Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK Nama : Muh. Sarjan Djalil


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI NIM : F 121 17 003
Acara 5 : Paleo Current (Arus Purba)

Soal 2A Analisa Vektor


Analisa Vektor Set A

No Azimuth Azimuth+stb SIN X COS X

1 13 16 0,276 0,961
2 20 23 0,391 0,921
3 90 93 0,999 -0,052
4 119 122 0,848 -0,530
5 50 53 0,799 0,602
6 81 84 0,995 0,105
7 48 51 0,777 0,629
8 361 364 0,070 0,998
9 59 62 0,883 0,469
10 66 69 0,934 0,358
11 28 31 0,515 0,857
12 56 59 0,857 0,515
13 145 148 0,530 -0,848
14 25 28 0,469 0,883
15 104 107 0,956 -0,292
∑ 10,298 5,575
∑ 𝑆𝑖𝑛 𝑥
Tan X = ∑ 𝐶𝑜𝑠 𝑥

= 1,847

Arc tan = 61,568

R = √(∑𝑆𝑖𝑛 𝑥)2 + (∑𝐶𝑜𝑠 𝑥)2


= 11,710

𝑅
L = 𝑛

= 78,066
Analisa Vektor Set B

No Azimuth Azimuth+stb SIN COS

1 101 104 0,982 -0,191


2 120 123 0,866 -0,500
3 47 50 0,731 0,682
4 138 141 0,669 -0,743
5 114 117 0,914 -0,407
6 136 139 0,695 -0,719
7 79 82 0,982 0,191
8 118 121 0,883 -0,469
9 149 152 0,515 -0,857
10 88 91 0,999 0,035
11 165 168 0,259 -0,966
12 60 63 0,866 0,500
13 106 109 0,961 -0,276
14 28 31 0,469 0,883
15 99 102 0,988 -0,156
∑ 11,779 -2,994

∑ 𝑆𝑖𝑛 𝑥
Tan X = ∑ 𝐶𝑜𝑠 𝑥

= -3,934

Arc tan = -75,738

R = √(∑𝑆𝑖𝑛 𝑥)2 + (∑𝐶𝑜𝑠 𝑥)2


= 12,153

𝑅
L = 𝑛

= 81,021
Analisa Vektor Set C

No Azimuth Azimuth+stb SIN COS

1 135 138 0,707 -0,707


2 226 229 -0,719 -0,695
3 71 74 0,946 0,326
4 90 93 1,000 0,000
5 138 141 0,669 -0,743
6 104 107 0,970 -0,242
7 155 158 0,423 -0,906
8 168 171 0,208 -0,978
9 120 123 0,866 -0,500
10 161 164 0,326 -0,946
11 33 36 0,545 0,839
12 200 203 -0,342 -0,940
13 141 144 0,629 -0,777
14 208 211 -0,469 -0,883
15 221 224 -0,656 -0,755
∑ 5,101 -7,907

∑ 𝑆𝑖𝑛 𝑥
Tan X = ∑ 𝐶𝑜𝑠 𝑥

= -0,645

Arc tan = -32,828

R = √(∑𝑆𝑖𝑛 𝑥)2 + (∑𝐶𝑜𝑠 𝑥)2


= 9,410

𝑅
L = 𝑛

= 62,732
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Muh. Sarjan Djalil
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI NIM : F 121 17 003
Acara 5 : Paleo Current (Arus Purba)

Soal 2B Grafik
Grafik Set C

Azimuth (0)
138
229
74
93
141
107
158
171
123
164
36
203
144
211
224
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Muh. Sarjan Djalil
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI NIM : F 121 17 003
Acara 5 : Paleo Current (Arus Purba)

Soal 2C Diagram Rose


1. SET A

Gambar 3.1 Diagram Rose Set A (Arah pada diagram rose yaitu 55o)
2. SET B

Gambar 3.2 Diagram Rose Set B (Arah pada diagram rose yaitu 105o)
3. SET C

Gambar 3.3 Diagram Rose Set C (Arah pada diagram rose yaitu 142o)
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Muh. Sarjan Djalil
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI NIM : F 121 17 003
Acara 5 : Paleo Current (Arus Purba)

1.1 Tujuan Praktikum

Dalam praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui serta menganalisis analisa untuk
mengetahui asal arah (sumber) darimana asal batuan sedimen itu diendapkan.

1.2 Dasar Teori

Analisa Arus Purba (paleo Curent) merupakan analisa untuk mengetahui asal arah
(sumber) darimana sal batuan sedimen itu diendapkan, dan hal ini lebih ditekankan pada
analisa orientasi dari cekungan-cekungan sedimen dan tubuh-tubuh batu pasir yang ada.
Pada pembahasan lingkungan pengendapan arus purba sangat penting artinya. Dalam
analisa arus purba yang menjadi pokok pemasalahan adalah :
a. Arah transport klastik dari sumber cekungan (meliputi arah pengendapan fluvial,
yang diperkirakan bearingnya.
b. Lereng purba dan gradien facies (lereng ini dianggap serah dengan arah transport.
Arah dip/slope searah dengan bearing transportasi).
c. Jurus dan arah kemiringan pengendapan dimana jurus dari endapan dianggap tegal
lurus arah transport.
Untuk analisa ketiga hal diatas, harus ada struktur-struktur sedimen sebagai indikasi
yang menunjukan arah transport sedimen yang bersifat vector (Koesoemadinata, 1980).
Dalam penentuan atau analisa arus purba menggunakan struktur sedimen, terdapat
perbedaan khas, antara lain :
a. Arah arus purba akan searah dengan sumbu dari struktur sedimen, bila struktur
trsebut adalah, imbricated pebble, flute casts, scour marks, prod casts, frondescent.
b. Arah arus tegak lurus sumbu struktur sedimen dan searah dip perlapisan, bila
struktur struktur sedimen tersebut adalah current ripple, slump structures, high
angle planercross stratifocation, trough cross stratifocation dan rip and furrow
structure.
c. Arah arus tegak lurus sumbu struktur sedimen dan berlawanan arah dengan
kemiringan perlapisan, bila struktur-struktur tersebut adalah, low angle cross
stratifocation (Koesoemadinata, 1980).
d. Lereng purba dan gradien facies (lereng ini dianggap serah dengan arah transport.
Arah dip/slope searah dengan bearing transportasi).
e. Jurus dan arah kemiringan pengendapan dimana jurus dari endapan dianggap tegal
lurus arah transport.
Untuk analisa ketiga hal diatas, harus ada struktur-struktur sedimen sebagai indikasi
yang menunjukan arah transport sedimen yang bersifat vector (Koesoemadinata, 1980).
Dalam penentuan atau analisa arus purba menggunakan struktur sedimen, terdapat
perbedaan khas, antara lain :
a. Arah arus purba akan searah dengan sumbu dari struktur sedimen, bila struktur
trsebut adalah, imbricated pebble, flute casts, scour marks, prod casts, frondescent
casts, groove casts, brush marks, parting liniation dan erotional marks.
b. Arah arus tegak lurus sumbu struktur sedimen dan searah dip perlapisan, bila
struktur struktur sedimen tersebuit adalah, current ripple, slump structures, high
angle planercross stratifocation, trough cross stratifocation dan rip and furrow
structure.
c. Arah arus tegak lurus sumbu struktur sedimen dan berlawanan arah dengan
kemiringan perlapisan, bila struktur-struktur tersebut adalah, low angle cross
stratifocation (Koesoemadinata, 1980).

Anda mungkin juga menyukai