Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEPERAWATAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN

NAFAS PADA Tn. W DENGAN PNEUMONIA DI RUANG TERATAI 9


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.SOERATNO GEMOLONG
SRAGEN

Karya Tulis Ilmiah


Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Penyesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :
Diah Arianti
NIM : 2013.008

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN PATRIA HUSADA
2016

i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :DIAH ARIANTI
Nim :2013.008
Program Studi :Diploma III Keperawatan
Judul :ASUHAN KEPERAWATAN
KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN
JALAN NAFAS PADA Tn. W DENGAN
PNEUMONIA DI RUANG TERATAI 9
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr.SOERATNO GEMOLONG SRAGEN

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
benar-benar karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa hasil akhir tugas akhir ini adalah
jiplakan,
Maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dengan ketentuan
dari akademi yang berlaku.

Surakarta, Juni 2016


Yang membuat pernyataan

DIAH ARIANTI
NIM2013.008

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah Ini diajukan oleh:


Nama :DiahArianti
Nim :2013.008
Program Studi :Diploma III Keperawatan
Judul : Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Nafas Pada Tn. W Dengan Pneumonia Di RuangTeratai 9 RumahSakitUmum
Daerah Dr.SoeratnoGemolongSragen.

Telah disetujui untuk dihadapan Dewan penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi III
Akademi Keperawatan Patria Husada Surakarta.

Ditetapkan di :Surakarta
Hari/Tanggal : Juni 2016

Pembimbing I:AntonYuliawan,S.Kep.MKes (……………………..)


NIK:017.0769.010498

Pembimbing II: Herbasuki S.Kp.,M,Kes (…………………….)


NIK:013.0961.270591

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh:


Nama :DiahArianti
Nim :2013.008
Program Studi :Diploma III Keperawatan
Judul :Asuhan keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas
pada Tn. W dengan Pneumonia Di ruang teratai 9 RSUD
Dr. Soeratno Gemolong Sragen

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Program Studi DIII Keperaawatan Patria Husada Surakarta

Ditetapkan di:………………………..
Hari/Tanggal:………………………..
DEWAN PENGUJI
Penguji I :Karmadi, S.pd,.S.kep (……….………....)
NIK
Penguji II :AntonYuliawan ,S.kep.MKes (.……….………...)
NIK:017.0769.010498
PengujiIII :Herbasuki S.Kp.,M.kes (……….………….)

Mengetahui
DirekturAkademiKeperawatan
Patria Husada Surakarta

Anton Yuliawan, S.Kep.,MKes


NIK:017.0769.010498

iii
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan ujian akhir program Diploma III Keperawatan dalam
bentuk ujian kompherensif sebagai salah satu syarat kelulusan program
Diploma III, yang disenggelarakan oleh Akademi Keperawatan Patria
Husada Surakarta dengan judul ”ASUHAN KEPERAWATAN
KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS PADA
Tn.WDENGAN PNEUMONIA DI RUANG TERATAI 9 RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH Dr.SOERATNO GEMOLONG SRAGEN.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak
mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh Karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Anton Yuliawan, S.Kep.M.Kes, selaku Direktur Akper Patria Husada
Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu
dan selalu berkenan memberi nasehat dan bimbingan, menamkan rasa
tanggung jawab sebagai bekal abadi.
2. Rumah Sakit Umum Daerah Gemolong dan perawat ruang khususnya
ruang Teratai 9 yang telah berkenan memberikan lahan dalam
pengambilan studi kasus.
3. Anton Yuliawan,S.Kep.M.kes, selaku pembimbing I yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan ,inspirasi,
perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya
studi kasus ini.
4. Herbasuki,S.KP., M.Kes,selaku pembimbing II dan penguji yang telah
meluangkan waktu, membimbing dengan cermat, memberikan masukan
yang inspiratif, dan perasaan nyaman dalam bimbingan demi sempurnanya
Karya Tulis Ilmiah ini.

ivv
5. Penderita dan keluarganya atas kerelaanya memberikan kesempatan
kepada saya untuk memeriksa, mengobati dan merawat selama
pengambilan studi kasus.
6. Semua dosen Program Studi Diploma III Keperawatan Patria Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar.
7. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah membesarkan, selalu berdo’a,
mengasuh, mendidik, memberikan teladan dan berkorban dengan tulus
ikhlas tanpa pamrih.
8. Teman-teman mahasiswa Program Studi Diploma III keperawatan
Patria Husada Surakarta yang telah memberikan dukungan moril dan
spiritual.
Semoga amal baik semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini mendapatkan imbalan yang sesuai dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
penulis, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga pada masa mendatang penulis dapat menyusun lagi,
dan akhirnya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Surakarta, 25 Juli 2016


Penulis

vvi
MOTTO

1. Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan .karena aku tidak akan
berdiri diam sebagai penonton yang menyaksikan perarakan
berlalu.(Khalil Gilbran)
2. Hidup tanpa ilmu seperti dunia tanpa matahari.
3. Bukanlah hidup kalau tidak ada masalah, bukanlah sukses kalau tidak
melalui rintangan, bukanlah menang kalau tidak dengan pertarungan,
bukanlah lulus kalau tidak ada ujian, dan bukanlah berhasil kalau tidak
berusaha.

vivii
PERSEMBAHAN

Karya tulis ini penulis persembahkan kepada:

1. ALLAH yang telah memberikan rancangan terindah, petunjuk,rahmat

dan kasih-Nya bagi penulis

2. Ayah dan ibu tercinta yang tak akan pernah lelah mendidik,

mendo’akan serta selalu mensupport sejak dari buaian.

3. Kakak tercinta yang telah member semangat dan do’a, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ini.

4. Untuk guru dan Dosen saya, yang meluangkan waktu untuk

mengajar dan menjadi panutan.

5. Sahabat-sahabat yang telah memberi semangat dan do’anya,

sehingga Karya Tulis Ini dapat selesai.Semua teman-teman di Akper

Patria Husada, khususnya angkatan 2016 yang memberi motivasi,

semangat dan do’anya sehingga Karya Tulis Ini dapat selesai.

DAFTAR ISI

vii

viii
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
MOTTO ...................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
ABSTRAKSI ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................... 6
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 7
D. Manfaat Penulisan ......................................................................... 8
BAB II LAPORAN KASUS
A. Pengkajian ....................................................................................... 10
B. Diagnosa Keperawatan.................................................................... 14
C. Perencanaan Keperawatan .............................................................. 15
D. Implementasi Keperawatan ............................................................. 18
E. Evaluasi Keperawatan ..................................................................... 19
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembahasan ..................................................................................... 21
1. Pengkajian ................................................................................ 21
2. Diagnosa Keperawatan ............................................................. 22
3. Perencanaan Keperawatan........................................................ 23
4. Tindakan Keperawtan .............................................................. 27
5. Evaluasi Keperawatan .............................................................. 29

viii
B. Kesimpulan dan Saran..................................................................... 29

ix
1. Kesimpulan ............................................................................... 29
2. Saran .......................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ix

x
Pneumonia adalah merupakan peradangan akut yang berasal dari suatu
infeksi yang mengenai parenkim paru, distal, dari bronkiolus respiratorius alveoli
yang akan menimbulkan pertukaran gas setempat.
Tanda pneumonia meliputi : berupa retraksi(penarikan dinding dada
bagian bawah kedalam saat bernafas bersama dengan peningkatan frekuensi
nafas) perkusi pekak, fremitus lemah dan ronchi.
Gejala pneumonia : saluran pernafasan bawah berupa batuk, takipnea,
expectorasi sputum, nafas cupping hidung, sesak nafas, merintih dan sianosis.
Berdasarkan kasus pada Tn. W didapatkan diagnosa keperawatan yang utama
yaitu Ketidakefektifan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
pneumonia. Setelah dilakukan rencana tindakan keperawatan yaitu :
Mengkaji frekuensi atau kedalaman pernafasan dan gerakan dada,
Auskultasi paru atau adanya suara tambahan, Penghisapan sesuai indikasi,
Kolaborasi untuk pemberian obat sesuai indikasi. Hasil evaluasi yang didapat
subyektif (S) pasien mengatakan sesak nafas berkurang, obyektif (O) Keadaan
umum pasien sedang, tekanan darah 130/90mmHg. nadi 80x/mnt, pernafasan
28x/mnt, suhu 36,5ºC, assessment (A) masalah ketidakefektifan bersihan jalan
nafas teratasi sebagian, planning; Kaji frekuensi atau kedalaman pergerakan dada,
Auskultasi suara tambahan, penghisapan sesuai indikasi, kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian obat.

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pneumonia adalah peradangan paru dimana asinus terisi cairan, dengan

atau tanpa disertai infiltrasi sel radang kedalam dinding alveoli dan rongga

interstisium(Riyadi,2011).

Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari

bronkiolus respiratorius, alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan

menimbulkan gangguan pertukaran gas setempat(Tjokronegoro,2009).

Pneumonia adalah merupakan peradangan akut parenkim paru-paru yang

biasanya berasal dari suatu infeksi(Padila,2011).

Pneumonia adalah untuk menggambarkan pneumonia yang mempunyai

pola penyebaran berbercak,teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi

didalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya. Pada

pneumonia terjadi konsolidasi area berbercak(Smeltzer,2011).

Pneumonia merupakan salah satu penyakit peradangan akut parenkim paru

yang biasanya dari suatu Infeksi Saluran Pernafasan Bawah

Akut(ISNBA)(NANDA, 2015).

xii
Komplokasi yang dapat ditimbulkan oleh pneumonia menurut Mansjoer(2008)

adalah:

Abses kulit jaringan lunak, otitis media, sinusitis, meningitis spurolenta,

pericarditis, dan epiglottis kadang ditemukan pada infeksi H. Influenza tipe B.

Menurut Zul Dahlan(2011) pneumonia diklasifikasikan tradisional,

meninjau ciri radiologis dan gejala klinis:

1. Pneumonia Tipikal bercirikan tanda-tanda pneumonia lobaris yang klasifikasi

antara lain berupa awitan yang akutbdengan gambaran radiologis berupa opasitas

lobus atau lobularis dan disebabkan kuman yang tipikal terutama

S.Pneumoniae,klebsiella pneumonia atau H.Influenza.

2. Pneumonia Atipikal ditandai oleh gangguan respirasi yang meningkat lambat

dengan gambaran infiltrate paru bilateral yang difus. Bisanya disebabkan

organisme yang atipikal dan termasuk mycoplasma pneumonia, virus, legionella

pneumonia,Chlamydia psittaci dan coxiella burnetti.

Menurut Suparman(2008) penyebab pneumonia antara lain berdasarkan

bakteri dapat terjadi pada semua usia. pneumonia bakteri sering diistilahkan

dengan pneumonia akibat kuman. Pneumonia jenis itu bisa menyerang siapa saja,

dari bayi hingga yang telah lanjut usia, peminum alkohol , klien terbelakang

mental,klien pasca operasi,menderita penyakit pernafasan lain,karena infeksi virus

kekebalan tubuh turun dan menjadi sangat rentan terhadap penyakit pneumonia.

xiii
Tanda gejala menurut Mansjoer(2008)secara umum dapat dibagi

menjadi:

1. Manifestasi non spesifik infeksi dan toksisitas berupa demam,sakit

kepala, iritabel, gelisah, malaise, nafsu makan berkurang, keluhan

gastrointestinal.

2. Gejala umum saluran pernafasan bawah berupa batuk, takipnea,

expectorasisputum, nafas cupping hidung, sesak nafas, merintih,dan

sianosis.

3. Tanda pneumonia berupa retraksi (penarikan dinding dada bagian bawah

kedalam saat bernafas bersama dengan peningkatan frekuensi nafas)

perkusi pekak, fremitus lemah, suara nafas lemah dan ronchi.

Pneumonia di Indonesia dari data di beberapa presentase penemuan

dan penanganan penderita pneumonia pada balita tahun 2012 sebesar 24,74%

lebih sedikit dibanding tahun 2011(25,5%). Jumlah kasus yang ditemukan

sebanyak 64.242 kasus, angka ini masih sangat jauh dari target standar

pelayanan minimal (SPM) tahun 2010(100%). Berikut ini ditampilkan

informasi mengenai penyakit menular pada Riskesdas 2013 diperoleh dari

seluruh kelompok umur dengan total sampel 1.027.766 responden di 33

provinsi seluruh Indonesia. Informasi yang diperoleh berupa insiden, period

prevalence dan prevalensi penyakit yang dikumpulkan melalui tekhnik

wawancara menggunakan kuesioner baku(RKD13.IND), dengan pertanyaan

terstruktur secara klinis dan informasi laboratorium bila

diperlukan.Responden ditanya apakah pernah didiagnosis menderita penyakit

xiv
tertentu oleh tenaga kesehatan (D:diagnosis)/ Responden yang menyatakan

tidak pernah di diagnosis, ditanyakan lagi apakah pernah/sedang menderita

gejala klinis spesifik penyakit tersebut (G:gejala)jadi insiden, period

prevalence dan prevalensi penyakit merupakan data yang didapat dari D

maupun G (D/G) yang ditanyakan dalam kurun waktu tertentu. Data penyakit

menular yang dikumpulkan terbatas pada penyakit, yaitu penyakit yang

ditularkan melalui udara (Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),

pneumonia, dan tuberculosiss paru). Penyakit yang ditularkan oleh

vector(malaria), penyakit yang ditularkan melalui makanan, air,dan lewat

penularan lainnya (diare dan hepatitis). Penyakit-penyakit tersebut

berhubungan dengan indeks pembangunan kesehatan masyarakat(IPKM) dan

program pengendalian hepatitis di Indonesia yang pertama kali dilakukan di

dunia presentase penemuan pneumonia balita provinsi jawa tengah tahun

2008-2012.

