Anda di halaman 1dari 13

Disusun oleh

Deviana Mutiara A
Eka Nur sejati
Putri Alfiyanti F.
Saina Abas

Dosen pembimbing
Prof. dr Tri Nur Kristina, Mkes,PhD.

Semester 1 Blok 1
Tahun Akademik 2012/2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Tim Penyusun
Tim penyusun makalah dengan judul “HEPATITIS” ini adalah mahasiswa dan
mahasiswi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIMUS angkatan tahun 2012 yang bertugas
sebagai :

Saina Abas
Editor, pemakalah, pencari sumber, penggagas judul, penulis, referensi

Eka Nur sejati


Editor, pencari referensi, pencari sumber, penulis

Deviana Mutiara A
Editor, pencari referensi, pencari sumber

Putri Alfiaynti F.
Pencari bahan, Penanggung jawab
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum.wr.wb.

Alhamdulillah, penulis mengucapkan puji syukur yang sebesar-besarnya kepada


Allah SWT atas rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya yang berlimpah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini kami beri judul “Hepatitis”.
Alasan kami mengambil judul Hepatitis dikarenakan kami melihat penyakit ini sangat
menarik untuk dibahas. Dan orientasi penyakit ini kepada masyarakat belum sepenuhnya
maksimal.
Makalah ini disusun atas pemenuhan dari tugas mata kuliah. Penyusunan makalah ini
tidak lepas dari bantuan pihak dosen pembimbing Prof.dr. Tri Nur Kristina,Mkes,PhD. Untuk
itu, kami mengharapkan makalah ini untuk dibaca agar dapat berguna dan bermanfaat.
Akhirnya kritik, dan saran kami harapkan demi menambah referensi kami.

Wassalamu’alaikum.wr.wb

Semarang, September 2012

Tim Penyusun
Daftar Isi

Tim Penyusun
Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
i. Latar Belakang
ii. Rumusan Masalah
iii. Ruang Lingkup Pembahasan
iv. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
I. Definisi Hepaptitis Menurut Ahli
II. Jenis Hepatitis
III. Penyebab Hepatitis
IV. Gambaran Penyakit Hepatitis
V. Perjalanan Penyakit Hepatitis
VI. Pencegahan Hepatitis
VII. Pengobatan Hepatitis

BAB III PENUTUP


I. Kesimpulan
II. Kritik dan Saran

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Hepatitis merupakan suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatitis
dalam bahasa awam sering juga disebut dengan istilah lever atau sakit kuning.
Padahal definisi lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Belanda yang berarti
organ hati, bukan penyakit hati. Namun asumsi yang berkembang dalam masyarakat
mendefinisikan lever adalah penyakit radang hati. Sedangkan istilah sakit kuning
sebenarnya dapat menimbulkan kerancuan, karena tidak semua sakit kuning
disebabkan oleh radang hati, tetapi dapat juga karena ada peradangan pada kantung
empedu.
Untuk lebih mendalami apa itu hepatitis diperlukan penyuluhan kepada
masyarakat khususnya penderita hepatitis dan keluarganya. Selain itu penyuluhan
juga dapat berperan dalam mengubah sifat masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
Apalagi kita sebagai petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan tentang
kesehatan baik secara individual, keluarga, dan masyarakat.
Persoalan terbesar dimasyarakat awam yang terkait dengan masalah kesehatan adalah
kurangnya pengetahuan.
Untuk tujuan itulah perlu adanya penyebaran informasi tentang masalah-
masalah kesehatan.

II. Rumusan Masalah


 Apa itu penyakit hepatitis?
 Apakah gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini?
 Ada berapa tipe penyakit hepatitis?
 Apa yang dialami penderita?

III. Ruang Lingkup Pembahasan


Pembahasan dalam makalah ini akan dilakukan secara lebih umum dandidapat dari
perpaduan berbagai macam saduran sumber. Ada pun ruang lingkup pembahasan
tersebut diuraikan sebagai berikut:
 Definisi hepatitis dan hepatis
 Penyebab dari hepatitis dan hepatis
 Tipe dari hepatitis dan hepatis
 Proses patofisiologis dari hepatitis

IV. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta mengerti apa itu penyakit
hepatitis apa saja jenis-jenisnya bagaimana gejalanya serta cara pengobatannya.

2. Bagi Penderita
Penderita menjadi tahu bagaimana penyakit yang mereka derita dan cara
mengobati dan mengurangi penyakitnya itu. Entah dengan mengatur pola makan,
olahraga maupun mengkonsumsi obat.
3. Bagi Masyarakat
Diharapkan menghasilkan informasi yang dapat memberikan pengetahuan dan
wawasan bagi masyarakat tentang penyakit hepatitis. Dapat mensosialisasikan
lebih luas lagi apa itu hepatitis secara spesifik dan mendalam.

BAB II
PEMBAHASAN

I. Definisi Hepatitis menurut Ahli


Istilah “Hepatitis” dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyakit
hepatitis dapat di artikan sebagai suatu pembengkakan dalam hati yang di sebabkan
oleh virus dan bakteri tertentu, sehingga dapat menimbulkan peradangan dalam hati.
Namun pendapat di atas berbeda dengan pendapat para ahli yang mungkin lebih
memahami dan mengetahui tentang penyakit hepatitis ini, untuk itu berikut adalah
beberapa pendapat para ahli di antaranya adalah :
1. Hepatitis menurut Engram (1998)
Hepatitis adalah inflamasi akut pada hepar, ini dapat di sebabkan oleh adanya
bakteri yang masuk dalam tubuh atau di sebabkan oleh cidera toksik, tetapi
hepatitis yang di sebabkan oleh adanya gangguan virus lebih sering di temukan.
2. Hepatitis menurut Reeves (2001)
Hepatitis adalah peradangan luas pada jaringan hati yang menyebabkan
neknekrosis dan degenerasi sel.
3. Hepatitis menurut Carpenito (1999)
Hepatitis adalah inflamasi hepar yang di sebabkan oleh adanya salah satu dari lima
agen virus yang berbeda.
4. Hepatitis menurut Elizabeth J.Crowin (2000)
Hepatitis adalah peradangan dalam hati yang disebabkan oleh bakteri atau toksin
termasuk alkohol.
5. Hepatitis menurut Brunner & Suddarth (2001)
Hepatitis merupakan infeksi sistematik oleh virus yang di sertai oleh nekrosis dan
inflamasi pada sel-sel hati yang merupakan kumpulan perubahan klinis, biokimia,
serta seluler yang khas.
6. Hepatitis menurut Sandra M.Nettina.
Hepatitis adalah infeksi virus pada hati yang berhubungan dengan manifestasi
klinik berspektrum luas dari infeksi tanpa gejala, melalui hepatitis ikterik sampai
nekrosis hati.
7. Hepatitis menurut Sujono Hadi (1999)
Hepatitis merupakan suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta
bahan-bahan kimia.
8. Hepatitis menurut Smeltzer (2001)
Hepatitis merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis,
biokimia serta seluler yang khas.
9. Hepatitis menurut Asuhan Keperawatan Pada Anak (2002)
Hepatitis adalah suatu peradangan pada hati yang terjadi karena toksin seperti;
kimia atau obat atau agen penyakit infeksi.
10. Hepatitis menurut Patofisiologi Untuk Keperawatan (2000)
Hepatitis adalah keadaan radang/cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap virus,
obat atau alkohol.
Demikianlah sekilas tentang pengertian hepatitis secara umum yang telah ungkapkan
oleh para ahli, semoga sekilas penjelasan mengenai pengertian atau devinisi hepatitis
menurut para ahli dapat bermanfaat serta berguna bagi para pembaca.

II. Jenis Hepatitis


Virus hepatitis ada beberapa jenis yaitu: hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F, G
dan TT . Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula
hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan ada pula yang kemudian menjadi kanker hati
(hepatitis B dan C).

Hepatitis A
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan
pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual,
nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali
setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit
tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke
hepatitis kronik.
Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi
feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan
kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi.
Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu
setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin
beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks
merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.

Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa
lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik
atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang
mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan.
Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang
lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang
mempunyai banyak pasangan seksual.
Hepatitis C.
Hepatitis C lebih sering mengalami komplikasi hepatitis parah dengan prognosis yang
jelek. Kemungkinan menjadi hepatitis kronik dan sirosis juga lebih besar,
diperkirakan 50% penderita hepatitis C yang timbul akibat transfusi akan menderita
penyakti hati menahun. Dalam waktu 10 tahun, 20% penderita berkembang menjadi
sirosis. Kasus kanker hati juga sering ditemukan pada penderita hepatitis C.

Hepatitis D
Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap
dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui
hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D
bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.

Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut.
Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada
kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang
terkontaminasi feces.

Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis F
merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

Hepatitis G dan TT
Virus hepatitis G dan TT belum lama ditemukan sehingga ciri-ciri virus dan perjalanan
penyakit kedua jenis hepatitis virus ini belum banyak diketahui, terutama hepatitis TT.
Hepatitis G disebabkan hepatitis G virus (HGV), yang mirip dengan virus hepatitis C. Sering
kali infeksi virus hepatitis G bersamaan dengan hepatitis B dan/atau C. Tidak menyebabkan
hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah jarum suntik.

III. Penyebab Hepatitis


Penyebab hepatitis bermacam-macam akan tetapi penyebab utama hepatitis dapat dibedakan
menjadi dua kategori besar yaitu penyebab virus dan penyebab non virus. Sedangkan
insidensi yang muncul tersering adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus. Hepatitis virus
dapat dibagi ke dalam hepatitis A, B, C, D, E, G. Hepatitis non virus disebabkan oleh agen
bakteri, cedera oleh fisik atau kimia, pada prinsipnya penyebab hepatitis terbagi atas infeksi
dan bukan infeksi. Hepatitis B dan C dapat berkembang menjadi sirosis (pengerasan hati),
kanker hati dan komplikasi lainnya yang dapat mengakibatkan kematian.
Dalam masyarakat kita, penyakit hepatitis biasa dikenal sebagai penyakit kuning. Sebenarnya
hepatitis adalah peradangan organ hati (liver) yang disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor
penyebab penyakit hepatitis atau sakit kuning ini antara lain adalah infeksi virus, gangguan
metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit autoimun, hasil komplikasi dari penyakit lain, efek
samping dari konsumsi obat-obatan maupun kehadiran parasit dalam organ hati (liver). Salah
satu gejala penyakit hepatitis (hepatitis symptoms) adalah timbulnya warna kuning pada kulit,
kuku dan bagian putih bola mata. Peradangan pada sel hati dapat menyebabkan kerusakan sel-
sel, jaringan, bahkan semua bagian dari organ hati (liver). Jika semua bagian organ hati (liver)
telah mengalami kerusakan maka akan terjadi gagal hati (liver) yang menyebabkan kematian.

IV. Gambaran Penyakit Hepatitis


Gambaran klinis dapat dibagi dalam dua kelompok besar yaitu :
 Hepatitis kronik
o Secara klinis bervariasi dari keadaan tanpa keluhan sampai perasaan lelah
yang sangat mengganggu. Adanya keluhan dan gejala hipertensi portal
(asites, perdarahan varises esofagus) menunjukkan penyakit pada stadium
yang sudah lanjut.
o Pemeriksaan biokimiawi menunjukkan peningkatan kadar bilirubin,
transminase dan globulin serum.
o Gambaran histopatologis memperlihatkan kelainan morfologis yang khas
untuk hepatitis kronik.
 Hepatitis akut
o Pada umumnya, hepatitis tipe A, B, dan C mempunyai perjalanan klinis yang
sama. Hepatitis tipe b dan c cenderung lebih parah perjalanan penyakitnya
dan sering dihubungkan dengan serum-sickness.
o Serangan yang teringan tidak menunjukkan gejala dan hanya ditandai dengan
naiknya transminase serum.
o Serangan ikterus biasanya pada orang dewasa dimulai dengan suatu masa
prodmoral kurang lebih 3-4 hari sampai 2-3 minggu, saat mana pasien
umumnya merasa “tidak enak badan”, menderita gejala digestif, terutama
anoreksia dan nausea, dan kemudian ada panas badan ringan; ada nyeri di
abdomen kanan atas, yang bertambah pada tiap guncangan badan; tak ada
nafsu untuk merokok atau minum alkohol; perasaan badan tak enak
bertambah menjelang malam dan pasien merasa sengsara.
o Kadang-kadang dapat menderita sakit kepala yang hebat.
o Hati dapat di palpasi dengan pinggiran yang lunak dan nyeri tekan pada 70%
pasien.
o Setelah kurang lebih 1-4 minggu masa ikterik, biasanya pasien dewasa akan
sembuh.
 Manifestasi Klinik
o Stadium Praikterik berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit
kepala, lemah, anoreksia, mual, muntah, nyeri pada otot, dan nyeri di perut
kanan atas, urin menjadi lebih coklat
o Stadium Ikterik, berlangsung selama 3-6 minggu. Ikterus mula-mula terlihat
pada sclera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-keluhan berkurang,
tetapi pasien masih lemah anoreksia, dan muntah. Hati membesar dan nyeri
tekan. Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda. Serangan Ikterus
biasanya pada orang dewasa dimulai dengan suatu masa prodromal, kurang
lebih 3-4 hari sampai 2-3 minggu, saat mana pasien umumnya merasa tidak
enak makan, menderita gejala digestive terutama anoreksia dan nausea dan
kemudian ada panas badan ringan, ada nyeri di abdomen kanan atas yang
bertambah pada tiap guncangan badan. Masa prodormal diikuti warna urin
bertambah gelap dan warna tinja menjadi gelap, keadaan demikian
menandakan timbulnya ikterus dan berkurangnya gejala : panas badan
menghilang, mungkin timbul bradikardi. Setelah kurang lebih 1-2 minggu
masa ikterik, biasanya pasien dewasa akan sembuh. Tinja menjadi normal
kembali dan nafsu makan pulih. Setelah kelihatannya sembuh rasa lemah
badan masih dapat berlangsung selama beberapa minggu
o Stadium pasca ikterik. Ikterus mereda, warna urin dan tinja menjadi normal
lagi.Penyembuhan pada ank-anak lebih cepat lebih cepat dari orang dewasa,
yaitu pada akhir bulan kedua, karena penyebab yang biasanya berbeda.

V. Perjalanan Penyakit Hepatitis


Hepatitis A
Meskipun dapat terjadi kekambuhan dan hepatitis parah, hepatitis A tidak pernah
menjadi hepatitis kronik.. Jadi akan sembuh sempurna.
Hepatitis B
Hepattis B bisa berlangsung tanpa kuning bahkan tanpa gejala, namun penyakit ini
berpotensi berkembang menjadi hepatitis parah, hepatitis kronik, sirosis hepatis dan
kanker hati.

Hepatitis C
Hepatitis C lebih sering mengalami komplikasi hepatitis parah dengan prognosis yang
jelek. Kemungkinan menjadi hepatitis kronik dan sirosis juga lebih besar,
diperkirakan 50% penderita hepatitis C yang timbul akibat transfusi akan menderita
penyakti hati menahun. Dalam waktu 10 tahun, 20% penderita berkembang menjadi
sirosis. Kasus kanker hati juga sering ditemukan pada penderita hepatitis C.

Hepatitis D
Prognosis hepatitis D berkaitan erat dengan keadaan hepatitis B. Infeksi bersamaan ini
biasanya hanya berlangsung sementar, terbatas dan tidak progresif.

Hepatitis E
Penyakit biasanya terbatas dan tidak berkembang menjadi hepatitis kronik. Angka
kematian sekitar 20%.

VI. Pencegahan Hepatitis


Pencegahan hepatitis bermacam macam tergantung tipe dari virus hepatitis
nya. Virus hepatitis sangat kompleks (dalam tiga bentuk utama A, B, dan C) dan tipe
lain (D, E, F, G dan TT). Setiap tipe hepatitis memiliki cara yang berbeda-beda.
Berikut cara pencegahan hepatitis berdasarkan tipenya:

1) Pencegahan Hepatitis A (HAV)


Untuk anak-anak anak-anak (1-18 tahun) dapat dilakukan dengan vaksinasi
dengan 2 atau 3 dosis vaksin. Orang dewasa membutuhkan dosis yang lebih besar
dengan frekuensi 6-12 bulan setelah dosis pertama vaksin. Vaksin ini dianggap efektif
selama 15 – 20 tahun atau lebih. Vaksin untuk mencegah infeksi HAV sebelum
terkena memberikan perlindungan terhadap virus sedini 2 – 4 minggu setelah
vaksinasi.
Orang-orang yang divaksinasi untuk pencegahan hepatitis A, meliputi :
 Pengguna menyuntik narkoba ilegal
 Pramusaji, terutama mereka yang memiliki makanan yang kurang hygienitas
 orang yang tinggal di asrama atau kontak dekat dengan orang lain
 Anak-anak yang tinggal di masyarakat yang memiliki tingkat tinggi hepatitis
 Anak-anak dan pekerja di pusat-pusat penitipan
 Orang yang melakukan anal / oral seks.
 Orang dengan penyakit hati kronis.

Menjaga kebersihan adalah salah satu kunci pencegahan hepatitis misalnya


dengan mencuci tangan dengan sabun. Orang yang bepergian ke negara-negara
berkembang dimana kondisi sanitasi yang buruk harus divaksinasi dua bulan sebelum
keberangkatan. Bagi mereka yang terkena HAV, globulin imun (IG) harus diberikan
sesegera mungkin dan selambat-lambatnya 2 minggu setelah paparan awal.

