berikan bayi kembali ke ibunya untuk rawat gabung
13. Lakukan kebersihan tangan
14. Dokumentasikan seluruh tindakan dan kondisi pasien dalam CPPT
UNIT TERKAIT Perina, NICU, Keperawatan Kebidanan, Kamar Bersalin, IGD PONEK, Ruang
Operasi
PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSLUSIF
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif adalah pemberian ASI sedini mungkin pada
bayi baru lahir dan pamakanan dan minuman tambahan sampai bayi berusia 6
bulan.
TUJUAN 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan
pendampingan bagi ibu menyusui.
2. Bantu hubungan yang erat antara ibu dan bayi.
3. Bantu sistem imun.
KEBIJAKAN 1. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Harapan Bunda (SK Direktur No:
140.01/SK-DIR/RSHB/VI/2018).
2. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah
SakitHarapanBunda (SK Direktur No: 431/SK-DIR/RSHB/XI/2017).
PROSEDUR 1. Lakukan persiapan peralatan:
a. Kom berisi kapas untuk bersihkan puting.
b. Kom berisi kapas cebok bayi.
c. Perlengkapan bayi.
2. Lakukan salam, sapa dan perkenalkan diri.
3. Lakukan persiapan pasien atau keluarga:
a. Jelaskan tentang pentingnya pemberian asi ekslusif.
b. Jelaskan tentang prosedur tindakan.
c. Jelaskan tujuan tindakan.
4. Lakukan persiapan lingkungan:
a. Persilakan keluarga menunggu diluar.
b. Tutup gorden.
c. Atur posisi ibu dan bayi senyaman mungkin.
d. Pasang pengaman tempat tidur dan tempat tidur pasien dikunci.
5. Lakukan persiapan bidan/perawat:
a. Lakukan kebersihan tangan sesuai dengan prosedur.
b. Bantu pasien sesuai dengan kebutuhan.
6. Lakukan identifikasi pasien.
7. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.
8. Anjurkan ibu melakukan kebersihan tangan terlebih dahulu sesuai dengan
prosedur
9. .Periksa puting dan bersihkan dengan kapas. Untuk puting yang datar,
dapat
RS Harapan Bunda
STANDAR
PROSEDUR 02.02.01.001 01 02/04
OPERASIONAL
Perinatologi
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Resusitasi neonatus adalah suatu prosedur yang diaplikasikan untuk neonatus
yang gagal bernafas secara spontan dan adekuat
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Cpap adalah salah satu dari jenis alat kesehatan yang dimanfaatkan dan di
gunakan di dalam mengatasi permasalahan kesehatan seperti gangguan
pernafasan.
Cpap adalah suatu alat untuk mempertahankan tekanan positif pada saluran
napas neonatus selama pernafasan spontan.
TUJUAN Supaya gangguan penyempitan saluran nafas yang dialami bisa di atasi.
Sebab akan tetap terbuka dengan terdapatnya tekanan yang positif
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN
Tindakan mengukur suhu badan pasien dengan menggunakan thermometer
melalui aksila
Catatan;
Pengukuran suhu badan dilakukan minimal setiap shift, selanjutnya sesuai
dengan kondisi pasien
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Apnea adalah henti nafas selama 20 detik atau lebih, atau sebagai satu
episode singkat dengan disertai bradikarida (denyut jantung < 80 kali/ menit),
sianosis sentral atau pucat.
TUJUAN 1. Memberikan bantuan nafas dan rangsang taktil setiap neonatus yang
mengalami apnea.
2. Memberikan pengobatan untuk merangsang pusat nafas
KEBIJAKAN 1.Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Harapan Bunda (SK Direktur No:
140.01/SK-DIR/RSHB/VI/2018).
2.Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah
SakitHarapanBunda (SK Direktur No: 431/SK-DIR/RSHB/XI/2017).
