Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN ISPA

KELUARGA Tn. R

A. Latar Belakang
Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) termasuk dalam penyakit
sepuluh besar dalam pelayanan kesehatan baik yang di selenggarakan oleh pemerintah
maupun swasta. Banyak terdapat polusi udara yang dapat ditemukan dikota maupun
dipedesaan misalnya, polusi yang berasal dari limbah pabrik pembuatan batu bata.
Namun banyak masyarakat yang tidak menyadari akan bahaya dari polusi udara
tersebut, sehingga dapat menimbulkan penyakit seperti ISPA, pneumonia yang ringan
sampai dengan berat yang mula-mula di tandai dengan batuk, pilek dan kadang demam,
bahaya lain bahwa banyak masyarakat yang menganggap ISPA sebagai penyakit ringan
sehingga tidak jarang mengabaikan begitu saja. Untuk itu penting untuk membekali
masyarakat tentang bahaya ISPA yang tidak ditanggani dengan baik.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan terhadap keluarga Tn. N sebagai sasaran
penyuluhan, keluarga Tn. N mampu mengenal penanganan dan pencegahan dari
ISPA.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, maka keluarga Tn. N dapat:
I. Mengetahui pengertian ISPA,
- Mengetahui penyebab ISPA,
- Mengetahui tanda dan gejala ISPA,
- Mengetahui perawatan ISPA, dan
- Mengetahui pencegahan ISPA.

C. Metode Pelaksanaan
Ceramah.
D. Sasaran dan Target
Sasaran : Keluarga.
Target : Keluarga Tn. N.

E. Materi Pembelajaran (terlampir)


1. Pengertian ISPA
2. Penyebab ISPA
3. Tanda dan Gejala ISPA
4. Perawatan ISPA
5. Pencegahan ISPA

F. Strategi Pelaksanaan
Hari/tanggal : Rabu, 9 Mei 2018
Waktu : Jam 16.00 WITA s/d selesai
Tempat : Rumah Tn. N di Dusun Kebon Bongor, Desa Lembar.

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


Pendahuluan 2 menit 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam.
2. Memperkenalkan diri
3. Apersepsi 2. Memperhatikan
4. Menjelaskan tujuan 3. Menjawab
dari penyuluhan 4. Memperhatikan
Isi / Penyajian 10 menit 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan dan
pengertian ISPA memperhatikan
materi yang
disampaikan.
2. Mendengarkan dan
2. Menjelaskan penyebab
memperhatikan
ISPA
materi yang
disampaikan.
3. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tanda memperhatikan
dan gejala ISPA materi yang
disampaikan.
4. Mendengarkan dan
memperhatikan
4. Menjelaskan
materi yang
perawatan dan
disampaikan.
pengobatan ISPA di
rumah serta 5. Keluarga Tn. N
pencegahan ISPA mengajukan
5. Memberi pertanyaan
kesempatan kepada mengenai materi
keluarga Tn. N untuk yang kurang
bertanya atau dipahami atau
penyuluh bertanya. menjawab
pertanyaan yang
diajukan.

Penutup 5 menit 1. Menanyakan kepada 1. Menjawab


keluarga Tn. N tentang pertanyaan.
materi yang telah
diberikan, dan
reinforcement positif
kepada keluarga Tn. N
yang dapat menjawab
pertanyaan.
2. Memberikan 2. Mendengarkan dan

kesimpulan dari menyimak dengan

penyuluhan baik dan benar.


3. Menyampaikan 3. Menyatakan
harapan agar dapat kesediaan untuk
bergunanya menjalani pola hidup
pengetahuan yang sehat dan mau
didapat keluarga Tn. N menyebarkan
dari penyuluhan ini. pengetahuannya
tentang ISPA.

4. Mengucapkan 4. Menjawab salam.

terimakasih atas peran


serta keluarga Tn. N
dan mengucapkan
salam penutup.
G. Media dan Alat
1. Leaflet.

H. Setting Tempat

B C

Keterangan:
A : Penyaji (Ilham Haqiqi)
B : Tn. N
C : Ny. J

I. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- 100% keluarga Tn. N menghadiri penyuluhan kesehatan.
- Tersedia laporan pendahuluan sebelum pelaksanaan kegiatan.
- Waktu pelaksanaan penyuluhan kesehatan telah ditetapkan.
- Tempat dan perlengkapan acara telah disiapkan.
b. Evaluasi Proses
- 100% keluarga yang hadir berperan aktif dalam diskusi.
- Keluarga antusias mengikuti jalannya acara.
- Keluarga dapat mengikuti acara sampai selesai
- Acara dapat berjalan lancar sesuai rencana.
c. Evaluasi hasil
- Keluarga Tn. N memahami materi yang telah disampaikan.
- Ada umpan balik positif dari keluarga Tn. N seperti dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan pemateri.
- Jumlah anggota keluarga Tn. N tidak berkurang.
J. Kepustakaan
Corwin, Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Purwanto. 2013. Infeksi Saluran Pernapasan Atas. [internet] diakses dari
http://www.ibudanbalita.com/diskusi/Untuk-Anak-Madu-Lebih-Ampuh-daripada-
Obat-Batuk pada 7 Mei 2018.
LAMPIRAN MATERI

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT


(ISPA)

II. Pengertian
ISPA sering disalah-artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar, ISPA
merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang meliputi saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang
menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran
bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah).

III. Penyebab Terjadinya ISPA


IV. Tertular Penderita Batuk
Batuk yang mengandung dahak bila di buang disembarang tempat dapat menularkan
ke orang lain yang sehat.
a. Belum Imunisasi Lengkap
Imunisasi lengkap merupakan pertahanan tubuh yang baik salah satunya imunisasi
DPT (Dipteri Pertusis Tetanus). Dapat mencegah timbulnya penyakit.
b. Tinggal di Lingkungan Tidak Sehat.
Lingkungan dimana tingkat polusi udara tinggi baik berupa : asap, debu, gas kimia,
dan kotoran organik dapat memicu timbulnya penyakit ISPA.
c. Orang Tua Penyakit Kronis.
Tentu saja anak akan mudah terserang penyakit, jika ibunya punya penyakit kronis
terutama penyakit TBC.
d. Kepadatan Tempat Tinggal
Karena kepadatan tempat tinggal memungkinkan untuk terkena penyakit ISPA
disebabkan udara yang terlalu pengab/kotor.

V. Tanda Dan Gejala ISPA


Menurut pembagian ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) di bagi menjadi 3 bagian:
a. Bukan pneumonia
Gejala :
1) Batuk pilek biasa.
2) Tidak ada napas cepat.
3) Pernapasan anak umur 2 bulan – 12 bulan < 50 x/menit.
4) Minum biasa.
b. Pneumonia
Gejala :
1) Tidak ada tarikan dinding dada.
2) Batuk pilek disertai napas sesak dan cepat.
3) Napas cepat usia 2 bulan – 12 bulan > 50 x/menit; usia 1 – 5 tahun > 40x/menit.
4) Masih dapat minum.
c. Pneumonia berat
Gejala:
1) Batuk disertai napas cepat dan sesak.
2) Ada tarikan dinding dada ke dalam.
3) Tidak mau minum.

VI. Pengobatan dan Perawatan


a. Bukan pneumonia
Beri larutan kecap dan jeruk nipis
b. Pneumonia
- Untuk pemeriksaan dan pengobatan.
- Usahakan obat dari puskesmas di minum sesuai petunjuk/aturan.
- Bila obat habis kontrol lagi ke puskesmas.
- Bila perlu dirawat di rumah sakit.
c. Pneumonia berat.
- Rujuk ke puskesmas atau rumah sakit.

Perawatan Penderita Ispa Di Rumah


a. Mengatasi panas (demam)
 Untuk orang dewasa, diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol.
 Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam diatasi dengan memberikan
parasetamol dan dengan kompres.
 Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara
pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan
diminumkan.
 Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air
biasa (tidak perlu air es).
 Bayi di bawah 2 bulan dengan demam sebaiknya segera dibawa ke pusat
pelayanan kesehatan.
b. Mengatasi batuk
 Dianjurkan memberi obat batuk yang aman, yaitu ramuan tradisional berupa jeruk
nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan
tiga kali sehari.
Untuk mencairkan dahak dan obat batuk anak, caranya campur 1 sdm air perasan
jeruk nipis, 3 sdm madu murni, 5 sdm air matang, lalu ditim selama 30 menit.
Takaran minum :
 Bayi antara usia 6 bulan -1 tahun : 2 kali 1/2 sdt ;
 Anak 1-3 tahun : 2 kali 1 sdt;
 Anak 4-5 tahun : 2 kali 1 1/2 sdt.
 Dapat digunakan obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan
seperti kodein, dekstrometorfan, dan antihistamin.
c. Pemberian makanan
 Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih
sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah.
 Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
d. Pemberian minuman
Kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita. Usahakan pemberian
cairan (air putih, air buah, dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan
membantu mengencerkan dahak dan mencegah kekurangan cairan.

e. Lain-lain
1) Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat,
lebih-lebih pada anak dengan demam menghambat keluarnya panas.
2) Jika pilek, bersihkan hidung untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari
komplikasi yang lebih parah.
3) Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat, yaitu yang berventilasi cukup,
dengan pencahayaan yang memadai, dan tidak berasap.
4) Apabila selama perawatan dirumah keadaan memburuk, maka dianjurkan untuk
membawa ke dokter.
5) Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, obat yang diperoleh tersebut
harus diberikan dengan benar sampai habis.
6) Dan untuk penderita yang tidak mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2
hari kembali ke dokter untuk pemeriksaan ulang.

Obat Tradisional Penghilang Batuk:


Jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sedok teh , diberikan
tiga kali sehari.
Untuk mencairkan dahak dan obat batuk anak, caranya cam pur 1 sdm air perasan
jeruk nipis, 3 sdm madu murni, 5 sdm air matang, lalu ditim selama 30
menit.
Takaran minum:
1. Bayi antara usia 6 bulan -1 tahun: 2 kali 1/2 sdt ;
2. Anak 1-3 tahun: 2 kali 1 sdt;
3. Anak 4-5 tahun: 2 kali 1 1/2 sdt.

VII. Pencegahan
VIII. Berikan imunisasi cukup.
a. Memberi gizi yang cukup
b. Membuang dahak jangan sembarangan
c. Menjaga kebersihan lingkungan dari kotoran hewan peliharaan.
d. Dapur di beri ventilasi yang cukup, sehingga asap keluar dengan cepat.
e. Perbanyak tanaman hijau agar udara tersaring dan segar.
f. Tinggal di lingkungan yang bebas polusi.
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC


Purwanto. 2013. Infeksi Saluran Pernapasan Atas. [internet] diakses dari
http://www.ibudanbalita.com/diskusi/Untuk-Anak-Madu-Lebih-Ampuh-daripada-
Obat-Batuk pada 7 Mei 2018.

Anda mungkin juga menyukai