Pneumonia disebabkan adanya penyebaran infeksi terjadi melalui

droplet dan sering disebabkan oleh streptoccus pneumonia, melalui slang

infuse oleh staphyloccus aureus sedangkan pada pemakaian ventilator oleh p.

Aeurigonosa dan enterobacter dan masa kini terjadi karena perubahan pasien

seperti kekebalan tubuh dan penyakit kronis, polusi lingkungan, penggunaan

antibiotic yang tidak tepat. Setelah masuk keparu-paru organisme

bermultiplikasi dan jika telah berhasil menggalahkan pertahanan paru,terjadi

pneumonia. Selain diatas penyebab terjadinya pneumonia sesuai

penggolongannya yaitu:

xv
1. Bacteria: Diplococus pneumonia, pneumococus, streptokokus

hemolyticus, streptokokus aureus, haemophilus influenza,

mycrobacterium tuberkolosis, dan baccilus Friedlander.

2. Virus: Respiratory syncytial virus, adenovirus, V.Sitomegalitik,V.

Influenza.

3. Mycloplasma pneumonia.

4. Jamur: Hitoplasma capsulatum, Cryptococcus neurofarmans,

blastomyces dermatitides, coccidodiesimmtis, aspergilus species, candida

albicans.

5. Aspirasi: Makanan, kerosene(bensin, minyak tanah). Cairan amnion,

benda asing.

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah ketidakmampuan untuk

membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran nafas untuk

mempertahankan bersihan jalan nafas (NANDA, 2015).

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas biasanya ditandai dengan

penurunan suara nafas, kelainan suara nafas, ada produksi sputum, batuk

tidak efektif, orthopnea, dispnea, perubahan frekuensi dan suara nafas,

gelisah dan cyanosis (NANDA, 2015).

Asumsi tentang ketidakefektifan bersihan jalan nafas

ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi saluran nafas

guna mempertahankan jalan nafas yang bersih. Menunjukkan jalan nafas

xvi
yang efektif yang dibuktikan oleh pencegahan aspirasi, status pernafasan,

ventilasi tidak terganggu dan status pernfasan atau kepatenan jalan nafas baik.

Dampak jika ketidakefektifan bersihan jalan nafas tidak segera di

atas imaka sputum yang terkumpul tidak dapat dikeluarkan dan dalam ruang

yang ketat dengan isi sputum yang banyak maka ventilasi paru tidak dapat

terjadi (Guyton dan Hall, 2006).

Berdasarkan latar belakang atau uraian diatas maka penulis tertarik

untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul : “Asuhan keperawatan

Ketidakefektifan Bersihan jalan nafas padaTn.W dengan pneumonia di ruang

Teratai 9 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeratno Gemolong Sragen”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Memberikan gambaran Asuhan keperawatan Ketidakefektifan

Bersihan jalan nafas pada Tn.W dengan pneumonia di ruang Teratai 9

Rumah Sakit Daerah Dr. Soeratno Gemolong Sragen.

2. Tujuan Khusus

a. Memberi gambaran pengkajian terhadap kasus Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas pada Tn.W dengan pneumonia.

b. Memberi gambaran dalam merumuskan diagnosa terhadap kasus

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas padaTn.W dengan pneumonia.

c. .Memberi gambaran dalaam menyusun rencana keperawatan

terhadap kasus ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Tn.W

denganPneumonia.

xvii
d. Memberi gambaran dalam tindakan keperawatan terhadap kasus

ketidakefektifan bersihan jala nafas pada Tn.W dengan pnemonia.

e. Memberi evaluasi terhadap kasus ketidakefektifan bersihan jalan

nafas pada Tn. W dengan pneumonia.

f. Memberi kesimpulan dan saran secara nyata terhadap kasus

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Tn. W dengan pneumonia.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengambilan data karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan

metode studi kasus melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi,

pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, dan evaluasi dalam bentuk

narasi. Adapun tekhnik penulisan yang digunakan dalam penyusunan Karya

Tulis Ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaan

Yaitu mempelajari buku-buku kepustakaan, internet searching yang

berkaitan dengan penyakit Pneumonia

2. Studi Kasus

Penulis mengadakan pengamatan secara langsung dan ikut ambil

bagian dalam pelaksanaan asuhan keperawatan sehingga dapat

mengetahui perkembangan tentang kondisi dan masalah yang dihadapi

klien.

xviii
3. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara dengan klien, keluarga, dan

perawat ruangan dan tim kesehatan lain diruangan dalam mengumpulkan

data tentang klien.

4. Studi Dokumentasi

Dengan menggunakan status klien untuk mendapatkan catatan

perawatan dan pengobatan yang diberikan serta data-data atau informasi

tentang data status klien, penyakit, pengobatan dan perawatan dari

catatan perawatan, catatan medik, pemeriksaan laboratorium, dan rontgen

untuk mendukung pelaksanaan studi kasus.

D. Manfaat Penulisan

1. Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan ilmu bagi institusi

keperawatan khususnya keperawatan medikal bedah dengan

Ketidakefektifan Bersihan jalan nafas pada pneumonia.

. 2. Penulis

Untuk menambah pengetahuan, pemahaman dan pendalaman serta

sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama

perkuliahan terutama tentang keperawatan medikal bedah.

3. Institusi Rumah Sakit

Memberikan referensi tentang asuhan keperawatan pada klien dengan

pneumonia agar dapat digunakan sebagai masukan dalam melaksanakan

asuhan keperawatan.

xix
4. Masyarakat

Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman bagi masyarakat

sehingga masyarakat diharapkan dapat melakukan pencegahan dan

menerapkan polahi dupsehat.

xx
BAB II

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Pada bab ini penulis menyajikan asuhan keperawatan

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Tn.W dilakukan selama tiga hari

04-06 April 2015 di ruang Teratai 9 Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeratno

Gemolong Sragen.

1. Identitas

Menggunakan metode anamnesa dan observasi serta dengan

membaca catatan keperawatan sebelumnya, pengkajian pengkajian

dilakukan pada tanggal 04 April 2015 pada pukul 06.25 WIB didapatkan

antara lain:

Klien berinisial Tn.W, usia 83 th,jenis kelamin laki-laki ,tempat

sragen, agama islam, pekerjaan tani, suku jawa, no rm.042336, tanggal

masuk sabtu 04 maret 2015, diagnosa pneumonia, penaggung jawab

Ny.S, alamat sragen, jenis kelamin perempuan, umur 81 th, pekerjaan

petani, status hubungan dengan klien istri klien.

xxi
2. Riawayat Kesehatan

Berdasarkan pengkajian keluhan utama Tn.W mengeluh sesak nafas.

Riwayat penyakit sekarang klien mengatakan sesak nafas dan

dada teras ampeg serta badan terasa panas dan lemas, 7 hari yang lalu

xxii
klien merasa gemetar diseluruh badan batuk dirasakan sejak 3 bulan yang

lalu .

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Penyakit Keluarga klien mengatakan tidak ada yang

menderita penyakit serupa seperti klien,tidak terdapat riwayat penyakit

keturunan seperti diabetes militus.

3. Pengkajian Pola Fungsional (GORDON)

Pengkajian pola fungsional antara lain pola persepsi dan

pemeliharaan kesehatan klien mengatakan bila sakit langsung

memeriksakan ke dokter terdekat

Pola pemenuhan nutrisi metabolik, sebelum sakit klien

mengatakan makan 3x sehari dengan nasi,sayur,dan lauk pauk.pola

minum sehari 8-9 gelas(2000 cc).

Saat sakit klien makan 3x sehari,makanan habis ½ porsi,pola

minum dalam sehari 3-5 gelas(1000 cc).

Pola eliminasi sebelum sakit klien mengatakan Buang air besar

1x sehari dengan konsistensi lembek warna agak keras warna kuning

kecoklatan bau khas.Buang air kecil 5-10xperhari 1000cc.saat sakit klien

mengatakan mengatakan Buang air besar 1x sehari dengan konsistensi

lembek warna kuning dan berbau khas.klien buang air kecil tidak

menentu.

Pola istirahat dan tidur, sebelum sakit tidur nyenyak.selama

sakit pasien mengatakan sulit tidur karena sesak.

21
Pola aktifitas dan latihan klien mengatakan semua kegiatan

sehari-hari dilakukan mandiri,saat sakit klien mengatakan semua aktifitas

dibantu oleh keluarga.

Pola persepsi dan kognitif klien mengatakan tidak mengalami

disorientasi tempat, nama orang, dan waktu. saat klien mengatakan daya

ingatnya masih baik, klien dapat menyebutkan nama anggota keluarga

dan tahu tempat perawatannya.

Pola persepsi dan konsep diri klien menyadari bahwa sakitnya

ialah cobaan dari yang kuasa,harga diri klien tidak merasa malu dengan

keadaannya sekarang,peran diri klien sebagai kepala keluarga,ideal diri

pasien mengatakan ingin cepat sembuh dari penyakitnya.

Pola reproduksi dan seksualitas klien mengatakan dia seorang

laki-laki,klien mempunyai seorang istri dan 5 orang anak.

Pola hubungan peran klien mengatakan sebelum dan saat sakit

hubungan dengan keluarga dan orang lain baik.

Pola koping dan mekanismeterhadap stress klien sebelum sakit

dan selama sakit bermusyawarah dengan keluarga untuk mendapatkan

penyelesaian.

Pola nilai dan kepercayaan klien mengatakan beragam islam

,klien saat tidak beribadah dikarenakan keterbatasan dalam aktifitas,klien

hanya berdo’a untuk kesembuhannya.

22
4. Pemeriksaan Fisik

Dari hasil pemeriksaan fisik keadaan umum klien tampak pucat,

sesak nafas kesadaran Composmentis dan tanda –tanda vital klien

tekanan darah :130/90 mmHg, suhu 36,5ºC, nadi 80x/menit, respirasi

28x/menit. terpasang kanul O2Lpm. Pengkajian fisik antara lain:bentuk

kepala mesochepal, rambut beruban, tidak terdapat benjolan dikepala,

Mata: simetris, konjungtiva anemis, sclera putih, hidung:bersih tidak

terdapat secret, tidak ada pernafas cupping hidung, terpasang nasal kanul

02 3Lpm. Mulut: mukosa bibir kering, tidak terdapat stomatitis, gigi

kotor, Telinga: simetris, telinga terlihat kotor, Leher: tidak terdapat

pembesaran kelenjar tyroid, arteri karotis teraba, Pemeriksaan Thorax

Dada: Inspeksi: pergerakan dinding dada kanan dan kiri sama,tidak

terdapat lesi, pernafasan cepat dan dangkal. Palpasi: tidak terdapat nyeri

tekan. Perkusi: pekak diseluruh lapang paru. Auskultasi: terdengar

ronchi. Pemeriksaan jantung antara lain: Inspeksi :ictus cordis tidak

terdapat luka, tidak terdapat lesi, Palpasi :ictus cordis teraba II&IV,

Perkusi: terdengar suara pekak, Auskultasi: Bunyi jantung I dan II

Reguler. Pemeriksaan Abdomen antara lain: Inspeksi: tidak ada luka

bekas operasi, Auskultasi: Bising usus 20x/menit, Palpasi: tidak terdapat

nyeri tekan. Perkusi: supel NT+repigast .Genetalia: tidak terpasang DC.

Ekstrimitas atas: terpasang infuse ringer laktat 20 tpm ditangan kanan.

Ekstrimitas bawah: tidak terdapat oedema, varises.

23
24
5. Pemeriksaan penunjang

Hasil pemeriksaan diagnostik yang dilakukan Tn.W pada

tanggal 4 April 2015. Jenis pemeriksaan Hemoglobin 14,5 g/dl(normal

12-14 gr/100), hematokrit 41%(normal 37-43), Leukosit 10,7

ribu/ul(normal 5000-10000), trombosit455.000(150-400 ribu/ul), eritrosit

4,60 juta/ul(4,10-5,10), glukosa darah 717 mg/dl(normal 60-140) ureum

54,0(10-50 mg/dl), creatinin 1.10(0,5-0,9 mg/dl).

6. Terapi Yang Diberikan

Selama di rawat di ruang Teratai 9 Rumah Sakit Umum Daerah

Dr.Soeratno Gemolong Sragen Tn.W mendapatkan terapi 02 3Lpm, Infus

Ringer Laktat 20 tetes per menit, injeksi Ceftriaxone 1gr/24 jam, injeksi

ranitidine 50mg/12 jam, injeksi ondansetron 8mg/24 jam, ambroxol 3x1,

terpasang Nebulizer obat: fentolin: 2,5cc, Nacl: 2,5cc.

B. Perumusan masalah dan diagnosa keperawatan

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, didapatkan data fokus

pada Tn.W dengan data subyektif klien mengatakan sesak nafas dan dada

ampeg, Data obyektif klien tampak sesak nafas saat diauskultasi terdengar

suara ronchi, nafas terlihat dangkal dan cepat, kapileri refile kembali >2detik.

Tekanan darah 130/80mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 28x/menit, suhu

36,5ºC. klien juga terpasang O2 3Lpm. klien tampak pucat dengan etiologi

tersebut. dan menimbulkan masalah yaitu ketidakefektifan bersihan jalan

nafas berhubungan dengan sekresi tertahan dan banyaknya mukus.

25
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, didapatkan data fokus

Tn.W dengan data subyektif klien mengatakan lemas, mual, nafsu makan

menurun, berat badan menurun. Data obyektif Tekanan darah 130/80mmHg,

Nadi 86x/menit, suhu 36,5ºC, respirasi 28x/menit. pengkajian ABCD.

Antropometri: BB:62 kg, TB:168 cm. Biomedical: Glukosa Darah Sewaktu

:129,2mg/dl. Clinical: mukosa bibir kering, turgor kulit kering. Diit :makan

½ posi makan tidak habis. maka dari masalah tersebut menimbulkan Nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah.

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, didapatkan data fokus

pada Tn.W dengan data subyektif klien mengatakan lemah, karena susah

dalam bernafas maka dari itu klien tidak bisa melakukan aktifitasnya sehari-

hari. Data obyektif Tekanan darah :130/80 mmHg, Nadi 80x/menit, suhu

36,5ºC, respirasi 28x/menit. maka dari masalah tersebut menimbulkan

masalah intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara

suplai O2 dengan kebutuhan tubuh.

C. Rencana tindakan keperawatan

Rencana tindakan keperawatan berdasarkan analisa yang telah

dilakukan dimana dapat diagnosa keperawatan ketidakefektifan bersihan

jalan nafas berhubungan dengan sekresi tertahan dan banyaknya mukus.

penulis menyusun rencana keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan:

1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada

sianosis dan dyspneau(mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas

dengan mudah, tidak ada pursed lips).

26
2. Menunjukan jalan nafas yang paten(klien tidak merasa tercekik, irama

nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas

abnormal)

3. Mampu mengidentifikasi dan mencegah factor yang menghambat jalan

nafas.

Dari tindakan independent perawat,penulis menyusun rencana keperawatan

yaitu:

1.)Monitor status oksigen pasien,2) Posisikan pasien untuk memaksimalkan

ventilasi, 3)Keluarkan sekret dengan batuk atau suction, 4)Auskultasi suara

nafas, catat adanya suara tambahan, 5)Atur intake untuk cairan

mengoptimalkan keseimbangan, 6)Monitor respirasi dan status O2 ,7)

Lakukan fisioterapi dada jika perlu.(NANDA,2015:284).

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

mual,muntah.tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam

dengan kriteria Hasil diharapkan:

1. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

2. Berat badan ideal sesuai tinggi badan

3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

4. Tidak ada tanda tanda malnutrisi

5. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

27
Dari tindakan independent perawat,penulis menyusun rencana

keperawatan yaitu:

1.Kaji adanya alergi makanan, 2) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

menetukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien, 3) Berikan

informasi tentang kebutuhan nutrisi, 4) motivasi makan sedikit tapi

sering.(NANDA,2015 : 294)

Ketidakseimbangan antara suplai O2 dengan kebutuhan tujuan

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam dengan kriteria

hasil diharapkan :

1. Mampu melakukan aktivitas sehari-hari

2. Tanda-tanda vital dalam batas normal

3. Energi psikomotor

4. Mampu berpindah:dengan atau tanpa bantuan alat

5. Status respirasi:pertukaran gas dan ventilasi adekuat.

Dari tindakan independent perawat penulis menyusun rencana

keperawatan, dengan kriteria hasil diharapkan:

1) Bantu klien untuk mengidentifikasi aktifitas yang mampu dilakukan,2)

Bantu untuk aktivitas yang diinginkan, 3) Bantu pasien / keluarga untuk

mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas,4)observasi adanya

pembatasan klien dalam melakukan aktifitas.(NANDA,2015:290).

28
D. Tindakan Keperawatan

Tindakan keperawatan yang dilakukan Tn.W pada tanggal 4 April

2015 untuk mengatasi masalah ketidakefektifan bersihan jalan

nafasberhubungan dengan sekresi tertahan dan banyaknya mukus adalah

pukul 06.45 WIB mengkaji ketidakefektifan bersihan jalan nafas dan

memberikan injeksi Ceftriaxone 2gr/jam,didapatkan respon berupa Subjektif

:Klien mengatakan bersedia, sesak nafas, nafas dangkal dan cepat, pada data

Objektif :obat masuk melalui selang IV, klien terlihat terpasang nasa kanul

3Lpm, Respirasi 28x/menit, nadi 80x/menit. pada pukul 08.00 memantau

oksigenasi klien pada data Objektif :klien terpasang nasa kanul 3Lpm. pada

pukul 09.15 melakukan pengkajian masalah nutrisi, pada data Subjektif

:Klien mengatakan lemah mual muntah. pada data Objektif :Klien

mengatakan berat badan menurun. pada pukul 09.30 WIB menganjurkan

kepada keluarga untuk memperhatikan nutrisi yang dibutuhkan klien.

Pukul 11.45 WIB pada data Subjektif :Klien mengatakan lemah, data

Objektif :Klien sulit beraktifitas karena pernafasannya terganggu, untuk

beraktifitas dibantu oleh keluarga

Pada tanggal 05 April 2015 dilakukan asuhan keperawatan pada

Tn.W pada pukul 08.00 WIB memonitor tanda-tanda vital klien. didapatkan

data Subjektif :Klien bersedia, klien mengatakan sesak berkurang dari data

Objektif :klien tampak rileks, klien tidak pucat, Tekanan Darah

130/80mmHg, nadi 85x/menit, Respirasi 24, suhu 36,5ºC. Pukul 11.30

membantu klien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, data Subjektif

29
:klienbersedia, data Objektif :Klien sudah mau makan klien habis ½ porsi

makan. Pukul 12.00 WIB memposisikan klien semi fowler didapatkan data

Subjektif :Klien bersedia, data Objektif :klien terlihat dalam posisi setengah

duduk. pada pukul 12.15 memberikan injeksi Ceftriaxone 2gr/24 jam,

didapatkan data Subjektif :Klien mengatakan bersedia di injeksi, pada data

Objektif :Ceftriaxone masuk melalui selang IV. pada pukul 13.00 WIB pasien

istirahat, data Subjektif :klien mengatakan bersedia, data Objektif :klien

mencoba untuk tidur.

Pada tanggal 06 April 2015 dilakukan asuhan keperawatan pada

Tn.W Pukul 08.00 WIB mengkaji tanda –tanda vital dan keadaan umum,

didapatkan data Subjektif :klien mengatakan bersedia, klien mengatakan

sudah tidak sesak dalam bernafas, data Objektif :Tekanan darah klien

120/90mmHg, nadi 86x/menit, suhu 36,6ºC, respirasi 22x/menit klien terlihat

rileks, klien tidak terlihat sesak nafas, keadaan umum klien baik.pukul 08.30

WIB mengkaji kemampuan klien dalam kemampuan klien dalam

pemenuhan kebutuhan didapatkan data Subjektif :Klien sudah melakukan

aktifitas secara mandiri, data Objektif :klien mampu makan sendiri habis 1

porsi.pada pukul 12.00 WIB Ceftriaxone 2gr/24 jam,pada data Subjektif

:Klien mengatakan bersedia di injeksi, pada data Objektif :injeksi masuk

melalui selang IV.

