Anda di halaman 1dari 9

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama Mahasiswa : Liessetani NL


Tanggal : 26 Maret 1999
Waktu : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
Tempat : Panti Laras 2
Inisial Klien : Tn.A
Kegiatan : fase I membina thrush
Lingkungan : Di teras Panti Laras 2
Deskripsi pasien : Tn.A tampak melamun, tampak pendiam dan tidak berani berinteraksi dengan teman-teman yang lain nya.
Tujuankomunikas : Membina hubungan saling percaya dan membantu klien menggali kemampuan klien.

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT RASIONAL


VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Selamat sore Pak, boleh P: Memandang K dan P : Ingin membuka K masih ragu terhadap Salam merupakan kalimat
saya duduk di sebelah tersenyum percakapan dengan klien orang baru yang masuk ke pembuka untuk memulai
Bapak ? K: Ekpresi datar dan berharap dengan lingkungannya suatu percakapan sehingga
sapaan sederhana Perawat dapat terjalin rasa percaya.
bisa diterima oleh K
K : Sore, silahkan. K: Ekpresi datar P merasa senang ada K ragu terhadap orang baru
P: Memandang kearah K tanggapan atas salam
walaupun belum
diekpresikan secara tulus
P : Wah, suasana sore ini P : Memandang ke halaman P ingin memulai K memberikan respon Topik ringan akan
sejuk sekali ya Pak sambil melirik K percakapan dengan topik sepintas dan menunjukkan memudahkan interaksi
ringan sebelum masuk ke perhatian cukup terhadap lebih lanjut
K : Ikut melihat ke kondisi K perawat.
K : (diam) halaman, melihat teman-
teman sekeliling.
P : Oh ya, perkenalkan saya P : Memandang K sambil P merasa bahwa K harus K masih memberikan Memperkenalkan diri dapat
Liessetyani sering di menjulurkan tangan ke K diberikan penjelasan tanggapan secara ragu-ragu menciptakan rasa percaya
panggil Suster Lis, saya K : Tanpa memandang tentang kedatangan klien terhadap perawat
mahasiswa praktek disini Perawat menerima uluran Perawat
selama 4 minggu sampai tangan Perawat.
26 April 2109 yang akan
merawat Bapak.
K : (diam)
P : Nama Bapak siapa ? P : Masih menjabat tangan Perawat ingin tahu nama K ragu-ragu Mengenal nama pasien
pasien dan mendekatkan pasien akan memudahkan
diri ke K interaksi
K : Menoleh sebentar
K : Tn.A K : Menyebut nama dengan Perawat merasa pasien K merasa perkenalan hanya
menunduk dan menarik enggan berkenalan formalitas belaka
tangannya
P : Bapak senangnya P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan K mencoba mengingat Nama panggilan
dipanggil dengan nama apa K : Menoleh ke halaman dengan pasien nama yang disukainya merupakan nama akrab
klien sehingga menciptakan
K : Bapak A K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun K mulai tertarik dengan rasa senang akan adanya
menjawab singkat lalu jawaban singkat perkenalan dengan P pengakuan atas namanya
menunduk lagi
P : Wah, kedengarannya P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan K berpikir sejenak, Pujian berguna untuk
enak kalau saya manggil tersenyum suasana mengngingat nama yang mendekatkan perawat
Bapak A K : Menunduk disukainya menjalin hubungan
therapeutik dengan klien

K : Iya K : Menoleh ke P P merasa pertanyaan K mulai merasa bahwa


P : Memperhatikan K mendapatkan respon Perawat datang untuk
membantu K

P : Bapak asalnya dari P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan mengingat- Topik sederhana membantu
mana ? K : Menunduk dan berpikir membangun keakraban ingat menjalin kedekatan dengan
dengan topik sederhana klien
K : Karawang K : Menoleh ke P dan P senang karena K K senang karena ingat
tersenyum lalu menunduk memberi respon daerah asalnya dan kembali
lagi membayangkan daerah
P : Memperhatikan K asalnya tersebut
P : Wah, jauh juga ya. P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data K berpikir dan berusaha Lama rawat menentukan
Bapak A sudah berapa lama tersenyum umum pasien mengingat apakah klien kronis atau
disini? akut
K : Bicara tanpa menoleh P P khawatir kalau K membayangkan keadaan
K : Sudah lama! P : Memandang K pertanyaan membuat K yang telah lama dijalaninya
tersinggung
P : Sejak tahun berapa P : Menunjukkan perhatian P berharap dapat K berusaha mengingat Daya ingat pasien dapat
Bapak disini ? K : Menunduk sambil memperoleh data lama dikaji dengan menanyakan
memandang kakinya rawat secara lebih pasti data-data pasien yang
sambil mengkaji daya ingat sederhana
K : Yach, delapan puluh K : Masih menunduk pasien K menjawab dengan
tiga P : Memperhatikan P senang karena mendapat sekedarnya
respon dari K
P : Sekarang Bapak A P : Mendekatkan diri ke K P mengkaji daya ingat K K berusaha mengingat- Umur mempengaruhi daya
umurnya berapa? K : Menoleh ke halaman ingat ingat klien
dan terdiam beberapa lama
K : Em…21 tahun K : Menoleh P sebentar P merasa arah pertanyaan K menjawab sesuai dengan
lalu menunduk lagi sudah dapat dijawab jelas daya ingat yang
P : Tersenyum oleh K dimilikinya
P : Pak A ingat nggak, P : Menunjukkan P berhati-hati karena K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan
kenapa pak A dirawat disini keseriusan pertanyaan tsb sangat dasar pasien dirawat di
K : Menunduk spesifik dan takut Panti
K : Ditangkap oleh Satpol menyinggung pasien
PP K : Menoleh ke P dan P lega karena K tidak K menjawab ragu-ragu
berbicara datar. tersinggung

