Pohon Angker
Pohon Angker
Wartawan:
Om Swastyastu. Saya Yogi dari Suweg TV. Pemirsa, hari ini kita berada di Bangli, dimana kita akan
mengunjungi rumah yang konon terdapat pohon angker. Konon banyak warga yang mengatakan pohon
tersebut banyak penghuni makhluk gaib. Untuk info lebih lanjut, mari kita telusuri dan kita tnya langsung
kepada warga setempat.
Wartawan:
Selamat sore pak, saya Yogi. Wartawan Suweg TV. Maaf dengan bapak siapa?
Pak Abdi:
Wartawan:
Pak Abdi:
Wartawan:
Pak Abdi:
Wartawan:
Pak, katanya di desa ini ada rumah yang ada pohon angker. Dan warga disni dibuat resah oleh mahkluk
gaib yang menghuni pohon angker tersebut. Apa benar itu pak? Bisa Pak Abdi ceritakan?
Pak Abdi:
Iya betul... Betul... Rumah ini ada pohonnya. Pohon beringin tepatnya. Sering terjadi kesurupan.
Makanya warga disni resah.
Wartawan:
Biasa, mereka bertamu ke rumah tersebut, terus tiba-tiba mereka teriak kesurupan.
Wartawan:
Pak Abdi:
Ya gitu...
Wartawan:
Apa bapak bersedia mengantar saya ke rumah tersebut, yang ada pohon angkernya?
Pak Abdi:
Wartawan:
Oke pemirsa, kita akan ikuti Pak Abdi menuju sebuah rumah yang ada pohon angkernya.
...Wartawan dan Pak Abdi berjalan menuju rumah yang terdapat pohon angker...
Pak Abdi:
Ini rumahnya pak. Mari masuk. Tapi jangan anggap rumah sendiri. Bahaya...
Wartawan:
Wartawan:
Pak... Ini kok keliling-keliling dari tadi? Pohon angkernya mana pak?
Pak Abdi:
Wartawan:
Wartawan:
Pak Abdi:
Iya kan masih kecil pohonnya. Nanti kalo sudah besar pohonnya saya jadikan kos-kosan, khusus makhluk
gaib. Baru angker. Ini sudah ada yang booking lho makluk gaibnya. Jangan bilang-bilang. Lumayan
500ribu/bln. Gak perlu listrik dan air, gak perlu perawatan kamar.
Wartawan:
Pak Abdi:
Pembantu:
Pak Abdi:
Ini tamu bikinin kopi apa... Susu ato teh, air putih juga gak apa. Haus ini... Pak Wartawan ngomong-
ngomong mau booking kos disini juga? Lumayan gak bayar listrik dan air. 500ribu aja per bulan. Gampang
sama saya. He he he...
Wartawan:
Gak usah pak! Gak usah! Gak usah! Kecewa saya! Aaarrrrggggghhhh!!! (Mulai emosi)
Pembantu:
Pak Abdi:
Aaarrrrggggghhhh!!! (Seperti kesurupan) Tebek tiang jero... Tebek tiang !!! (Gambelan nguying)