DISUSUN OLEH :
Diah Arianti
NIM : 2013.008
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
benar-benar karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa hasil akhir tugas akhir ini adalah
jiplakan,
Maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dengan ketentuan
dari akademi yang berlaku.
DIAH ARIANTI
NIM2013.008
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk dihadapan Dewan penguji Karya Tulis Ilmiah Prodi III
Akademi Keperawatan Patria Husada Surakarta.
Ditetapkan di :Surakarta
Hari/Tanggal : Juni 2016
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Program Studi DIII Keperaawatan Patria Husada Surakarta
Ditetapkan di:………………………..
Hari/Tanggal:………………………..
DEWAN PENGUJI
Penguji I :Karmadi, S.pd,.S.kep (……….………....)
NIK
Penguji II :AntonYuliawan ,S.kep.MKes (.……….………...)
NIK:017.0769.010498
PengujiIII :Herbasuki S.Kp.,M.kes (……….………….)
Mengetahui
DirekturAkademiKeperawatan
Patria Husada Surakarta
iii
iv
KATA PENGANTAR
ivv
5. Penderita dan keluarganya atas kerelaanya memberikan kesempatan
kepada saya untuk memeriksa, mengobati dan merawat selama
pengambilan studi kasus.
6. Semua dosen Program Studi Diploma III Keperawatan Patria Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar.
7. Ayahanda dan ibunda tercinta yang telah membesarkan, selalu berdo’a,
mengasuh, mendidik, memberikan teladan dan berkorban dengan tulus
ikhlas tanpa pamrih.
8. Teman-teman mahasiswa Program Studi Diploma III keperawatan
Patria Husada Surakarta yang telah memberikan dukungan moril dan
spiritual.
Semoga amal baik semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini mendapatkan imbalan yang sesuai dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
penulis, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga pada masa mendatang penulis dapat menyusun lagi,
dan akhirnya karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
vvi
MOTTO
1. Aku akan berjalan bersama mereka yang berjalan .karena aku tidak akan
berdiri diam sebagai penonton yang menyaksikan perarakan
berlalu.(Khalil Gilbran)
2. Hidup tanpa ilmu seperti dunia tanpa matahari.
3. Bukanlah hidup kalau tidak ada masalah, bukanlah sukses kalau tidak
melalui rintangan, bukanlah menang kalau tidak dengan pertarungan,
bukanlah lulus kalau tidak ada ujian, dan bukanlah berhasil kalau tidak
berusaha.
vivii
PERSEMBAHAN
2. Ayah dan ibu tercinta yang tak akan pernah lelah mendidik,
DAFTAR ISI
vii
viii
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
MOTTO ...................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
ABSTRAKSI ..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................... 6
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 7
D. Manfaat Penulisan ......................................................................... 8
BAB II LAPORAN KASUS
A. Pengkajian ....................................................................................... 10
B. Diagnosa Keperawatan.................................................................... 14
C. Perencanaan Keperawatan .............................................................. 15
D. Implementasi Keperawatan ............................................................. 18
E. Evaluasi Keperawatan ..................................................................... 19
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembahasan ..................................................................................... 21
1. Pengkajian ................................................................................ 21
2. Diagnosa Keperawatan ............................................................. 22
3. Perencanaan Keperawatan........................................................ 23
4. Tindakan Keperawtan .............................................................. 27
5. Evaluasi Keperawatan .............................................................. 29
viii
B. Kesimpulan dan Saran..................................................................... 29
ix
1. Kesimpulan ............................................................................... 29
2. Saran .......................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ix
x
Pneumonia adalah merupakan peradangan akut yang berasal dari suatu
infeksi yang mengenai parenkim paru, distal, dari bronkiolus respiratorius alveoli
yang akan menimbulkan pertukaran gas setempat.
Tanda pneumonia meliputi : berupa retraksi(penarikan dinding dada
bagian bawah kedalam saat bernafas bersama dengan peningkatan frekuensi
nafas) perkusi pekak, fremitus lemah dan ronchi.
Gejala pneumonia : saluran pernafasan bawah berupa batuk, takipnea,
expectorasi sputum, nafas cupping hidung, sesak nafas, merintih dan sianosis.
Berdasarkan kasus pada Tn. W didapatkan diagnosa keperawatan yang utama
yaitu Ketidakefektifan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
pneumonia. Setelah dilakukan rencana tindakan keperawatan yaitu :
Mengkaji frekuensi atau kedalaman pernafasan dan gerakan dada,
Auskultasi paru atau adanya suara tambahan, Penghisapan sesuai indikasi,
Kolaborasi untuk pemberian obat sesuai indikasi. Hasil evaluasi yang didapat
subyektif (S) pasien mengatakan sesak nafas berkurang, obyektif (O) Keadaan
umum pasien sedang, tekanan darah 130/90mmHg. nadi 80x/mnt, pernafasan
28x/mnt, suhu 36,5ºC, assessment (A) masalah ketidakefektifan bersihan jalan
nafas teratasi sebagian, planning; Kaji frekuensi atau kedalaman pergerakan dada,
Auskultasi suara tambahan, penghisapan sesuai indikasi, kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian obat.
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atau tanpa disertai infiltrasi sel radang kedalam dinding alveoli dan rongga
interstisium(Riyadi,2011).
didalam bronki dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya. Pada
Akut(ISNBA)(NANDA, 2015).
xii
Komplokasi yang dapat ditimbulkan oleh pneumonia menurut Mansjoer(2008)
adalah:
antara lain berupa awitan yang akutbdengan gambaran radiologis berupa opasitas
bakteri dapat terjadi pada semua usia. pneumonia bakteri sering diistilahkan
dengan pneumonia akibat kuman. Pneumonia jenis itu bisa menyerang siapa saja,
dari bayi hingga yang telah lanjut usia, peminum alkohol , klien terbelakang
kekebalan tubuh turun dan menjadi sangat rentan terhadap penyakit pneumonia.
xiii
Tanda gejala menurut Mansjoer(2008)secara umum dapat dibagi
menjadi:
gastrointestinal.
sianosis.
dan penanganan penderita pneumonia pada balita tahun 2012 sebesar 24,74%
sebanyak 64.242 kasus, angka ini masih sangat jauh dari target standar
xiv
tertentu oleh tenaga kesehatan (D:diagnosis)/ Responden yang menyatakan
maupun G (D/G) yang ditanyakan dalam kurun waktu tertentu. Data penyakit
2008-2012.
Aeurigonosa dan enterobacter dan masa kini terjadi karena perubahan pasien
penggolongannya yaitu:
xv
1. Bacteria: Diplococus pneumonia, pneumococus, streptokokus
Influenza.
3. Mycloplasma pneumonia.
albicans.
benda asing.
penurunan suara nafas, kelainan suara nafas, ada produksi sputum, batuk
xvi
yang efektif yang dibuktikan oleh pencegahan aspirasi, status pernafasan,
ventilasi tidak terganggu dan status pernfasan atau kepatenan jalan nafas baik.
atas imaka sputum yang terkumpul tidak dapat dikeluarkan dan dalam ruang
yang ketat dengan isi sputum yang banyak maka ventilasi paru tidak dapat
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
denganPneumonia.
xvii
d. Memberi gambaran dalam tindakan keperawatan terhadap kasus
1. Studi Kepustakaan
2. Studi Kasus
klien.
xviii
3. Wawancara
4. Studi Dokumentasi
D. Manfaat Penulisan
. 2. Penulis
asuhan keperawatan.
xix
4. Masyarakat
xx
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Tn.W dilakukan selama tiga hari
04-06 April 2015 di ruang Teratai 9 Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Soeratno
Gemolong Sragen.
1. Identitas
dilakukan pada tanggal 04 April 2015 pada pukul 06.25 WIB didapatkan
antara lain:
xxi
2. Riawayat Kesehatan
dada teras ampeg serta badan terasa panas dan lemas, 7 hari yang lalu
xxii
klien merasa gemetar diseluruh badan batuk dirasakan sejak 3 bulan yang
lalu .
lembek warna kuning dan berbau khas.klien buang air kecil tidak
menentu.
21
Pola aktifitas dan latihan klien mengatakan semua kegiatan
disorientasi tempat, nama orang, dan waktu. saat klien mengatakan daya
ialah cobaan dari yang kuasa,harga diri klien tidak merasa malu dengan
penyelesaian.
22
4. Pemeriksaan Fisik
terdapat secret, tidak ada pernafas cupping hidung, terpasang nasal kanul
terdapat lesi, pernafasan cepat dan dangkal. Palpasi: tidak terdapat nyeri
terdapat luka, tidak terdapat lesi, Palpasi :ictus cordis teraba II&IV,
23
24
5. Pemeriksaan penunjang
Ringer Laktat 20 tetes per menit, injeksi Ceftriaxone 1gr/24 jam, injeksi
pada Tn.W dengan data subyektif klien mengatakan sesak nafas dan dada
ampeg, Data obyektif klien tampak sesak nafas saat diauskultasi terdengar
suara ronchi, nafas terlihat dangkal dan cepat, kapileri refile kembali >2detik.
36,5ºC. klien juga terpasang O2 3Lpm. klien tampak pucat dengan etiologi
25
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, didapatkan data fokus
Tn.W dengan data subyektif klien mengatakan lemas, mual, nafsu makan
:129,2mg/dl. Clinical: mukosa bibir kering, turgor kulit kering. Diit :makan
½ posi makan tidak habis. maka dari masalah tersebut menimbulkan Nutrisi
pada Tn.W dengan data subyektif klien mengatakan lemah, karena susah
dalam bernafas maka dari itu klien tidak bisa melakukan aktifitasnya sehari-
hari. Data obyektif Tekanan darah :130/80 mmHg, Nadi 80x/menit, suhu
1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
26
2. Menunjukan jalan nafas yang paten(klien tidak merasa tercekik, irama
nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas
abnormal)
nafas.
yaitu:
27
Dari tindakan independent perawat,penulis menyusun rencana
keperawatan yaitu:
sering.(NANDA,2015 : 294)
hasil diharapkan :
3. Energi psikomotor
28
D. Tindakan Keperawatan
:Klien mengatakan bersedia, sesak nafas, nafas dangkal dan cepat, pada data
Objektif :obat masuk melalui selang IV, klien terlihat terpasang nasa kanul
oksigenasi klien pada data Objektif :klien terpasang nasa kanul 3Lpm. pada
Pukul 11.45 WIB pada data Subjektif :Klien mengatakan lemah, data
Tn.W pada pukul 08.00 WIB memonitor tanda-tanda vital klien. didapatkan
data Subjektif :Klien bersedia, klien mengatakan sesak berkurang dari data
29
:klienbersedia, data Objektif :Klien sudah mau makan klien habis ½ porsi
makan. Pukul 12.00 WIB memposisikan klien semi fowler didapatkan data
Subjektif :Klien bersedia, data Objektif :klien terlihat dalam posisi setengah
Objektif :Ceftriaxone masuk melalui selang IV. pada pukul 13.00 WIB pasien
Tn.W Pukul 08.00 WIB mengkaji tanda –tanda vital dan keadaan umum,
sudah tidak sesak dalam bernafas, data Objektif :Tekanan darah klien
rileks, klien tidak terlihat sesak nafas, keadaan umum klien baik.pukul 08.30
aktifitas secara mandiri, data Objektif :klien mampu makan sendiri habis 1
E. Evaluasi
selama 3x24 jam didapatkan hasil 06 April 2015 pukul 14.00 WIB
30
menggunakan metode SOAP yang hasilnya pada data S:klien mengatakan
sudah tidak sesak dalam bernafas, pada data O:Tekanan darah 120/90mmHg,
tidak terlihat sesak nafas, keadaan umum klien baik, A:masalah teratasi, P
:intervensi dihentikan.
Pada tanggal 06 April 2015 pukul 14.00 WIB pada diagnosa kedua
hasil evaluasi, S:klien terlihat mau makan, data O : KLien habis 1 porsi
Pada tanggal 06 April 2015 pukul 14.00 WIB pada diagnosa ketiga
31
BAB III
A. Pembahasan
reaksi dan respon unik individu pada suatu kelompok atau perorangan
Teori Hierarki Maslow terdapat lima kebutuhan dasar manusia yang harus
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada Tn.W (83 Th) di ruang Teratai 9
32
1. Pengkajian
33
mengidentifikasi status kesehatan klien (Abdul dan Imam, 2012). Dalam pengkajian
terhadap Tn.W dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas dengan masalah utama
Pneumonia didapatkan data Tn.W mengeluh sesak nafas, dada terasa ampeg, batuk
produktif ,
Auskultasi terdengar suara ronchi. Hal ini sesuai pendapat Mansjoer( 2008) :bahwa
tanda dan gejala Ketidakefektifan bersihan jalan nafas antara lain: Demam, batuk, sesak
nafas, takipnea, sianosis, adanya retraksi(penarikan dinding dada bawah kedalam saat
pengkajian dan teori pada kasus Tn.W ditemukan adanya kesesuaian tanda dan gejala
Antara lain sesak nafas, tekipnea, sianosis, adanya retraksi ( penarikan diding dada
bawah kedalam saat bernafas bersama dengan peningkatan frekuensi nafas meningkat.
2. Diagnosa Keperawatan
dan masyarakat yang diakibatkan oleh masalah kesehatannya atau proses kehidupan
baik yang aktual maupun yang potensial atau resiko (Triyana, 2013).
jalan nafas berhubungan dengan sekresi dan banyak mukus, karena klien belum bisa
mengeluarkan dahak di dukung data subyektif pasien mengatakan sesak nafas, dada
terasa ampeg dan batuk, sedangkan data obyektif pasien tampak sesak nafas saat
diauskultasi terdengar suara ronchi dahak berwarna hijau, terpasang nasa kanul 3 liter
per menit, tekanan darah 130/90mmHg. nadi 80x/mnt, pernafasan 28x/mnt, suhu 36,5ºC
34
sekret maka menggagu jalan nafas dan mengakibatkan kesulitan bernafas dan
Obstruksi jalan nafas merupakan kondisi pernafasan yang tidak normal akibat
ketidakmampuan batuk secara aktif dapat disebabkan oleh sekresi yang kental /
sehingga partikel-patikel kecil yang masuk bersama udara akan mudah menempel di
dinding saluran pernafasan. Pada Diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas Tn. W
didapatkan sekret yang kental yang menyebabkan jalan nafas terganggu. Hal ini lama-
lama akan mengakibatkan terjadi sumbatan sehingga ada udara yang menjebak
dibagian distal saluran nafas, maka individu akan berusaha lebih keras untuk
mengeluarkan udara tersebut. Itulah sehingga pada fase ekspresi yang panjang akan
3. Rencana Keperawatan
tujuan khusus, perencanaan tindakan ini meliputi perumusan tujuan, tindakan, dan
2013)
35
Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan pada Tn. W bertujuan setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan jalan nafas efektif
dengan kriteria hasil klien mampu mendemonstrasikan batuk efektif, suara nafas yang
bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu, mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada pursed lips, menunjukkan jalan nafas yang paten, frekuensi
pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas abnormal, mampu
mengidentifikasi dan mencegah faktor yang dapat menghambat jalan nafas. Adapun
pasien, dan dapat mengetahui perubahan – perubahan tanda – tanda vital yang
mengetahui adanya penurunan atau tidaknya ventilassi dan ada tidaknya bunyi
sesak nafas dapat berkurang dan untuk mengajarkan penggunaan tekhnik nafas
36
dalam dan batuk efektif untuk mengeluarkan sekret. Posisi semifowler adalah
dimana sikap dalam duduk posisi setengah duduk antara 15 derajat sampai
dengan 60 derajat, fungsi dari posisi semifowler itu sendiri adalah untuk
perawatan misalnya melihat batuk efektif, melatih nafas dalam dan lain - lain.
nafas dalam pasien akan merasakan lebih nyaman dan untuk relaksasi otot –
oksigennya dan oksigen sangat vital dalam proses metabolisme tubuh. Dengan
kerusakan pada jaringan otak. Bahkan, hal tersebut berlangsung lama, bisa
menyebabkan kematian.
d. Pemberian Nebulizer
larutan menjadi aerosol secara terus – menerus dengan tenaga yang berasal dari
obatan minum, karena langsung dihirup masuk ke paru – paru, sehingga dosis
37
yang dibutuhkan pun lebih kecil, otomatis juga lebih aman. Terapi Nebulizer
masuk dalam saluran pernafasan dan juga sebagai obat anti radang. Terapi
Nebulizer Ventolin 2,5mg per 8 jam, ventolin merupakan obat nebulizer yang
diberikan bagi semua umur. Namun, dalam pemberian obat ini terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan terutama dalam hal pemberian dosis.
dahak lebih encer dan mengurangi adhesi lendir pada dinding tenggorokan
38
4. Tindakan Keperawatan
Tindakan adalah catatan tentang tindakan yang diberikan perawat kepada klien
yang berisikan catatan pelaksanaan rencana perawatan, pemenuhan kriteria hasil dari
rencana tindakan keperawatan mandiri dan tindakan kolaboratif (Abdul dan Imam,
2012).
bersihan jalan nafas pada Tn.W pada dasarnya semua tindakan dapat dilaksanakan
rencana tindakan seperti pasien dan keluarga tampak kooperatif, kerja tim yang baik,
kolaborasi dengan dokter dan tim medis lainnya berjalan dengan baik dan fasilitas
yang telah disusun untuk mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan nafas, Semua
Pada hari pertama tanggal 4 April 2015 Mengkaji tanda-tanda vital, saat dikaji
didapatkan data subyektif pasien mengatakan badannya lemah dan dada ampeg,
sedangkan data secara obyektif ditemukan data tekanan darah 130/90mmHg. nadi
80x/mnt, pernafasan 28x/mnt, suhu 36,5ºC. fungsinya dilakukan tindakan ini agar
pernafasan pasien baik dan tidak mengalami sesak. Respon subyektif sesak nafas
semifowler. setelah diobservasi pasien mengatakan lebih nyaman. Mengkaji pola nafas
pasien dan batuk efektif setelah diobservasi pasien mau melakukan nafas dalam dan
terdapat sekret. Respon subjektif pasien mengatakan masih sesak dan sekret belum
39
keluar. Respon objektif frekuensi pernafasan 26x/mnt, berkolaborasi dengan tim medis
pemberian terapi infuse RL 20 tetes per menit, injeksi ceftriaxone 1gr/24 jam, injeksi
Respon subjektif pasien mengatakan sesak nafas berkurang, respon objektif frekuensi
nafas 26x/mnt.
pada tanggal 5 April 2015 2 April 2015 didapatkan data subyektif pasien
mengatakan masih sesak nafas, sedangkan data secara obyektif didapatkan hasil tanda-
tanda vital tekanan darah 130/90mmHg. nadi 80x/mnt, pernafasan 26x/mnt, suhu
36,5ºC. Pada hari kedua sudah nampak ada perubahan pernafasan, yang semula 28x/mnt
menjadi 26x/mnt, Pemberian Terapi Nebulizer Pulmicort 2,5 mg/8jam. dan pemberian
injeksi ceftriaxone 1gr/24 jam.obat ambroxol 3x1. respon subyektif pasien mengatakan
masih merasa sesak nafas namun sudah berkurang, respon objektif pasien nampak
Pada pengkajian tanda – tanda vital pada tanggal 6 April 2015 didapatkan data
didapatkan data tekanan darah 130/90mmHg. nadi 80x/mnt, pernafasan 24x/mnt, suhu
36,5ºC. Pada hari ketiga sudah ada perbaikan tanda-tanda vital, Tekanan Darah 130/80.
Respon subyektif sesak nafas sudah berkurang, respon objektif 24x/mnt, memberikan
terapi Oksigen sesuai program, Oksigen 3 liter per menit dengan nasal kanul didapatkan
respon subyektif pasien mengatakan lebih nyaman menggunakan oksigen, dengan data
Pada pukul 16.00 WIB, kolaborasi dengan dokter pemberian terapi injeksi
40
pasien mengatakan sesak nafas berkurang, respon objektif pasien nampak sesak nafas
5. Evaluasi
ketidakefektifan bersihan jalan nafas masalah teratasi sebagian karena pada evaluasi
yang dilakukan pada tanggal 6 April 2015 dari tiga hari perawatan padaTn. W
obyektif(O) Keadaan umum pasien sedang, tekanan darah 130/90mmHg. nadi 80x/mnt,
jalan nafas teratasi sebagian karena dahak sudah bisa keluar sedikit, planning; Kaji
B. Kesimpulan
keperawatan.
penulis telah melakukan pengkajian dan data secara komphrensif yang mencakup aspek
biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual. Dalam melakukan pengumpulan data
41
penulis telah menggunakan pola fungsional Gordon dan pemeriksaan Head to toe sehingga
data yang dapat penulis peroleh secara lengkap, dan selanjutnya penulis dapat meneggakkan
Pada tindakan keperawatan semua rencana dapat dilaksanakan dengan baik, karena
pasien dan keluarga kooperatif, adanya kerjasama yang baik antara perawat, keluarga dan
tersedianya alat-alat yang memadai dari rumah sakit dalam melaksanakan asuhan
ditemukan oleh penulis pada Tn. W dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas, masih
teratasi sebagian, Hal ini dikarenakan dahak sudah keluar sedikit, penulis menetapkan
penulis dapat menyimpulkan bahwa teori dengan kasus nyata pada kasus nyata pada
dasarnya sama, meskipun ada sedikit perbedaan, hal tersebut merupakan hal yang wajar,
karena setiap orang berbeda dan setiap pasien yang dirawat juga tidak sama. Hal ini
Saran
Diharapkan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang berkualitas dan
42
2. Bagi pelaku pelayanan kesehatan
untuk mencapai hasil evaluasi yang maksimal tentu perlu adanya kerjasama dengan tim
kesehatan lain.
3. Bagi Pembaca
43
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
44
DAFTAR PUSTAKA
Junaidi, I.2010.Penyakit Paru dan Saluran Pernafasan . Jakarta: PT.Buana Ilmu Populer
Kozier B, (2010). Buku Ajar Fundamental keperawatan konsep , proses& praktik,Edisi 7, Vol
1.EGC.Jakarta
Zul Dahlan,2011.ciri radiologis pneumonia dan Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Volume
1.Jakarta:EGC
45
46