Ringkasan Sejarah
Ringkasan Sejarah
Sejarah:
Syajara (Arab) : terjadi
Syajarah / Syajaratun : pohon
Syajarah an nasab : pohon silsilah
Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang terjadi
pada masa lampau dalam kehidupan.
a) Guna Rekreatif : Kisah peristiwa sejarah dapat dinikmati tanpa batasan ruang
dan waktu.
b) Guna Edukatif : Belajar sejarah untuk mempelajari banyak kearifan, kehebatan,
kebijaksanaan tokoh dan peristiwa masa lalu
c) Guna Inspiratif : Menimbulkan banyak inspirasi penting dalam menanamkan
nilai-nilai positif
d) Guna Instruktif : Menyampaikan perkembangan, pengetahuan untuk menambah
wawasan
Konsep Berpikir Diakronik dan Singkronik dalam Sejarah
Diakronik : Sejarah Memanjang dalam waktu. Sejarah akan membicarakan suatu peristiwa
dari satu waktu sampai waktu tertentu secara berurutan berdasarkan waktu terjadinya
(kronologis).
Contoh: perkembangan sarekat islam di Solo (1911-1920)
Singkronik : sejarah membutuhkan ruang yang lebar untuk melukiskan peristiwa sejarah.
Apabila peristiwa tersebut telah ditinjau dari berbagai aspek atau dikupas melalui berbagai
pendekatan (multidimensional) meskipun tetap memperhatikan urutan waktu.
Perubahan ini dapat diartikan sebagai segala aspek kehidupan yang teus bergerak seiring dengan
perjalanan kehidupan masyarakat. Werthein, menuluskan History is a continuity and change (sejarah
adalah peristiwa berkesinambungan dan perubahan)
BAB 2
Pengertian Praaksara
1. Meganthropus paleojavanicus
Manusia praaksara tertua yang ditemukan di Indonesia.
Cirri-ciri:
a. Hidup sekitar 2 juta hingga 1 juta tahun yang lalu.
b. Memiliki badan yang tegap dan rahang yang kuat.
c. Memiliki tonjolan kening dan tonjolan belakang yang kuat.
d. Tidak memiliki dagu.
e. Masih mengumpulkan makanan.
f. Volume otak kecil, 600-700 cc
2. Pithecanthropus erectus
Manusia kera yang berjalan tegak.
Ciri-ciri:
a. Hidup sekitar 1 juta sampai 700.000 tahun yang lalu.
b. Tinggi badan sekitar 165-170 cm.
c. Berat badan mencapai 100 kg
d. Volume otak rata-rata sekitar 900-1200 cc
e. Berbadan tegap serta tengkup kuat.
f. Rahang bawah dan tulang pipi sudah cukup kuat.
g. Memiliki kening dan tonjolan belakang yang tebal.
h. Makanan sudah mulai diolah dan telah memakan daging.
3. Homo
Manusia yang memiliki tingkat kecerdasan cukup tinggi.
Cirri-ciri:
a. Sudah mulai berjalan tegak seperti manusia walaupun belum sempurna.
b. Bentuk muka dan hidungnya lebar.
c. Dahi dan mulutnya masih menonjol meskipun tidak seperti manusia praaksara
sebelumnya.
Homo soloensis
Homo wajakensis
Homo floresiensis
Asal usul nenek moyang bangsa Indonesia belum dapat dipastikan, namun ada beberapa teori menurut
para ahli. Yaitu sebagai berikut:
1. Proses persebaran nenek moyang bangsa Indonesia dimulai pada zaman pleistosen, ketika
terjadinya zaman es (glacial)
2. Kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia terjadi secara bertahap, sebagai berikut:
a. Proto-Melayu (melayu tua)
b. Deurto-Melayu (melayu muda)
c. Weddoid
d. Papua Melanesoid.