Anda di halaman 1dari 8

1 : SURVEI TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN…

SURVEI TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


Dalam Rangka Pelaksanaan Tujuh Ruang Lingkup Penjasorkes
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(Studi Pada SMKN 8 Surabaya)

Ricko Arisona Dwi Putera


Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya
Email: arisona_ricko@yahoo.com

Abstrak

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, setiap sekolah memiliki keleluasaan dalam penyusunan dan
pelaksanaan kurikulum sekolah yang didasarkan pada kebutuhan dan karakteristik sekolah dan daerah masing-
masing. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mencoba untuk mengetahui seperti apa proses penyusunan KTSP
serta penerapannya khususnya penyesuaian tujuh ruang lingkup penjasorkes di SMK Negeri 8 Surabaya. Melalui
metode penelitian kualitatif deskriptif penelitian ini menggambarkan pelaksanaan ketujuh ruang lingkup
penjasorkes. Kemudian, melalui penelitian ini diharapkan memberi informasi untuk insan pendidikan khususnya
yang berfokus pada penjasorkes mengenai penyususnan KTSP dan penyesuaian tujuh ruang lingkup penjasorkes.
Kesimpulannya, penyusunan kurikulum KTSP di SMKN 8 Surabaya telah sesuai dengan panduan dari Badan
Standar Nasional Pendidikan 2006 (BSNP), sedangkan penyesuaian tujuh ruang lingkup penjasorkes dilakukan
melalui rapat dengan tolok ukur situasi dan kondisi sarana dan prasarana sekolah dimana SMKN 8 Surabaya
merupakan sekolah kejuruan kelompok pariwisata dan kebutuhan peserta didik dimana mayoritas peserta didiknya
berjenis kelamin perempuan. Persentase penerapan tujuh ruang lingkup penjasorkes secara keseluruhan di SMKN
8 Surabaya yaitu ruang lingkup permainan dan olahraga 17,56 %, ruang lingkup aktivitas pengembangan 14,86 %,
ruang lingkup aktivitas senam 16,21 %, ruang lingkup aktivitas ritmik 16,21 %, ruang lingkup aktivitas air / aquatic
14,86 %, ruang lingkup pendidikan luar kelas 6,75 %, serta ruang lingkup kesehatan 13,51 %.

Kata Kunci: KTSP, Tujuh ruang lingkup penjasorkes, penjasorkes

Abstract

In the School Based Curriculum, each school has discretion in formulating and implementing a school curriculum
based on the needs and characteristics of the schools and their respective regions. Accordingly, this study tries to
find out how the process of drafting and implementation of SBC in particular adjustment seven scope of physical
education in SMK Negeri 8 Surabaya. Through qualitative research methods descriptive study describes the
implementation of the seven scope of physical education . Then, through this study is expected to provide
information for human education, especially focusing on physical education about SBC and adjustments of seven
scope of physical education. In conclusion, in SMK Negeri 8 Surabaya in accordance with the guidelines of the
National Education Standards Agency 2006 (BSNP), whereas adjustment of seven scope of physical education done
through meetings with the benchmark situation and the condition of school facilities and infrastructure which
SMKN 8 Surabaya is a tourism group vocational school and the needs of learners where the majority of learners are
female. Overall percentage of the seven scope of physical education in SMK Negeri 8 Surabaya is the scope of sports
and games is 17.56 %, the scope of physical development activities is 14.86 %, the scope of gymnastics activity is
16.21%, the scope of rhythmic activity is 16.21%, the scope of aquatic activity is 14.86%, the scope of outdoor
education is 6.75%, and the scope of health is 13.51%.

Keywords: physical education, seven scope of physical education, School Based Curriculum

1
2: Survei Tentang Proses Belajar Mengajar Di Sekolah Menengah Kejuruan… Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013.

Pendidikan dapat memberikan peluang untuk menyusun


dan menyempurnakan kurikulum yang lebih sesuai
dengan kekhasan daerah masing-masing dalam rangka
PENDAHULUAN
mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan merupakan bagian integral dari
Bagai dunia pendidikan Indonesia kurikulum pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk
melalui sejarah yang penting terutama karena terus mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
berganti. Karena dunia pendidikan selalu berkembang keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,
dan merespon perkembangan yang terjadi di dalam keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
masyarakat, baik masyarakat di dalam negeri maupun emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat
perkembangan dunia global. dan pengenalan lingkungan bersih melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih
Setiap kurikulum dilandasi oleh dasar pemikiran yang direncanakan secara sistematis dalam rangka
tertentu. Yang mana dasar pemikiran tersebut merupakan mencapai tujuan pendidikan nasional (
hasil pemikiran kaum intelektual dan para pemegang Permendiknas No.22, 2006: 648).
kebijakan dunia pendidikan.
Menurut Standar Isi dalam Standar Kompetensi
Pemikiran tersebut terus berkembang di dalam dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan
negeri dan juga di dunia global. Kecenderungan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah
pemikiran yang terus berkembang pada akhirnya Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah
mempengaruhi kurikulum untuk terus berkembang. Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK) disebutkan bahwasanya ruang lingkup mata
Saat ini, dunia pendidikan formal mulai pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
diperkenalkan dengan kurikulum tingkat satuan meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
pendidikan (KTSP). Kurikulum ini merupakan
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yaitu 1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga
kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Otonomisasi tradisional, permainan. Eksplorasi gerak,
dalam KBK sudah berkembang, dan dalam KTSP keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan
perkembangan tersebut semakin disempurnakan. manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan bola, bolabasket, bolavoli, tenis meja, tenis
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai lainnya
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap
Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, postur tubuh serta aktivitas lainnya
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan
peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun 3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana,
oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat,
penyesuaian program pendidikan dengan dan senam lantai, serta aktivitas lainnya
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah (BSNP,
2006: 3). 4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi,
SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya
Menurut Buku Panduan Penyusunan Kurikulum
KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, (2006: 5. Aktivitas air meliputi: permainan di air,
3), Standar Nasional Pendidikan merupakan acuan dalam keselamatan air, keterampilan bergerak di air, dan
pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan renang serta aktivitas lainnya
(KTSP) untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Dimana Standar Nasional Pendidikan terdiri 6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata,
atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, mendaki gunung
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar Isi (SI)
dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan 7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang
mengembangkan kurikulum. terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat,
merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek
3 : SURVEI TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN…

kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan
implisit masuk ke dalam semua aspek pendidikan atau sekolah dalam berbagai tingkat
(Permendiknas No.22, 2006: 649). pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat
Latar Belakang Masalah satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.

Sebagaimana makna dari KTSP itu sendiri, tentu Pengembangan KTSP disesuaikan dengan setiap
setiap daerah bahkan setiap sekolah memiliki karakter kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi
dan ciri khas serta kebutuhan yang berbeda-beda, dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen
sehingga setiap satuan pendidikan memiliki kesempatan Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan
untuk menyesuaikan kurikulum sekolahnya dengan provinsi untuk pendidikan menengah.
karakter, ciri khas, serta kebutuhan sekolah masing-
masing tanpa meninggalkan dan melenceng dari tujuan Pengembangan KTSP mengacu pada SI dan
pendidikan secara umum. SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta
Permasalahan memperhatikan pertimbangan komite sekolah/madrasah.
Penyusunan KTSP untuk pendidikan khusus dikoordinasi
1. Bagaimana pemahaman guru penjasorkes tentang dan disupervisi oleh dinas pendidikan provinsi, dan
tujuh ruang lingkup penjasorkes?. berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh Badan Standar Nasional
2. Bagaimana proses penyusunan kurikulum sekolah Pendidikan. (BSNP, 2006: 3)
di SMKN 8 Surabaya khususnya penyesuaian tujuh
ruang lingkup penjasorkes?. Tujuh Ruang Lingkup Penjasorkes

3. Bagaimana persentase penerapan tujuh ruang Pengertian dari ruang lingkup adalah batasan.
lingkup penjasorkes di SMKN 8 Surabaya?. Sedangkan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
merupakan bagian integral dari pendidikan secara
Tujuan Penelitian keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
bagaimana pengetahuan guru penjasorkes mengenai emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
penyusunan KTSP sekolah khususnya penyesuaian pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani,
ketujuh ruang lingkup penjasorkes, serta penerapannya olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara
dalam kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 8 sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
Surabaya. nasional.

