Anda di halaman 1dari 14

2.

Riwayat menstruasi
a.
Menarche : Nn. A mengatakan menarche umur 12
tahun.
b.
Siklus : Nn. A mengatakan siklusnya 30 hari.
c.
Lamanya : Nn. A mengatakan lama menstruasinya 6-7
hari.
d.
Banyaknya : Nn. A mengatakan 2 kali ganti pembalut
per hari.
e.
Teratur/Tidak Teratur : Nn. A mengatakan haidnya teratur.
f.
Tanggal Menstruasi : Nn. A mengatakan tanggal menstruasinya
sebelum periksa 22 juni 2012.
g.
Sifat darah : Nn. A mengatakan sifat darahnya encer,
warna merah dan agak menggumpal.
h.
Dismenorea : Nn. A mengatakan terasa nyeri dan sakit
selama haid.
3.
Riwayat Perkawinan
Nn. A mengatakan belum menikah.
4.
Riwayat penyakit
a.
Riwayat penyakit sekarang
Nn. A mengatakan saat ini mengalami sakit perut bagian bawah
,
pusing, mual dan ingin muntah sejak tadi malam. Sifat nyeri,
pusing, mual dan ingin muntah kadang-kadang hilang. Saat ini Nn
.
A juga merasa lemas.
39
b.
Riwayat penyakit sistemik
1)
Jantung : Nn. A mengatakan tidak pernah berdebar-debar
pada dada sebelah kiri dan tidak mudah lelah saat
beraktivitas ringan.
2)
Ginjal : Nn. A mengatakan tidak pernah nyeri tekan pada
pinggang kanan maupun kiri.
3)
Asma : Nn. A mengatakan tidak pernah sesak nafas.
4)
TBC : Nn. A mengatakan tidak pernah batuk
berkepanjangan dan batuk disertai darah.
5)
Hipertensi : Nn. A mengatakan tekanan darahnya tidak pernah
lebih dari 140/90 mmHg.
6)
DM : Nn. A mengatakan tidak pernah makan lebih dari
2-3 piring, minum tidak lebih dari 6-7 gelas, dan
BAK tidak lebih dari 7-8 kali pada malam hari.
7)
Hepatitis : Nn. A mengatakan pada mata, kulit dan kuku tidak
pernah berwarna kuning.
8)
Epilepsi : Nn. A mengatakan tidak pernah kejang dan
mengeluarkan busa dari mulutnya.
9)
Dll : Nn. A mengatakan tidak pernah mempunyai
keluhan lainnya.
c.
Riwayat penyakit keluarga :
Nn. A mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menurun seperti asma, hipertensi, jantung,
dll,
maupun riwayat penyakit menular seperti hepatitis, TBC,
HIV/AIDS, dll.
d.
Riwayat operasi :
Nn. A mengatakan tidak pernah dioperasi.
5.
Pola kebiasaan sehari-hari
a.
Nutrisi
Sebelum menstruasi : Makan sehari 3 kali, porsi sedang dengan
jenis menu nasi, lauk, sayur, buah dan
minum 6-7 gelas air putih per hari, kadang-
kadang minum susu 1 gelas.
Selama menstruasi : Sejak nyeri haid Nn. A tidak nafsu maka
n,
hanya minum dan ngemil saja.
b.
Eliminasi
Sebelum menstruasi : BAB 1 kali per hari bau khas feces,
konsistensi lunak, warna kuning, dan BAK
5-6 kali per hari, konsistensi cair, warna
kuning, tidak ada bau aseton.
Selama menstruasi : BAB dan BAK masih sama seperti
sebelum menstruasi.
c.
Istirahat
Sebelum menstruasi : Tidur siang sekitar 1 jam dan tidur mal
am
sekitar 8 jam.
Selama menstruasi : Tidur tidak nyenyak yang diakibatkan nyeri
perut yang dialaminya.
41
d.
Personal hygiene
Sebelum menstruasi : Mandi 2 kali sehari menggunakan sabun
,
keramas 3 kali per minggu menggunakan
shampo, menyikat gigi 3 kali sehari
menggunakan pasta gigi, ganti pakaian 2
kali per hari, dan ganti celana dalam 2-3
kali.
Selama menstruasi : Mandi 2 kali sehari menggunakan sabun
,
keramas 3 kali per minggu menggunakan
shampo, menyikat gigi 3 kali sehari
menggunakan pasta gigi, ganti pakaian 2
kali per hari, dan ganti pembalut 2 kali.
e.
Aktifitas
Sebelum menstruasi : Aktifitasnya sebagai pelajar aktif di
sekolah dan bermain.
