1
Program Studi Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. Cimencrang, Cimenerang, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat 40292
E-mail: Ebinwahab@gmail.com
Abstract: Rangkaian akhir dari suatu proses kependidikan Islam adalah evaluasi atau penilaian.
Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dalam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah
dilakukan evaluasi terhadap output yang dihasilkan. Evaluasi dalam pendidikan Islam secara
umum sangat berguna bagi pendidik, peserta didik, ahli fikir pendidikan Islam, politik pengambil
kebijakan pendidikan agama Islam, untuk membantu mereka dalam membenahi system
pengawasan dan mempertimbangkan kebijakan yang akan diterapkan dalam system pendidikan
nasional (Islam). Evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi peserta didik, pendidik, materi
pendidikan, proses penyampaian materi pelajaran dan berbagai aspek lainnya yang berkaitan
dengan materi pendidikan.
1. Pendahuluan
Proses pembelajaran merupakan tanggung jawab guru dalam mengembangkan segala
potensi yang ada pada siswa. Salah satu komponen yang menjdi sasaran peningkatan kualitas
pendidikan adalah system pembelajaran di kelas. Tujuan pokok proses pembelajaran adalah
untuk mengubah tingkah laku siswa berdasarkan tujuan yang direncanakan dan disusun oleh
guru sebelum proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Perubahan tingkah laku itu mencakup
aspek intelektual. Untuk menghasilkan dan mengetahui daya serap siswa terhadap pembelajaran
yang dilakukan dan untuk mengetahui perubahan tingkah lakunya, maka evaluasi adalah salah
satu hal yang sangat urgen untuk dilakukan. Sebab evaluasi dipandang sebagai masukan yang
diperoleh dari proses pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan berbagai komponen yang terdapat dalam suatu proses belakar mengajar (Prasetya
Irawan, 2001:1)
Hakikat evaluasi adalah pengukuran dan penilaian yang berlaku bagi semua unsure
pendidikan. Evaluasi bukan hanya untuk anak didik, melainkan untuk lembaga pendidikan, para
pendidik, kurikulum, tujuan pendidikan dan visi-misi yang dicanangkan oleh dunia pendidikan.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitiaan kepustakaan (library research), yaitu
telaah kepada beberapa referensi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan baik
telaah pemikiran tokoh dan yang lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data-
data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap berbagai literatur yang ada hubungannya
dengan judul pembahasan jurnal ini.
Beberapa term tersebut dapat dijadikan petunjuk arti evaluasi secara langsung, atau hanya
sekedar alat atau proses di dalam evaluasi. Hal ini didasarkan asumsi bahwa al-Qur’an dan
sunnah merupakan azas-azas atau prinsip-prinsip umum pendidikan, sementara
operasionalisasinya diserahkan penuh kepada ijtihad umatnya. Term penilaian (evaluasi) pada
taraf berikutnya lebih diorientasikan pada makna penafsiran atau memberi putusan terhadap
kependidikan. Setiap tindakan pendidikan didasarkan atas rencana, tujuan, bahan, alat dan
lingkungan kependidikan tertentu. Berdasrkan komponen ini, maka peran penilaian dibutuhkan
guna mengetahui sejauh mana keberhasilan pendidikan tercapai. Dan pengertian ini, proses
pelaksanaan penilaian lebih ditekankan pada akhir tindakan pendidikan. Penilaian dalam
pendidikan dimaksudkan untuk menetapkan keputusan-keputusan kependidikan, baik yang
menyangkut perencanaan, pengelolaan, proses dan tindak lanjut pendidikan, baik yang
menyangkut perorangan, kelompok maupun kelembagaan. Dalam konteks ini, penilaian dalam
pendidikan Islam bertujuan agar keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pendidikan Islam
benar-benar sesuai dengan nilai-nilai yang Islami sehingga tujuan pendidikan Islam yang
dicanangkan dapat tercapai secara maksimal.
B. Objek Evaluasi
a. Evaluasi terhadap diri sendiri adalah dengan mengadakan intropeksi atau
perhitungan terhadap diri sendiri. Evaluasi ini tentunya berdasarkan kesadaran
internal yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas (amal
saleh) pribadi. Menurut Umar bin Khatab “hasibu an fusahumqabla an tuhasabu”
(evaluasilah dirimu sebelum engkau dievaluasi). Statement ini berkaitan dengan
kegiatan evaluasi terhadap diri sendiri. Asumsi yang mendasari statement tersebut
adalah bahwa Allah Swtmengutus dua malaikat Raqib dan Atid sebagai
supervisor dan evaluator terhadap manusia. Berdasarkan catatan tersebut, Allah
Swt mengevaluasinya. Hasil penilaian yang baik mendapatkan syurga sedangkan
hasil penilaian yang buruk mendapat neraka.
b. Evaluasi terhadap diri orang lain (peserta didik)
Merupakan bagian dari kegiatan pendidikan Islam. Kegiatan inimerupakan sebuah
keniscayaan. Keniscayaan disini tentunya berdasarkan niat “amar makruf nahi
munkar” yang bertujuan untuk perbaikan (ishlah) perbuatan sesama umat Islam.
Syarat penilaian harus bersifat obyektif, segera dan tidak dibiarkan berlarut-larut,
dan menyeluruh sehingga peserta didik tidak tenggelam dalam kebimbangan,
kebodohan, kezaliman, dan dapat melakukan perubahan secara cepat ke arah yang
lebih baik dari perilaku sebelumnya.
Dengan beberapa tujuan tersebut, evaluasi berfungsi sebagai umpan balik (feed back)
terhadap kegiatan pendidikan. Umpan balik ini berguna untuk pertama, ishlah, yaitu perbaikan
terhadap semua komponen pendidikan, termasuk perbaikan perilaku, wawasan, dan kebiasaan-
kebiasaan peserta didik. Kedua, tazkiyah, yaitu penyucian terhadap semua komponen
pendidikan. Artinya melihat kembali program-program pendidikan yang dilakukan, apakah
program tersebut penting atau tidak dalam kehidupan peserta didik. Apabila terdapat program
harus dihilangkan dan dicarikan sublimasi yang cocok dengan program semula. Ketiga, tajdid,
yaitu memodernisasi semua kegiatan pendidikan. Kegiatan yang tidak relevan- baik untuk
kepentingan internal maupun eksternal- perlu diubah dan di carikan penggantinya yang lebih
baik. Dengan kegiatan ini, maka pendidikan dapat dimobilisasi dan didinamisasikan untuk lebih
maju. Keempat, al-dakhil, yaitu masukan sebagai laporan bagi orang tua peserta didik berupa
rapor, ijazah, piagam dan sebagainya.
Kalau dilihat dari prinsip evaluasi yang terdapat di dalam al-Quran dan praktek yang
dilakukan oleh Rasulullah SAW, maka evaluasi berfungsi ebagai berikut:
1. Untuk menguji kemampuan manusia beriman terhadap berbagai macam problema kehidupan
yang dihadapi (QS. Al-Baqarah: 155)
2. Untuk mengetahui sejauh mana atau sampai dimana hasil pendidikan wahyu yang telah
diaplikasikan Rasulullah SAW kepada umatnya (QS. Al-Naml: 40)
Al-Bana, Hasan. (1990). Majmuah al-Rasail Hasan al-Bana. Iskandariyah: Dar al-Da’wah.
Proyek Pengembangan Sistem Pendidikan Agama, Departemen Agama RI. (1974). Pedoman
Pendidik Sekolah Lanjutan Atas. Jakarta: Depag RI
Purwanto, Ngalim. (1975). Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Ranayulis. (2015). Filsafat Pendidikan Islam Analisis Filosofis Sistem Pendidikan Islam. Jakarta
Pusat: Radar Jaya Offset Jakarta.