Bladder TR 2014
Bladder TR 2014
BLADDER TRAINING
Kontraindikasi 1. Cystitis
2. Pielonefritis
3. Hydronefrosis
4. Kelainan Traktus Urinarius
5. Urolitiasis
6. Tak kooperatif (gekisah, kesadaran menurun) (Brunner, 2002)
7. Post op system perkemihan , dan Abdoment
Tujuan 1. Menetapkan & mempertahankan jadwal berkemih secara teratur
2. Meningkatkan kekuatan otot bladder
3. Meningkatkan kontrol berkemih ( Ignativisius, 1995)
Petugas Mahasiswa semester III, IV, V, VI
Perawat
Pengkajian 1. Keluhan klien terkait dengan kateter : panas, nyeri daerah orifisium
uretra
2. Jumlah urine
3. Warna urine
4. Ada tidaknya endapan
Persiapan Klien 1. Memberitahu klien ttg tujuan dan prosedur bladder training
2. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi selama bladder
trainining dilaksanakan
3. Memasang sketsel atau menutup tirai jendela/ pintu ruangan klien.
Persiapan alat 1. Urobag 7. Korentang dan tempatnya
2. Klem koker 8. Bengkok
3. Handskun
4. Air minum 1500 CC
5. Perlak
6. Lembar observasi
Prosedur 1. Menganjurkan klien untuk minum semampu klien sebanyak-
banyaknya 30 menit sebelum bladder training dilaksanakan . Waktu
yang tepat adalah jam 06.00 sd 18.00
2. Tehnik Fiksasi kateter
a. Gunakan sarung tangan
b. Klem kateter 1 – 2 jam untuk beri kesempatan bladder terisi
c. Mengatur posisi klien dgn supine (terlentang)/sim (miring)
dan kepala sedikit elevasi untuk mencegah tekanan bladder
d. Pasang perlak
e. Membuka klem dan menganjurkan klien untuk mengedan
seiring mengalirnya urine melalui kateter.
f. Tutup klem setelah urine berhenti mengalir/ vesica urinaria
kosong)
g. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
h. Catat urine yang keluar
i. Menambah waktu untuk klem kateter 3 – 4 jam atau
bladder terasa penuh
Keterangan :
Untuk latihan kegel biasanya saat latihan hanya digunakan salah satu metode saja, tergantung
dari pasien atau perawat yang melatih.