E. Evaluasi

Asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada diagnosa pertama

selama 3x24 jam didapatkan hasil 06 April 2015 pukul 14.00 WIB

30
menggunakan metode SOAP yang hasilnya pada data S:klien mengatakan

sudah tidak sesak dalam bernafas, pada data O:Tekanan darah 120/90mmHg,

nadi 86x/menit, suhu 36,5ºC, respirasi22x/menit klien tampak rileks, klien

tidak terlihat sesak nafas, keadaan umum klien baik, A:masalah teratasi, P

:intervensi dihentikan.

Pada tanggal 06 April 2015 pukul 14.00 WIB pada diagnosa kedua

setelah dilakukan tindakanasuahan keperawatan selama 1x24 jam didapatkan

hasil evaluasi, S:klien terlihat mau makan, data O : KLien habis 1 porsi

makan, A:masalah teratasi, P: intervensi dihentikan.

Pada tanggal 06 April 2015 pukul 14.00 WIB pada diagnosa ketiga

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam didapatkan hasil

evaluasi, S:klien mengatakan lemah, data O: klien mengatakan sulit bernafas

karena pernafasan terganggu, A: masalah teratasi, P:intervensi di hentikan.

31
BAB III

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan

Proses keperawatan adalah suatu metode yang sistematis dan

terorganisasi dalam pemberian asuhan keperawatan, yang difokuskan pada

reaksi dan respon unik individu pada suatu kelompok atau perorangan

terhadap gangguan kesehatan yang dialami, baik aktual maupun potensial

sehingga kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi(Deswani, 2011). Menurut

Teori Hierarki Maslow terdapat lima kebutuhan dasar manusia yang harus

terpenuhi yakni kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa keselamatan dan

keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan ego, serta kebutuhan aktualisasi diri,

Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan yang paling dasar, salah satu

diantaranya adalah kebutuhan oksigenasi.

Pada bab ini penulis akan membahas tentang “Asuhan Keperawatan

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Tn.W (83 Th) di ruang Teratai 9

Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeratno Gemolong”.yang dilakukan pada

tanggal 4-6 April 2015 dengan menggunakan proses keperawatan meliputi

pengkajian,perumusan diagnosa,rencana tindakan dan evaluasi keperawatan.

32
1. Pengkajian

Tn.W (83 Th) di rawat Pengkajian merupakan tahap awal dari

proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam

pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan

33
mengidentifikasi status kesehatan klien (Abdul dan Imam, 2012). Dalam pengkajian

terhadap Tn.W dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas dengan masalah utama

Pneumonia didapatkan data Tn.W mengeluh sesak nafas, dada terasa ampeg, batuk

produktif ,

tekanan darah 130/90mmHg. nadi 80x/mnt, pernafasan 28x/mnt, suhu 36,5ºC.

Auskultasi terdengar suara ronchi. Hal ini sesuai pendapat Mansjoer( 2008) :bahwa

tanda dan gejala Ketidakefektifan bersihan jalan nafas antara lain: Demam, batuk, sesak

nafas, takipnea, sianosis, adanya retraksi(penarikan dinding dada bawah kedalam saat

bernafas bersama dengan peningkatan frekuensi nafas meningkat). Berdasarkan

pengkajian dan teori pada kasus Tn.W ditemukan adanya kesesuaian tanda dan gejala

penyakit Pneumonia, utamanya pada masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

Antara lain sesak nafas, tekipnea, sianosis, adanya retraksi ( penarikan diding dada

bawah kedalam saat bernafas bersama dengan peningkatan frekuensi nafas meningkat.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis dari respon individu, keluarga

dan masyarakat yang diakibatkan oleh masalah kesehatannya atau proses kehidupan

baik yang aktual maupun yang potensial atau resiko (Triyana, 2013).

Diagnosa yang muncul pada masalah Tn. W yaitu ketidakefektifan bersihan

jalan nafas berhubungan dengan sekresi dan banyak mukus, karena klien belum bisa

mengeluarkan dahak di dukung data subyektif pasien mengatakan sesak nafas, dada

terasa ampeg dan batuk, sedangkan data obyektif pasien tampak sesak nafas saat

diauskultasi terdengar suara ronchi dahak berwarna hijau, terpasang nasa kanul 3 liter

per menit, tekanan darah 130/90mmHg. nadi 80x/mnt, pernafasan 28x/mnt, suhu 36,5ºC

34
sekret maka menggagu jalan nafas dan mengakibatkan kesulitan bernafas dan

pasien mengalami sesak, perubahan frekuensi nafas.

Diagnosa keperawatan pada Tn. W dengan pneumonia sesuai dengan teori

menurut NANDA (2015 : 303). Ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah

ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran nafas.

Obstruksi jalan nafas merupakan kondisi pernafasan yang tidak normal akibat

ketidakmampuan batuk secara aktif dapat disebabkan oleh sekresi yang kental /

berlebihan. Hipersekresi mukosa saluran pernafasan yang menghasilkan lendir

sehingga partikel-patikel kecil yang masuk bersama udara akan mudah menempel di

dinding saluran pernafasan. Pada Diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas Tn. W

didapatkan sekret yang kental yang menyebabkan jalan nafas terganggu. Hal ini lama-

lama akan mengakibatkan terjadi sumbatan sehingga ada udara yang menjebak

dibagian distal saluran nafas, maka individu akan berusaha lebih keras untuk

mengeluarkan udara tersebut. Itulah sehingga pada fase ekspresi yang panjang akan

muncul bunyi yang abnormal seperti mengi dan ronchi.

3. Rencana Keperawatan

Rencana tindakan keperawatan adalah serangkaian tindakan untuk mencapai

tujuan khusus, perencanaan tindakan ini meliputi perumusan tujuan, tindakan, dan

penilaian rangkaian asuhan keperawataan kepada pasien berdasarkan analisis

pengkajian agar masalah kesehataan dan keperawatan pasien dapat teratasi(Triyana,

2013)

35
Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan pada Tn. W bertujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan jalan nafas efektif

dengan kriteria hasil klien mampu mendemonstrasikan batuk efektif, suara nafas yang

bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu, mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas

dengan mudah, tidak ada pursed lips, menunjukkan jalan nafas yang paten, frekuensi

pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal, mampu

mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas. Adapun

rencana tindakan sebagai berikut :

1) Observasi tanda – tanda vital

Karena tanda-tanda vital sangat penting untuk mengetahui keadaan

pasien, dan dapat mengetahui perubahan – perubahan tanda – tanda vital yang

meliputi peningkatan frekuensi nadi dan kedalaman pernafasan. Maka

observasi tanda – tanda vital dilakukan per 8 jam sekali.

2) Kaji manajemen jalan nafas

Dengan mengkaji manajemen jalan nafas dapat bertujuan untuk

mengetahui adanya penurunan atau tidaknya ventilassi dan ada tidaknya bunyi

tambahan seperti Ronchi.Menurut Judith and Nancy, 2013 Auskultasi bagian

dada anterior dan posterior untuk mengetahui penurunan atau ketiadaan

ventilasi dan adanya suara nafas tambahan.

a. Menganjurkan atau berikan posisi nyaman semifowler

Dengan memberikan posisi semifowler pasien dapat lebih nyaman,

sesak nafas dapat berkurang dan untuk mengajarkan penggunaan tekhnik nafas

36
dalam dan batuk efektif untuk mengeluarkan sekret. Posisi semifowler adalah

dimana sikap dalam duduk posisi setengah duduk antara 15 derajat sampai

dengan 60 derajat, fungsi dari posisi semifowler itu sendiri adalah untuk

memberikan perasaan lega kepada pasien yang sesak nafas, memudahkan

perawatan misalnya melihat batuk efektif, melatih nafas dalam dan lain - lain.

b. Ajarkan batuk efektif dan nafas dalam

Dengan mengajarkan batuk efektif diharapkan pasien dapat

mengeluarkan sekret dan melonggarkan jalan nafas. Sedangkan melakukan

nafas dalam pasien akan merasakan lebih nyaman dan untuk relaksasi otot –

otot pernafasan dan mengurangi nyeri pada dada.

c. Berikan terapi oksigen sesuai program

Pemberian terapi oksigen kepada pasien terpenuhi kebutuhan defisit

oksigennya dan oksigen sangat vital dalam proses metabolisme tubuh. Dengan

demikian kebutuhan oksigen dalam tubuh berkurang, maka akan terjadi

kerusakan pada jaringan otak. Bahkan, hal tersebut berlangsung lama, bisa

menyebabkan kematian.

d. Pemberian Nebulizer

Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk

larutan menjadi aerosol secara terus – menerus dengan tenaga yang berasal dari

udara yang dipadatkan atau gelombang ultrasonik. Tujuan pemberian Nebulizer

untuk mengurangi sesak, untuk mengencerkan dahak, bronkospasme

berkurang/menghilang. Pengobatan lewat Nebulizer ini lebih efektif dari obat –

obatan minum, karena langsung dihirup masuk ke paru – paru, sehingga dosis

37
yang dibutuhkan pun lebih kecil, otomatis juga lebih aman. Terapi Nebulizer

Pulmicort 2,5 mg per 8jam, kegunaannya adalah untuk melonggarkan saluran

pernafasan sehingga dapat memberikan keleluasaan bagi oksigen untuk keluar

masuk dalam saluran pernafasan dan juga sebagai obat anti radang. Terapi

Nebulizer Ventolin 2,5mg per 8 jam, ventolin merupakan obat nebulizer yang

memiliki kandungan salbutamol sulfonate. Obat nebulizer ini memiliki fungsi

untuk menangani dan mencegah serangan asma.Ventolin Nebulizer dapat

diberikan bagi semua umur. Namun, dalam pemberian obat ini terdapat

beberapa hal yang harus diperhatikan terutama dalam hal pemberian dosis.

e. Kolaborasi dengan tim medis pemberian terapi

Kolaborasi pemberianO2 3Ltr/mnt fungsinya:Untuk memenuhi

kekurangan zat asam(Oksigen), Untuk membantu kelancaran metabolisme.

pemberian terapi injeksi ranitidine 50 mg/12 jam fungsinya untuk nyeri

lambung, injeksi ceftriaxone 2 gr/24 jam fungsinya untuk antibiotik. Obat

Ambroxol dosis 3x1 obat yang berfungsi mengencerkan dahak. Ambroxol

bekerja dengan cara memecah serat asam mukopolisakarida yang membuat

dahak lebih encer dan mengurangi adhesi lendir pada dinding tenggorokan

sehingga mempermudah pengeluaran lendir pada saat batuk.

Semua rencana tindakan yang penulis lakukan mengacu pada NIC,

NOC, NANDA 2015.

38
4. Tindakan Keperawatan

Tindakan adalah catatan tentang tindakan yang diberikan perawat kepada klien

yang berisikan catatan pelaksanaan rencana perawatan, pemenuhan kriteria hasil dari

rencana tindakan keperawatan mandiri dan tindakan kolaboratif (Abdul dan Imam,

2012).

Dalam melakukan tindakan untuk mengatasi masalah diagnosa ketidakefektifan

bersihan jalan nafas pada Tn.W pada dasarnya semua tindakan dapat dilaksanakan

dengan baik.Hal tersebut dikarenakan banyak yang mendukung dalam melaksanakan

rencana tindakan seperti pasien dan keluarga tampak kooperatif, kerja tim yang baik,

kolaborasi dengan dokter dan tim medis lainnya berjalan dengan baik dan fasilitas

rumah sakit yang memadai.

Tindakan keperawatan yang dilakukan penulis meliputi rencana keperawatan

yang telah disusun untuk mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan nafas, Semua

tindakan sesuai dengan rencana keperawatan yang telah disusun yaitu :

Pada hari pertama tanggal 4 April 2015 Mengkaji tanda-tanda vital, saat dikaji

didapatkan data subyektif pasien mengatakan badannya lemah dan dada ampeg,

sedangkan data secara obyektif ditemukan data tekanan darah 130/90mmHg. nadi

80x/mnt, pernafasan 28x/mnt, suhu 36,5ºC. fungsinya dilakukan tindakan ini agar

pernafasan pasien baik dan tidak mengalami sesak. Respon subyektif sesak nafas

berkurang, respon objektif pasien nampak sedikit sesak, memposisikan pasien

semifowler. setelah diobservasi pasien mengatakan lebih nyaman. Mengkaji pola nafas

pasien dan batuk efektif setelah diobservasi pasien mau melakukan nafas dalam dan

terdapat sekret. Respon subjektif pasien mengatakan masih sesak dan sekret belum

39
keluar. Respon objektif frekuensi pernafasan 26x/mnt, berkolaborasi dengan tim medis

pemberian terapi infuse RL 20 tetes per menit, injeksi ceftriaxone 1gr/24 jam, injeksi

ranitidine 50 mg/12jam. Terpasang O2 3lpm, Nebulizer obat Ventolin,Ambroxol 3x1.

Respon subjektif pasien mengatakan sesak nafas berkurang, respon objektif frekuensi

nafas 26x/mnt.

pada tanggal 5 April 2015 2 April 2015 didapatkan data subyektif pasien

mengatakan masih sesak nafas, sedangkan data secara obyektif didapatkan hasil tanda-

tanda vital tekanan darah 130/90mmHg. nadi 80x/mnt, pernafasan 26x/mnt, suhu

36,5ºC. Pada hari kedua sudah nampak ada perubahan pernafasan, yang semula 28x/mnt

menjadi 26x/mnt, Pemberian Terapi Nebulizer Pulmicort 2,5 mg/8jam. dan pemberian

injeksi ceftriaxone 1gr/24 jam.obat ambroxol 3x1. respon subyektif pasien mengatakan

masih merasa sesak nafas namun sudah berkurang, respon objektif pasien nampak

masih sesak nafas dengan frekuensi 24x/mnt.

Pada pengkajian tanda – tanda vital pada tanggal 6 April 2015 didapatkan data

subyektif pasien mengatakan sesak nafas berkurang, sedangkan data obyektif

didapatkan data tekanan darah 130/90mmHg. nadi 80x/mnt, pernafasan 24x/mnt, suhu

36,5ºC. Pada hari ketiga sudah ada perbaikan tanda-tanda vital, Tekanan Darah 130/80.

Respon subyektif sesak nafas sudah berkurang, respon objektif 24x/mnt, memberikan

terapi Oksigen sesuai program, Oksigen 3 liter per menit dengan nasal kanul didapatkan

respon subyektif pasien mengatakan lebih nyaman menggunakan oksigen, dengan data

subyektif sesak nafas berkurang, respon objektif pernafasan 22x/menit.

Pada pukul 16.00 WIB, kolaborasi dengan dokter pemberian terapi injeksi

ondansetron 8mg/12jam, injeksi ceftriaxone 1gr/24jam, ambroxol 3x1. Respon subjektif

40
pasien mengatakan sesak nafas berkurang, respon objektif pasien nampak sesak nafas

berkurang dengan frekuensi 22x/mnt.

5. Evaluasi

Setelah melakukan tindakan keperawatan selama 3 hari untuk mengatasi

ketidakefektifan bersihan jalan nafas masalah teratasi sebagian karena pada evaluasi

yang dilakukan pada tanggal 6 April 2015 dari tiga hari perawatan padaTn. W

didapatkan SOAP, yaitu subyektif(S) pasien mengatakan sesak nafas berkurang,

obyektif(O) Keadaan umum pasien sedang, tekanan darah 130/90mmHg. nadi 80x/mnt,

pernafasan 28x/mnt, suhu 36,5ºC, assessment (A) masalah ketidakefektifan bersihan

jalan nafas teratasi sebagian karena dahak sudah bisa keluar sedikit, planning; Kaji

frekuensi atau kedalaman pergerakan dada, auskultasi suara tambahan, penghisapan

sesuai indikasi, kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat.

Untuk itu perawatan selanjutnya didelegasikan kepada perawat R.S.U.D Dr.

Soeratno Gemolong untuk melanjutkan intervensi keperawatan.

B. Kesimpulan

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada Tn. W penulis telah menggunakan

pendekatan proses keperawatan yang komprensif, yang meliputi aspek pengkajian

keperawatan, perumusan diagnosa keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi

keperawatan.

Pada pengkajian Tn. W dengan masalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas,

penulis telah melakukan pengkajian dan data secara komphrensif yang mencakup aspek

biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual. Dalam melakukan pengumpulan data

41
penulis telah menggunakan pola fungsional Gordon dan pemeriksaan Head to toe sehingga

data yang dapat penulis peroleh secara lengkap, dan selanjutnya penulis dapat meneggakkan

masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi

tertahan dan banyaknya mukus.

Untuk mengatasi masalah keperawatan pada Tn. W, penulis menyusun rencana

keperawatan mengacu pada NIC –NOC.

Pada tindakan keperawatan semua rencana dapat dilaksanakan dengan baik, karena

pasien dan keluarga kooperatif, adanya kerjasama yang baik antara perawat, keluarga dan

tersedianya alat-alat yang memadai dari rumah sakit dalam melaksanakan asuhan

keperawatan pada pasien.

Dalam melakukan evaluasi tindakan selama 3 hari masalah keperawatan yang

ditemukan oleh penulis pada Tn. W dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas, masih

teratasi sebagian, Hal ini dikarenakan dahak sudah keluar sedikit, penulis menetapkan

tujuan, menjadi jangka panjang selama 3 hari,

penulis dapat menyimpulkan bahwa teori dengan kasus nyata pada kasus nyata pada

dasarnya sama, meskipun ada sedikit perbedaan, hal tersebut merupakan hal yang wajar,

karena setiap orang berbeda dan setiap pasien yang dirawat juga tidak sama. Hal ini

membuktikan bahwa manusia itu adaalah unik.

Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang berkualitas dan

profesional, sehingga dapat tercipta perawat-perawat yang profesional, terampil,

cekatan yang mampu memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif.

42
2. Bagi pelaku pelayanan kesehatan

Diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik, mempertahankan serta

meningkatkan kualitas kesehatan yang ada, memberikan tindakan keperawatan dan

untuk mencapai hasil evaluasi yang maksimal tentu perlu adanya kerjasama dengan tim

kesehatan lain.

3. Bagi Pembaca

Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman bagi pembaca sehingga pembaca

diharapkan dapat melakukan pencegahan dan penerapan pola hidup sehat.

43
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : DIAH ARIANTI

Tempat Tanggal Lahir : Sragen, 13 Oktober 1994

Agama : Islam

Alamat : Plasan RT 14/02, Sidoharjo, Sragen, Jawa Tengah

Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi IV sidoharjo 1999-2001

MI Muhammadiyah sidoharjo 2001-2007

MTS Negeri 1 sragen 2007-2010

MA Negeri 1 Sragen 2010-2013

Akademi Keperawatan Patria Husada Surakarta

44
DAFTAR PUSTAKA

Deswani,2011. Proses Keperawatan.Salemba Medika.Jakarta

Dongoes, Marylin E, dkk. 2008.Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3.Jakarta: EGC

Guyton A.C., Hall J .E. 2006.Textbook of Medical Physiologi.11th

Hazel,(2013). Penyakit menular di Indonesia, Riskesdas.


http://yonokomputer.com/2014/03/penyakit-menular-di-indonesia-tahun-2013/

Junaidi, I.2010.Penyakit Paru dan Saluran Pernafasan . Jakarta: PT.Buana Ilmu Populer

Kozier B, (2010). Buku Ajar Fundamental keperawatan konsep , proses& praktik,Edisi 7, Vol
1.EGC.Jakarta

Mansjoer A,(2008).Kapita Selekta Kedokteran.Media Assculapius.Jakarta

Muttaqin A, (2008).Asuhan Keperawatan klien dengan gangguan sistem pernafasan. Salemba


Medika. Jakarta

Nurarif AH dan Kusuma H, ( 2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medis& NANDA NIC-NOC. Mediaction publishing. Yogyakarta

Padila, (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam.Penerbit Nuha Medika.yogyakarta.

Smeltzer,2011.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.EGC:Jakarta

Tjokronegoro,2009.ilmu Penyakit Dalam,Jilid 1.jakarta:FKUI

Zul Dahlan,2011.ciri radiologis pneumonia dan Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Volume
1.Jakarta:EGC

45
46

Anda mungkin juga menyukai