2) Pencegahan Hepatitis B (HBV)


Vaksin untuk mereka yang hepatitis B juga dinilai aman dan efektif
memberikan perlindungan selama 15 tahun dan mungkin lebih lama lagi. Saat ini,
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan bahwa semua bayi
yang baru lahir dan individu sampai dengan 18 tahun dan dewasa berpartisipasi pada
risiko infeksi divaksinasi. Tiga suntikan dalam waktu 6-12 bulan wajib memberikan
perlindungan penuh.
Semua anak-anak dan remaja harus divaksinasi HBV apalagi mereka yang
aktif secara seksual. Mereka yang terlibat dalam perilaku berisiko tinggi harus
divaksinasi juga. Setiap orang yang menangani darah atau produk darah dalam
pekerjaan mereka sehari-hari harus divaksinasi (pendonor atau pekerja lab).
Pada pengguna obat yang memakai suntik, tidak dianjurkan berbagi jarum,
atau para pemakai dilarang saling berbagi jarum, sedotan kokain, atau kepemilikan
obat.

3) Pencegahan Hepatitis C (HCV)


Tidak ada vaksin untuk mencegah HCV. Vaksin untuk Hepatitis A dan B tidak
memberikan kekebalan terhadap hepatitis C. Tindakan preventif untuk HCV adalah
sama seperti untuk hepatitis B.

VII. Pengobatan Hepatitis


Hingga saat ini belum ditemukan obat yang jitu untuk hepatitis virus sehingga
pengobatan umumnya bersifat menghilangkan keluhan saja dan meliputi :
1. Istirahat
2. Makanan bergizi dan yang mudah dicerna. Pada penderita yang mual dan muntah,
lemak perlu dikurangi.
3. Vitamin.
Untuk hepatitis B, C dan D sekarang telah dipakai obat Interferon,
Lamivudin, Telbivudin, Adefovir, Entecavir, Telbivudin, namun harga obat yang
sangat mahal, serta efek samping adalah kendala kendala yang membatasi
penggunaan obat ini.
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan
Hampir semua kasus hepatitis virus akut disebabkan oleh salah satu dari lima
jenis virus yaitu: virus hepatitis A(HAV),virus hepatitis B (HBV),virus hepatitis C
(HCV),virus hepatitis D(HDV) dan virus hepatitis E (HEV),semua jenis hepatitis
virus yang menyerang manusia merupakan virus RNA kecuali virus hepatitis B,yang
merupakan virus DNA.walaupun virus- virus tersebut berbeda dalam sifat molecular
dan antigen,akan tetapi semua jenis virus tersebut memperlihatkan kesamaan dalam
perjalanan penyakitnya.hepatitis virus akut merupakan urutan pertama dari berbagai
penyakit hati di seluruh dunia.

Gejala hepatitis akut terbagi dalam 4 tahap yaitu:

FASE INKUBASI (merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala
atau ikterus),fase ini berbeda beda lamanya untuk tiap virus hepatitis.

FASE PRODROMAL (pra ikterik).fase diantara timbulnya keluhan keluhan pertama


dan timbulnya gejala ikterus.

FASE IKTERUS ikterus muncul setelah 5- 10 hari tetapi dapat juga muncul
bersamaan dengan munculnya gejala.

FASE KONVALESEN(Penyembuhan) di awali dengan menghilangnya ikterus dan


keluhan lain.
Daftar Pustaka
Cahyono Suryo B.. 2010. Vaksinasi, Cara Ampuh Cegah Penyakit Infeksi. Yogyakarta:Penerbit Kanisius

Idris M.. 2008. Kamus MIPA. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media

Sari Wening. 2008. Care Your Self. Jakarta: Penebar Plus+

Wijayakusuma Hembing. 2008. Tumpas Hepatitis dengan Ramuan Herbal. Jakarta:Pustaka Bunda

http://obatherbalhepatitisc.comhttp/obatherbalhepatitisc.com/93/bahaya-hepatitis-menurut-
ahli.html

http://dhiez.wordpress.com/tag/hepatitis-a-b-c-d-e-f-dan-g/

http://cyntaa.wordpress.com/hepatitis/

http://dokita.co/blog/hepatitis-virus/

http://www.kesehatan123.com/894/pencegahan-hepatitis/

http://operatorku.blogspot.com/2012/07/contoh-makalah.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitis_A

http://www.angelfire.com/ak5/budi_yanto_021/MAKALAH.htm

http://ners-blog.blogspot.com/2011/10/satuan-penyuluhan-hepatitis.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitis

Anda mungkin juga menyukai