Pra Skripsi
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S1
Disusun Oleh :
Amalia Rahma Lisnantyas
Nim : 31401405378
i
Halaman Pengesahan
Disusun Oleh :
31401405378
ii
KATA PENGANTAR
iii
5. Kedua orang tua dan kakak yang telah memberikan dukungan dalam
bentuk moril dan materil, serta doa yang telah diberikan kepada penulis.
6. Teman seperjuangan Arin, Aulia, Sifa, Annisa, Arum, dan Siti yang telah
menyemangati
7. Teman-teman kos Heni, Arica, Silmi, Afriya, Mbak Wid yang telah
memberikan dorongan kepada penulis.
8. Mbak Dila yang telah memberikan saran dan kritikan yang membangun
kepada penulis.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
penyusunan pra skripsi ini.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
v
5.4.2. Pengaruh Dana Alokasi Umum terhadap Tingkat Pengungkapan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ......................................... 30
vi
DAFTAR TABEL
Daerah ..................................................................................................... 38
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
1
pemerintahan yang lebih atau yang sering disebut dengan Good Public
salah satunya pada sektor pengelolaan keuangan. Hal tersebut ditandai dengan
pemerintah daerah.
disclosure), yaitu pengungkapan semua informasi yang wajib dan juga harus
Daerah, Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Ukuran
daerah itu sendiri yang berasal dari masyarakat. Pendapatan Asli Daerah terdiri
dari pungutan pajak daerah, laba dari Badan Usaha Milik Daerah, dan juga
retribusi daerah. Apabila PAD yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah terbilang
cukup besar, maka hal tersebut dapat menunjukkan bahwa andil masyarakat
dalam hal pembayaran pajak dan retribusi daerah sudah tinggi. Dengan adanya hal
alokasi umum yang diterima oleh daerah tersebut (Robin dan Austin, 1986).
pemerintah daerah tersebut memiliki tekanan yang berasal dari pemerintah pusat
kebutuhan sarana dan prasarana daerah setempat yang mana belum mencapai
pembangunan daerah. Semakin banyaknya alokasi dana yang diterima oleh daerah
4
pada setiap tahunnya, maka pemerintah daerah harus bisa memanfaatkan alokasi
Daerah yang cukup besar akan melakukan pengelolaan terhadap keuangan yang
pengawasan yang lebih ketat terhadap pemerintahan tersebut. Hal ini membuat
sosial. Semakin banyak belanja derah yang dilakukan oleh pemerintah daerah
satu cara yang sangat efektif bagi pemerintah daerah dalam memenuhi kewajiban
namun masih didapati hasil yang belum konsisten.Dana alokasi umum pada
penelitian yang dilakukan oleh Puspita &Martani (2012) dan Pandansari (2016)
(2012) dan Junaedi (2015) dan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh
keuangan daerah. Pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi dan Aryani
yang tidak konsisten didapati pada penelitian yang dilakukan Suhardjanto dan
(2010) didapati hasil di mana ukuran daerah positif tidak signifikan terhadap
Variabel belanja daerah didapati hasil yang tidak konsisten di mana dalam
keuangan daerah sedangkan pada penelitian yang dilakukan Puspita dan Martani
(2012). Terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan
oleh Puspita dan Martani (2012). Perbedaannya terletak pada sampel dan periode
laporan keuangan. Puspita dan Martani (2012) menggunakan 108 Pemda yang ada
2010. Selain itu perbedaan penelitian ini yaitu dengan menambahkan variabel
berbeda, maka hal tersebut memotivasi untuk dilakukan penelitian lebih lanjut
penelitian yang dilakukan oleh Puspita dan Martani (2012). Perbedaan penelitian
terletak pada :
7
Pandansari (2016)
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
berikut :
5. Landasan Teori
Terkait dengan teori agensi (Agency Theory) ada dua pihak yang
pihak principal atau agent memiliki sebuah informasi yang lebih banyak
organisasi.
akuntabel.
keuangan.
a. Contigencies (Ketidakpastian)
organisasi.
13
c. Perubahan Akuntansi
daerah.
pendapatan asli daerah yang besar maka hal tersebut dapat menunjukkan
kepada publik.
sendiri, pendapatan asli daerah (PAD) bersumber dari pajak daerah, laba
dari BUMD, dan retribusi daerah, serta pendapatan asli daerah lainnya
yang sah.
pribadi atau badan yang dilakukan oleh daerah. Pungutan tersebut bisa
dipertanggungjawabkan.
penting selain pajak retribusi dan pajak daerah. Adanya BUMD sendiri
ataupun pajak.
sebagai pembayaran atas jasa atau izin yang telah diberikan oleh
badan yang telah mendapatkan manfaat dari jasa yang disediakan oleh
16
di setiap tahunnya.
besar. Hal itulah yang menjadi sebab mengapa dana alokasi umum
sebuah daerah.
Bobot Provinsi X
Jumlah DAUProvinsi X =
Jumlah Bobot Seluruh Provinsi
besarnya dana alokasi umum yang diterima oleh daerah tersebut (Robin
program kerja yang telah dibuat serta pemerintah daerah juga harus
dimaksudkan :
infrastruktur.
belum mencapai standar. Selain itu Dana Alokasi Khusus digunakan untuk
yang diterima oleh daerah pada setiap tahunnya, maka pemerintah daerah
total aset yang lebih besar biasanya akan lebih kompleks dalam menjaga
Nilai aset dalam pemerintahan suatu daerah dapat dilihat dari total aset
faktor yang terdapat pada lingkungan itu sendiri dan di luar lingkungan
baik
berikut :
1. Belanja modal
Belanja modal yakni salah satu jenis belanja yang dilakukan oleh
lebih dari satu tahun. Belanja ini dilakukan guna menambah jumlah
2. Belanja operasi
publik.
Tabel 1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
N Peneliti Variabel Penelitian Metode Hasil Penelitian
o &Judul Penelitian
1 Rora Puspita & Independen : Sampel yang PAD berpengaruh
Dwi Martani Pendapatan Asli digunakan : negatif tidak
(2012) Daerah (PAD) Penelitian ini signifikan terhadap
Dana Alokasi menggunakan tingkat pengungkapan
“Analisis Umum (DAU) data 108 website Pemda
Pengaruh Ukuran Pemda Pemda yang PAD berpengaruh
Kinerja Dan (UP) diobservasi negatif tidak
Karakteristik Kompleksitas pengungkapan signifikan terhadap
23
Dwi Martani (2012). Terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian
pemerintah daerah yang asalnya dari daerah itu sendiri yang dipungut berdasarkan
berlaku (Halim, 2004). PAD merupakan salah satu penerimaan suatu daerah yang
berasal dari daerahnya sendiri yang secara tidak langsung dapat mencerminkan
laporan keuangan pemerintah. Semakin banyak jumlah PAD yang dimiliki akan
DAU adalah salah satu dana transfer yang didistribusikan dari pemerintah
DAU yang telah diterima oleh suatu daerah harus diawasi agar jelas
penggunaannya. Semakin besar jumlah dana yang diterima maka semakin ketat
pula pengawasan yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah agar dana tersebut
tidak disalahgunakan. Selain itu pemerintah juga harus lebih lengkap dalam
demikian dapat dilihat bahwa semakin tinggi DAU yang diterima maka akan
semakin banyak pula informasi yang akan diungkap oleh pemerintah di dalam
laporan keuangan pemerintah daerah. Dari uraian diatas, maka hipotesis dari
dari penerimaan APBN yang dialokasikan kepada suatu wilayah tertentu dengan
tujuan pendanaan kegiatan khusus sesuai dengan prioritas. DAK juga digunakan
pendapatan daerah sebagian besar bersumber dari transfer dana dari pemerintah
dari daerah tersebut. Kondisi ini lah yang membuat pemerintah daerah melakukan
Ukuran suatu pemerintahan daerah dapat dilihat dari berapa total aset yang
daerah yang memiliki total aset yang lebih besar akan memiliki kewajiban untuk
32
sebagai bentuk akuntabilitasnya. Total aset yang dimaksud yaitu aset lancar, aset
tetap, aset tidak berwujud, investasi jangka panjang, dan pendapatan bersih.
