BAB II Etiologi, Gejala, Patogenesa
BAB II Etiologi, Gejala, Patogenesa
ETIOLOGI
♀ : 15-18
♀ : 7-10
♀ : 7-12
♀ : 12-15
GEJALA KLINIS
Kucing yang memiliki banyak cacing di tubuhnya lebih cenderung memiliki perut
yang buncit, tetapi hanya memiliki sedikit lemak di bagian ruas tulang belakang
atau pinggul. Perut kucing akan terlihat membengkak, bundar, dan seperti
kekenyangan. Sering kali, pembengkakan ini terjadi di bagian bawah tubuh
kucing sehingga kucing bisa terlihat seperti sedang hamil.Perbedaan antara perut
buncit dan kucing yang gemuk adalah bagian tubuh kucing yang lain terlihat
kurus (Levine dan Norman, 1994).
Ciri-ciri kucing cacingan bisa dilihat dari nafsu makannya. Kandungan cacing
yang tinggi pada perut kucing dapat menghilangkan nafsu makan. Nafsu makan
berkurang atau menghilang juga bisa jadi diakibatkan karena sakit perut, radang
selaput usus, atau ruangan dalam usus yang direbut oleh cacing-cacing di perut
kucing (Subronto, 2006)
PATOLOGI
Cacing tambang hidup dalam rongga usus halus tapi melekat dengan giginya pada
dinding usus dan menghisap darah.Infeksi cacing tambangmenyebabkan
kehilangan darah secara perlahan-lahan sehingga penderitamengalami kekurangan
darah akibatnya dapat menurunkan gairah kerja sertamenurunkan
produktivitas.Tetapi kekurangan darah (anemia) ini biasanya tidak dianggap
sebagai kecacingan karena kekurangan darah bisa terjadi oleh banyak sebab
(Subronto, 2006)
Beveridge, I. Dan Jones M.K. (2002). Diversity and Biogeographical
Relationships of The Australian Cestode Fauna. International Journal of
Parasitology, 3(2): 343-351.
Subronto. (2006). Penyakit Infeksi Parasit dan Mikroba Pada Anjing dan Kucing.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta