Anda di halaman 1dari 2

Uraian Singkat

Pengolahan sampah terdiri atas sampah padat (limbah ilegal dan limbah berbahaya). Limbah berbahaya diolah dengan manajemen TPA
yang aman dengan cara land application, surface impoundment, dan pembuangan sumur dalam disposal. Selain itu pengaturan limbah
berbahaya diatur secara nasional (pusat dan daerah), dan internasional seperti, protocol kyoto dan konvensi basek. Limbah berbahaya juga
diatasi dengan pencegahan pencemaran (pembelian bahan baku secara tepat, pengendalian proses pabrik, dan penggantian zat kimia yang
bersifat toxic) dan solusi alternative( pemulihan sumber daya, daur ulang, insernasi, dan pengurangan sumber).
Pengolahan sampah pada dasarnya dibedakan menjadi 3 cara, yaitu dalam bentuk kampanye, pembuangan dan juga pengolahan.
Untuk hal mengenai kampanye, saat ini sudah dilakukan cara-cara modern yaitu seperti mengenakan pajak sebagai insentif, zero waste dan
prinsip ekologi industri, dan mengubah mindset sampah menjadi barang yang memiliki potensi sumber daya. Lalu untuk cara pengolahan
menggunakan pembuangan yang merupakan 35% kertas koran, konsep awal yang dilakukan adalah pelarutan dan penyebaran, konsentrasi
dan penahanan, serta NIMBY atau not in my backyard. Dan yang terakhir adalah pengolahan, yang memiliki metode utama pengawetan
dengan 3 cara, yaitu reduce, reuse dan recycle.

Salah satu sistem pengelolaan sampah yang masih sering digunakan di negara berkembang adalah open dumps atau pembuangan
terbuka. Open dumps dapat menimbulkan bahaya kesehatan, polusi air, polusi udara dan hama.

Pengolahan air bertujuan mencegah penularan penyakit melalui air. Pengolahan air akan membentuk air minum yang tidak berwarna,
jernih, tidak mengandung zat berbahaya, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak mengandung kuman penyakit.

Pengolahan air penting karena merupakan kebutuhan untuk kelangsungan hidup dan tubuh manusia terdiri dari 50-60% air yang
berperan dalam mengatur temperatur tubuh, melancarkan peredaran darah, membuang racun dan sisa makan dalam tubuh, menjaga
kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit, pernafasan, sendi dan otot, membantu proses pemulihan, dan pelarut nutrient dan membantu
reaksi biokimia di dalam tubuh. Tubuh kehilangan cairan dalam bentuk air seni, keringat, feses, dan pernafasan dan jika kekurangan air maka
akan menyebabkan dehidrasi.

Masalah kebutuhan air di dunia umumnya timbul karena kurangnya sanitasi modern, kebutuhan air lebih besar daripada suplainya,
kurangnya air minum, dan masalah-masalah kesehatan. Kebutuhan air di perkotaan terdiri dari 10%-20% komersial, 8%-24% kehilangan air,
5%-10% public use, 25%-35% industry, 30%-50% perumahan (domestic), dan pemadam kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai