Anda di halaman 1dari 21

MEMBERIKAN KOMPRES BASAH PADA LUKA

Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan alat
Alat-alat steril dalam bak instrumen :
 2 pinset anatomi
 1 pinset sirurgis
 Gunting jaringan
 Klem arteri
 Kapas lidi secukupnya
 Kassa steril secukupnya
 Deppers secukupnya
 2 cucing
Alat-alat yang tidak steril :
 Gunting plester
 Plester
 Kapas alkohol
 Spuit 10 cc k/p
 Obat luka betadin/ zalf/ sufratule
 Nacl 0,9%
 Bengkok 2 buah
 Kassa pembalut secukupnya
 Perlak dan alasnya
 Sarung tangan on steril
 Sarung tangan steril
 Korentang dan tempatnya
 Sketsel

PERSIAPAN PASIEN DAN LINGKUNGAN :


2. Menjelaskan maksud dan tujuan prosedur yang akan
dilakukan
3. Jaga privaci pasien
4. Mengatur posisi klien senyaman mungkin dan yang
memudah kan kerja perwat

LANGKAH-LANGKAH:
5. Mencuci tangan
6. Pakai sarung tangan on steril
7. Pasang perlak dan alasnya di bawah luka klien
8. Letakkan bengkok di samping pengalas
9. Melepas plester dengan kapas alkohol
10. Balutan utama dibuka dengan pinset anatomis/
handscoen on steril jika perban sangat lengket bantu
dengan menyiramkan NaCl 0,9% secukupnya. Jika
yang terangkat kasa bagian luar, maka biarkan kassa
bagian dalam (akan diangkat dengan menggunakan
alat steril)
11. Buang perban lama pada bengkok
12. Observasi karakteristik luka : tanda-tanda infeksi,
warna, ukuran dan adakah cairan yang keluar
13. Lepaskan sarung tangan on steril
14. Buka bak instrumen steril
15. Tuangan cairan NaCl 0,9% ke dalam cucing
16. Buka dan keluarkan isi sufratule ke dalam set steril
(jika menggunakan sufratule), tuangkan larutan
antibiotik ke dalam cucing yang lain (jika
menggunakan betadine)
17. Buka bungkus spuit dan letakkan spuit di dalam bak
instrumen
18. Pasang sarung tangan steril
19. Luka dibersihkan dengan cairan naCl 0,9% dengan
menggunakan kassa atau deppers dari arah dalam
keluar (sirkuler)
20. Jika luka terlaku kotor maka laukan irigasi luka
dengan cara menyemprotkan cairan NaCl 0,9%
menggunakan deppers, laukan hingga luka bersih
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
21. Observasi keadaan luka jika ada jaringan nekrosis
lakukan nekrotomi dengan menggunakan gunting
jaringan
22. Luka dibersihkan kembali dengan cairan NaCl 0,9%
dengan menggunakan kassa atau deppers dari arah
dalam kelaur (sirkuler)
23. Dengan pinset steril ambil kassa steril yang telah
dibasahi cairan NaCl 0,9% kemudian peras dengan
pinset bentangkan dan letakkan secukupnya di atas
luka, diulang beberapa kali (15-20 menit) sampai luka
bersih
24. Gunting sufratule sesuai ukuran yang dibutuhkan dan
letakkan pada area luka, (jika menggunakan betadina
oleskank larutan antibiotik pada luka dengan tekhnik
sekali usap dan 1 arah usapan.
25. Balut luka dengan kassa dan usahakan serat kasa
jangan menempel pada luka
26. Pasang plester mengelilingi kassa
27. Rapikan alat dan kl ien
28. Lepaskan sarung tangan
29. Cuci tangan
30. Dokumentasikan

Sikap :
31. Melakukan tindakan dengan sistematis
32. Komunikatif dengan klien
33. Percaya diri

Hasil :
1. Luka menjadi bersih
2. Pasien tak kesakitan dan merasa nyaman
3. Balutan rapi

Keterangan :
 Ya : 1 (Dilakukan dengan benar)
 Tdk : 0 (Tidak dilakukan/ dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian :
 Baik Sekali : 100
 Baik : 81 – 99
 Kurang/ TL : < 80

Jumlah tindakan yang dilakukan (Ya)


nilai = × 100 = ⋯
33

Tanggal : Tanggal : Tanggal :


Nilai Nilai Nilai
Pembimbing Pembimbing Pembimbing

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa


MELAKUKAN PEMASANGAN INFUSE
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan alat
 Sarung tangan bersih
 Kapas alkohol
 Alkohol
 Torniquet
 Perlak dan alasnya
 Hansaplast
 Plester
 Gunting plester
 Venvion/ abocath
 Infuse set
 Botol infuse
 Sputi 3 cc/ 5 cc dalam bak spuit
 Jam tangan
 Bengkok
 Standar infuse
Persiapan pasien dan lingkungan :
2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Jaga privaci klien
4. Beri klien posisi supine atau semi fowler dengan
lengan diluruskan
Pelaksanaan :
5. Mencuci tangan
6. Gunakan sarung tanan bersih
7. Cek cairan yang akan digunakan dengan prinsip 5
benar medikasi, warna, kejernihan, tanggal
kadaluarsa
8. Buka set infuse
9. Pasang roller klem selang infuse 2-4 cm dibawah
ruang udara, roller klem dalam posisi “off”
10. Buka segela botol cairan infuse
11. Masukkan ujung set infuse ke dalam botol cairan
infuse tanpah harus menyentuh area steril
12. Isi ruang udara dengan cara memijut ruang udara
sehingga terisi ¼ sampai ½ bagian
13. Buka roller klem dan alirkan cairan infuse sampai
keluar dari ujung selang ke bengkok
14. Periksa adanya udara di sepanjang selang
15. Pasang kembali roller klem dalam kondisi “off”
16. Tutup ujung selang dengan penutupnya
17. Pasang perlak dan lasnya dibawah lengan klien
18. Pasang torniquet 10-12 cm diatas lokasi penusukan
19. Minta klien untuk mengeapkan tangannya
20. Pilih vena yang akan ditusuk (dutamakan dari arah
distal)
21. Bersihkan daerah yang akan ditusuk dengan
menggunakan kapas alkohol dari arah dalam kearah
keluar (gerakan sirkular); . jangan menyentuh area
yang telah di desinfekta
22. Tarik kulit ke arah distal berlawanan dengan arah
penusukan agar vena semakin terlihat dan tidak
berubah posisi. Jangan menyentuh area steril.
23. Masukkan jarum venvlon secara perlahan ke lokasi
penusukan dengan sudut 20-30°
24. Jika telrihat darah masuk ke dalam cateter venvlon
maka mengindikasikan posisi kateter venvlon sudah
masuk ke dalam pembuluh daerah vena
25. Tarik jarum venvlon perlahan dan stabilisasi kateter
venvlon dengan satu tangan
26. Masukkan kateter venvlon lebih dalam mengikuti arah
pembuluh darah vena. Hati-hati terhadap tindakan ini
karena dapat meneybabkan oedema jika pembuluh
daerah pecah
27. Lepaskan torniquet
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
28. Pasang roller klem dalam posisi “On” sehingga cairan
infuse dapat mengalir melalui selang infuse ke arah
pembuluh darah, tetesan cairan infuse hanya sebagai
maintenance
29. Fiksasi bagian badan kateter venvlon dengan plester
antialergi seperti posisi pita menyilang
30. Tambahkan fiksasi diatas badan kateter venvlon
31. Pasang hansaplast diarea penusukan
32. Fiksasi juga selang infuse
33. Atur tetesan infuse sesuai kolaborasi dokter
34. Tulis tanggal dan waktu pemasangan infuse, tulisan
ini dapat ditempelkan diatas selang infuse
35. Rapikan alat dan klien
36. Lepas sarung tangan
37. Cuci tangan
38. Mendokumentasikan prosedur

Sikap :
39. Melakukan tindakan dengan sistematis
40. Komunikatif dengan klien
41. Percaya diri

Hasil :
1. Letakkan jarum tepat,
2. Sterilitas tetap terjaga
3. Tetesan lancar
4. Tidak terjadi haematom

Keterangan :
 Ya : 1 (Dilakukan dengan benar)
 Tdk : 0 (Tidak dilakukan/ dilakukan dengan tidak atau kurang benar)

Kriteria Penilaian :
 Baik Sekali : 100
 Baik : 81 – 99
 Kurang/ TL : < 80

Jumlah tindakan yang dilakukan (Ya)


nilai = × 100 = ⋯
41

Tanggal : Tanggal : Tanggal :


Nilai Nilai Nilai
Pembimbing Pembimbing Pembimbing

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa

.
MELEPASKAN INFUSE
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan alat
 Sarung tangan bersih
 Bengkok
 Gunting
 Kapas alkohol
 Kantong sampah medis

Persiapan pasien dan lingkungan :


2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Jaga privaci klien
4. Beri klien posisi supine atau posisi duduk di kursi

Pelaksanaan :
5. Mencuci tangan
6. Gunakan sarung tanan bersih
7. Lepaskan semua plester yang melekat di sekitar area
penusukan funse
8. Minta klien untuk menarik nafas dalam lalu tarik
secara perlahan kateter venvlon yang melekat di k
lien
9. Tekan area penusukan dengan kapas alkohol dan
beri plester
10. Masukkan selang dan cairan infuse yang sudah
terpakai di dalam kantong sampah khusus sampah
medis
11. Rapikan alat dan klien
12. Lepas sarung tangan
13. Cuci tangan
14. Mendokumentasikan prosedur

Sikap :
15. Melakukan tindakan dengan sistematis
16. Komunikatif dengan klien
17. Percaya diri

Keterangan :
 Ya : 1 (Dilakukan dengan benar)
 Tdk : 0 (Tidak dilakukan/ dilakukan dengan tidak atau kurang benar)

Kriteria Penilaian :
 Baik Sekali : 100
 Baik : 81 – 99
 Kurang/ TL : < 80

Jumlah tindakan yang dilakukan (Ya)


nilai = × 100 = ⋯
17

Tanggal : Tanggal : Tanggal :


Nilai Nilai Nilai
Pembimbing Pembimbing Pembimbing

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa


MEMBERIKAN OKSIGENASI MELALUI NASAL KANUL
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan alat
 Tabung oksigen dengan manometer, Flow
meter (pengukuran aliran), Humidifier (botol
pelembab) yang diisi air aquades
 Selang oksigen (Nasal kanul)
 Sarung tangan bersih.
Persiapan pasien dan lingkungan :
2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Jaga privaci klien
4. Beri klien posisi fowler di tempat tidur atau posisi
duduk di kursi, sampai klien merasa nyaman
Pelaksanaan :
5. Cuci tangan
6. Pakai sarung tangan bersih
7. Sambung kanule ke selang oksigen dari humidifier
8. Putar tombol flowmeter sampai kecepatan yang
diprogramkan dan mencoba aliran pada kulit muka
melalui ujung selang
9. Masukkan cabang kanul ke dalam lubang hidung
klien + 1 – 2 cm dan kaitkan tali di belakang
telinga klien, lalu rapatkan pengatur selang oksgen
dibawah dagu klien.
10. Minta klien untuk setiap narik nafas melalui hidung
dan
11. Menanyakan kepada klien apakah sesaknya
berkurang/ tidak
12. Mengobservasi status pernafasan klien
13. Memberitahukan kepada klien bahwa tindakan
sudah selesai
14. Rapikan alat dan pasien
15. Lepaskan sarung tangan
16. Menjelaskan kepada klien dan keluarga :
a. Tidak boleh merokok di lingkungan klien
b. Tidak boleh merubah flowmeter
c. Segera laporkan jika ada reaksi sesak
bertambah/ klien gelisah
17. Mencuci tangan
18. Mendokumentasikan prosedur (catat jam, tanggal,
nama perawat, cara pemberian dan jumlah oksigen
yang diberikan)
Sikap :
19. Melakukan tindakan dengan sistematis
20. Komunikatif dengan klien
21. Percaya diri
Kriteria Penilaian :
 Baik Sekali : 100
Jumlah tindakan yang dilakukan (Ya)
 Baik : 81 – 99 nilai = 21
× 100 = ⋯
 Kurang/ TL : < 80
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
Nilai Nilai Nilai
Pembimbing Pembimbing Pembimbing

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa


MEMBERIKAN OKSIGENASI MELALUI FACE MASK
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan alat
 Tabung oksigen dengan manometer, Flow
meter (pengukuran aliran), Humidifier (botol
pelembab) yang diisi air aquades
 Selang oksigen (Face mask)
 Sarung tangan bersih.
Persiapan pasien dan lingkungan :
2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Jaga privaci klien
4. Beri klien posisi semi fowler di tempat tidur atau
posisi duduk di kursi, sampai klien merasa nyaman
Pelaksanaan :
5. Cuci tangan
6. Pakai sarung tangan bersih
7. Sambung face mask ke selang oksigen dari
humidifier dan putar tombol flowmeter sampai
kecematan yang diprogram & mencoba aliran pada
kulit muka melalui face mask
8. Bantu klien untuk memakai face mask, pastikan
posisi mulut dan hidung klien ada di dalam face
mask dan terpasang rapat sehingga seminimal
mungkin oksigen dapat keluar dari dalam face
mask
9. Ikatkan tali face mask di kepala klien
10. Menanyakan kepada klien apakah sesaknya
berkurang/ tidak
11. Mengobservasi status pernafasan klien
12. Memberitahukan kepada klien bahwa tindakan
sudah selesai
13. Rapikan alat dan pasien
14. Lepaskan sarung tangan
15. Menjelaskan kepada klien dankeluarga :
a. Tidak boleh merokok di lingkungan klien
b. Tidak boleh merubah flowmeter
c. Segera laporkan jika ada reaksi sesak
bertambah/ klien gelisah
16. Mencuci tangan
17. Mendokumenasikan prosedur (catat jam, tanggal,
nama perawat, cara pemberian dan jumlah oksigen
yang diberika)
Sikap :
18. Melakukan tindakan dengan sistematis
19. Komunikatif dengan klien
20. Percaya diri
Kriteria Penilaian :
 Baik Sekali : 100
Jumlah tindakan yang dilakukan (Ya)
 Baik : 81 – 99 nilai = 20
× 100 = ⋯
 Kurang/ TL : < 80
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
Nilai Nilai Nilai
Pembimbing Pembimbing Pembimbing

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa


MEMBERIKAN OBAT PARENTERAL INTRACUTAN (IC)
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
22. Persiapan alat
 Spuit dan jarum steril No. 18, 20 atau jarum
khusus
 Obat-obat yang dibutuhkan
 Kapas alcohol dan tempatnya
 Bak instrumen
 Alas dan perlak
 Sarung tangan bersih
 Buku catatan pemberian obat
 Bengkok
Persiapan pasien dan lingkungan :
23. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
24. Jaga privaci klien
25. Beri klien posisi aman dan nyaman
Langkah- langkah : :
26. Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih
27. Pakai sarung tangan bersih
28. Periksa kembali buku daftar obat klien
29. Ambil spuit dan jarum ditempatnya
30. Melarutkan obat yang diperlukan
31. Masukkan spuit kedalam bak instrument yang
tersedia
32. Periksa kembali daftar obat klien
33. Bebaskan area yang akan diinjeksi
34. Pasang perlak dan alasnya dibawah area yang akan
diinjeksi
35. Desinfeksi area yang akan digunakan untuk injeksi
36. Tusuk area tersebut dengan lubang jarum
menghadap ke atas dengan sudut penusukan
berkisar antara 15-20 derajat diatas permukaan
kulit
37. Injeksikan obat hingga ada gelembung atau
terbentuk gelembung di area penusukan tersebut
38. Cabut jarum dan biarkan area penusukan tersebut
39. Beri tanda (Lingkaran)
40. Ambil pengalas
41. Rapikan alat
42. Lepaskan sarung tangan
43. Cuci tangan
44. Dokumentasikan tindakan
45. Evaluasi respons 15-30 menit setelah penusukan
Sikap :
46. Melakukan tindakan dengan sistematis
47. Komunikatif dengan klien
48. Percaya diri
Hasil :
1. Posisi suntikan tepat
2. Sterilitas tetap terjaga
3. Pori-pori area suntikan tampak jelas, pucat dan
menggelembung.
Keterangan :
 Ya : 1 (Dilakukan dengan benar)
 Tdk : 0 (Tidak dilakukan/ dilakukan dengan tidak atau kurang benar)

Kriteria Penilaian :
 Baik Sekali : 100
Jumlah tindakan yang dilakukan (Ya)
 Baik : 81 – 99 nilai = × 100 = ⋯
27
 Kurang/ TL : < 80
Tanggal : Tanggal : Tanggal :
Nilai Nilai Nilai
Pembimbing Pembimbing Pembimbing

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa


MEMBERIKAN OBAT PARENTERAL SUBCUTAN (SC)
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan alat
 Spuit dan jarum steril No. 18, 20 atau jarum
khusus
 Obat yang dibutuhkan ditempatnya dan kapas
alcohol
 Bak instrument
 Buku catatan pemberian obat
 Bengkok, perlak dan alasnya, sarung tangan
bersih
Persiapan pasien dan lingkungan :
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Menyiapkan posisi klien sesuai kebutuhan
Langkah- langkah : :
4. Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih
5. Menyiapkan obat dengan 5B
6. Periksa kembali obat-obat yang sudah disiapkan
dengan instruksi pemberian obat.
7. Melarutkan obat yang diperlukan
8. Masukkan spuit ke dalam bak instrument yang
tersedia
9. Baca kembali buku catatan pemberian obat dan
cocokkan identitas pasien di bed atau tanyakan
kepada pasien.
10. Bebaskan area yang akan diinjeksi
11. Pasang perlak dan alasnya dibawah tangan klien
12. Desinfeksi kulit dengan arah melingkar + 5cm
13. Lakukan penyuntikan
14. Untuk klien sedang: dengan tangan non dominan
perawat regangkan kedua belah sisi kulit tempat
suntikan dengan kuat atau cubit bagian kulit yang
akan disuntik.
Untuk klien Obesitas: cubit kulit pada tempat
suntikan dan suntikan jarum dibawah lipatan kulit
15. Tusukkan jarum dengan lubang menghadap keatas
dan buat sudut antara 45 derajat dengan
permukaan kulit
16. Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah, semprotkan
obat perlahan. Bila saat diaspirasi ada darah cabut
jarum. Cari area penusukan lain
17. Setelah selesai, cabut jarum perlahan dan massage
area penusukan dengan menggunakan kapas
alcohol.(kecuali merupakan kontraindikasi
sepertipada penusukan heparin)
18. Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang
nyaman kembali
19. Buang jarum dan spuit pada tempatnya
20. Ambil perlak dan pengalasnya, rapikan alat
21. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
22. Dokumentasikan tindakan
23. Evaluasi respon klien 15-30 menit pasca
penusukan.
Sikap :
24. Melakukan tindakan dengan sistematis
25. Komunikatif dengan klien
26. Percaya diri
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
Hasil:
1. Posisi dan sudut penyuntikan
2. Sterilitas terjaga

Keterangan :
 Ya : 1 (Dilakukan dengan benar)
 Tdk : 0 (Tidak dilakukan/ dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian :
 Baik Sekali : 100
Jumlah tindakan yang dilakukan (Ya)
 Baik : 81 – 99 nilai = 26
× 100 = ⋯

 Kurang/ TL : < 80

Tanggal : Tanggal : Tanggal :


Nilai Nilai Nilai
Pembimbing Pembimbing Pembimbing

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa


MEMBERIKAN OBAT PARENTERAL INTRA MUSCULAR (IM)
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan alat
 Spuit dan jarum steril No. 18, 20 atau jarum
khusus
 Obat yang dibutuhkan ditempatnya dan kapas
alcohol
 Bak instrument
 Buku catatan pemberian obat
 Bengkok, perlak dan alas dan sarung tangan
bersih
Persiapan pasien dan lingkungan :
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Menyiapkan posisi klien sesuai kebutuhan
Langkah- langkah : :
4. Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih
5. Menyiapkan obat dengan 5B
6. Periksa kembali obat-obat yang sudah disiapkan
dengan instruksi pemberian obat.
7. Melarutkan obat yang diperlukan
8. Masukkan spuit ke dalam bak instrument yang
tersedia
9. Baca kembali buku catatan pemberian obat dan
cocokkan identitas pasien di bed atau tanyakan
kepada pasien.
10. Bebaskan area yang akan diinjeksi (palpasi dan
periksa area dan bebaskan dari oedema, massa/
nyeri, ada jaringan parut, lecet atau infeksi)
11. Posisi: 1/3 tengah paha luar atau 1/3spina illiaca
anterior superior (SIAS)
12. Pasang perlak dan alasnya serta dekatkan bengkok
dengan area penyuntikan
13. Desinfeksi kulit dengan arah melingkar + 5cm
14. Lakukan penyuntikan
15. Regangkan kulit dan tusukkan jarum dengan
membentuk sudut 90 derajat dari permukaan kulit
16. Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah, semprotkan
obat perlahan. Bila saat diaspirasi ada darah cabut
jarum. Cari area penusukan lain
17. Setelah selesai, cabut jarum perlahan dan massage
area penusukan dengan menggunakan kapas
alcohol
18. Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang
nyaman kembali
19. Buang jarum dan spuit pada tempatnya
20. Ambil perlak dan pengalasnya, rapikan alat
21. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
22. Dokumentasikan tindakan
23. Evaluasi respon klien 15-30 menit pasca
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
penusukan.
Sikap :
24. Melakukan tindakan dengan sistematis
25. Komunikatif dengan klien
26. Percaya diri
Hasil:
1. Posisi dan sudut penyuntikan
2. Sterilitas terjaga

Keterangan :
 Ya : 1 (Dilakukan dengan benar)
 Tdk : 0 (Tidak dilakukan/ dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian :
 Baik Sekali : 100
Jumlah tindakan yang dilakukan (Ya)
 Baik : 81 – 99 nilai = 26
× 100 = ⋯

 Kurang/ TL : < 80

Tanggal : Tanggal : Tanggal :


Nilai Nilai Nilai
Pembimbing Pembimbing Pembimbing

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa


MEMBERIKAN OBAT PARENTERAL INTRAVENA (IV)
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan alat
 Spuit dan jarum steril No. 18, 20 atau jarum
khusus
 Obat yang dibutuhkan ditempatnya dan kapas
alcohol
 Bak instrument
 Buku catatan pemberian obat
 Bengkok, perlak dan alas dan sarung tangan
bersih
Persiapan pasien dan lingkungan :
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Menyiapkan posisi klien sesuai kebutuhan
Langkah- langkah : :
4. Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih
5. Menyiapkan obat dengan 5B
6. Periksa kembali obat-obat yang sudah disiapkan
dengan instruksi pemberian obat.
7. Melarutkan obat yang diperlukan
8. Masukkan spuit ke dalam bak instrument yang
tersedia
9. Baca kembali buku catatan pemberian obat dan
cocokkan identitas pasien di bed atau tanyakan
kepada pasien.
10. Bebaskan area yang akan diinjeksi dari pakaian
11. Pasang perlak dan alasnya serta dekatkan bengkok
dengan area penyuntikan
12. Pasang tourniquet pada daerah proksimal
13. Cari vena yang terbesar, penuh dan tidak bercabang
14. Desinfeksi kulit dengan arah melingkar + 5cm
15. Regangkan kulit dan tusukkan jarum dengan
membentuk sudut 45 derajat dari permukaan kulit
16. Lakukan aspirasi, bila tidak ada darah, semprotkan
obat perlahan. Bila saat diaspirasi ada darah cabut
jarum. Cari area penusukan lain
17. Setelah selesai, cabut jarum perlahan dan massage
area penusukan dengan menggunakan kapas
alcohol serta tutup dengan plester.
18. Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang
nyaman kembali
19. Buang jarum dan spuit pada tempatnya
20. Ambil perlak dan pengalasnya, rapikan alat
21. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
22. Dokumentasikan tindakan
23. Evaluasi respon klien 15-30 menit pasca
penusukan.
Sikap :
24. Melakukan tindakan dengan sistematis
25. Komunikatif dengan klien
26. Percaya diri
Hasil:
1. Posisi dan sudut penyuntikan
2. Sterilitas terjaga

Keterangan :
 Ya : 1 (Dilakukan dengan benar)
 Tdk : 0 (Tidak dilakukan/ dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian :
 Baik Sekali : 100
Jumlah tindakan yang dilakukan (Ya)
 Baik : 81 – 99 nilai = × 100 = ⋯
26

 Kurang/ TL : < 80

Tanggal : Tanggal : Tanggal :


Nilai Nilai Nilai
Pembimbing Pembimbing Pembimbing

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa


PEMERIKSAAN FISIK UMUM

Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan alat
 Tensi meter
 Termometer
 Stetoskop
 Jam tangan
 Botol 3 buah
 Kertas tissue
 Cermin kepala k/p
 Lampu senter
 Opthalmoskop k/p
 Otoskopo k/p
 Tenoneter k/p
 Meteran k/p
 Reflek hamer
 Garpu tala k/p
 Speculum hidung k/p
 Snellen Cart k/p
 Spatel lidah
 Kaca laring k/p
 Sarung tangan k/p
 Bengkok
 Timbangan badan
 Pena/ alat tulis
Persiapan pasien dan lingkungan :
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan dan
atur posisi klien senyaman mungkin
3. Jaga privacy klien
4. Cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih
Menilai tingkat kesadaran
5. Kaji tingkat kesadaran subjektif
6. Kaji tingkat kesadaran berdasarkan nilai GCS
Menilai penampilan umum
7. Identifikasi status penampilan kesehatan : sakit ringan,
sedang, atau berat
8. Identifikasi warna kulit
9. Ukur TB (dalam cm) dan bentuk tubuh (tinggi atau pendek)
10. Ukur BB (dalam kg) & bentuk badan (kurus, gemuk/ sedang)
11. Identifikasi ekspresi wajah : adakah tanda stress, senang, dll
12. Identifikasi gaya berjalan dan keseimbangan
13. Identifikasi cara bicara
14. Identifikasi cara berpakaian dan berhias
15. Identifikasi kebersihan secara umum
16. Identifikasi adanya bau badan dan mulut
Mengukur tanda-tanda vital
(lihat prosedur pengukuran tanda-tanda vital)
Pemeriksaan kulit
17. Inspeksi : warna, lokasi lesi (jika ada), bentuk (linear,
berkumpul, dermatomal), tipe (makula, papula, pustula, bula
atau tumor)
18. Palpasi : kelembaban, suhu, tekstur, turgor klit (kecepatan
kulit untuk kembali ke keadaan semula), mobilitas
(kemudahan lipatan kulit untuk dapat digerakkan, biasanya
menurun pada klien dengan edema)
Pemeriksaan kuku
19. Inspeksi : warna, bentuk, adanya lesi
20. Palpasi I: bentuk
Pemeriksaan kepala dan rambut
21. Inspeksi : bentuk, simetris, adanya benjolan, lesi,r ambut
(warna, distribusi, tekstur, adanya ketombe & kutu, kuantitas)
22. Palpasi : benjolan nodul, deformitas (faktur), rambut (tekstur)
Pemeriksaan mata
23. Inspeksi : simetris, alis mata, kelopak mata (lingkara hitam di
mata, oedem), warna kongjutniva dan sklera
24. Pupil (ukuran, bentuk , simetrisitas, reflek pupil, reaksi dekat)
25. Pemeriksaan ketajaman penglihatan. Minta klien untuk
membaca koran atau majalah. Jika klien biasa memakai alat
bantu seperti kacamata/ lensa, maka biarkan klien memakai
alat bantu tersebut.
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
26. Pemeriksaan lapang pandang. Minta klien berdiri atau duduk
60 c, berhadapan dengan perawat sejajar dengan mata klien.
Minta klien menutup salah satu mata, sejajar dengan salah
satu mata perawat yang juga ditutup. Perawat menggerakkan
tangan ke arah superior, inferior, temporal dan nasal. Klien
mengikuti arah gerakan.
Pemeriksaan mulut
27. Inspkesi : warna mukosa, warna bibir, gigi (kelengkapan,
karies, karang gigi, infeksi), gusi (warna, lesi, perdarahan,
tonus), tonsil (warna, pembengkakan)
28. Palpasi : bibir dan lidah (nodul dan massa)
Pemeriksaan hidung dan sinus
29. Inspeksi : bentuk mukosa, sekret, defiasi tulang, polip,
pembengkakan.
30. Palpasi : sinus (maksilaris, frontalis, etmoidalis, spenoid)
Pemeriksaan telinga
31. Inspeksi : daun telinga (simetris, warna, ukuran, adanya
inflamasi, lesi, bengkak) liang telinga (serumen, sekret)
32. Palpasi daun telinga (tekstur, adanya lesi)
33. Pemeriksaan kekuatan pendengaran. Minta klien untuk
menutup mata. Jarak antara klien dengan perawat 15-60 cm,
perawat melafalkan suku kata dengan suara keras, lembut
dan berbisik. Mitna klien untuk mengulangi ucapan perawat.
Jika diduga terdapat penurunan kekuatan pendengaran,
lakukan tes weber dan tes rinne.
34. Tes weber : pegang garpu tala dan hentakkan di tulang
telapak tangan lalu letakkan garpu tala di tengah atas kepala
klien atau di dahi. Minta klien mendengarkan & merasakan
getaran suara & catat di area telinga mana terdengara (bisa
1 sisi/ 2 sisi telinga)
35. Tes rinne : pegang garpu tala dan hentakkan di tulang
telapak tangan lalu letakkan garpu tala di prosesus
mastoideus sampai klien tidak lagi mendengar suaranya.
Lalu pindahkan dengan cepat garpu penala tersebut dekat
dengan liang telinga. Pastikan apakah klien dapat
mendengarnya.
Pemeriksaan leher
36. Inspeksi : pembengkakan, pembesaran vena, lesi
37. Palpasi : posisi trakea, pembesaran KGB
Pemeriksaan payudara
38. Inspeksi : simetris, lesi, puting, areola, sekret
39. Palpasi : massa, pembesaran KGB
Pemeriksaan thorax
40. Inspeksi : warna kulit dada (apakahs ama dengan warna kulit
lainnya), bentuk dada, pernafasan (jenis, irama, kedalaman),
kesimetrisan dada saat istrirahat dan saat menarik nafas,
ekspansi dada, ada tidaknya pernafasan cuping hidung,
konfigurasi dinding dada, ada tidaknya massa atau benjolan,
ada tidaknya hematom dan luka
41. Palpasi : temperatur, pengembangan paru, vocal fremitus,
adanya nyeri tekan, adanya massa.
42. Perkusi : seluruh lapangan paru
43. Auskultasi : suara nafas normal dan abnormal
Pemeriksaan jantung
44. Inspeksi : ada tidaknya pulsasi dan ictus cordis
45. Palpasi : teraba tidaknya ictus cordis
46. Perkusi : menentukan batas jantung
47. Auskultasi : irama jantung, suara jantung
Pemeriksaan abdomen
Inspeksi
48. Inspeksi : simetris, bentuk/ kontru, adanya pelebaran
pembuluh darah, bentuk umbikilis
Auskultasi
49. Auskultasi : bising usus selama 1 menit (menggunakan
stetoscope diafragma) dan bunyi pembuluh darah aorta,
arteri renalis kanan-kiri, arteri iliaka kanan-kiri (gunakan
stetoscopebell) amati adanya bunyi friction rub
Palpasi
50. Palpasi semua kuadran (kaji adanya hepatomegali dan
splenomegali, nyeri tekan)
51. Palpasi hepar : letakkan tangan kiri di bawah thorax posterior
kanan pada ICS11-12 (Area pinggang). Letakkan tangan kanan
pada abdomen kuadran kanan atas atau dibawah batas
bawah hepar kemudian tekan ke dalam dan keatas
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
sepanjang batas lengkung tulang rusku. Normalnya hepar
tidak teraba.
Catatan : bila pada palpasi kita dapat meraba pembesaran
hepar, maka deskripsikan berapa lebar jari tangan di bawah
lengkung iga kanan, bagaimana keadaan tepi hati,
bagaimana konsistennya, adanya nyeri tekan.
52. Palpasi Limpa :
a. Pembesaran limpa diukur dengan menggunakan raris
schuffner, dimulai dari regio iliakan kanan (titik schuffer
8), melewati umbiliku menuju ke lengkung iga kiri (titik
schufner 1)
b. Instruksikan klien untuk inspirasi dalam melalui mulut
(agar diafragma akan turun dan limpa bergerak ke arah
ujung-ujung jari pemeriksa).
c. Setelah tepi bawah limpa teraba, maka dilakukan
deskripsi
1. Berapa jauh dari lengkung iga kiri pada garis
schufner (s1 s.d s8)
2. Bagaimana konsistensinya?
Catatan : limpa normal tidak teraba
Perkusi
53. Perkusi seluruh kuadran (adanya nyeri ketok)
54. Perkusi hepar (untuk mengukur batas bawah dan atas hati).
a. Dari arah iliaka sejajar dengan mid klavikula (suara yang
pertama kali didengar adalah timpani) dan dari arah
dada ICS 4-5 sejajar midklavikula (suara yang pertama
kali terdengar adalah resonan karena terdapat paru).
Beri tanda titik ketika terdengar dullness (suara hepar
normal adalah dullness, ukuran normal 6-12 cm)
55. Perkusi limpa : sepanjang bagian bawah kiri dada anterior
sampai ditemukan suara dullness. Normal akan di dengar
suara dullness antara ICS 6-10.
Pemeriksaan genetalia
56. Inspeksi :
a. Pria : kebersihan, testis, nodul, lesi, cairan yang keluar,
peradangan
b. Wanita : kebersihan klitoris, labia minor dan mayor,
nodul, lesi, cairan yang keluar.
57. Palpasi : massa
Pemeriksaan anus
58. Inspeksi : kulit, pembesaran pemb. Darah, polip, sekret
59. Palpasi : massa spingter ani
Pemeriksaan ekstremitas
60. Inspeksi : pergerakan sendi, lesi, massa, tonus otot, warna
kulit
61. Palpasi : temperatur oedem
62. inspeksi : merapikan alat
63. cuci tangan
64. dokumentasi
Sikap :
65. melakukan tindakan dengan sistematis
66. komunikatif dengan klien
67. percaya diri
Hasil :
1. pasien berada pada posisi aman dan nyaman
2. alat-alat dalam keadaan siap pakai

Keterangan :
 Ya : 1 (Dilakukan dengan benar)
 Tdk : 0 (Tidak dilakukan/ dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian :
 Baik Sekali : 100
Jumlah tindakan yang dilakukan (Ya)
 Baik : 81 – 99 nilai = × 100 = ⋯
67
 Kurang/ TL : < 80

Tanggal : Tanggal : Tanggal :


Nilai Nilai Nilai
Pembimbing Pembimbing Pembimbing

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa


PEMERIKSAAN SYARAF KRANIAL
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan alat
 Bahan bau – bauan : kopi, tembakau, jeruk,
minyak kayu putih
 Snellen card
 Lampu senter
 Kapas halus
 Bahan perasa : garam, gula, jeruk
 Garpu tala
 Spatel lidah
 Penutup mata

Persiapan pasien dan lingkungan :


2. Memberitahu maksud dan tujuan
3. Menjaga privasi klien

Pelaksanaan :
4. N Olfaktorius (pembau) :
Anjurkan klien menutup mata dan uji satu-persatu
lubang hidugn klien dan anjurkan nklien untuk
mengidentifikasi perbedaan bau yang diberikan
5. N Optikus (penglihatan) :
Menggunakan snellen card pada jarak 5-6 meter dan
bila perlu periksa luas pandang klien dengan
menjalankan sebuah benda yang bersinar dari
samping belakang dan depan (kiri kanan) dan dari
atas ke bawah
6. N Oculomotorius :
Tatap mata klien dan anjurkan klien untuk
menggerakkan mata dari dalam keluar. Dengan
lampu senter uji reaksi pupil dengan memberikan
rangsangan sinar.
7. N Troklearis (gerakan bola mata) :
Anjurkan klien melihat ke bawah dan kesamping (kiri
dan kanan) dengan menggerakkan tangan
pemeriksa)
8. N Trigeminus (sensai kulit wajah) :
a. Cabang dari optalmikus :
Anjurkan klien melihat keatas, dengan
menggunakan kapas halus sentuhkan pada
kornea (perhatikan reflek berkedip klien). Untuk
sensasi kulit wajah gunakan kapas dan usapkan
pada dahi
b. Cabang dari maksilaris :
Gunakan kapas sentuhkan pada wajah klien
c. Cabang mandibularis :
Anjurkan klien untuk menggerakkan/
mengatupkan rahangnya dan menggerakkan
giginya
9. N Abdusen (gerakan bola mata ke samping) :
Anjurkan klien melirik kesamping kanan/ kiri dengan
bantuan tangan perawat.
10. N Facialis
Anjurkan klien untuk tersenyum, mengangkat alis,
mengerutkan dahi. Lihat kesimetrisan. Dan dengan
menggunakan garam, gula uji rasa 2/3 lidah depan
klien, dengan cara anjurkan klien menutup mata dan
tempatkan bahan tadi pada ujung dan sisi lidah,
minta klien mengidentifikasi rasa tersebut
11. N Auditorius :
Gunakan garpu tala untuk menguji pendengaran
klien. Untuk menguji keseimbangan anjurkan klien
untuk berdiri (bila mampu) dan menutup mata
beberapa detik, perhatikan keseimbangan klien.
12. N Glosapaingeal (menelan, gerakan lidah, lidah rasa
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
depan) :
Anjurkan klien berkata ‘AH’ untuk melihat reflek,
anjurkan klien untuk menggerakkan lidah dari sisi ke
sisi, atas ke bawah secara berulang. Untuk uji rasa
sama seperti di atas. Gunakan spatel lidah untuk
mengetahui adanya reflek GAG
13. N Vagus (sensasi faring, laring, menelan dan gerakan
pita suara) :
Perhatikan dengan pemeriksaan nervus IX perhatikan
adanya perubahan suara, lihat pergerakan palatum
dan faringeal
14. N Accesorius (gerakan kepal dan bahu)
Anjurkan klien untuk menggeleng dan menoleh kekiri
kanan, anjurkan klien mengangkat salah satu
bahunya keatas dan di beri tekanan pada bahu
tersebut untuk mengetahui kekuatannya
15. N Hypoglosal (tonjulan lidah)
Anjurkan klien untuk menjulurkan dan menonjolkan
lidah pada garis tengah, kemudian dari sisi kiri

Sikap
16. Melakukan tindakan dengan sistematis
17. Komunikatif dengan klien
18. Percaya diri

Hasil :
1. Pasien merasa nyaman
2. Pemeriksaan 12 nervus terpenuhi

Keterangan :
 Ya : 1 (Dilakukan dengan benar)
 Tdk : 0 (Tidak dilakukan/ dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian :
 Baik Sekali : 100
Jumlah tindakan yang dilakukan (Ya)
 Baik : 81 – 99 nilai = 18
× 100 = ⋯

 Kurang/ TL : < 80

Tanggal : Tanggal : Tanggal :


Nilai Nilai Nilai
Pembimbing Pembimbing Pembimbing

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa


PEMERIKSAAN KEDALAMAN TENDON DAN REFLEK PATOLOGIS
Dilakukan
ASPEK YANG DINILAI Tgl : Tgl : Tgl : Ket
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan alat
 Reflek hammer
 Alat Tulis dan catatan
Persiapan pasien dan lingkungan :
2. Menjelaskan maksud dan tujuan
3. Menjaga privasi klien
Pelaksanaan :
Refleks Fisiologi :
4. Refleks Biceps : melakukan perkusi pada insersia Musculus
Biceps Rachi, dan perhatikan gerakan/ reaksi yang terjadi
5. Refleks Treicep : Melakukan perkusi pada Insersia
Musculus Tricpes Brachi, daperhatikan gerakan/ reaksi
yang terjadi
6. Refleks Brachiradialie : Melakukan perkusi pada radisu 2-5
cm dari pergelangan, dan perhatikan gerakan/ reaksi yang
terjadi
7. Refleks Patella : Melakukan perkusi pada tendon patella,
dan perhatikan gerakan/ reaksi yang terjadi
8. Refleks Achiles : Melakukan perkusi pada tendon achiles, &
perhatikan gerakan / reaksi yang terjadi

Refleks Patologis :
9. Refleks Babinski : Melakukan penggoresan pada telapak
kaki dengan menggunakan benda tumpul dari belakang
menyusuri bagian lateral dan menyebarang kemedial
menuju ke ibu jari kaki. Perhatikan reaksi yang terjadi pada
ibu jari.
10. Refleks Chaddock : Melakukan penggoresan dengan
menggunakan benda tumpul pada tepi kaki mulai dari
Maleolus Lateralis menuju ke kelingking, dan perhatikan
reaksi yang terjadi pada ibu jari kaki
11. Refleks Schaffer : Melakukan penekanan pada tendon
Achiles dan perhatikan reaksi yang terjadi pada ibu jari kaki
12. Refleks Oppenheim : Melakukan penekanan dengan
gerakan cepat mulai dari bawah patella sepanjang daerah
tibialis anterior media menuju kaki. Perhatikan reaksi yang
terjadi pada ibu jari kaki.
13. Refleks Gordon : Melakukan penekanan pada daerah
Musculus Gustrocnemius, dan perhaikan reaksi yang terjadi
pada ibu jari kaki
14. Refleks Bing : Melakukan penggoresan secara berulang-
ulang pada bagian lateral/ sisi luar kaki, dan perhatikan
reaksi yang terjadi pada ibu jari kaki
15. Refleks Gonda : tariklah jari-jari kaki dengan agak cepat
dan hati-hati mulai dari kelingking (kecuali ibu jari kaki) dan
perhatikan reaksi yang terjadi pada ibu jari kaki
Sikap
16. Melakukan tindakan dengan sistematis
17. Komunikatif dengan klien
18. Percaya diri

Keterangan :
 Ya : 1 (Dilakukan dengan benar)
 Tdk : 0 (Tidak dilakukan/ dilakukan dengan tidak atau kurang benar)
Kriteria Penilaian :
 Baik Sekali : 100
Jumlah tindakan yang dilakukan (Ya)
 Baik : 81 – 99 nilai = × 100 = ⋯
18
 Kurang/ TL : < 80

Tanggal : Tanggal : Tanggal :


Nilai Nilai Nilai
Pembimbing Pembimbing Pembimbing

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai