Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmu Ekonomi

Vol 2 Jilid 3/Tahun 2018 Hal. 409 – 418


IDENTIFIKASI STRUKTUR PASAR PADA INDUSTRI KERAMIK DI KOTA
MALANG
Orsidia Aminursita1) , M. Faisal Abdullah2)

Abstract : This reasearch aimed to determine the condition of ceramic industry in Malang City and calculate the market
structure of ceramic industry in detail by using market structure approach. This approach can be calculated by using market
share, Hirchman Herfindahl Index (IHH), and CR4 (Concentration Ratio for Biggest Four). This study used quantitative
descriptive analysis with the markets as the object of study. The result of the study showed that the market had the largest
concentration ratio with 12.12% that led to the market structure of competition. The value for IHH was 0.05 that led to the
perfect competition market because its value was between zero and one. Then, the value of CR4 was 0.36 that led to perfect
competition market structure because its value was < 20%. It can be concluded that the degree of ceramic industry business
in Malang City went to perfect competition market structure.
Keywords: Ceramic Industry, Market Structure, Market Concentration

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi industri keramik yang ada di Kota Malang dan menghitung
struktur pasar industri keramik secara lebih lengkap dengan menggunakan pendekatan struktur pasar. Perhitungan pendekatan
struktur pasar dapat dihitung dengan menggunakan alat analisis pangsa pasar (market share), Indeks Hirchman Herfindahl
(IHH), dan CR4 (Concentration Ratio for Biggest Four). Pendekatan struktur pasar menggunakan analisis deskriptif kuantitatif
berkenaan dengan pasar yang mrnjadi objek penelitian. Hasil analisis untuk pangsa pasar memiliki konsentrasi rasio paling
besar yaitu bernilai 12,12 persen sehingga mengarah pada struktur pasar persaingan. Untuk IHH nilai yang diperoleh yaitu
sebesar 0,05 sehingga mengarah pada pasar persaingan sempurna karena nilai IHH berada diantara nilai nol dan satu.
Sedangkan untuk CR4 nilai yang diperoleh sebesar 0,009 sehingga mengarah kepada struktur pasar persaingan sempurna
karena nilai CR4 <20%. Dari hasil analisis derajat pasar usaha industri keramik di Kota Malang mengarah pada struktur pasar
persaingan sempurna
Kata kunci : Industri Keramik, Struktur Pasar, Konsentrasi Pasar

Pendahuluan
Perekonomian merupakan salah satu sektor yang paling penting di suatu negara,
perekonomian juga merupakan salah satu tolak ukur pemerintah untuk membuat suatu
kebijakan yang berguna untuk mencapai kemakmuran rakyat. Industri Kecil dan Menengah
(IKM) memegang peran yang sangat penting dalam memberikan kontribusi besar bagi
perekonomian bagi negara tersebut, baik di negara berkembang maupun di negara maju
termasuk di Indonesia, karena dengan adanya IKM masalah penyerapan tenaga kerja dapat
teratasi, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan primer dan sekunder bagi masyarakat.
(Arifin, 2011). Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bias menjadi kekuatan dalam
mengatasi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja serta dapat menjadi kekuatan dalam
pendapatan suatu rumah tangga maupun negara. (Yuli, 2015)
Terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan merupakan salah satu fenomena yang
terjadi di Indonesia, sehingga dapat mengakibatkan melemahnya sumber daya yang dimiliki
sehingga banyak perusahaan kecil bahkan perusahaan besar yang tidak mampu bertahan lebih
lama lagi. Kondisi ini sangat dapat dirasakan oleh perusahaan atau kelompok usaha yang
tergolong besar, namun ternyata kelompok usaha yang tergolong dalam usaha kecil lebih dapat

1
[Universitas Muhammadiyah Malang_Malang] Email: [orsiaminursita@gmail.com]
Orsidia Aminursita, M. Faisal Abdullah | 410

bertahan dibandingkan dengan kelompok usaha besar. Kenyataan ini menunjukkan bahwa
usaha kecil dapat beradaptasi dengan segala macam perubahan yang ada lingkungan dan juga
dapat bertahan dibandingkan dengan usaha yang tergolong besar. (Budi & Yuli, 1993)
Sektor industry merupakan sector penting dalam sebuah negara. Keunggulan sektor
industri akan didapat nilai tambah yang tinggi dengan tujuan untuk membuat kesejahteraan
masyarakat secara ekonomi lebih cepat terwujud sehingga sektor industry dipandang sebagai
sektor yang memiliki tingkat produktifitas yang tinggi. Sedangkan masalah lokasi dari setiap
kegiatan produksi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama dalam kegiatan
pembangunan karena konsep tata ruang ekonomi merupakan suatu hal sangat penting dalam
studi pengembangan wilayah. (Arifin, 2006)
Pertumbuhan ekonomi di Malang merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi yang
tinggi di Jawa Timur. Aktifitas perdagangannya cukup tinggi dan mampu mendorong
penerimaan PDRB yang cukup besar yang dimana hal ini mampu memberikan sumbangsih
pada pertumbuhan ekonomi. Sektor perdagangan memang merupakan salah satu penyumbang
terbesar bagi PDRB Di Kabupaten Malang (Nuraini, 2017). Sentra keramik merupakan salah
satu produk unggulan UKM yang terkenal di Kota Malang. Para pengusaha keramik biasanya
memasarkan hasil produksinya hanya ke dalam negeri namun juga sudah di mengekspornya
ke luar negeri. Namun munculnya pesaing dari luar negeri yaitu keramik Cina dapat menjadi
pesaing bagi produk keramik di Kota Malang. Adanya masalah tersebut menjadi salah satu
latar belakang yang mendasari penelitian ini.
Terdapat beberapa penelitian mengenai analisis struktur pasar diantaranya penelitian
yang dilakukan oleh (Widyasari, 2013) mengenai Identifikasi Struktur Pasar dan Implikasinya
terhadap Pembentukan Harga (Studi Kasus Pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan
Malang). Penelitian ini menggunakan pendekatan Fenomenologis dan analisis kualitatif, yang
bertujuan untuk mengidentifikasi struktur pasar yang terbentuk serta bagaimana dampaknya
terhadap mekanisme pembentukan harga, dengan penelitian menunjukkan bahwa struktur
pasar mengarah ke pasar persaingan monopolistik karena dilihat dari ciri-cirinya dimana tidak
ada hambatan bagi konsumen untuk masuk, terdapat banyaknya penjual, tidak terdapat kerja
sama dan diferensiasi pada produk yang dijual.
(Wika, 2016) telah melakukan penelitian mengenai Identifikasi Struktur Pasar Pada
Industri Sepatu di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan
pendekatan struktur pasar menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Derajat Konsentrasi Pasar dengan beberapa pendekatan kuantitatif, antara
lain: Analisis Pangsa Pasar, Indeks-Hirschman Herfidahl (IHH) dan CR4, menunjukkan bahwa
Orsidia Aminursita, M. Faisal Abdullah | 411

derajat konsentrasi pasar usaha industri sepatu di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto
mengarah pada struktur pasar persaingan tidak sempurna.
Berdasarkan beberapa penelitian diatas dapat kita ketahui struktur pasar dari sebuah
industri dan bagaimana harga suatu produk dapat terbentuk dan berkembang dalam sebuah
pasar. Sehingga ketika mengahadapi situasi yang tidak menguntungkan perusahaan kecil
seperti industri keramik di Kota Malang memiliki strategi agar dapat tetap mempertahankan
eksistensinya di pasar. Namun di sisi lain selain adanya persaingan yang sehat dalam struktur
pasar terkadang juga ada industri kecil yang melakukan kerjasama dalam menjaga
perkembangan usahanya.
Adapun relevansi dari keseluruhan penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti yaitu, peneliti meneliti tentang identifikasi struktur pasar pada
Usaha Kecil dan Menengah pada industri keramik yang berada pada Kota Malang, dan
menggunakan tahun 2017 sebagai tahun penelitian. Setiap struktur pasar pada suatu industri
memiliki landasan teknis yang didalamnya terdapat beberapa landasan teori yaitu tentang
posisi pasar dalam ekonomi, pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli melakukan
tawar menawar dan terjadinya kesepakatan harga.
Menurut (Rizkyanti, 2010) struktur pasar dalam perekonomian adalah adalah suatu
keadaan pasar yang dapat memberikan informasi tentang aspek-aspek yang mempunyai
dampak penting terhadap perilaku usaha dan kinerja pasar. Dengan mengetahui struktur pasar,
maka akan dapat menggelompokkan suatu bentuk pasar apakah mendekati pasar monopoli,
persaingan sempurna ,persaigan monopolistik atau persaingan oligopoli. Struktur pasar
merupakan bentuk nyata pasar dalam dunia yang sesungguhnya.
Ada beberapa pendekatan struktur pasar menurut (Azizah, 2013) yaitu : Pemusatan
penjual dan pembeli yang diukur melalui jumlah penjual dan pembeli yang ada dalam pasar.
Persyaratan masuk ke dalam pasar. Sifat produk yang ditawarkan apakah heterogen atau
homogen. Tingkat dimana perusahaan dapak membuat dan menjual sediri secara tidak
langsung atau menciptakan sendiri saluran pemasaran untuk produknya. Tingkat dimana
perusahaan dapat berjalan dalam beberapa pasar atau hanya satu pasar. Dalam pendekatan ini
terdapat tiga bagian yaitu :
1. Pangsa Pasar (Market Share) presentase dari seluruh jumlah penjualan pasar suatu target
yang diperoleh dari suatu perusahaan (Baladina, 2012)
Orsidia Aminursita, M. Faisal Abdullah | 412

2. Tingkat Konsentrasi Pasar merupakan gabungan pasar dari beberapa perusahaan


oligopolis dimana mereka menyadari adanya saling ketergantungan satu dengan yang lain
(Rizkyanti, 2010).

3. Hambatan Keluar Masuk Pasar (Barries to Entry) Menurut (Jaya, 2001) segala sesuatu
yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai produksi, kesempatan atau kecepatan
masuknya oleh pesaing baru.

Berdasarkan kepada ciri-ciri jenis barang yang dihasilkan struktur pasar memiliki
bentuk-bentuk yang dibedakan menjadi empat yaitu (Sukirno, 2010):
1. Pasar Persaingan Sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap
sebaga struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang
atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. (Sukirno, 2010). Dimana sudah terjadi di pasar
dan penjual hanya dapat menerima harga yang telah terjadi di pasar dan penjual hanya
dapat menerima harga atau merubahnya
2. Pasar Monopoli suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja,
perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat
dekat (Sukirno, 2010).
3. Pasar Persaingan Monopolistik, pasar ini merupakan gabungan dari pasar monopoli dan
pasar persaingan sempurna. Pasar ini memiliki tipe familiar atau sering kita temui dalam
kehidupan sehari-hari, karena bentuk pasar yang masih murni (Rizkyanti, 2010). Dalam
pasar persaingan monopolistik terdapat produk subtitusi, sehingga setiap keputusan yang
diambil oleh produsen dapat memberikan keuntungan bagi satu perusahaan yang akan
diikuti oleh perusahaan lainnya
4. Pasar Oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen dan memiliki
beraneka ragam sifat yang berbeda, dimana barang yang hasilkan semuanya berbeda corak.
(Setyowati, E., R. Damayanti, Subagyo, R. Badrudin, S.K, Algifari, H. Subiyakto, S.
Fatmawati, 2003).

Berdasarkan latar belakang diatas maka dibutuhkan sautu analisis untuk melihat
karakteristik dan struktur pasar industri keramik yang berada di Kota Malang. Dengan tujuan
penelitian untuk mengetahui karakteristik dan struktur pasar industri keramik yang berada di
Kota Malang. Sehingga peneliti menetapkan batasan masalah pada industri keramik Kota
Malang dengan periode pada tahun 2017. Dengan objek yaitu industri keramik, dan subjek
yaitu jumlah kapasitas produksi keramik di Kota Malang. Dengan target yaitu untuk
Orsidia Aminursita, M. Faisal Abdullah | 413

mengetahui jumlah data banyak produksi yang dapat diserap suatu wilayah pasar di Malang,
mengetahui cara pemasaran yang dilakukan oleh produsen industri keramik, dan mengetahui
bagaimana struktur pasar industri keramik di Kota Malang.

Metode Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang
diperoleh dari survei langsung dan wawancara yang diajukan secara langsung kepada
pengusaha keramik di Kota Malang dengan jumlah populasi sebanyak 64 industri keramik,
dalam populasi tersebut peneliti menggunakan 39 industri sebagai sempel. Teknik yang
digunakan untuk mengumpukan data dalam penelitian ini yaitu teknik observasi dan
penyebaran kuisioner kepada pemilik usaha keramik yang terkait.
Analisis Pangsa Pasar dimana seluruh perusahaan mempunyai pangsa pasar yang
berbeda dari perusahaan lain, yang berkisar antara 0 – 100 persen dari keseluruhan total
penjualan yang berada di pasar. Market Share atau Pangsa Pasar memberi gambaran tentang
keuntungan yang diperoleh perusahaan dari total hasil penjualannya. Adapun beberapa kriteria
Pangsa Pasar yang harus diketahui adalah sebagai berikut :
1. Monopoli murni, bila suatu perusahaan memiliki hasil 100 % dari pangsa pasar.
2. Perusahaan Dominan, bila memiliki 80 – 100 % dari pangsa pasar dan tanpa pesaing kuat.
3. Oligopoli ketat, jika empat perusahaan terkemuka memiliki 60 – 100% dari pangsa pasar.
4. Oligopoli longgar, jika empat perusahaan terkemuka memiliki 40 - < 60% pangsa pasar.
5. Persaingan monopolistik, jika banyak pesaingg yang efektif tidak satupun yang memiliki
lebih dari 10% pangsa pasar.
6. Persaingan murni, jika lebih dari 50 pesaing, tidak satupun yang memiliki pangsa pasar
berarti.

Index-Herfindahl-Hirschman (IHH) muncul dikarenakan adanya kelemahan pada


perkembangan rasio konsentrasi. IHH merupakan jumlah dari kuadrat market share untuk
semua perusahaan dalam suatu pasar industri, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
derajat konsentrasi pembeli dari suatu wilayah pasar. (Baladina, 2012) Sehingga dapat
diketahui rumus dari IHH adalah :
IHH = (Kr1)2 + (Kr2)2 . . . + (Krn)2
Sumber : (Baladina, 2012)
Dimana :
IHH =Indeks-Herfindahl-Hirshman
Orsidia Aminursita, M. Faisal Abdullah | 414

n = total penjual yang berada pada wilayah pasar produk


Kri = Pangsa produksi ke i ( i = 1,2,3, . . . n)
*Klasifikasi struktur pasar dalam Indeks Herfindahl yaitu :
IHH = 1, mengarah monopoli atau monopsoni
IHH = 0, mengarah persaingan sempurna
0 < IHH < 1, mengarah oligopoli
CR4 (Concentration Ratio for Biggest Four) menurut Cammer dalam (Tri Candra, 2011) CR 4
adalah jumlah pangsa pasar 4 perusahaan terbesar pada suatu wilyah pasar yang digunakan
untuk mengetahui derajat konsentrasi empat pembeli terbesar dari suatu wilayah pasar dengan
𝑲𝒓𝟏 + ......+ 𝑲𝒓𝟒
rumus sebagai berikut : CR4 = X 100% (Baladina, 2012)
𝑲𝒓𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍

Dimana :
CR4 = Rasio Kosentrasi
Kr = Jumlah Perusahaan yang diamati
Krtotal = Jumlah Seluruh Sektor yang diamati
*Dengan Kriteria :
1) CR4 < 20% menunjukkan pasar persaingan sempurna
2) 20% < CR4 < 40% menunjukkan pasar monopolitis
3) 40% < CR4 < 80% menunjukkan pasar oligopoly
4) CR4 > 80% menunjukkan pasar monopoli

Hasil dan Pembahasan


Penelitian ini dilakukan pada bulan November – Desember 2017, analisis pertama yang
dilakukan adalah membagikan kuisioner langsung kepada 40 pemilik usaha keramik yang
berada di seluruh kelurahan di Kota Malang. Dari hasil pengelompokan umur, usia responden
berkisar antara < 35 tahun hingga >60 tahun, dimana dari 40 responden yang paling banyak
berada pada kisaran umur antara 41-45 tahun dan 51-55 tahun, dimana masing-masing
sejumlah 10 responden atau 25 persen. Dengan tingkat pendidikan rata-rata terbesar responden
sejumlah 50 persen tingkat pendidikan S1. Dari 40 responden, gaji tenanga kerja pengerajin
keramik di Kota Malang perhari sebesar < Rp. 50.000 ,- sampai Rp. 100.000 per orang karena
industri keramik yang diteliti hanyalah industri kecil. Untuk saluran pemasaran biasanya
pemilik usaha dapat memasarkan langsung atau melalui distributor terlebih dahulu, sehingga
disini peneliti memberi tiga kategori pemasaran seperti tabel dibawah ini :
Orsidia Aminursita, M. Faisal Abdullah | 415

Tabel 1. Distribusi Saluran Pemasaran


Pola Pemasaran Jumlah (n) Presentase %
Produsen – Konsumen 22 55
Produsen– Konsumen-
17 43
Distributor
Produsen- Konsumen-
1 2
Toko- Konsumen
Total 40 100%
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Dapat dilihat dari tabel 1 distribusi saluran pemasaran bahwa saluran pemasaran
terbesar yaitu langsung dari produsen ke konsumen. Karena 22 orang atau 55 persen responden
pola pemasarnnya yaitu langsung dari produsen kepada konsumen.Dalam penelitian ini untuk
mengetahui derajat konsentrasi pasar pada industri keramik yang ada di Kota Malang maka
peneliti menggunakan alat analisis berupa Indeks Hirchman Herfindhal (IHH) dan CR4
(Concentration Ratio for Biggest Four). Pangsa pasar merupakan dasar dari pengukuran
derajat konsentrasi pasar, sehingga sebelum melakukan analisis IHH dan CR4 dilakukan
perhitungan pangsa pasar terlebih dahulu. Sehingga dapat dilihat dari hasil perhitungan
dibawah ini.
Tabel 2. Perhitungan
Market Share IHH CR4
Nama Kr
(%)
SC Keramik 0,0130 1,30 0,0001 0,009
Yan’s Keramik 0,0274 2,74 0,0009
Denis Souvenir 0,0408 4,08 0,0016
Gito Gips 0,0038 0,38 0,0000
Rita Souvenir 0,0106 1,06 0,0001
Five Keramik 0,0410 4,10 0,0016
SN Keramik 0,0642 6,42 0,0036
Sudirman Keramik 0,0053 0,53 0,0001
Mega Jaya 0,0136 1,36 0,0001
Family Keramik 0,0136 1,36 0,0001
Firman Keramik 0,0372 3,72 0,0016
Irama Baru 0,0168 1,68 0,0004
Atik Souvenir 0,0038 0,38 0,0000

Sumber: Data Primer diolah, 2017


Orsidia Aminursita, M. Faisal Abdullah | 416

Tabel 3. Lanjutan
Market Share IHH CR4
Nama Kr
(%)
Ragiel Keramik 0,0130 1,30 0,0001

Asih Souvenir 0,0076 0,76 0,0001

Istana Jaya 0,0076 0,76 0,0001

Kita Gips 0,0076 0,76 0,0001

Lestari Keramik 0,0076 0,76 0,0001

Ummi Souvenir 0,0130 1,30 0,0001

Raffi Gips 0,0076 0,76 0,0001

Martha Gips 0,0076 0,76 0,0001

Gentong FC 0,0544 5,44 0,0025

Reva Souvenir 0,0076 0,76 0,0001


UD Ragam Indah 0,0136 1,36 0,0001
Lukman C 0,0340 3,40 0,0009
Dasim 0,0670 6,70 0,0049
Iwan Keramik 0,0136 1,36 0,0001
Total 1,00 100% 0,0530 0,009
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Berdasarkan dari hasil perhitungan didapat hasil dari pangsa pasar atau Market Share
rata-rata total produksi pada produsen keramik yang berda di Kota Malang yang memiliki
konsentrasi rasio (Kr) paling besar yaitu pada industri keramik yang dimiliki oleh Eddy
Keramik dengan Market Share sebesar 12,12 persen, sedangkan paling kecil adalah usaha
keramik yang dimiliki oleh Gito Gips dan Atik Souvenir, dengan pangsa pasar masing-masing
sebesar 0,38 persen. Sehingga mengarah pada struktur pasar persaingan karena analisis pangsa
pasar berada pada kisaran 0,01 persen sampai dengan 0,12 persen. Untuk Indeks Herfindahl
diperoleh hasil diperoleh nilai total keseluruhan IHH sebesar 0,0530, dimana nilai IHH terletak
diantara angka nol dan satu, sehingga mengarah pada pasar persaingan sempurna karena
memiliki hasil mendekati nol. Sedangkan untuk hasil uji CR4 diperoleh perhitungan :
0,12+ 0,1111+0,07+0,06
CR4 = X 100%
40

0,36
= X 100%
40

= 0,009
Orsidia Aminursita, M. Faisal Abdullah | 417

Nilai perhitungan tersebut berada pada kisaran CR4<20% ,sehingga sesuai dengan kriteria CR4
nilai tersebut termasuk dalam kategori sturktur pasar persaingan sempurna.
Dalam pembentukan harga biasanya terdapat tiga cara yaitu secara individu,
kesepakatan harga antar beberapa pengusaha dan penentuan harga dari pemerintah, namun dari
hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti hampir semua pengerajin keramik di Kota Malang
mentukan harga pasar yang dijual secara individu. Biasanya juga para produsen juga
memberikan harga khusus kepada pelanggan yang membeli dengan jumlah banyak agar lebih
dapat menarik minat konsumen, selain cara tersebut biasanya produsen juga mempertahankan
dan lebih memperbaiki kualitas dan mutu keramik yang dipasarkan. Dengan lebih
meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk maka produsen dapat menjaga
kepercayaan konsumen.

Kesimpulan dan Saran


Berdasarkan penelitian dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Adanya
kemudahan dalam memperoleh informasi pasar serta tidak ada ketergantungan antar pelaku
usaha dalam melakukan pemasaran, diantara para pelaku pemasaran mempunyai tingkat
pengetahuan yang sama, karena sudah rata-rata dari semua responden sudah mendirikan usaha
lebih dari 10 tahun. Analisis pangsa pasar/market share memiliki nilai Kr (Kosentrasi Rasio)
terbesar bernilai 12,12 dan terendah bernilai 0,38 sehingga mengarah kepada pasar persaingan
murni .Pengukuran IHH memperoleh nilai sebesar 0,05 sehingga mengarah pada pasar
persaingan sempurna. CR4 nilai yang diperoleh sebesar 0,009 persen sehingga mengarah pada
pasar persaingan sempurna. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dari ke tiga alat ukur
maka struktur pasar di Kota Malang mengarah pada pasar persaingan sempurna.
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah untuk meningkatkan produksi keramik ,
maka para produsen industri keramik diharapkan dapat memanfaatkan teknologi yang ada
untuk melakukan promosi dan inovasi produk supaya dapat bersaing dengan indutri keramik
baik dalam maupun luar negeri. Selain itu peran pemerintah juga sangat berpengaruh sebagai
penentu kebijakan harga dan juga pemerintah perlunya subsidi bahan baku agar dapat
meringankan faktor produksi sehingga pengerajin industri keramik dapat menjaga input bahan
baku yang murah.
Orsidia Aminursita, M. Faisal Abdullah | 418

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2006). Konsentrasi Spasial Industri Manufaktur Berbasis Perikanan di Jawa Timur
(Studi Kasus Industri Besar dan Sedang). Humanity, 1(2), 142–151.
Arifin, Z. (2011). Analisis Spasial Industri Kecil dan Menengah di Propinsi Nusa Tenggara
Timur. Jurnal Ekonomi Pembangunan UMM, 9, 157–173.
Azizah. (2013). Konsep Pengembangan Pendekatan Struktur Dalam Perjanjian Penetapan
Harga Pada Putusan KPPU. Hukum Dan Pembangunan.
Baladina, N. (2012). Analisis Struktur, Perilaku, dan Penampilan Pasar Wortel di Sub Terminal
Agrobisnis (STA) Mantung (Kasus pada Sentra Produksi Wortel di Desa Tawangsari,
Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang). Agrise, XII(2), 1412–1425.
Budi, S., & Yuli, C. (1993). TERHADAP KOMPETENSI USAHA ( Studi pada Pengusaha
Makanan dan Minuman Skala Kecil dan Menengah di Kabupaten Malang dan, 106–116.
Jaya, W. K. (2001). Ekonomi Industri (Edisi 2). Yogyakarta: BPFE.
Kusuma, H. (2016). Flypaper Effect: Fiscal Illusion and Bureaucratic Model. Jurnal Ekonomi
dan Studi Pembangunan, 9(1), 28-40.
Nuraini, I. (2017). Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten/Kota Di Jawa Timur.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, 15.
Rizkyanti, A. (2010). Analisis Struktur Pasar Industri Karet Dan Barang Karet Periode Tahun
2009. Media Ekonomi, 18(2).
Setyowati, E., R. Damayanti, Subagyo, R. Badrudin, S.K, Algifari, H. Subiyakto, S.
Fatmawati, dan A. P. (2003). Ekonomi Mikro (Pengantar). Yogyakarta: Sekolah Tinggi
Ekonomi YKPN.
Sukirno, S. (2010). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Kharisma Putra Utama Offset.
Widyasari, W. W. (2013). Identifikasi Struktur Pasar dan Implikasinya Terhadap
Pembentukan Harga (Studi Kasus Pada Sentra Indstri Keripik Tempe Sanan Malang).
Wika, M. R. (2016). Identifikasi Struktur Pasar Pada Industri Sepatu di Kecamatan Sooko
Kabupaten Mojokerto. Universitas Muhammadiyah Malang.
Yuli, S. B. C. (2015). Optimalisasi Peran Wakaf dalam Pemberdayaan UMKM. Ekonomika-
Bisnis, 6(1), 1–16.

Anda mungkin juga menyukai