Anda di halaman 1dari 1

Nama : Rezki Fadillah Nasution

NIM :2173132015
Kelas : B Pendidikan Bahasa Jerman 2017
Mata Kuliah : Semiotika

Soal halaman 73, Bab 5.

1. Jelaskan pengertian teori metafora dan metomini!


2. Jelaskan teori metafora dan metomini berdasarkan pandangan Roman Jakobson!
3. Jelaskan prinsip dan makna metafora dan metonimi menurut Roman Jakobson!
4. Jelaskan sintesis pandangan Roman Jakobson dalam bahasa dan seni!

Jawaban :
1. Metafora merupakan bentuk penggunaan bahasa figuratif juga merupakan pemakaian
bahasa sebagai alat penghias yang mencapai tingkat tercanggih dalam bahasa sastra dan
puisi. Dalam pengertian berdasarkan etimologis metafora diartikan sebagai pengalihan
citra, makna, atau kualitas sebuah ungkapan kepada suatu ungkapan lain.
Metonimi dalam semantik leksikal diartikan sebagai makna baru yang dibangun
berdasarkan adanya hubungan kontiguitas atau asosiatif. Berdasarkan etimologisnya
metonimi diartikan sebagai suatu gaya yang mempergunakan sebuah kata untuk
menyatakan suatu hal lain, karena memunyai pertalian yang sangat dekat.
2. Menurut Roman Jakobson metafora dipahami sebagai suatu kata yang mewakili kata
lainnya yang sering digunakan dalam karya sastra. Metonimi dijelaskan oleh Roman
memuat hubungan langsung antara ungkapan verbal dan isinya dalam satu kalimat sebagai
hubungan antar tanda secara sintamatik.
3. Metafora tidak mengacu pada makna sebenarnya, tetapi menjadi suatu bentuk simbolisasi
dari arti yang ingin disampaikan sebagai hubungan saudara. Jadi suatu tanda memiliki
kesamaan dengan tanda-tanda yang lain. hubungannya adalah kesamaan tersbeut makan,
menggunakan metafora, seseorang berarti harus melalui seleksi, dia harus memiliki salah
satu dari tanda-tanda yang sama tersebut. Sehingga suatu tanda berhubungan dengan
tandap-tanda lain yang mirip dengannya, dan tanda-tanda lain tersebut hadir secara laten.
Makna akan muncul dari hubungan tanda satu dengan tanda-tanda lain yang hadir secara
laten. Semakin kuat suatu tanda menghadirkan tanda-tanda yang lain, semakin kuat pula
tanda tersebut menghadirkan makna.
4. Menurut Roman Jakobson ada beberapa faktor yang mempangaruhi fungsi bahasa. Yaitu
faktor pesan, yang apabila sebuah komunikasi ditekankan pada pesan, makan dikatakan
bahwa bahasa mengandung fungsi puitik atau fungsi astetis. Fungsi puitik ditantai oleh
antara lain perulangan, penyimpangan, penonjolan, atau keambiguan. Bila ditinjau dari
segi strukturalis semua itu menyangkut segi penanda (ekspresi) dan petanda (isi). Selain
itu pada poros sintagmatik di sini pengarang mengekspresikan sesuatu dengan mencarikan
analogi atau persamaannya secara figurative yang dapat mempresentasikan hal yang
dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai