Anda di halaman 1dari 7

Analisis Masalah Kesehatan Ibu

Analisis Derajat/ Masalah Kesehatan/ Status Kesehatan Ibu


1. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Surabaya Tahun 2017 sebesar 79,40 per 100.000
kelahiran hidup (Tabel 6).
Target SDG’s pada tahun 2030 rasio angka kematian ibu menjadi 70 per 100.000
kelahiran hidup.
Target Renstra 2016-2021 rasio angka kematian ibu ≤ 84,07 per 100.000 kelahiran hidup
Angka kematian ibu Kota Surabaya dari Tahun 2014-2017 dapat dilihat pada grafik
berikut.
Grafik Angka Kemetian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup di Kota Surabaya Tahun
2014-2017

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2017

2. Pemeriksaan IVA
Pemeriksaan mulut rahim untuk deteksi dini kanker serviks dilakukan melalui
pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) dan deteksi dini kanker payudara
melalui pemeriksaan benjolan pada payudara. Diketahui IVA positif sebanyak 1.421
orang (4,92%) dari 28.883 wanita yang diperiksa. Sedangkan hasil pemeriksaan
payudara, ditemukan positif tumor/ benjolan dapat dilihat pada Tabel 26.
3. Status Gizi Wanita Usia Subur

Sumber: Riskesdas 2018

Proporsi KEK pada wanita usia subur (15-49 th) di bagi menjadi dua yaitu pada wanita
hamil dan tidak hamil. Berdasarkan hasil riskesdas 2018 proporsi KEK pada wanita
hamil di Kota Surabaya sebesar 30% dan pada wanita tidak hamil sebesar 15%. Angka
ini menjadi cukup tinggi jika dibandingkan dengan proporsi rata-rata pada Provinsi Jawa
Timur. Di Jawa Timur proporsi KEK pada wanita hamil adalah sebesar 19,59% dan
KEK pada wanita tidak hamil sebesar 13,88%.

Sumber: Riskesdas 2018

Pada gambar di atas dapat dilihat juga bahwa proporsi risiko kurang energi kronik pada
wanita hamil lebih tinggi dibandingkan dengan wanita tidak hamil. Hal ini menjadi suatu
masalah karena apabila wanita hamil dengan KEK akan berisiko mengalami komplikasi
pada kehamilan dan persalinannya kelak. Risiko yang dapat terjadi antara lain
keguguran, pertumbuhan janin tidak maksimal yang menyebabkan BBLR,
perkembangan organ janin terganggu, dan kematian bayi saat lahir.

Analisis Pelayanan Kesehatan


1. Pelayanan Kesehatan Bagi Wanita Usia Subur

Sumber: Profil Kesehatan Surabaya 2019

Peserta keluarga berencana bagi wanita usia subur terbagi menjadi peserta keluarga
berencana aktif dan baru. Peserta keluarga berencanan aktif adalah Pasangan Usia Subur
(PUS) yang salah satu pasangannya masih menggunakan alat kontrasepsi dan terlindungi
oleh alat kontrasepsi tersebut. Cakupan peserta KB aktif di Kota Surabaya tahun 2017
sebesar 77,00% dari 488.699 pasangan usia subur. Angka ini sudah memenuhi target
renstra2016-2021 yaitu sebesar 70% peserta KB aktif. Tetapi apabila menggunakan
prinsip parent maka hal ini masih tidak memenuhi target yaitu minimal 80%.
2. Pelayanan Kesehatan Bagi Ibu Hamil
Cakupan K1 menggambarkan besaran ibu hamil yang telah melakukan
kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
antenatal. Cakupan K1 di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 99,51% dari 47.104 ibu
hamil. Idealnya cakupan K1 mencapai 100% karena pelayanan K1 penting dilakukan
untuk mendeteksi kondisi awal kehamilan seorang wanita.
Sumber: Riskesdas 2018

Berdasarkan hasil riskesdas 2018 Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa


terjadi penurunan pada proporsi pemeriksaan kehamilan (ANC Akses) di Kota Surabaya
di tahun 2018 dibandingkan pada tahun 2013. Pada tahun 2013 ANC Akses >98%
bahkan melebihi 100% sedangkan pada tahun 2018 menurun menjadi < 98%. Hal ini
perlu menjadi tanda tanya mengapa terjadi penurunan tren ANC akses pada wanita di
Surabaya.

Sumber: Riskesdas, 2018


Proporsi pemeriksaan kehamilan K1 ideal di Kota Surabaya berdasarkan
hasil riskesdas tahun 2018 cenderung tetap jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu
berada diantara 80% - 100%.
K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ibu
hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan. Cakupan
kunjungan K4 pada ibu hamil di Kota Surabaya sebesar 98,55% dari 47.104 ibu hamil.
Tren cakupan K4 terus mengalami peningkatan sejak tahun 2014. Hal ini telah
memenuhi target SPM yaitu cakupan K4 sebesar 95%.

Cakupan ibu hamil yang mendapat Fe (30 tablet) pada pemeriksaan


kehamilan pertama di Kota Surabaya tahun 2017 sebesar 99,80% dari 47.104 ibu hamil,
sedangkan cakupan ibu hamil yang mendapat Fe 3 (90 tablet) pada tahhun 2017 sebesar
95,81.
Dari hasil pemeriksaan kesehatan ibu hamil dapat diketahui ibu hamil yang
memiliki risiko tinggi atau komplikasi dan ibu hamil yang normal. Perkiraan ibu hamil
risiko tinggi atau komplikasi di Kota Surabaya tahun 2017 berjumlah 9.421 orang
dengan cakupan ibu hamil risiko tinggi atau komplikasi yang ditangani di sarana
kesehatan sebesar 91,68%.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan pada tahun 2017 mencapai 97,63% dari 44.963 kasus persalinan
yang ada. Tren pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada grafik di
bawah ini.
Apabila dibandingkan antara cakupan K4 dengan cakupan pertolongan persalinan tenaga
kesehatan maka terjadi ketidaksesuaian. Dimana terdapat selisih sekitar 1%. Hal ini patut
dicuragai bahwa masih ada proses pertolongan persalinan yang tidak ditangani oleh
tenaga kesehatan.
Cakupan ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan di Kota Surabaya
tahun 2017 sebesar 94,53% dari 44.963 ibu nifas yang ada. Apabila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, cakupan ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan
menunjukkan peningkatan sebesar 0,65%. Sedangkan ibu nifas yang mendapatkan
kapsul vitamin A sebesar 91,10%. Berdasarkan data dapat dilihat bahwa cakupan
kunjungan nifas pada tahun 2017 sebesar 94,53% belum setinggi cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang sebesar 97,63%. Apabila jumlah cakupan
persalinan oleh tenaga kesehatan tidak sama dengan cakupan nifas, kemungkinan terjadi
komplikasi persalinan di masa nifas, atau masa nifas tidak terkontrol oleh penolong
persalinan. Semakin lebar jarak persalinan dengan kunjungan nifas, maka risiko
terjadinya kematian ibu akan semakin besar.

Daftar Masalah Kesehatan Ibu


1. Proporsi KEK pada ibu hamil di Kota Surabaya yang tinggi.
2. Cakupan peserta KB aktif sebesar 77% dengan idealnya minimal sebesar 80%.
3. Terjadi penurunan tren proporsi kehamilan ANC akses di Kota Surabaya pada tahun
2018 dibandingkan tahun 2013.
4. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten lebih sedikit
dibandingkan dengan cakupan K4 ibu hamil.
5. Cakupan pelayanan nifas lebih sedikit dibandingkan dengan cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.

Anda mungkin juga menyukai