FAAL
FAAL
HASIL PRAKTIKUM
A. PENGUKURAN SUHU
B. PENGUKURAN NADI
1. 82 102 71 93 61 74
1. 19 27 15 25 14 24
BAB V
A. PENGUKURAN SUHU
Dari hasil pengukuran yang dilakukan dalam percobaan kali ini didaptkan hasil
pengukuran suhu sebelum berktivitas yaitu memenuhi kriteria (36,5 0C - 37,5 0C).
Sedangkan hasil pengukuran suhu setelah orang coba beraktivitas menaiki dan menuruni
tangga suhunya mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena ada faktor-faktor yang
1) Lingkungan, suhu lingkungan yang tinggi akan menyebabkan suhu tubuh meningkat
dan sebaliknya.
2) Jenis kelamin, suhu tubuh pria lebih tinggi dibandingkan wanita karena perbedaan
3) Aktivitas fisik, setelah aktivitas fisik suhu tubuh akan naik terkait dengan kerja otot
rangka.
4) Berat badan, semakin berat badan probandus maka semakin tinggi pula suhunya
5) Hormon pertumbuhan atau tinggi badan juga berpengaruh pada suhu tubuh. Hormon
6) Usia atau umur juga mempengaruhi suhu tubuh. Pada makhluk hidup yang berusia
muda metabolisme cenderung cepat dari pada yang berusia tua, sehingga suhu tubuh
individu yang masih muda akan cenderung lebih tinggi dari yang tua. Namun hanya
Hipotalamus atau hypothalamus adalah pusat pengendali fungsi tubuh dan sistem
syaraf untuk menjaga agar kondisi tubuh kita selalu konstan dan stabil. Hipotalamus
mempunyai peranan sangat penting dalam menjaga agar kita selalu dapat menjalani hidup
ini secara berkualitas. Terdapat dua macam hipotalamus, yaitu hipotalamus anterior dan
panas. Bila suhu diluar tubuh lebih tinggi maka pengeluaran ditingkatkan dengan cara
suhu tubuh terjadi secra terpadu di hipotalamus berdasarkan sinyal yang diterima dari
kulit dan suhu inti tubuh. Hipotalamus posterior merupakan pusat pengatur yang bertugas
meningkatkan produksi panas dan mengurangi pengeluaran panas. Bila suhu luar rendah
mekanisme kontraksi otot atauu menggigil, pengeluaran panas akan dikurangi dengan
Pengaturan suhu tubuh terjadi secra terpadu di hipotalamus berdasarkan sinyal yang
pembuangan panas. Untuk produksi panas tergantung dari metabolisme, jadi tergantung
pada proses kimia eksotermal, misalnya kerja otot, menggigil dan lain-lain. Bila
pengeluaran panas melebihi pemasukan panas, maka termostat ini akan berusaha
menyeimbakan suhu tersebut dengan cara memerintahkan otot-otot rangka kita untuk
berkontraksi (bergerak) guna menghasilkan panas tubuh. Kontraksi otot-otok rangka ini
B. PENGUKURAN NADI
dan menuruni tangga kecepatan denyut nadi meningkat, dikarenakan saat beraktivitas
kebutuhan oksigen dalam tubuh akan meningkat karena adanya peningkatan aktivitas
tubuh. Semakin berat suatu kegiatan yang dilakukan manusia, maka semakin banyak pula
kebutuhan oksigen yang diperlukan oleh tubuh, untuk itu jantung akan lebih banyak
memompa darah yang mengandung banyak oksigen melalui nadi keseluruh tubuh untuk
Adapun faktor yang mempengaruhi kecepatan denyut nadi yaitu usia, berat badan,
jenis kelamin, kesehatan / kebugaran fisik, suhu tubuh dan aktivitas tubuh. Frekuensi
denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi sampai dengan usia dewasa,
denyut nadi paling tinggi ada pada bayi kemudian frekuensi denyut nadi menurun seiring
dengan pertambahan usia. Ukuran yang lebih berat juga menyebabkan denyut nadi akan
lebih cepat. ini sesuai dengan literatur, ukuran tubuh yang penting adalah berat badan
untuk ukuran tubuh seseorang. Semakin berat atau gemuk maka denyut nadi akan lebih
cepat.
Dari data yang diperoleh, bahwa hasil pengukuran frekuensi 1,2 dan3 sebelum
beraktivitas telah memenuhi kriteria normal yaitu antara 12- 20/ permenit atau 16-
melakukan kegiatan ringan akan mengalami kenaikan frekuensi yang lebih kecil
dibandingkan melakukan kegiatan yang berat dan yang memerlukan banyak tenaga.
menghasilkan energi yang digunakan untuk beraktifitas dan memperkeras kerja jantung
dalam memompa darah. Ukuran rongga dada dipengaruhi oleh kegiatan otot pernafasan.
Otot-otot ini berkontraksi dan relaksasi sebagai respon impuls saraf yang ditransmisi
kepadanya dari pusat otak. Selain itu mekanisme yang paling umum untuk mengontrol
hal ini ialah inhibisi umpan balik: Produk-akhir jalur anabolik menginhibisi
(menghambat) enzim yang menngkatalisis langkah awal jalur. Hal ini akan mecegah
pengalihan intermediet metabolik utama yang sedang digunakan untuk aktivitas yang
lebih penting ke sesuatu yang kurang perlu. Sel juga mengontrol katabolismenya. Jika sel
tersebut sedang bekerja keras dan konsentrasi ATP-nya mulai menurun, respirasi akan
semakin cepat. Ketika terdapat banyak ATP untuk memenuhi permintaan, respirasi
melambat, mencadangkan molekul organik yang bernilai itu untuk fungsi lain.
BAB IV
HASIL PRAKTIKUM
1. Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung Bunyi jantung
lebih jelas lebih jelas lebih terdengar lebih lebih lebih terdengar
jelas
NO POSISI BARING
1. Bunyi jantung sangat jelas, terdengar pada Bunyi jantung sangat jelas, tajam dan singkat
PEMBHASAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, bahwa bunyi jantung pada
posisi baring, mengangkat kedua kaki dan menekuk kaki sebelum beraktivitas, bunyi
jantung I lebih terdengar pada katup mitral dari pada katup trikuspidalis. Hal ini terjadi
karena tekanan pada ventrikel sisnistra lebih kuat, bunyi jantung pertama terjadi ketika
katup AV menutup. Sedangkan bunyi jantung II lebih terdengar pada parasternal kiri.
Bunyi jantung II terjadi ketika katup aorta atau pulmonalis menutup. Bunyi jantung I
lebih lunak, rendah dan relative lama dibandingkan dengan bunyi jantung II lebih tajam,
dengan denyut jantung aktivitas. Hal tersebut dapat dilihat dari irama denyut jantung saat
istirahat dari teratur menjadi lebih cepat saat aktivitas, begitu pula dengan kekuatan
denyut jantung yang semakin kuat pada saat aktivitas. Perubahan tersebut terjadi karena
saat berolahraga jantung dirangsang untuk berkontraksi lebih cepat. Pada saat aktivitas
terjadi peningkatan metabolisme sel-sel otot, sehingga aliran darah meningkat untuk
memindahkan zat-zat makanan dari darah yang dibutuhkan jaringan otot sehingga curah
jantung akan meningkat untuk mensuplai kebutuhan zat makanan melalui peningkatan
aliran darah. Peningkatan curah jantung akan meningkatkan frekuensi denyut jantung
yang akan meningkatkan denyut nadi pada akhirnya. Kecepatan denyut jantung
mengalami peningkatan juga akibat adanya peningkatan aktivitas simpatis yang diiringi
oleh penurunan aktivitas parasimpatis. Kekuatan denyut jantung yang kuat juga karena
Hal ini mengakibatkan timbulnya letupan yang kuat sehingga menimbulkan bunyi yang