Manfaat Penelitian Dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi


Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas
manfaat kepada Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Surabaya (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah
serta Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk mengetahui Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
seperti apa penyesuaian dan penerapan KTSP khususnya disebutkan bahwasanya Ruang lingkup mata pelajaran
mata pelajaran penjasorkes yang didasarkan pada Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan meliputi
karakteristik dan kebutuhan SMK N 8 Surabaya. Selain aspek-aspek sebagai berikut;
itu penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi insan-insan
pendidikan yang berfoks pada penjasorkes yang ingin Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional,
mencari informasi serta mendalami kurikulum. permainan. Eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor
non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders,
KAJIAN TEORI kippers, sepak bola, bolabasket, bolavoli, tenis meja,
tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas
Pengertian Kurikulum lainnya, Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika
sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk
Sebagaimana yang tertera dalam buku panduan postur tubuh serta aktivitas lainnya, Aktivitas senam
KTSP yang disusun oleh BSNP tahun 2006, pengetian meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang lainnya, Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya,
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air,
Sedangkan Kurikulum Tingkat Satuan keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas
Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional lainnya, Pendidikan luar kelas, meliputi:

3
4: Survei Tentang Proses Belajar Mengajar Di Sekolah Menengah Kejuruan… Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013.

piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, lain. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak
menjelajah, dan mendaki gunung, Kesehatan, meliputi menggunakan indera pengelihatan, dan dibantu
penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari- dengan kamera.
hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh
agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, 2. Wawancara
memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah
dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat Wawancara atau biasa disebut dengan
dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek interview menurut Maksum (2009, 71) adalah
kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit proses memperoleh informasi ata keterangan
masuk ke dalam semua aspek (Permendiknas No.22, dengan cara tanya jawab antara pewawancara dan
2006: 649). yang diwawancarai. Dimana kesuksesan dari
wawancara tersebut bergantung dari interaksi yang
terjadi antara kedua belah pihak, situasi wawancara
METODE PENELITIAN serta isi dari pertanyaan tersebut.

Jenis Penelitian 3. Dokumentasi

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan Dokumentasi berasal dari kata dokumen,
pendekatan kualitatif deskriptif. “Penelitian kualitatif yang berarti barang-barang tertulis (Arikunto, 2010:
adalah sebuah penelitian yang dilakukan untuk 201), sumber-sumber dari dokumentasi menurut
memahami suatu fenomena secara mendalam dengan Arikunto (2010: 201), terdiri dari tulisan, tempat,
peneliti sebagai instrumen utama” (Maksum, 2009: 55). kertas, dan orang. Dalam penelitian ini dokumentasi
Didalam penelitian kualitatif peneliti adalah sebagai bersumber pada data-data seperti beberapa dokumen
instrumen utama, penelitian kualitatif menghasilkan data yang berkaitan dengan KTSP, tempat
deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari dilaksanakannya wawancara, dan foto pada proses
obyek yang diamati. Menurut Maksum (2009: 51), wawancara antara pewawancara dengan pihak
“penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terwawancara.
untuk menggambarkan gejala, fenomena, kondisi atau
peristiwa tertentu”. Jadi jenis dari penelitian ini adalah Teknik Sampling
penelitian kualitatif deskriptif. Teknik sampling yang digunakan untuk memilih
sampel siswa sebagai sumber penelitian dalam penelitian
Data dan Sumber Data ini adalah non-probality sampling yaitu purposive quota
sampling, yaitu teknik sampling dimana jumlah sampel
Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dan kelompok dari sampel tersebut telah ditentukan
berupa KTSP dari SMKN 8 Surabaya yang mungkin sebelumnya.
telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan Menurut Arikunto dalam bukunya “manajemen
sekolah, SKKD mata pelajaran penjasorkes, program penelitian” apabila peneliti menggunakan teknik
tahunan, program semester, Silabus dan RPP mata wawancara dan pengamatan, jumlah tersebut dapat
pelajaran penjasorkes. Dengan harapan nantinya data- dikurangi menurut teknik sampel dan sesuai dengan
data tersebut dapat dijadikan data control dan kemampuan peneliti. (Arikunto, 2010: 95)
pembanding dari data hasil wawancara.
Teknik Analisis Data
Sedangkan sumber data meliputi narasumber Namun secara umum langkah-langkah yang
yang berjumlah lima puluh orang, yaitu wakasek digunakan dalam analisis sebagai berikut :
kurikulum, empat orang guru penjasorkes, dan empat
puluh lima dari semua jurusan dan semua kelas. Hasil
wawancara berupa rekaman suara yang nantinya 1. Pencatatan
ditranskipkan lalu diolah. Selain itu juga dilakukan Pencatatan hasil data dilakukan setelah
dokumentasi. melakukan wawancara dan dokumentasi. Lalu hasil
dari wawancara tersebut dituangkan dalam tulisan
Instrumen Penelitian untuk mempermudah dalam pengerjaan ke tahap
analisis data. Dokumentasi disini digunakan sebagai
Instumen Penelitian yang digunakan peneliti penguat atau pembuktian analisis data.
dalam melaksanakan penelitian ini agar dapat
memberikan hasil yang maksimal, adalah :
2. Pengelompokan dan mengkroscek data
1. Observasi Berdasarkan data wawancara dan
dokumentasi, data tersebut dikelompokkan
Dalam penelitian kualitatif, observasi berdasarkan rumusan masalah dalam menguraikan
sering digunakan sebagai alat pelengkap instrument analisisnya.
5 : SURVEI TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN…