penjelasan diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
yang terdapat pada lingkungan internal dan eksternal yang mempunyai pengaruh
yang bersifat normatif yang berasal dari lingkungan eksternal ataupun dari dalam
bukan lagi birokrasi. Yang dimaksud pelanggan yaitu penduduk yang ada di suatu
pemerintahan tersebut.
33
daerah.
yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan pra sarana infrastruktur
dikelompokkan menjadi belanja modal, belanja operasi, dan belanja tak terduga.
Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 pasal 167 ayat 1, belanja daerah
yang layak. Dengan adanya pengeluaran belanja daerah yang cukup tinggi,
pengungkapan secara lengkap dan terinci. Hal tersebut sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Hendriyani & Tahar (2015) bahwa belanja daerah
maka semakin lengkap pula pengungkapan yang dilakukan terkait dengan laporan
5.5.Kerangka Penelitian
Penelitian ini didasarkan pada Teori Agensi. Dalam teori ini terdapat dua
pihak yang terlibat, yaitu pihak yang memberi wewenang dan pihak yang
dalam laporan keuangan diantaranya: (1) Pendapatan Asli Daerah (2) Dana
Alokasi Umum (3) Dana Alokasi Khusus (4) Ukuran Pemda (5) Kompleksitas
berjumlah besar dan semakin kompleksnya suatu pemerintahan daerah maka hal
35
H1 (+)
PAD
H2 (+) DAU
DAK
H3 (-)
Pengungkapan
Laporan Keuangan
Ukuran Pemda Pemerintah Daerah
H4 (+)
Kompleksitas
H5 (+) Pemerintahan
Belanja
H6 (+)
Daerah
Gambar 1
Kerangka Penelitian
36
6. Metode Penelitian
Variabel
yang digunakan ada dua jenis, yaitu variabel terikat (dependent variable)
6.1.1.1.Variabel Dependen
6.1.1.2.Variabel Independen
berikut ini :
Tabel 2
Daftar Checklist Tingkat DisclosureLaporan Keuangan
Pemerintah Daerah
24. Retensi
PSAP No. 9 mengenai Akuntansi Kewajiban
25. Daftar utang
26. Total saldo utang jangka pendek dan utang jangka panjang
27. Total saldo utang pemerintah yang didasarkan pada jenis sekuritas
utang pemerintah beserta tanggal jatuh temponya
28. Total bunga pinjaman dan besaran bunga
29. Konsekuensi dilakukannya pembayaran utang sebelum masa jatuh
temponya
30. Perjanjian restrukturisasi kewajiban
31. Total tunggakan utang
32. Biaya pinjaman
Sumber : Syarifah, 2013
dari dalam suatu daerah itu sendiri yang pungutannya sesuai dengan
total PAD dengan total realisasi anggaran pendapatan asli daerah. Dengan
Jumlah PAD
Rasio PAD =
Jumlah Realisasi Anggaran Pendapatan
total aset yang dimiliki pemerintah daerah. Hal tersebut dikarenakan aset
pemerintah daerah yang merupakan hasil dari adanya kegiatan pada masa
41
lalu dan juga merupakan sumber manfaat ekonomi yang dapat digunakan
beberapa faktor yang terdapat pada lingkungan internal dan eksternal yang
berikut :
6.2.1. Populasi
6.2.2. Sampel
2014-2016.
media perantara. Sumber data yang terdapat dalam penelitian ini berupa
43
menggunakan cara :
1. Studi dokumentasi
menjelaskan suatu data yang dilihat dari hasil pengujian nilai rata-rata
karena banyaknya data tidak bisa dijadikan patokan bahwa data-data yang
dapat dilakukan pada data besar maupun kecil. Selain itu, pengujian ini
juga dapat dilakukan pada data yang belum dikelompokkan pada tabel
berikut:
dalam model regresi apakah ada ketidaksamaan varians atau tidak pada
Model regresi yang baik yaitu Homokedastisitas. Dengan kata lain model
koefisien beta tersebut signifikan, maka model regresi yang telah dibuat
6.5.2.3.Uji Autokorelasi
Tabel 3
Tabel Durbin-Watson
Klasifikasi nilai d Uji Durbin Watson
Nilai Keterangan
0 < d < dl Autokorelasi Positif
dl ≤ d ≤ du Tidak Dapat Disimpulkan
4-dl < d < 4 Autokorelasi Negatif
4-du ≤ d ≤ -dl Tidak Dapat Disimpulkan
du < d < 4-du Tidak Terdapat Autokorelasi
Sumber : (Ghozali, 2013)
ada atau tidak hubungan antar variabel independen satu dengan variabel
menentukan nilai Variance Inflation Factor (VIP) dari hasil analisis data
(Ghozali, 2013). Apabila VIP < 10 maka tidak ada multikolinearitas antar
variabel independen. Akan tetapi apabila hasil dari uji tersebut ditemukan
47
Keterangan :
Y =Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
PAD = Pendapatan Asli Daerah
DAU = Dana Alokasi Umum
UP = Ukuran Pemerintahan
KP = Kompleksitas Pemerintahan
BD = Belanja Daerah
DAK = Dana Alokasi Khusus
e = error
variabel terikat.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Priyo Hari, 2006. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Belanja
Pembangunan dan Pebdapatan Asli Daerah (Studi Kasus pada Kabupaten
dan Kota se Jawa-Bali). Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.
Budi, Purbayu Santosa & Retno Puji Rahayu. 2005. Analisis Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Dalam Upaya
Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Kabupaten Kediri. Jurnal Dinamika
Pembangunan. Vol.2 No. 1.
Harianto, David dan Priyo Hari Adi. 2007. Hubungan Antara Dana Alokasi
Umum, Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Per
Kapita. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makasar 26-28 Juli 2007.
Jeckly Dharma Jaya dan Eka Ardhani Sisdyani. 2014. Pengaruh Pendapatan Asli
Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Belanja Modal Pada Kelengkapan
Pengungkapan Informasi Keuangan Daerah Melalui Situs Resmi Pemerintah
Provinsi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 9.1 (2014), ISSN: 2302-
8556 Hal: 162-179.
Kadek Aris Dwi Pratama dkk. 2015. Pengaruh Kompleksitas Pemerintah Daerah,
Ukuran Pemerintah Daerah, Kekayaan Daerah, Dan Belanja Daerah
Terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Pemerintah
Kabupaten/Kota Di Bali Tahun 2010-2013). E-Journal S1 Ak Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1 (Volume 3, No.1).
53
Kusumadewi, Diah Ayu dan Arief Rahman. 2007. Flypaper Effect Pada Dana
Alokasi Umum (Dau) Dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap
Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota Di Indonesia. JAAI, Vol.11 No. 1.
Prakosa, Kesit Bambang. 2004. Analisis Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU)
dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Prediksi Belanja Daerah
(Studi Empirik di Wilayah Provinsi Jawa Tengah dan DIY). JAAI 8 (2).
54
Puspita, Rora & Martani, Dwi. 2012. Analisis Pengaruh Kinerja Dan
Karakteristik Pemda Terhadap Tingkat Pengungkapan Dan Kualitas
Informasi Dalam Website Pemda. Simposium Nasional Akuntansi XV.
Republik Indonesia. 2013.