Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Pelayanan Pemeriksaan
1. Pelayanan dari Poli Rawat Jalan
a. Pasien/Perawat datang dengan menyerahkan pengantar radiologi dari dokter poli rawat jalan
b. Input data pasien pada komputer, dan pastikan nama, alamat dan nomor rekam medis sesuai
dengan pasien rawat jalan
c. Selanjutkan petugas radiologi memanggil pasien untuk melakukan pemeriksaan radiologi ( X-Ray
/ USG)
d. Mengidentifikasi ulang pasien dengan di tanyakan nama, alamat, dan tanggal lahir pasien kepada
pasien atau kelurga. Kemudian di informasikan tentang pemeriksaan yang akan di lakukan,
jumlah biaya, dan waktu jadi hasil pemeriksaan radiologi.
e. Mengedukasi tentang jenis pemeriksaan, persiapan pemeriksaan, waktu hasil jadi, dan dosis
radiasi yang akan diterima.
f. Petugas radiologi melakukan pemeriksaan sesuai dengan yang tertulis di permintaan radiologi.
g. Setelah selesai dilakukan pemeriksaan pasien di informasikan untuk ke kasir, dan kwitansi
pembayaran yang sudah di stempel kasir berguna untuk pengambilan hasil pemeriksaan
radiologi.
h. Ekspertise hasil Rontgen atau USG dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi.
i. Apabila tidak tersedia jenis pemeriksaan yang dikehendaki oleh dokter pengirim maka Instalasi
Radiologi berkewajiban memberikan informasi atau edukasi kepada pasien untuk proses rujukan
dan data rujukan radiologi di luar Rumah Sakit.
j. Setiap permintaan dari luar harus melalui poli umum atau IGD, kecuali pasien dengan membawa
formuler permintaan radiologi tertulis dari dokter luar Rumah Sakit.
2. Pasien dari Ruang Rawat Inap
a. Perawat ruangan atau petugas ruang rawat inap mendaftarkan pasien yang akan melakukan
pemeriksaan foto rotgen atau USG ke Instalasi Radiologi melalui telephone.
b. Petugas radiologi menjadwal waktu pemeriksaan yang diperlukan, dan menielaskan persiapan
yang harus dilakukan sebelum pemeriksaan Radiologi (bila pereriksaan tersebut memerlukan
pesiapan).
c. Selanjutnya petugas Radiologi memanggil pasien dari ruangan, diantar oleh perawat atau
petugas ruangan yang kemudian dilaksanakan pemeriksaan sesuai dengan formulh permintaan
pemeriksaan Radiologi.
d. Mengedukasi tentang jenis pemeriksaan, persiapan pemeriksaan, waktu hasil jadi, dan dosis
radiasi yang akan diterima.
e. Ekspertise hasil Rontgen atau USG dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi.
f. Penyerahan hasil pemeriksaan dilaksanakan setelah ekspertise Dokter Spesialis Radiologi
dengan mengidentifikasi terlebih dahulu kesesuaian antara hasil pemeriksaan, hasil ekspertise
dan pasien rawat inap.
g. Apabila tidak tersedia jenis pemeriksaan yang dikehendaki oleh dokter pengirim maka instalasi
Radiologi berkewajiban memberikan informasi atau edukasi kepada perawat atau petugas rawai
inap untuk memnginformasilan ke pasien mengenai proses rujukan dan data rujukan Radiologi
diluar Rumah Sakit sesuai dengan mutu, fungsi yang telah terstandarkan oleh Rumah Sakit.
3. Pasien dari lnstalasi Garwat Darurat (lGD)
a. Pelaksanaan sama dengan prosedur pemeriksaan rawat jalan maupun rawal inap.
b. Pasien IGD dirujuk ke lnstalasi Radiologi bersama dengan formulir permintaan radiologi
c. Kemudian segera dilakukan cek identiikasi pasien berdasar nama, alamat dan nomor rekam
medis pasien. Apabila pasien tidak dalam kondisi yang memungkinkan bisa ditanyakan melalui
keluarga pasien atau perngantar pasien.
d. Setelah proses identifikasi pasien selesai, Mengedukasi tentang jenis pemeriksaan, persiapan
pemeriksaan, waktu hasil jadi, dan dosis radiasi yang akan diterima.
e. emudian dilaniutkan proses pemeriksaan sesuai dengan formulir permintaan radiolgi dari Dokter
pengirim lGD.
f. Ekspertise hasil Rontgen atau USG dilakukan oleh Dokter Spesialis Radiologi.
g. Penyerahan hasil pemeriksaan dilaksanakan setelah diekspertise oleh Dokter SpesialisRadiologi
dan diidentifikasi ulang kecocokan anntara hasil pemeriksaan dan hasil bacaan dengan identitas
pasien.
h. Apabila tidak tersedia jenis pemeriksaan yang dikehendaki oleh dokter pengirim maka instalasi
Radiologi berkewajiban memberikan informasi atau edukasi kepada perawat atau petugas rawai
inap untuk memnginformasilan ke pasien mengenai proses rujukan dan data rujukan Radiologi
diluar Rumah Sakit sesuai dengan mutu, fungsi yang telah terstandarkan oleh Rumah Sakit.
4. Pelayanan Radiologi Diagnostik Keluar Rsi ‘Aisyiyah Nganjuk
Tentang pelayanan radiologi yang tidak bisa dilakukan di Instalasi Radiologi Diagnostik RSI ‘Aisyiyah
Nganjuk yang disebabkan oleh beberapa hal. Berikut kebijakan tentang pelayanan tersebut :

a. Semua permintaan pemeriksaan radiologi diagnostik keluar RSI ‘Aisyiyah Nganjuk dilakukan
sesuai dengan penunjukan direktur berdasarkan perjanjian kerjasama rujukan pemeriksaan
radiologi diagnostik dengan rumah sakit lain atau klinik kesehatan lain
b. Semua pemeriksaan radiologi diagnostik yang dikirim keluar RSI ‘Aisyiyah Nganjuk adalah
semua permintaan pemeriksaan radiologi diagnostik yang tidak dapat dilakukan di Instalasi
Radiologi RSI ‘Aisyiyah Nganjuk
c. Prosedur permintaan dan pengiriman diatur sendiri dalam SPO pelayanan pemeriksaan radiologi
diagnostik keluar RSI ‘Aisyiyah Nganjuk.
d. Semua permintaan sudah harus mendapat persetujuan tentang biaya pemeriksaan, biaya
transportasi maupun persetujuan dilakukan pemeriksaan
e. Semua hasil copy exspertise harus dikirim melalui ke bagian pasien tempat pasien dirujuk
f. Rujukan ke luar harus melalui pelayanan radiologi RSI ‘Aisyiyah nganjuk.
5. Edukasi Pasien Mengenai Dosis Radiasi Yang Diterima.
Petugas radiologi sebelum memulai pemeriksaan menjelaskan kepada pasien atau keluarga
tentang pemeriksaan yang akan dilakukan. Bahwa pemeriksaan yang dilakukan menggunakan sumber
radiasi dan menjelaskan berapa dosis yang akan diterima pasien. Berikut dosis yang diterima pasien
berdasarkan pesawat X-ray Konvensional yang ada di RSI ‘Aisyiyah Nganjuk yang di identifikasi dari
pendose saat melakukan penyinaran :
Pemeriksaan Proyeksi Tegangan mAs Estimasi Level Dosis
(KV) Dosis BAPETEN
pasien
Thorax PA 52 10 0,38 mGy 0,4 mGy
LAT 60 16 0,87 mGy 1,5 mGy
Abdomen AP 68 18 1,301 mGy 10 mGy
LLD 70 20 1,383 mGy
½ Duduk/ 68 18 1,301 mGy
Semierect
Vertebra Lumbal AP 70 18 1,383 mGy 10 mGy
Lat 86 32 2,598 mGy 30 mGy
Vertebra Cervical AP/Obliq 66 14 0,980 mGy
Lat 70 18 1,383 mGy
Vertebra Thoracal AP 70 18 1,383 mGy 7 mGy
Lat 86 32 2,598 mGy 20 mGy
Humerus AP 57 10 0,407 mGy
Lat 57 10 0,407 mGy
Ekstremitas atas AP 55 5 0.222 mGy
Lat 55 5 0.222 mGy
Pelvis AP 68 18 1,301 mGy 10 mGy
Femur AP/Lat 68 18 1,301 mGy
Genu AP 50 9 0,309 mGy
Lat 50 9 0,309 mGy
Cruris AP/Lat 52 10 0,38 mGy
Pedis AP/Obliq 55 5 0,222 mGy
Skull AP 70 22 1,691 mGy
Lat 70 22 1,691 mGy

B. Tata Laksana Persiapan Pemeriksaan


a) Persiapan Pemeriksaan Non Kontras
Persiapan pemeriksaan Non Kontraas dilakukan tanpa persiapan khusus, pasien langsung
dibawa ke lnstalasi Radiologi untuk dilakukan pemeriksaan Radiografi. Pemeriksaan-pemeriksaan
yang sering dilakukan sebagai berikut :
1) Foto Thorax
2) Pemeriksaan Traktus Respiratorius Bagian Atas
3) Pemeriksaan foto plos abdomen (untuk kasus akut abdomen)
4) Pemeriksaan Tulang kepala
5) Pemeriksaan Tulang-tulang ekstremitas
6) Pemeriksaan tulang belakang

b) Pemeriksaan radiologi dengan menggunakan kontras


1) Dengan puasa dan urus – urus
Pemeriksaan dengan puasa dan urus – urus seperti IVP dan Colon In Loop.
 Memberi edukasi kepada pasien atau keluarga pasien tentang tindakan yang akan
dilaksanakan beserta biaya dari tindakan.
 Mengisi Informed consent
 Melengkapi pemeriksaan radiologi ureum, creatini, gula.(Untuk pemeriksaan IVP)
 Satu hari sebelum pemeriksaan pasien diet lunak/ makan bubur atau makanan yang
tidak mengandung serat
 Satu hari sebelum pemeriksaan jam 20.00, pasien dewasa minum obat pencahar :
dulcolak 4 tablet.
 Diberi obat pencahar suppositoria atau cairan enema per rectal jam 23.00.

Anda mungkin juga menyukai