PROSEDUR 1. Rangsang taktil
2. Jika tidak ada respon, lakukan VTP dengan oksigen 40
3. Bila gagal gunakan CPAP
4. Jaga saluran nafas bagian atas
5. Pemeriksaan penunjang untuk mencari penyebab apnu
6. Terapi tergantung penyebab apnu
7. Terapi untuk kelahiran kurang bulan berikan: Aminofillin 6 mg/kgBB
selanjutnya 2 mg/kg/8 jam
8. Apnu berulang bayi dipuasakan
9. Bila gagal rujuk bayi ke NICU ( bila fasilitas tersedia)
10. Pantau ketat vital sign minimal umur 1 minggu atau 5 hari setelah
serangan apnu berakhir
UNIT TERKAIT Instalasi Maternal-Perinatologi, SMF Anak
MENERIMA BAYI BARU LAHIR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Tindakan penerimaan bayi baru lahir dari kamar bersalin/ruang operasi/IGD
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Tindakan melepas IV line set infuse dari tubuh pasien
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Mengukur berat badan dengan menggunakan alat ukur timbangan badan.
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN 1. Tindakan menilai kadar oksigen dalam sirkulasi melalui perifer dengan
menggunakan alat Oxymetri
Catatan:
1. Pengukuran saturasi oksigen dilakukan kepada pasien yang mendapat
terapi oksigen minimal setiap shift dan selanjutnya sesuai dengan kondisi
pasien
2. Segera beritahukan hasil saturasi oksigen jika di bawah nilai normal
3. Segera lakukan tindakan pemberian oksigen jika hasil saturasi oksigen di
bawah normal sesuai kolaborasi dengan dokter
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
MENGHISAP LENDIR MELALUI HIDUNG DAN MULUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Tindakan membersihkan sekret atau lendir dari jalan nafas pada pasien yang
tidak mampu mengeluarkan sekret atau lendir dengan menggunakan alat
penghisap lendir
TUJUAN 1. Sebagai acuan bagi perawat membersihkan sekret atau lendir melalui
hidung dan mulut
2. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret atau lendir
STANDAR
TanggalTerbit Ditetapkan,
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
TUJUAN 1. Sebagai acuan perawat dalam memberikan makanan cair melalui NGT
2. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
3. Menegtahui kondisi kemampuan absorbsi sistem pencernaan
Catatan;
1. Perhatikan respon pasien sebelum, selama dan sesudah diberikan
makanan cair
2. Hentikan pemberian makanan cair jika pasien menunjukkan gejala mual
atau muntah
3. Berikan manana cair secara bertahap jika residu pada saat aspirasi 50
ml
Kolaborasi dengan Dokter Penanggung jawab Pelaynan/DPJP jika reisdu
aspirasi mencapai 50 ml
UNIT TERKAIT Rawat Inap
MEMBERIKAN TRANFUSI DARAH DAN PRODUK
DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Harapan Bunda
Perinatologi
TUJUAN 1. Sebagai acuan bagi perawat dalam memberikan transfusi darah dan
produk darah
2. Untuk pemenuhan kebutuhan volume cairan darah atau komponen darah
KEBIJAKAN 1. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Harapan Bunda (SK Direktur No:
140.01/SK-DIR/RSHB/VI/2018).
2. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah
SakitHarapanBunda (SK Direktur No: 431/SK-DIR/RSHB/XI/2017).
PROSEDUR 1. Siapkan peralatan untuk memberikan darah atau produk darah, meliputi;
a. Standar infus
b. Cairan Nacl 0,9% 250 ml/500 ml
c. Darah atau produk darah sesuai
kebutuhan
d. Set transfusi steril sesuai kebutuhan
e. Perlak kecil/ alas
f. Plester
g. Stetoskop
h. Tensi meter
i. Thermometer
j. Arloji
k. Swab alkohol
l. Tissue
m. Nierbekken
n. Sarung tangan
o. Alkohol hand scrub
p. Alat tulis dan catatan
2. Lakukan pengecekan ganda kantong dan label darah atau produk darah,
dengan cara;
a. Perawat 1 ; cek identitas pasien, jenis dan golongan darah, jumlah
darah, tanggal kedaluasrsa, nomor kantong dan hasil cross match
b. Perawat 2 ; cek identitas pasien, jenis dan golongan darah, jumlah
darah, tanggal kedaluasrsa, nomor kantong dan hasil cross match
3. Beri salam terapeutik dan perkenalkan diri
4. Identifikasi pasien ; minta pasien menyebutkan identitasnya ; nama dan
tanggal lahir
5. Cocokkan dengan gelang identitas pasien dan dokumen yang ada
6. Jelaskan kepada pasien/keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
meliputi; prosedur tindakan, tujuan dan kontrak waktu untuk melakukan
tindakan
7. Berikan kesempatan kepada pasien/keluarga untuk bertanya tentang
tindakan yang akan dilakukan
8. Jaga privasi pasien dengan menutup lingkungan tempat tidur pasien
dengan gordeng/scherm
9. Dekatkan alat-alat ke dekat pasien
10. Lakukan kebersihan tangan
11. Pakai sarung tangan.
12. Atur posisi nyaman pasien; berbaring
13. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital seperti Tekanan Darah, Nadi, Suhu
dan Pernafasan
14. Buka set transfusi dan sambungkan dengan cairan Nacl 0,9%
15. Isi chamber dan selang set transfusi dengan cairan Nacl 0,9%, pastikan
tidak ada gelembung udara
16. Pasang perlak di bawah ektremitas terpasang IV Line
17. Sambungkan set transfuse dengan IV line yang sudah terpasang
18. Fiksasi set transfuse dengan baik dan pastikan tetesan aliran cairan Nacl
0,9% lancar
19. Berikan cairan Nacl ±50 ml – 100 ml
20. Hentikan pemberian cairan Nacl 0,9% setelah pemberian 50 ml -100 ml
dan sambungkan set transfuse dengan kantong darah atau produk darah
21. Atur tetesan transfuse sesuai dengan program medis
22. Kaji respon pasien setelah diberikan transfusi 15 menit pertama, meliputi;
timbul rasa gatal di kulit, timbul bentol-bentol di kulit, menggigil, demam,
jantung berdebar-debar, sianosis, mual dan muntah, pusing, sesak nafas
atau nafas terasa berat, anggota badan atau kulit terasa dingin,
pandangan buram atau gelap
23. Anjurkan pasien untuk segera memberitahukan ke perawat jika ada
keluhan setelah diberikan transfusi
24. Segera hentikan pemberian transfusi jika timbul reaksi alergi, lapor kondisi
pasien ke Dokter Penanggung Jawab Pasien/DPJP
25. Lakukan observasi tanda-tanda reaksi alergi terhadap pemberian transfusi
darah, dalam 30 menit pertama, dan setiap jam selanjutnya.
26. Rapikan pasien; angkat perlak
27. Rapikan alat dan lingkungan
28. Lepaskan sarung tangan
29. Lakukan kebersihan tangan
30. Dokumentasikan tindakan di catatan keperawatan
Catatan;
1. Pasang IV Line dengan menggunakn set transfusi jika IV line belum
terpasang
2. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital setiap 1 – 2 jam selama transfusi
3. Darah dan produk darah tidak perlu dihangatkan pada suhu ruang
4. Jika terjadi transfuse massif darah dapat dihangatkan dengan Blood
Warmer
5. Tidak dibenarkan memberikan obat apapun ke dalam kantong darah.
6. Sebelum memberikan transfuse darah dan produk darah, pastikan akses IV
line terpasang baik dan aliran tetesan cairan lancer
7. Perhatikan dan pastikan tidak melampaui masa daluarsa pemberian darah
atau produk darah;
a. Whole Blood
b. PRC
c. Wash Erithrocyt
d. Trombocyt Concentrate
e. Fresh Frozen Plasma
UNIT TERKAIT 1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
MONITORING PEMBERIAN TRANSFUSI DARAH DAN
PRODUK DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Harapan Bunda
Perinatologi
Rawat Jalan
INTUBASI ENDOTRAKHEA TUBE (ETT)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Tindakan pemasangan pipa endotrakhea kedalam trakea untuk menjamin
ventilasi, oksigenisasi
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Pengangkatan pipa jalan nafas buatan dari trachea melalui mulut
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan pada pasien untuk mencari pembuluh darah
vena besar dengan cara penyayatan pada kulit.
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN terapi untuk mengatasi keadaan hiperbilirubinemia dengan menggunakan
Pemberian sinar berenergi tinggi yang mendekati kemampuan maksimal untuk
menyerap bilirubin.
TUJUAN Agar bilirubin dalam tubuh bayi dapat di pecahkan dan menjadi mudah larut
dalam air tanpa harus dirubah dulu oleh organ hati. Therapi sinar juga
berupaya menjaga kadar bilirubin agar tidak terus meningkat sehingga
menimbulkan resiko yang lebih fatal.
KEBIJAKAN 1. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Harapan Bunda (SK Direktur No:
140.01/SK-DIR/RSHB/VI/2018).
2. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah
SakitHarapanBunda (SK Direktur No: 431/SK-DIR/RSHB/XI/2017).
PROSEDUR 1. Persiapan alat:
- Sarung tangan
- Hand rub
- Inkubator
- Blue light
- Penutup mata bayi
- Popok bayi
2. Inform consent pada orang tua pasien
3. Lakukan kebersihan tangan
4. Gunakan sarung tangan
5. Lepaskan pakaian bayi kecuali popok
6. kenakan penutup mata pada bayi
7. Letakkan bayi dalam inkubator
8. Ubah posisi bayi setiap 3 jam
9. Periksa kadar bilirubin bayi setiap 24 jam
10. Pantau suhu bayi
11. Observasi intake output bayi
12. Lepaskan sarung tangan
13. Rapikan alat
14. Lakukan kebersihan tangan setelah tindakan
15. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
UNIT TERKAIT Perina, NICU
PEMASANGAN OROFARING GASTRIC TUBE PADA
BAYI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Harapan Bunda
Perinatologi
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Pemberian oksigen ke dalam paru paru dengan menggunakan alat bantu therapy
oksigen
TUJUAN Sebagai prosedur petugas dalam manangani pasien dengan kesulitan bernafas, dan
dapat menidentifikasi penggunaan alat bantu pernafasan yang sesuai dan tepat dengan
kebutuhan pasien
KEBIJAKAN 3. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Harapan Bunda (SK Direktur No:
140.01/SK-DIR/RSHB/VI/2018).
3.Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah
SakitHarapanBunda (SK Direktur No: 431/SK-DIR/RSHB/XI/2017).
PROSEDUR Identifikasi pernafasan pasien tidak optimal
Saturasi Interprestasi
95% - 100% Normal
90% - < 95% Hypoksia ringan –sedang
85% - < 90 % Hypoksia sedang – berat
< 85% Hypoksia berat – mengancam
nyawa
RS Harapan Bunda
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Menghitung keluaran air besar dan air kecil (BAB dan BAK) yang ada pada
diapers dengan cara mengurangi diapers kotor dengan diapers bersih
sehingga didapatkan selisih yang akan menunjukan angka jumlah keluaran,
TUJUAN 1. Untuk mengetahui jumlah keluaran Iebih akurat.
2. Agar balance cairan dapat terpantau dengan cermat.
3. Salah satu poin yang ada untuk menghitung keseimbangan cairan.
KEBIJAKAN 4. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Harapan Bunda (SK Direktur No:
140.01/SK-DIR/RSHB/VI/2018).
4.Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah
SakitHarapanBunda (SK Direktur No: 431/SK-DIR/RSHB/XI/2017).
PROSEDUR A. Persiapan Peralatan
1. Timbangan diapers.
2. Sarung tangan tidak steril.
3. Bengkok / plastik sampah.
4. Tissue.
5. Kapas cebok,
6. Kom kapas cebok,
7. Air hangat.
8. Pengalas.
9. Pispot (kalau perlu).
10. Catatan dan alat tulis.
B. Pelaksanaan
1. Sebelum Diapers Digunakan :
a. Lakukan kebersihan tangan
b. Menimbang diapers yang belum dipakai.
c. Mencatat pada formulir kesim bangan cairan.
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Menambah sejumlah albumin ke dalam tubuh untuk mencapai kadar normal
Albumin dalam darah (nilai normal : > 3 gr%).
TUJUAN Untuk mengikat dan membawa sari makanan dan kompertemen yang lain
dalam tubuh yang berfungsi untuk memepertahankan fungsi tubuh/ faal tubuh.
B. Cara Kerja
1. Perawat mencuci tangan 6 langkah sesuai prosedur.
2. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD).
3. Perawat mengidentifikasi pasien.
4. Perawat memberitahu kepada pasien tindakan yang akan dilakukan.
5. Mengcek kondisi dan tanggal kedaluwarsa albumin.
6. Memasang cairan albumin dan menghubungkan ke infus set.
7. Membuka tutup pembuangan udara pada infus set.
8. Mengatur tetes infus, kecepatan infus maksimal 2 cc/mnt atau 4
jam/botol.
9. Memonitor pasien adanya reaksi alergi pada albumin.
10.Perawat merapikan peralatan.
11.Lepaskan APD
12.Lakukan cuci tangan 6 langkah sesuai prosedur.
13.Perawat melakukan dokumentasi tindakan pada Catatan Keperawatan.
RS Harapan Bunda
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Suatu tindakan untuk membersihkan seluruh bagian tubuh pasien dengan posisi
berbaring atau duduk di tempat tidur dengan menggunakan air bersih atau
sabun
TUJUAN 1. Bersihkan tubuh dari kotoran
2. Berikan kesegaran fisik dan psikis serta rasa nyaman
3. Merangsang peredaran darah, syaraf dan merelaksasi otot
4. Memelihara itengritas kulit dan mencegah infeksi kulit
KEBIJAKAN 6. Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Harapan Bunda (SK Direktur No:
140.01/SK-DIR/RSHB/VI/2018).
6.Kebijakan Direktur tentang Penetapan dan Pemberlakuan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif Rumah
SakitHarapanBunda (SK Direktur No: 431/SK-DIR/RSHB/XI/2017).
PROSEDUR Persiapan alat:
- Handuk dan waslap bersih
- Sabun bayi dan sampho
- Cotton bud atau kapas bersih
- Kapas untuk membersihkan daerah perineal
- Waskom atau bath up
- Bengkok
- Alas dan perlak
- Air hangat
- Popok dan pakaian bersih
- Keranjang atau plastik pakaian kotor
Prosedur Tindakan
- Beri salam pada keluarga pasien
- Jelaskan prosedur dan tindakan
- Lakukan kebersihan tangan
- Siapkan dan dekatkan alat
- Pasang alas dan perlak
- Pastikan bayi dalam posisi nyaman
- Usap mata dari kantus dalam keluar, gunakan air yang bersih dan
bagian yang berbeda untuk setiap mata
- Bersihkan wajah dengan lembut. Gunakan air biasa tanpa menggunakan
sabun
- Basahi bagian rambut dengan air secara lembut dan hati hati usapkan
sampho untuk bayi, bilas rambut sampai bersih
- Bersihkan telinga dengan gerakan memutar dan gunakan bagian yang
berbeda untuk tiap tiap telinga
- Periksa kembali temperatur air dengan suhu (37-38 derajat celcius)
- Basahi seluruh badan bayi
- Berikan sabung gunakan waslap mulai dari leher, dada, perut,
tangan,punggung kaki dan genitalia
- Bilas dengan gunakan waslap bersih
- Angkat bayi dengan posisi tangan kiri satu jari dibawah ketiak dan
jempol diatas bahu dan tangan kanan menopang badan diantara
kedua paha
- Keringkan bagian tubuh dengan handuk
- Gunakan minyak telon keseluruhan tubuh
- Bereskan alat alat
- Lakukan kebersihan tangan
- Dokumentasikan semua tindakan
UNIT TERKAIT Perina,Nicu, ruang bayi sehat
MEMBERIKAN TERAPI DENGAN SYRINGE PUMP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RS Harapan Bunda
TanggalTerbit Ditetapkan,
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perinatologi
Dr. Tweggie Hellina, MM
Direktur
PENGERTIAN Tindakan memberikan terapi/obat ke sistem sirkulasi yang membutuhkan waktu
lebih lama dengan menggunakan alat syring pump