Hasil dari wawancara dengan guru namun harus disesuaikan dengan situasi dan
penjasorkes masing-masing jurusan dilakukan kondisi sekolah dan peserta didik itu sendiri.
kroscek dengan hasil wawancara wakasek
kurikulum dan siswa masing-masing jurusan. Selain 2. Penyusunan kurikulum sekolah khususnya mata
itu, data hasil wawancara juga dilakukan kroscek pelajaran penjasorkes
dengan RPP dan Silabus sesuai dengan kebutuhan. Penyusunan kurikulum sekolah secara
umum dilakukan dengan memperhatikan situasi
3. Penghitungan data dan kondisi serta kebutuhan sekolah, peserta
Beberapa data yang diperoleh yang didik, serta industri terkait dikarenakan SMKN 8
membutuhkan tahap penghitungan secara matematis Surabaya merupakan lembaga pendidikan dan
akan dihitung mengenai persentase pelaksanaan pelatihan kelompok pariwisata yang memiliki
setiap ruang lingkup penjasorkes . Dengan rumus : tujuh kompetensi keahlian, yaitu Akomodasi
Perhotelan, kecantikan Kulit, Kecantikan
Rambut, Garmen, Busana Butik, Jasa Boga dan
patiseri. Penyusunan kurikulum tersebut
dilakukan melalui sebuah rapat yang membahas
kurikulum dari setiap kompetensi keahlian yang
• Dimana : ada di SMKN 8, yang mana setiap tahun
dilakukan direvisi sesuai kebutuhan, narasumber
– DP = Deskriptif Persentase (persentase dalam rapat tersebut dari guru mata pelajaran,
pelaksanaan keseluruhan ruang lingkup dari komite sekolah, LPMP dan pihak industri
penjasorkes) terkait kompetensi keahlian.
Sedangkan khusus untuk mata pelajaran
– n = Jumlah nilai faktual (ruang lingkup penjasorkes disusun oleh semua guru mata
penjasorkes yang dilaksanakan) pelajaran penjasorkes secara bersama-sama yang
didasarkan pada kurikulum sekolah yang dititik
– N = Jumlah seluruh nilai (keseluruhan beratkan pada perumusan pemetaan, silabus,
ruang lingkup penjasorkes) RPP, hingga KKM. Tolok ukur penyusunan
tersebut yaitu situasi dan kondisi sarana
– % = Tingkat Persentase yang dicapai. prasarana dan kebutuhan peserta didik.
(Muhammad Ali, 1993: 186) Sedangkan sumber penyusunan silabus dan RPP
di SMKN 8 Surabaya yaitu terdiri dari berbagai
sumber, salah satunya adalah MGMP
4. Penyimpulan data Penjasorkes.
Data yang telah dikelompokkan dan dikroscek Hambatan yang sering dihadapi dalam
serta yang telah melalui proses penghitungan lalu penyusunan kurikulum sekolah khususnya mata
diperoleh hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah pelajaran penjasorkes adalah keterbatasan jam
dan ditunjang dengan studi pustaka yang sesuai dengan pelajaran serta sarana dan prasarana penjasorkes
landasan teori pada kajian pustaka. Selanjutnya hasil di SMKN 8 Surabaya .
penelitian tersebut diperoleh suatu kesimpulan.
3. Pelaksanaan kurikulum sekolah khususnya mata
PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA pelajaran penjasorkes
Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, Pelaksanaan KTSP di SMKN 8
yang dapat diukur dari beberapa faktor, yaitu (1) Surabaya telah dimulai sejak tahun 2008 dengan
pengetahuan tentang tujuh ruang lingkup penjasorkes, (2) spektrum baru. Dan supervisi dilaksanakan
penyusunan kurikulum sekolah khususnya mata pelajaran secara berkala maupun mendadak. Untuk
penjasorkes, (3) pelaksanaan kurikulum sekolah supervisi sekolah dilakukan oleh pengawas,
khususnya mata pelajaran penjasorkes, serta (4) sedangkan guru dilakukan oleh kepala sekolah
kreatifitas guru penjasorkes, dapat diketahui bahwa: atau pendelegasian guru yang ditunjuk oleh
1. Pengetahuan tentang tujuh ruang lingkup kepala sekolah. Penerapan KTSP di SMKN 8
penjasorkes Surabaya telah sesuai dengan ketentuan BSNP
Guru penjasorkes SMKN 8 Surabaya tahun 2006.
telah mengetahui dan memahami tentang Silabus dan RPP mata pelajaran
ketujuh ruang lingkup penjasorkes yang penjasorkes di SMKN 8 Surabaya, setelah
tercantum dalam Standar Kompetensi dan dikroscek memang telah disesuaikan dengan SI
Kompetensi Dasar pada Permendiknas No.22 dan SKL, hal tersebut dapat diketahui dari
tahun 2006. Tujuh ruang lingkup penjasorkes cakupan materi kelompok mata pelajaran
merupakan batasan-batasan materi pembelajaran penjasorkes dimana hal tersebut dimaksudkan
yang dapat diberikan kepada peserta didik untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja
sama, dan hidup sehat.

5
6: Survei Tentang Proses Belajar Mengajar Di Sekolah Menengah Kejuruan… Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013.

Mengenai kesesuaian dengan SKL 1. Permainan dan olahraga (N/total KD atau


dapat diketahui dari tujuan pembelajaran dan materi ajar = 74)
materi yang sesuai dengan SKL-SP (Standar
Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan) yaitu
secara umum ditujukan untuk mencapai sikap
= 17,56 %
kompetitif dan sportif untuk mendapakan hasil
2. Aktivitas pengembangan
yang terbaik serta menjaga kesehatan dan
keamanan diri, kebugaran jasmani serta
kebersihan lingkungan. Hal tersebut juga sesuai
dengan SKL- KMP (Standar Kompetensi = 14,86 %
Lulusan Kelompok Mata Pelajaran) yaitu secara 3. Aktivitas senam
umum bertujuan untuk membentuk karakter
peserta didik agar sehat jasmani rohani, dan
meumbuhkan rasa sportifitas. Dimana tujuan
tersebut dicapai melalui kegiatan penjasorkes. = 16,21 %
Mengenai pelaksanaan ketujuh ruang 4. Aktivitas ritmik
lingkup penjasorkes di SMKN 8 Surabaya,
keseluruhan ruang lingkup secara umum
dilaksanakan secara keseluruhan mulai dari
permainan olahraga, aktivitas pengembangan, = 16,21 %
aktivitas ritmik, senam, aktivitas air, pendidikan 5. Aktivitas air
luar kelas dan kesehatan. namun pemilihan
materi disesuaikan dengan situasi dan kondisi
sekolah serta peserta didik. hal tersebut dapat = 14,86 %
diketahui dari hasil wawancara dengan keempat 6. Pendidikan luar kelas
guru penjasorkes dan Silabus serta RPP yang
disusun, khusus untuk ruang lingkup pendidikan
luar kelas dilaksanakan secara insidentil ketika
PBM penjasorkes tidak dapat dilaksanakan di = 6, 75 %
sekolah, selain itu dengan adanya organisasi 7. Kesehatan
siswa intra sekolah (OSIS) dan ekstrakurikuer
pramuka dapat diintegrasikan dalam materi
tersebut, yang mana pesertanya tidak terbatas
pada anggota organisasi saja namun tidak = 13,51 %
menutup kemungkinan siswa lain dapat ikut
serta. Sedangkan ruang lingkup kesehatan selain
pemberian materi oleh guru penjasorkes dalam
kegiatan belajar mengajar, juga bekerjasama
dengan Rumah Sakit Husada dalam hal Dari hasil penghitungan persentase
penyuluhan kesehatan secara berkala. diatas, dapat dituangkan kedalam tabel sebagi
Hambatan yang sering terjadi dalam berikut:
pelaksanaan RPP dalam KBM penjasorkes di
SMKN 8 Surabaya adalah kembali ke masalah
klasik, yaitu terbatasnya sarana dan prasarana
serta terbatasnya jam pelajaran.

