Anda di halaman 1dari 2

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus

Melalui Bermain Melipat Kertas (origami)


Pada Anak Kelompok A2 TK Negeri Pembina
2 Kecamatan Blimbing Kota Malang
IKA YULI KUSTANTI

Abstrak

ABSTRAK

Kustanti, Ika Yuli. 2012. Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Bermain Melipat
Kertas (origami) Pada Anak Kelompok A2 TK Negeri Pembina 2 Kecamatan
Blimbing Kota Malang. Skripsi, Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini,
Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. I Made Seken, M.Pd, Pembimbing
(II) Retno Tri Wulandari S.Pd., M.Pd.

Kata Kunci: Kemampuan Motorik Halus, Bemain Melipat Kertas (origami), Anak Usia Dini

Masalah penelitian ini berawal dari observasi di lapangan, diketahui kegiatan bermain
melipat kertas (origami) dilakukan hanya 1-2 kali dalam satu minggu, bahkan dalam satu
minggu tidak ada kegiatan bermain melipat kertas (origami). Kegiatan peningkatan
kemampuan motorik halus anak dilakukan hanya dengan mewarnai gambar. Pemberian
penguatan yang diberikan oleh guru sangat terbatas hanya pada anak yang berhasil
mengerjakan tugas. Hal ini menyebabkan perlu adanya penelitian tentang peningkatan
kemampuan motorik halus melalui bermain melipat kertas (origami) pada anak kelompok A2
TK Negeri Pembina 2 Kecamatan Blimbing Kota Malang.

Penelitian ini dilaksanakan dengan rumusan masalah bagaimana penerapan bermain


melipat kertas (origami) untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak, apakah
kemampuan motorik halus dapat ditingkatkan melalui bermain melipat kertas (origami) pada
anak kelompok A2 TK Negeri Pembina 2 Kecamatan Blimbing Kota Malang.

Rancangan Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilakukan di TK Negeri Pembina 2 Kecamatan Blimbing Kota Malang. Subyek penelitian
adalah 13 anak kelompok A2 TK Negeri Pembina 2 Kecamatan Blimbing Kota Malang.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, dan dokumentasi. Instrumen
penelitian menggunakan lembar observasi kegiatan anak, dan hasil karya anak. Analisis data
yang digunakan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Langkah pembelajaran bermain melipat kertas (origami) 1) Persiapan alat dan bahan. 2)
Menunjukkan hasil lipatan. 3) Anak mengambil alat dan bahan. 4) Guru memberikan
penjelasan dengan mempraktikkan cara melipat dan anak langsung menirukan tahapan
melipat. 5) Anak menunjukkan hasil lipatan dan memainkannya pada taman tiruan.
6)Pengumpulan hasil karya anak. Hasil penelitian menunjukkan skor keberhasilan pada pra
tindakan sebesar 60,3%, siklus I sebesar 70,5% . Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan
sebesar 10,2% dari pra tindakan ke siklus I. Pada siklus I skor keberhasilan mencapai 70,5%
dan pada siklus II sebesar 93,6%. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 23,1%.

Berdasarkan hasil penelitian kegiatan kemampuan motorik halus dapat dilakukan


dengan kegiatan bermain melipat kertas (origami). Disarankan kepada guru dapat
menerapkan kegiatan bermain melipat kertas untuk meningkatkan kemampuan motorik halus
anak. Bagi sekolah disarankan penelitian ini dapat dijadikan kebijakan dalam meningkatkan
kemampuan motorik halus. Disarakan pada peneliti lain agar dapat menerapkan origami pada
perkembangan aspek fisik motorik kasar, kognitif, dan bahasa.

Anda mungkin juga menyukai