Proposal
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata-2 (S2)
Pada Jurusan Teknik Elektro Fakutlas Teknik Universitas Andalas
Oleh:
AEJELINA EL GAZALY
1720952004
1.3 Tujuan
Tujuan pada penelitian ini dilakukan berdasarkan perumusan masalah agar memperoleh
hasil sesuai dengan yang diharapkan, diantaranya :
1. Penggunaan sistem tracker pada panel surya ini diharapkan agar peningkatan
penyerapan energi cahaya yang dihasilkan meningkat dari pada penggunaan panel
surya pada posisi tetap.
2. Pergerakan hasil sistem tracker panel surya ini diharapkan mampu membantu
pemerintah maupun masyarakat dalam mengatasi masalah energi terutama pada
kehidupan sehari-hari.
1.4 Manfaat
Penggunaan sistem penggerak diharapkan dapat meningkatkan daya maksimum yang
dihasilkan oleh panel surya dibandingkan dengan daya maksimum yang diperoleh tanpa
penggerak. Selain itu penggunaan actuator sebagai penggerak dengan system tiga posisi
diharapkan menggunakan daya yang lebih kecil dari hasil daya panel walaupun dalam
keadaan cuaca yang tidak baik agar konsep penggerak 3 posisi ini dapat dikembangkan dan
diaplikasikan dengan luas.
1.5 Batasan Masalah
Agar terciptanya sebuah penelitian yang spesifik, fokus dan lebih terperinci, maka
penelitian ini dibatasi dalam beberapa hal sebagai berikut :
1. Hanya membahas mengenai sistem solar tracker pada panel surya dengan
menggunakan aktuator dan motor DC.
2. Membahas perbandingan pengambilan data energi yang dihasilkan antara
menggunakan tracker dan posisi tetap yang dilakukan selama 3 hari berturut-turut
pada keadaan cuaca yang berbeda.
3. Analisa penggunaan sistem tracker dalam meningkatkan penyerapan energi sehari-
hari.
4. Sistem tracker ini menggunakan arduino dan beberapa komponen lainnya.
BAB V KESIMPULAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran tentang hasil penelitian.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Motor DC
Penelitian ini berfokus pada analisa penggerak panel surya dan dalam hal ini
penggeraknya menggunakan motor DC. Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja
menggunakan sumber tegangan DC. Motor DC memerlukaan suplai tegangan searah pada
kumparan medan untuk diubah menjadi energy mekanik. Motor DC memiliki bentuk seperti
gambar 2.1
Sebuah motor listrik mengubah energy listrik menjadi energy mekanik. Kebanyakna
motor listrik beroperasi melalui interaksi medan magnet dan konduktor pembawa arus untuk
menghasilkan kekuatan, meskipun motor elektrostatis menggunakan gaya
elektromagnostastik.
Pada motor DC kumparan medan disebut stator. Jika terjadi putaran pada kumparan
jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah
setiap setengah putaran,sehingga merupakan tegangan bolak-balik. Gambar gelombang
tegangan GGL yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar 2.2.
Dimana:
Iph = Arus sel PV (A) k = Konstanta boltzman
Vout = Tegangan sel PV(V) (1,3806 x 10 -23 J.K-1 )
Ir = Arus yang dihasilkan sel PV (A) T = Temperatur sel PV (K)
Id = Arus satrurasi reverse (A) T1 = Temperatur referensi sel PV
Ish = Arus hubung singkat (A) ( 298o K)
n = Faktor ideal dioda (bernilai 1 Rs = Hambatan seri (Ω)
untuk dioda ideal) Rsh = Hambatan paralel(Ω)
q = Pengisian elektron KO = Koefisien temperatur arus
(1,602x10-19C) (%/oK)
2.1.2. Karakteristik Sel surya
Pada gambar 2.7 di atas memperlihatkan bagaimana karakteristik kurva arus tegangan
tergantung pada perubahan irradition dari matahari. Bila irradation dari matahari menurun
dari 1000W/m2 ke 250 W/m2, arus hubung singkat dari modul surya tersebut akan menurun
dari sekitar ± 4A menjadi sekitar 1A saja. Perubahan akibat temperatur dari irradation
matahari sangat penting digunakan sebagai acuan dalam memilih inverter yang di lengkapi
sistem kontrol yang handal.
Karakteristik khas I (V) dari panel surya ditunjukkan pada Gambar 2.8. Sel surya
beroperasi berdasarkan intensitas pencahayaan yang berpengaruh pada tegangan dan arus.
Daya yang tersedia dari sel surya tidak selalu sepenuhnya diekstraksi . Total Daya output dari
sel surya adalah sama dengan tegangan (V) operasi dikalikan arus (I) operasi. Kurva ini
menunjukkan bahwa pada saat arus dan tegangan berada pada titik kerja maksimal (Maximum
Power Point) maka akan menghasilkan daya keluaran maksimum.
1. Mono-crystalline (Si)
Terbuat dari bahan silikon kristal tunggal yang di peroleh dari peleburan silikon. Meskipun
memiliki efisiensi mencapai 15% dalam menghasilkan daya listrik tetapi saat kondisi
berawan keefisienan jenis ini turun secara drastis [17].
2. Poly-crystalline/Multi-cristalline (Si)
Jika dibandingkan secara ekonomis jenis sel surya polikristal memiliki harga yang lebih
murah jika dibandingkan dengan monokristal. Ketika keadaan cuaca mendung jenis
polikristal masih dapat menghasilkan energi listrik [17].
3. Gallium Arsenide (GaAs)
Sel surya III-V semikunduktor yang sangat efisien sekitar 25 %.
2.3. Arduino
Pada saat sekarang ini Arduino telah banyak digunakan di seluruh dunia khususnya
untuk dunia teknik. Arduino merupakan pengendali mikro single-board yang bersifat open-
source, diturunkan dari Wiring platform, yang dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Pada Hardware mikrokontroler, Arduino diprogram
menggunakan bahasa wiring-based berbasiskan syntax dan library .
Bahasa C yang disederhanakan merupakan bahasa yang digunakan dalam Arduino.
Berbagai macam kelebihan dari Arduino sebagai berikut:
1. Pada Papan Arduino (perangkat keras) dijual relatif murah jika dibandingkan dengan
platform mikrokontroler pro lainnya.
2. Arduino tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga cocok bekerja di Linux.
3. Untuk seorang pemula pemrograman Arduino lebih mudah digunakan.
4. Dalam mempermadah pengembangan aplikasinya, mikrokontroler Arduino juga
menggunakan Integerated Development Environment (IDE) berbasis processing, dll.
2.4.3 Memory
Pada mikrokontroler ATmega328 merupakan Arduino Uno (arduino board) yang
digunakan. ATmega328 ini mempunyai spesifikasi 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk
loading file. Memiliki 2 KB dari SRAM dan 1 KB dari EEPROM [19].
1. TWI: A4 atau SDA pin dan A5 atau SCL pin. Mendukung komunikasi TWI
2. Aref. Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan analogReference ().
3. Reset.
Lihat juga pemetaan antara pin Arduino dan ATmega328 port. Pemetaan untuk
ATmega8, 168 dan 328 adalah identik [19].
2.4.5 Komunikasi
Uno Arduino memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer,
Arduino lain, atau mikrokontroler lain. ATmega328 ini menyediakan UART TTL (5V)
komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX). Sebuah ATmega16U2
pada saluran board ini komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai com port virtual
untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware Arduino menggunakan USB driver standar
COM, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Namun, pada Windows, file. Inf
diperlukan. Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data
sederhana yang akan dikirim ke board Arduino. RX dan TX LED di board akan berkedip
ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB ke komputer.
ATmega328 ini juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Fungsi ini digunakan untuk
melakukan komunikasi inteface pada sistem.
2.4.6 Programming
Uno Arduino dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino. Pilih Arduino Uno dari
Tool lalu sesuaikan dengan mikrokontroler yang digunakan. Para ATmega328 pada Uno
Arduino memiliki bootloader yang memungkinkan Anda untuk meng-upload program baru
untuk itu tanpa menggunakan programmer hardware eksternal. Ini berkomunikasi
menggunakan protokol dari bahas C. Sistem dapat menggunakan perangkat lunak FLIP Atmel
(Windows) atau programmer DFU (Mac OS X dan Linux) untuk memuat firmware baru. Atau
Anda dapat menggunakan header ISP dengan programmer eksternal.
2.4.7 Catu Daya
Uno Arduino dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal.
Sumber listrik dipilih secara otomatis. Eksternal (nonUSB) daya dapat datang baik dari AC-
DC adaptor atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan cara menghubungkannya
plug pusat-positif 2.1mm ke dalam board colokan listrik. Lead dari baterai dapat dimasukkan
ke dalam header pin Gnd dan Vin dari konektor Power.
Board dapat beroperasi pada pasokan daya dari 6 - 20 volt. Jika diberikan dengan
kurang dari 7V, bagaimanapun, pin 5V dapat menyuplai kurang dari 5 volt dan board mungkin
tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan merusak
board. Rentang yang dianjurkan adalah 7 - 12 volt. Pin-pin catu daya adalah pin yang
memberikan tegangan untuk komponen atau rangkaian yang dihubungkan dengan arduino.
Pada bagian catu daya ini pin Vin dan Reset. Vin digunakan untuk memberikan tegangan
langsung kepada arduino tanpa melalui tegangan pada USB atau adaptor, sedangkan Reset
adalah pin untuk memberikan sinyal reset melalui tombol atau rangkaian eksternal.
Pin catu daya adalah sebagai berikut :
1. VIN. Tegangan input ke board Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal
(sebagai lawan dari 5 volt dari koneksi USB atau sumber daya lainnya diatur). Anda dapat
menyediakan tegangan melalui pin ini, atau, jika memasok tegangan melalui colokan
listrik, mengaksesnya melalui pin ini.
2. 5V. Catu daya diatur digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya di
board. Hal ini dapat terjadi baik dari VIN melalui regulator onboard, atau diberikan oleh
USB .
3. 3,3 volt pasokan yang dihasilkan oleh regulator on-board. Menarik arus maksimum adalah
50 mA.
4. GND
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Study Literatur
Perumusan masalah
Hujan
Analisa data
Berawan
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Pada penelitian ini digunakan 8 panel surya ICA Solar Polycrystalline dengan
spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 3.1. Spesifikasi Panel Surya ICA Solar Polycrystalline
Characteristics Specification
Maximum Power (Pmax) 260Wp
Maximum Power Voltage 30.9V
Maximum Power Current 8.42A
Open-Circuit Voltage (Voc) 36.7V
Short-Circuit Current (Isc) 8.89A
Normal Operating Cell Temp (NOCT) 45± 2ºC
Maximum System Voltage (VDC) 1000V
Maximum Series Fuse Rating (A) 15A
Weight (kg) 19kg
Dimension of Module (mm) 1640* 99* 35 mm
Standard Test Condition Temp=25 ºC
AM=1.5 IRRADIANCE=1000W/m2
Selanjutnya untuk melihat tampilan bentuk fisik dari alat Arduino UNO R3 dapat
dilihat pada gambar dibawah :
Microcontroller ATmega328P
Operating Voltage 5V
Input Voltage
7-12V
(recommended)
Input Voltage (limit) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
PWM Digital I/O Pins 6
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 20 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
32 KB (ATmega328P)
Flash Memory
of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328P)
EEPROM 1 KB (ATmega328P)
Clock Speed 16 MHz
Length 68.6 mm
Length 68.6 mm
Characteristics Specification
Model Sensor Tegangan DC
Tegangan input 0-25v DC
Tegangan deteksi 0.02445-25v DC
Pemasangan input tegangan yg Terminal VCC ke positif
akan dideteksi Terminal GND ke negatif
Pemasangan pin ke Arduino S (signal) ke Pin AD
+ (positif) ke +5/3.3v
- (negatif) ke -GND
Selanjutnya untuk melihat tampilan bentuk fisik dari alat ZMPT10IB dapat dilihat
pada gambar dibawah :