4. Kreatifitas guru penjasorkes


Kreatifitas guru penjasorkes SMKN 8
Surabaya dapat dikatakan cukup karena tidak
hanya melaksanakan PBM secara monoton, tapi
telah menggunakan media PBM dimana sebagai
contoh adalah penggunaan perangkat LCD yang
menampilkan mater-materi teori yang didukung
dengan gambar-gambar dan video. Selain itu
juga memiliki kemauan untuk mengusahakan
alat-alat PBM secara pribadi.

5. Persentase penerapan tujuh ruang lingkup


penjasorkes (persentase per-ruang liangkup
secara keseluruhan)
7 : SURVEI TENTANG PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN…

Tabel 3. Persentase penerapan keseluruhan tujuh ruang mereka dalam hal penyusunan dan penyesuaian
lingkup penjasorkes dari masing-masing ruang lingkup tersebut demi
terciptanya kurikulum yang sesuai dengan situasi
dan kondisi serta kebutuhan sekolah dan peserta
didik.
RULING 2. Penyusunan dan penyesuaian KTSP di SMK
NO PERSENTASE Negeri 8 Surabaya telah sesuai dengan Buku
PENJASORKES Panduan Penyusunan Kurikulum KTSP yang
dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Sedangkan penyesuaian dan
1 Permainan & olahraga 17,56 %
penerapan tujuh ruang lingkup penjasorkes
dilakukan melalui rapat dan sebagai tolok ukur
2 Aktivitas pengembangan 14, 86 % adalah situasi dan kondisi sarana dan prasarana
sekolah dimana SMKN 8 Surabaya merupakan
3 Aktivitas senam 16,21 % sekolah kejuruan pariwisata dan kebutuhan peserta
didik SMK Negeri 8 Surabaya dimana mayoritas
4 Aktivitas ritmik 16,21 % peserta didik berjenis kelamin perempuan.
3. Persentase penerapan tujuh ruang lingkup
penjasorkes berdasarkan Silabus dan RPP yang
5 Aktivitas air / aquatic 14,86 %
telah dikroscek dengan hasil wawancara dapat
diketahui bahwa ruang lingkup permainan dan
6 Pendidikan luar kelas 6,75 % olahraga lebih banyak diajarkan pada kelas X
(23,07 %), ruang lingkup aktivitas pengembangan,
7 Kesehatan 13,51 % aktivitas senam dan aktivitas ritmik lebih banyak
diajarkan pada kelas XII (19,04 %), ruang lingkup
aktivitas air / aquatic lebih banyak diajarkan di
kelas X (15,38 %), ruang lingkup pendidikan luar
Sedangkan penerapan ketujuh ruang lingkup kelas sebenarnya penerapannya tergantung dari
penjasorkes secara keseluruhan di SMKN 8 Surabaya kegitan sekolah, namun dalam silabus dan RPP
berdasarkan tabel 3 diatas, yaitu ruang lingkup permainan lebih banyak direncanakan diajarkan di kelas X
dan olahraga 17,56 %, ruang lingkup aktivitas (7,67 %) serta ruang lingkup kesehatan lebih
pengembangan 14,86 %, ruang lingkup aktivitas senam banyak diajarkan di kelas X (15,38 %). Sedangkan
16,21 %, ruang lingkup aktivitas ritmik 16,21 %, ruang penerapan ketujuh ruang lingkup penjasorkes
lingkup aktivitas air / aquatic 14,86 %, ruang lingkup secara keseluruhan di SMKN 8 Surabaya
pendidikan luar kelas 6,75 %, serta ruang lingkup berdasarkan tabel 3 diatas, yaitu ruang lingkup
kesehatan 13,51 %. permainan dan olahraga 17,56 %, ruang lingkup
aktivitas pengembangan 14,86 %, ruang lingkup
aktivitas senam 16,21 %, ruang lingkup aktivitas
Ucapan Terima Kasih
ritmik 16,21 %, ruang lingkup aktivitas air /
aquatic 14,86 %, ruang lingkup pendidikan luar
1. Kedua orang tuaku tercinta: kelas 6,75 %, serta ruang lingkup kesehatan 13,51
John S.S. dan Tiwek Sri S. Yang telah memberikan %.
segalanya dan selalu mendukung lahir batin serta doa
Saran
yang tak pernah putus dipanjatkan kepada Allah
S.W.T.
2. Satuan Resimen Mahasiswa 804 Universitas Negeri 1. Bagi guru pendidikan jasmani olahraga dan
Surabaya. kesehatan, hendaknya selalu meningkatkan
3. Belahan jiwa Siska Selviana yang selalu memotivasi kinerjanya sebagai guru penjasorkes terutama
dan memberikan segala dukungan. dalam hal kedisiplinan dalam rangka membentuk
4. Almamater Universitas Negeri Surabaya tercinta insan-insan yang berkarakter dan berbudi pekerti.
Selain itu pemberian metode pembelajaran yang
inovatif dan variatif hendaknya dapat ditingkatkan
PENUTUP dengan memaksimalkan penguunaan sarana dan
Simpulan prasarana sekolah yang ada serta modifikasi-
modifikasi materi pembelajaran dapat dilaksanakan.
1. Pemahaman guru penjasorkes SMK Negeri 8 2. Bagi pihak SMK Negeri 8 Surabaya, hendaknya
Surabaya tentang tujuh ruang lingkup penjasorkes lebih memperhatikan ketersediaan sarana dan
berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi prasarana pada pembelajaran penjasorkes agar
Dasar pada Permendiknas No. 22 tahun 2006 dapat pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan
dikatakan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil lancar sesuai dengan tuntutan KTSP, selain itu
wawancara masing-masing guru penjas dan usaha dengan dimaksimalkannya mata pelajaran

7
8: Survei Tentang Proses Belajar Mengajar Di Sekolah Menengah Kejuruan… Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013.

penjasorkes dapat membentuk karakter peserta


didik yang berbudi pekerti luhur serta bugar dari
segi fisik dan psikis.
3. Bagi peneliti yang lain, sebagai bahan kajian dan
acuan untuk melanjutkan penelitian ini dengan
melibatkan beberapa subyek penelitian yang lebih
bervariasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, H. Mohammad. 1993. Strategi Penelitian


Pendidikan. Bandung : Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian.
Jakarta : Rineka Cipta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah, (Online), (http://bsnp-
indonesia.org/id/, diakses 23 Juli 2012).
Hamalik, Oemar.2010. Psikologi Belajar & Mengajar.
Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Indikator Ketercapaian Kompetensi Dasar, (online),
(http://id.shvoong.com/social-
sciences/education/, diakses tanggal 14
November 2012).
Mahardika, Sriundy. 2010. Pengantar Perencanaan
Pengajaran Aplikasi Pada Penjasorkes.
Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
Maksum, Ali. 2009. Metodologi Penelitian Dalam
Olahraga. Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Universitas Negeri Surabaya.
Moleong, J Lexy. 2005. Metodelogi Penelitian Kualitatif
Edisi Revisi. Bandung : Rosda.
Permendiknas RI Nomor 22 Tahun 2006. Tentang
Standar Isi, (Online), (http://bsnp-
indonesia.org/id/, diakses 23 Juli 2012).
Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006. Tentang
Standar Kompetensi Lulusan, (Online),
(http://bsnp-indonesia.org/id/, diakses 23 Juli
2012).
Sa’adah, Nikmatus. 2005. Survey Tentang Proses Belajar
Mengajar Guru Pendidikan Jasmani Di Sekolah
Menengah Atas Dalam Pelaksanaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yang dilakukan di
SMA Negeri 1 Jatirogo. Skripsi tidak
diterbitkan. Surabaya. FIK Unesa.
Undang-undang R.I. Nomor 20 Tahun 2003. 2012.
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung.
Citra Umbara.
Unesa. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi
Universitas Negeri Surabaya : Universitas
Negeri Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai