Disusun oleh:
Kelompok 1
Muhammad Wahyu Firmansyah J3H918156
I.2. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengamati dan mempelajari pengaruh suhu
dan salinitas terhadap viabilitas bakteri serta mengetahui kondisi suhu dan
salinitas yang optimum bagi pertumbuhan bakteri
II. METODOLOGI
3.1. Hasil
Berikut ini merupakan tabel dari hasil pengaruh suhu dan salinitas terhadap
viabilitas bakteri Aeromonas sp dan Bacillus sp.
Tabel 1 Perlakuan oleh suhu
Suhu 28°C ++ ++
Suhu 70°C + +
Berdasarkan tabel diatas bahwa bakteri banyak yang tumbuh pada suhu
37°C. Sehingga suhu optimum bakteri untuk tumbuh yaitu pada suhu sekitar 35
sampai 40°C.
Tabel 2. Pengaruh salinitas terhadap viabilitas bakteri
Perlakuan Pertumbuhan Bakteri Hasil
Aeromonas Bacilus
Salinitas 0% +++ +++
Salinitas 3% ++ ++
Salinitas 15% - --
Salinitas 25% - -
Pada tabel 2 bakteri Aeromonas sp. dan Bacillus sp. banyak tumbuh pada
salinitas dengan konsentrasi 0% dan 1.5%, pada konsentrasi 3% bakteri
Aeromonas sp. banyak tumbuh, sedangkan pada bakteri Bacillus sp. cukup
tumbuh. Pada konsentrasi 15% bakteri Aeromonas sp. dan Bacillus sp. tidak
tumbuh.
3.2. Pembahasan
Bakteri dapat tumbuh dimana-mana tetapi tetap dipengaruhi oleh faktor-
faktor lingkungan. Dalam kegiatan ini, dapat dilihat pengaruh dari faktor
lingkungan yaitu suhu dan salinitas terhadap pertumbuhan bakteri. Viabilitas ini
dapat diketahui dengan menumbuhkan bakteri tersebut pada media dengan
berbagai perlakuan. Pertumbuhan bakteri bergantung pada reaksi-reaksi kimiawi
dan karena laju reaksi-reaksi tersebut dipengaruhi oleh suhu maka pertumbuhan
bakteri sangat dipengaruhi oleh suhu (Pleczar 2007).
Hasil yang didapatkan tabel 1 pengaruh suhu terhadap viabilitas bakteri.
Bakteri Aeromonas sp. tidak tumbuh pada suhu 4°C tapi pada suhu 70°C tumbuh
walaupun sedikit .Seharusnya bakteri Aeromonas sp. Ini tumbuh di suhu 4˚C dan
tidak tumbuh pada suhu 70°C.Hal tersebut dikarenakan bakteri Aeromonas sp.
merupakan mikroorganisme psikrotrof dan sering disebut mikroorganisme
psikrofilik fakultatif, maka dapat tumbuh pada suhu dingin, dengan temperatur
minimum pada suhu 0-4°C, temperatur maksimum pada suhu 45°C.
(Dwidjoseputro 2005).
Pada bakteri Bacillus sp. bisa tumbuh dari suhu 4°C sampai perlakuan
70°C sekalipun. Tetapi pada suhu 70°C hanya tumbuh sedikit. Sedangkan yang
tumbuh pada suhu 70°C adalah bakteri termofil ( politermik) yaitu bakteri yang
dapat tumbuh dengan baik sekali pada temperatur setinggi 55°C sampai 65°C,
meskipun bakteri ini juga dapat berbiak pada temperatur lebih rendah atau lebih
tinggi dari pada itu, batas-batas 40°C sampai 80°C (Dwidjoseputro 2005).
Pada tabel 2 pengaruh salinitas pada viabilitas bakteri didapat hasil dimana
bakteri Aeromonas sp. tumbuh optimum pada konsentrasi salinitas 0% sampai 3%
dan tidak tumbuh pada konsentrasi sebesar 15%. Menurut (Kuswardani 2006),
bakteri Aeromonas sp. merupakan salah satu spesies bakteri yang hidup
dilingkungan perairan tawar dan perairan payau. Perairan yang mengandung
bahan organik tinggi serta tingkat pH 5,5 – 9 menjadi tempat yang ideal bagi
perkembangan dan pertumbuhan bakteri Aeromonas sp.
Pada bakteri Bacillus sp. tumbuh optimum pada konsentrasi salinitas 0%
sampai 1.5% dan cukup optimum pada konsentrasi 3%, sedangkan pada
konsentrasi 15% tidak dapat tumbuh. Menurut (Feliatra 2004) bakteri Bacillus sp.
termasuk bakteri yang bersifat mesofilik kerena tumbuh optimum pada suhu 30-
37oC dan tumbuh baik pada NaCl 1-3%.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa bakteri Aeromonas sp.
dapat tumbuh di suhu minimum 0°C hingga suhu optimum 45°C dan tumbuh pada
konsentrasi salinitas 0% sampai 3%. Pada bakteri Bacillus sp. dapat tumbuh di
suhu minimum 4°C hingga suhu yang ekstrim yaitu mencapai 80°C dan tumbuh pada
konsentrasi salinitas 0% sampai 3%.
DAFTAR PUSTAKA
Feliatra. 2004. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Probiotik dari Ikan Kerapu Macan
(Ephinephelus fuscogatus) dalam Upaya Efisiensi Pakan Ikan. Jurnal Natur
Indonesia. 6 (2): 75-80.