Selama menstruasi : hari ini Nn. A tidak sekolah dan ber
main.
6.
Data psikologis :
a.
Pasien
Nn. A mengatakan merasa tidak nyaman dengan nyeri yang
dialaminya saat ini yang mengganggu aktifitasnya serta berhara
p
rasa nyerinya bisa segera hilang.
b.
Keluarga
Keluarga Nn. A merasa cemas dan berharap semoga sakit Nn.
A
bisa dengan segera teratasi.
C.
PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)
1.
Status generalis
a.
Keadaan umum : Cukup.
b.
Kesadaran : Composmentis.
c.
TTV TD : 120/80 mmHg, R : 18 x/menit
N : 82 x/menit, S : 36,7
0
C.
d.
TB : 159 cm
e.
BB : 48 kg
2.
Pemeriksaan sistematis
a.
Kepala
1)
Rambut : Bersih, tidak berketombe dan tidak rontok.
2)
Muka : Bersih, pucat, tidak oedema, dan tampak menahan
sakit.
3)
Mata : Tidak oedema, conjungtiva pucat
dan sklera putih.
4)
Hidung : Bersih, tidak ada secret dan tidak ada
benjolan.
5)
Telinga : Bersih, tidak ada serumen.
6)
Mulut : Bersih, tidak stomatitis.
7)
Gigi : Tidak caries.
8)
Gusi : Tidak mudah berdarah.
b.
Leher
1)
Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kalenjar gondok.
2)
Tumor : Tidak ada benjolan.
43
3)
Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
c.
Dada dan Axilla
1)
Mammae
a)
Membesar : Tidak dilakukan pemeriksaan.
b)
Tumor : Tidak dilakukan pemeriksaan.
c)
Simetris : Tidak dilakukan pemeriksaan.
d)
Puting susu : Tidak dilakukan pemeriksaan.
e)
Kolostrum : Tidak dilakukan pemeriksaan
2)
Axilla
a)
Benjolan : Tidak dilakukan pemeriksaan.
b)
Nyeri : Tidak dilakukan pemeriksaan.
d.
Abdomen
1)
Pembesaran perut : Tidak ada pembesaran.
2)
Benjolan/tumor : Tidak terasa benjolan/massa.
3)
Nyeri tekan : Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah
dan teraba tegang.
4)
Luka bekas operasi : Tidak ada luka bekas operasi.
e.
Anogenital
1)
Vulva Vagina : Tidak dilakukan pemeriksaan.
2)
Inspeculo : Tidak dilakukan pemeriksaan.
3)
Pemeriksaan dalam : Tidak dilakukan pemeriksaan.
4)
Anus : Tidak dilakukan pemeriksaan.
f.
Ekstremitas
1)
Varices : Tidak ada varices.
2)
Oedema : Tidak ada oedema.
3)
Reflek patella : Tidak dilakukan pemeriksaan.
3.
Pemeriksaan penunjang
a.
Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan pemeriksaan.
b.
Pemeriksaan penunjang lain
a.
USG : Uterus tidak terlihat ada kelainan.
II.
INTERPRETASI DATA
A.
Diagnosa Kebidanan
Nn. A umur 18 tahun menstruasi hari ke-2 dengan dismenore prim
er.
Data dasar
1.
Data Subyektif
a.
Nn. A mengatakan berumur 18 tahun.
b.
Nn. A menggatakan belum menikah.
c.
Nn. A mengatakan nyeri perut bagian bawah, pusing, mual dan saat
ini sedang menstruasi hari ke-2.
d.
Nn. A mengatakan nafsu makan berkurang akibat mual dan ingin
muntah yang dialaminya.
e.
Nn. A mengatakan jarang melakukan olahraga.
f.
Nn. A mengatakan merasa cemas akan kesehatannya.
45
2.
Data Obyektif
a.
Keadaan umum : Cukup
b.
TTV TD : 120/80 mmHg N : 82 x/menit
R : 18 x/menit S
: 36,7’C
c.
TB : 159 cm
d.
BB : 48 kg
e.
Muka terlihat pucat dan tampak menahan sakit.
f.
Mata tidak oedema, conjungtiva pucat dan sklera putih.
g.
Terdapat nyeri tekan pada perut bagian bawah
h.
Banyak darah menstruasi sekitar 2 kali ganti pembalut, warna m
erah
kehitaman, encer dan sedikit gumpalan.
i.
USG : tidak terlihat ada kelainan dalam uterus.
B.
Masalah
Nn. A merasa cemas dan tidak nyaman dengan keadaannya saat ini.
C.
Kebutuhan
Penjelasan keadaan Nn. A saat ini tentang nyeri yang dihadap
inya.
III.
DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
IV.
TINDAKAN SEGERA
Tidak ada

49
Planning
Hari/tanggal : minggu, 24 Juni 2012
1.
Pukul 15.15 WIB Menganjurkan kembali Nn. A untuk istirahat cukup
2.
Pukul 15.25 WIB Menganjurkan Nn. A untuk menjaga kebersihan
daerah genetalia dan ganti pembalut jika terasa penuh maupun ba
sah.
3.
Pukul 15.35 WIB Menganjurkan Nn. A untuk makan makanan 4 sehat
5 sempurna seperti nasi, sayur, lauk, buah dan susu.
Evaluasi :
Hari/Tanggal : minggu, 24 Juni 2012 pukul : 15.40 WIB
1.
Nn. A bersedia untuk istirahat cukup.
2.
Nn. A bersedia untuk menjaga kebersihan terutama daerah gene
talia
dan bersedia ganti pembalut jika terasa penuh maupun basah.
3.
Nn. A bersedia makan makanan 4 sehat 5 sempurna seperti nasi,
sayur, lauk, buah, dan susu.
4.
Dismenorea Nn. A sudah teratasi.
B.
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini penulis akan menjelasan tentang kesenjanga
n-
kesenjangan yang terjadi antara praktek yang dilakukan di RSUD
Dr.
Moewardi surakarta dengan teori yang ada. Disini penulis akan meenj
elaskan
kesenjangan tersebut menurut langkah-langkah dalam manajemen ke
bidanan
menurut Varney yang meliputi tujuh langkah. Pembahasan ini dimaks
udkan
agar dapat diambil suatu kesimpulan dan pemecahan masalah dar
i
kesenjangan-kesenjangan yang terjadi sehingga dapat digunakan sebaga
i
tindakan lanjut dalam penerapan Asuhan Kebidanan yang meliputi :
1.
Pengkajian
Bahwa sesuai teori Varney pengkajian adalah pengumpulan semua
data yang diperlukan baik data subyektif maupun obyektif untuk
keseluruhan evaluasi terhadap pasien. Menurut Varney (2004),
tanda/keluhan pada pasien dengan dismenore yaitu nyeri tekan pe
rut saat
menstruasi dan mual muntah.
Pada kasus Nn. A umur 18 tahun dengan data subyektif yaitu sak
it
pada perut bagian bawah, pusing, mual, ingin muntah, menstruasi te
ratur
sifat darah encer agak menggumpal, dan data obyektif yaitu keadaa
n
umum cukup, kesadaran composmentis, vital sign TD; 120/80 mmHg, N;
84 x/menit, R; 16 x/menit, S; 36,7’C,
muka pucat menahan sakit, mata
tampak anemis, pada palpasi didapat mammae terasa keras, nyeri
tekan
pada perut, USG tidak ada kelainan. Dari data yang ditemukan tidak ada
kesenjangan antara teori dan kasus.
51
2.
Interpretasi data
Pada interpretasi data, data yang dikumpulkan dari hasil
wawancara, observasi, pemeriksaan dan dokumentasi di interpr
etasikan
kedalam diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Diagnosa
kebidanan
dapat disimpulkan Nn. X umur .... tahun dengan dismenorea primer
. Pada
masalah ditemukan rasa tidak nyaman dan kecemasan saat
menstruasi
(Varney, 2004).
Pada kasus didapat diagnosa kebidanan Nn. A umur 18 tahun
dengan dismenorea primer, masalahnya diperoleh nyeri dan cem
as jadi
tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus. Masalah
cemas ini
terjadi karena remaja mengalami dismenorea. Bagi remaj
a putri ini hal
yang abnormal yang menimbulkan rasa nyeri sehingga remaja putri
cemas
dan untuk itu remaja perlu mendapatkan penjelasan mengenai dis
menorea
dan cara mengatasinya. Keluhan tersebut akan hilang dalam 1-2
hari.
setelah mendapat penjelasan tersebut maka rasa cemas yang
remaja
rasakan dapat berkurang.
3.
Diagnosa Potensial
Pada tinjauan teori remaja dengan dismenorea primer merupaka
n
gejala dan bukan suatu penyakit, dengan tidak di temukannya kelainan
ginekologik seperti endometriosis, karenanya tidak ada diag
nosa potensial
yang terjadi (Varney, 2004).
Pada kasus Nn. A hasil USG tidak menunjukkan adanya kelainan
ginekologik seperti endometriosis, karenanya tidak ada diag
nosa potensial
yang terjadi karena tidak ada data yang memerlukan tindakan
segera atau
kolaborasi dengan tin kesehatan lainnya. Sehingga antara teori
dan praktek
tidak terdapat kesenjangan.
4.
Antisipasi
Antisipasi digunakan bila sebagian data menunjukkan satu situasi
yang memerlukan tindakan segera atau memerlukan konsultasi at
au
kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya (Varney
, 2004).
Pada kasus Nn. A tidak dilakukan antisipasi karena tidak a
da data
yang menunjukkan situasi yang memerlukan tindakan segera atau
kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
5.
Perencanaan
Perencanaan asuhan pada remaja dengan dismenorea prime
r
menurut Atikah dan Siti (2009), yaitu : Jelaskan pada klien ten
tang
keadaan dan hasil pemeriksaannya, pemberian analgesik golongan
Non
Steroid Anti Inflamasi (NSAI), misalnya:parasetamol, asam m
efenamat,
ibuprofen, metamizol atau metampiron, anjurkan klien untuk b
erolahraga
ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, anj
urkan klien
untuk cukup istirahat, anjurkan klien untuk memperbanyak komsumsi
protein dan sayuran hijau, anjurkan klien untuk mengompres panas at
au
dingin pada daerah perut jika terasa nyeri.
Pada kasus ini penulis telah merencanakan asuhan kebidanan y
aitu
: Beri penjelasan pada Nn. A tentang kondisinya, ajari Nn
. A cara untuk
mengurangi rasa nyeri pada perutnya, anjurkan Nn. A istirahat
cukup,
anjurkan Nn. A mengkonsumsi makanan yang bergizi, beri terapi
obat oral
untuk mengurangi rasa nyeri dan sakit pada perut, yaitu asam m
efenamat
53
@500mg 2x1 tablet, Fe @20mg 1x1 tablet, CTM @2mg 2x1 tablet. Pada
kasus ini tidak terdapat kesenjangan tetapi ada penambahan jumlah
dosis.
6.
Pelaksanaan
Pada pelaksanaan asuhan kebidanan pada dismenorea merupakan
dari rencana tindakan yang menyeluruh. Semua rencana sudah
dilaksanakan dengan baik sesuai rencana dan remaja mendapat
kan
perawatan yang baik. Sehingga tidak ada kesenjangan pada pelaksanaan
kasus ini.
7.
Evaluasi
Menurut Atikah dan Siti (2009), evaluasi yang di harapkan dari
asuhan kebidanan pada pasien dengan dismenorea primer adalah
keluhan
dismenorea berkurang bahkan hilang dan pasien nyaman.
Evaluasi dari studi kasus diperoleh hasil pasien sembuh dalam
2
hari, tanda dan gejala pada dismenorea primer tidak ada.
Nyeri perut dan
mual ingin muntah sudah hilang. Remaja sudah melakukan teknik
mengompres perut dengan botol berisi air hangat, mengganjal kaki
dengan
bantal, melakukan olahraga jalan kaki, dan mengkonsumsi mak
anan
bergizi sehingga dismenorea primer teratasi. Pada kasus ini
tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktek.
54
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini penulis mengambil simpulan dan saran setelah me
lakukan
asuhan kebidanan pada Nn. A dengan dismenorea primer di poli
kebidanan dan
kandungan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yaitu sebagai berikut
:
A.
Kesimpulan
1.
Pada pengkajian Pada kasus Nn. A umur 18 tahun dengan data subye
ktif
yaitu sakit pada perut bagian bawah, pusing, mual, ingin muntah,
menstruasi teratur sifat darah encer agak menggumpal, dan da
ta obyektif
yaitu keadaan umum cukup, kesadaran composmentis, vital sign TD
;
120/80 m
mHg, N; 84 x/menit, R; 16 x/menit, S; 36,7’C, muka pucat
menahan sakit, mata tampak anemis, pada palpasi didapat mam
mae terasa
keras, nyeri tekan pada perut, USG tidak ada kelainan.
2.
Pada interpretasi data didapat diagnosa kebidanan Nn. A umur
18 tahun
dengan dismenorea primer dan masalah diperoleh nyeri dan
cemas.
Masalah cemas ini terjadi karena remaja mengalami dism
enorea. Bagi
remaja putri ini hal yang abnormal yang menimbulkan rasa nye
ri sehingga
remaja putri cemas dan untuk itu remaja perlu mendapatkan penjela
san
mengenai dismenorea dan cara mengatasinya. Keluhan ters
ebut akan
hilang dalam 1-2 hari. setelah mendapat penjelasan tersebut m
aka rasa
cemas yang remaja rasakan dapat berkurang.

Anda mungkin juga menyukai