P : Pak A pernah ngamuk? P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi
K : Menunduk alasan pasien dirawat kapan saja karena adanya
stimulus tertentu
K : Nggak, nggak, saya K : Menoleh ke halaman P kaget, dan sadar kalau K mengalami halusinasi
suka ngelamun. Waktu lalu menunjuk-nunjuk pasien mengalami lihat
dirumah dulu klo setiap P : Memperhatikan respon halusinasi pendengaran
malam. pasien
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena Dengan diam therapeutik,
K : Memandang ke belum menemukan klien merasa didengarkan
halaman pertanyaan yang tepat dan bercerita tentang
K : klo setiap malam klo ke untuk K keadaannya
kamar mandi mendengar K : Menunjuk ke halaman P menemukan adanya K teringat kondisi
suara-suara yang dan nyerocos tentang faktor penyebab keluarganya
memanggil nama saya.. P : Memperhatikan
P : kegiatan bapak sehari- P : Menepuk bahu K P mencoba mengalihkan K teralih karena pertanyaan Pengalihan agar klien tidak
hari ngapain saja Pak ? K : Menoleh P pembicaraan terkait baru larut dalam halusinasinya
halusinasi
K : Mandi, makan ehm… K : Menggaruk-garuk P merasa senang karena K bingung tentang yang
ya itu. kepalanya pasien bisa beralih dilakukannya sehari-hari
P : Memperhatikan respon
K
P : Bapak A betah tinggal P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K K masih terbawa oleh Pengalihan agar pasien
di sini? Suasananya enak K : menunduk dari halusinasi halusinasi tidak larut pada
ya! halusinasinya pada fase
K : Ikut melihat halaman P senang karena dapat interaksi ini
K : Betah. P : memperhatikan mengalihkan perhatian K berusaha menjawab
pasien sekenanya
P : Bagaimana perasaan P : Memandang K P mengalihkan topik K bingung dengan Pengalihan agar K tidak
Pak A sekarang? K : Menunduk bahasan pertanyaan yang diberikan larut dengan halusinasinya

K : Sedih K : Menunduk P bingung harus ngobrol K menjawab tentang


P : Memperhatikan tentang apa lagi keadaannya
P : Sedih kenapa? P : Memandang halaman P memikirkan topik lain K merenungkan Perawat mencoba
K : Ikut memandang yang terkait keadaannya menanyakan lebih lanjut
halaman
K : ( Hanya diam)
K : Menunjuk ke halaman
P : Memperhatikan respon
K

P : bapak A tidak ikut P : memandang halaman P : berhati-hati takut K menarik diri Sikap yang menarik diri
bergabung dengan teman- yang banyak WBS dengan menyinggung K membuat K isolasi sosial.
teman yang lain nya? berbagai kegiatan nya.
K : Malas, malu K : hanya menunduk

P : Kenapa pak? P : Memandang kepada K P : berhati-hati takut K merenungkan keadaan P Mencoba menanyakan
K : Malu, saya tidak bisa K : menjawab sambil menyinggung K. nya lebih lanjut
apa-apa. menunduk

P : Baiklah klo begitu. P : Tersenyum pada K P : Mencoba agar K tidak K lebih terasa tenang Pengalihan agar K tidak
K : ( Hanya terdiam) K : Berpikir tentng keadaan sedih sedih
dan kemampuan
P : Bapak, kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika
berkenalan, masih inget K : Menoleh karena sudah cukup banyak K dapat mengingat nama P
nggak nama saya? data yang terkaji sehingga nantinya terjalin
trust
K : Suster Lis K : Memandang P dan P senang karena K ingat K mengingat-ingat nama P
tersenyum nama P
P : Memperhatikan

P : Nah, saya senang sekali P : Menepuk bahu K P memberikan K senang diberikan Kontrak berikutnya harus
bisa ngobrol dengan bapak. K : Menoleh dan reinforcement pada K reinforcement ditentukan dan harus
. Bagaimana kalau besok tersenyum mendapatkan persetujuan
sore kita ngobrol lagi? klien agar klien ingat
Sebentar saja kok pak, yach terhadap kontrak
cukup 20 menit saja.
K : Boleh K : Tersenyum P senang karena K mau K ikut menentukan kontrak
P : Tersenyum menentukan kontrak
berikutnya
P : Nah kalau Bapak setuju, P : Memandang K P menentukan topik dan K memikirkan tentang Kegiatan yang akan
nanti kita ngobrol tentang K : Menunduk aktivitas pada kontrak kegiatan yang ditawarkan dilaksanakan harus
kemampuan yang bapak berikutnya mendapat persetujuan K
miliki. sehingga bila K keluar dari
kegiatan dimaksud, bisa
K : Ya, ya…. K : Mengangguk P senang karena K setuju K setuju tentang kegiatan diingatkan tentang batasan
P : Tersenyum dengan kegiatan yang akan yang akan dilaksanakan kegiatan sesuai kontrak
dilaksanakan

P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa Salam penutup merupakan
kesediaan Bapak mengulurkan jabat tangan percaya pada P akhir fase yang harus
mengobrol dengan saya, K : Menoleh, menjabat dilakukan untuk mencegah
selamat sore tangan P tidak percaya pada klien
P senang karena K mau K menyambut salam P
K : Sore. K : Tersenyum lalu berinteraksi dengan P
menunduk
P : Tersenyum

Anda mungkin juga menyukai