Anda di halaman 1dari 4

ARGENTOMETRI

I. PENGERTIAN
Titrasi argentometri adalah penambahan tetes demi tetes larutan sekunder AgNO3 (Perak Nitrat)
terhadap laturan standar primer NaCl (Natrium Klorida) yang telah diketahui normalitasnya pada
suasana basa hingga mencapai TAT yang ditandai dengan perubahan warna oleh indikator
K2Cr2O4.

II. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

 Labu ukur 250 mL  Cawan petri


 Erlenmayer  Corong
 Buret  Pipet tetes
 Statif  Beker glass
 Pipet Volume  Gelas arloji
 Spatula  Bulp
 Tissue

2. Bahan

 Larutan Standar Primer : NaCl (Natrium Klorida)


 Larutan Sekunder : AgNO3 (Perak Nitrat)
 Indikator K2Cr2O4 berwarna kuning jika diteteskan.
 Aquadest

III. REAGENSIA

1. Pembuatan larutan standar primer

Volume×N×BM
𝑤=
V𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖

0,5×0,01×169,83
=
1

= 0,8491 gr 0,85 gr (real)


Massa (gr)
𝑁=
BM × Volume
Valensi

0,85
=
0,5 × 169,83
1

= 0,01 N

Cara Pembuatan:

 NaCl (Perak Nitrat) ditimbang seberat 0,85 gr di atas neraca analitik.


 Reagen NaCl (Perak Nitrat) yang sudah ditimbang dilarutkan menggunakan aquadest
di dalam beker glass.
 Dimasukkan kedalam labu ukur 500 mL.
 Ditambahkan aquadest sampai tanda kalibrasi.
 Labu ditutup dan dikocok hingga larut.

2. Pembuatan larutan sekunder

Volume × N × BM
𝑤=
V𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖

0,5 × 0,01N × 58,43


𝑤=
1

= 0,2925 gr (Real)

Cara Pembuatan:

 Menambahkan AgNO30,2925 gr dengan Aquadest dalam beker glass.


 Mengaduk larutan sampai tidak ada endapan.
 Memindahkan larutan AgNO3dalam labu ukur 500 mL dengan menggunakan corong.
 Membilas corong dengan aquadest sampai tanda kalibrasi.

3. Titrasi

 Menyiapkan Buret dan statif.


 Menggantungkan buret pada statif dan pastikan kran pada buret dan kondidi tertutup.
Kemudian, membilas buret menggunakan aquades.
 Meletakkan glass beker dibawah buret sebagai wadah limbah AgNO3. Menuangkan
larutan sekunder AgNO3 ke dalam Buret melebihi angka nol.
 Memutar kran terbuka unyuk mengeluarkan AgNO3 agar tidak ada gelembung udara
didalam buret sampai batas kalibrasi atau batas nol.
 Membersihkan ujung buret dengan menggunakan tissu.
 Menyiapkan larutan standar primer NaCl dengan memipet menggunakan pipet
volume 10 mL yang atasnya telah terpasang bulp.
 Meletakkan larutan standar primer Na CL didalam enlemeyer.
 Menambahkan aquadest sebanyak ± 10 mL.
 Menambahkan larutan indikator K2Cr2O4 sebanyak 2-3 tetes ke dalam enlemeyer.
 Memindahkan buret limbah larutan sekunder AgNO3 dan meletakkan enlemeyer
dibawah buret.
 Memutar kran secara perlahan-lahan agar jatuhnya tetes demi tetes larutan sekunder
NaOH ke enlemeyer yang berisi larutan standar primer NaCl. Tangan kiri memegang
kran dan tangan kanan memutar enlemeyer sambil mengamati perubahan warna yang
terjadi oleh larutan standar primer pada enlemeyer.
 Jika sudah mencapai TAT yang ditandai dengan perubahan warna dari kuning cerah
menjadi warna merah bata dan terdapat endapan, maka titrasi dihentikan dan
mencatat kebutuhan volume larutan AgNO3 yang terletak di buret, yaitu sebanyak
11,74 mL.
 Menghitung Normalitasnya.

IV. PERHITUNGAN

Vp × Np = Vs × Ns

10mL × 0,01N = 11,74 mL × Ns

10 × 0,01
𝑁𝑠 =
11,74

= 0,0087 N
V. HASIL PENGAMATAN

AgNO3 0,01N 11,47 mL

NaCl 10mL 0,0087N

Indikator K2Cr2O4 2-3 tetes

Aquadest

VI. KESIMPULAN

Pada titrasi Argentometri untuk mencapai TAT atau titik akhir titrasi yang ditandai
perubahan warna dari yang kuning cerah menjadi merah bata dan terdapat endapan
dibutuhkan 11,47mL larutan sekunder AgNO3 (Perak Nitrat) 0,01N yang ditambahkan
terhadap larutan standar primer NaCl (natrium Klorida) 0,0087N sebanyak 10,0 ml.

Anda mungkin juga menyukai