PUSKESMAS II SUMPIUH
KABUPATEN BANYUMAS
Disusun Oleh:
Cinta Yuni Pratami, S.KG (G4B017017)
Suci Nourmaliza, S.KG (G4B017044)
Pembimbing Akademik:
drg. Fanni Kusuma Djati, M.Sc
Pembimbing Lapangan:
Muslikhin, S.KM.
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Cinta Yuni Pratami, S.KG (G4B017017)
Suci Nourmaliza, S.KG (G4B017044)
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
merupakan langkah awal untuk membantu salah satu upaya peningkatan pelayanan
dan segala bantuan yang diberikan oleh Kepala Puskesmas II Sumpiuh dan seluruh
memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
ii
DAFTAR ISI
iii
B. Pembahasan ................................................................................. 85
A. Simpulan...................................................................................... 98
B. Saran ............................................................................................ 99
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
DAFTAR GRAFIK
Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Ruang-Ruang Puskesmas II Sumpiuh......................... 105
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan merupakan tingkat
kesehatan didefinisikan sebagai kondisi umum pikiran dan tubuh seseorang yang
berarti bebas dari penyakit, cedera atau sakit. Menurut Profil Kesehatan
diri, keluarga, dan lingkungan masih tergolong rendah. Sekitar 65% penduduk
Indonesia mengalami sakit per tahunnya. Kesehatan gigi dan mulut merupakan
Tahun 2009 tentang kesehatan, setiap orang berhak atas kesehatan dan
(Puskesmas).
1
2
meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Menurut Undang Undang No 71
2004).
B. Rumusan Masalah
wilayah tersebut?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Sumpiuh.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Puskesmas.
2. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul
oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
a. Visi Puskesmas
5
6
sehat
2004).
b. Misi Puskesmas
lain:
kerjanya
2. Prinsip Puskesmas
a. Paradigma sehat
b. Pertanggungjawaban wilayah
c. Kemandirian masyarakat
d. Pemerataan
kepercayaan.
lingkungan.
penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta
8
puskesmas.
puskesmas.
penanggulangan penyakit.
sistem rujukan.
berikut:
poliklinik
sebagainya
masyarakat
11
1) Penyehatan air
5) Penyehatan pemukiman
8) Pengamanan pestisida
9) Klinik sanitasi
dalam bentuk:
2) Pelayanan kesehatan bagi bayi, balita dan anak pra sekolah dalam
bentuk:
risiko dini.
buku KIA.
dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat
berkala.
dalam pengaturan jumlah dan waktu dan jarak antar kehamilan guna
malaria (AIM)
penanggulangan diare
e) Program gizi
kurang dan memiliki akses terhadap pangan yang bergizi seperti bayi,
anak balita, anak pra sekolah dan anak usia sekolah, Wanita Usia
Subur (WUS) termasuk calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, ibu
menyusui, dan usia lanjut (usila), semua anak dan orang dewasa yang
RI, 2001).
pelayanan gizi rawat jalan dan rawat inap berupa promotif, preventif,
gizi luar gedung, seperti edukasi gizi atau pendidikan gizi sesuai
ibu, kelas balita, dan upaya kesehatan kerja. Pemberian kapsul vitamin
A, pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil dan ibu nifas,
(KVA)
Mikro Lain
praktek.
bentuk:
1) Rawat jalan
4) Home care
kesehatan.
menyelenggarakan:
1. Manajemen Puskesmas
20
2. Pelayanan kefarmasian
4. Pelayanan laboratorium.
B. Manajemen Puskesmas
puskesmas yang baik. Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas
efisien. Efektif yaitu tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui proses
berdasarkan atas hasil analisis situasi yang didukung dengan data dan informasi
kesehatan sesuai standar dengan baik dan benar, sehingga dapat mewujudkan
kesehatan Kabupaten/Kota.
a. Perencanaan
1) Pengawasan
2) Pertanggungjawaban
a. Metode PIE
b. Metode POAC
c. Metode P1-P2-P3
d. Metode ARRIF
(Forum Komunikasi).
e. Metode ARRIME
1) Perencanaan
a) Analisis Situasi
Anggaran (RKA)
anggaran kegiatan.
a) Pengorganisasian
Program yang telah direncanakan akan sebelum
Puskesmas.
organisasi Puskesmas.
kecamatan.
b. Penyelenggara
pelaksana.
c. Kendali mutu
d. Kendali biaya
c). Penilaian
tersebut mencakup:
b. Manajemen keuangan
seperti asuransi.
c. Manajemen farmasi
penggunaan obat.
non kesehatan. Jenis dan jumlah tenaga kesehatan dan tenaga non
kerja.
Kabupaten/Kota.
SIMPUS yaitu.
1) Tujuan umum
kegiatan pelayanan.
2) Tujuan khusus
pelayanan puskesmas.
daerah (BLUD) adalah sistem yang diterapkan oleh satuan perangkat daerah
Umum Daerah (BLUD) adalah satuan kerja perangkat daerah untuk unit kerja
barang dan jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan
memberikan layanan kepada masyarakat dengan jenis quasi public goods yang
37
berarti biaya operasional pelayanan berasal dari APBD dan hasil jasa layanan
sebagai berikut:
umum
keuangan daerah.
BLUD adalah SKPD (sebagai Pengguna Anggaran) atau Unit Kerja pada
keuntungan
obyektif dalam menetapkan SKPD atau Unit Kerja untuk menerapkan PPK-
BLUD, sehingga tidak semua SKPD atau Unit Kerja yang memberikan
1. Persyaratan Substansif
fungsi SKPD atau Unit Kerja yang menjadi syarat substansif, yaitu
2. Persyaratan Teknis
memiliki kinerja pelayanan di bidang tugas dan fungsi yang layak dikelola
3. Persyaratan Administratif
berikut:
independen
2. Terukur yaitu pencapaian kegiatan dapat dinilai dengan standar yang telah
ditetapkan
41
4. Relevan dan dapat diandalkan yaitu kegiatan yang sejalan, berkaitan, dan
5. Tepat waktu yaitu kesesuaian jadwal dan kegiatan pelayanan yang telah
ditetapkan
diusulkan SKPD. Alokasi dana yang diterima Puskesmas dapat tidak sesuai
untuk mempekerjakan tenaga profesional non PNS dan imbalan jasanya kepada
masyarakat atas barang dan/atau jasa pelayanan yang telah diberikan. Biaya
yang ditarik keada masyarakat ditetapkan dalam bentuk tarif yang disusun
berdasarkan perhitungan biaya perunit layanan atau hasil per investasi dana.
42
dan kompetisi yang sehat. Selanjutnya tarif yang telah disusun tersebut
2007).
sisi Sumber Daya Manusia (SDM) hingga penganggaran. Melalui konsep pola
dalam rangka pelayanan publik, sesuai dengan tiga pilar yang diharapkan dari
1. Umum
2. Khusus
mempercepat pencapaian target MDGs. Selain itu dana BOK juga dialokasikan
ada
4. Pemeliharaan Ringan
Berikut ini merupakan kegiatan yang tidak dapat dibiayai oleh BOK,
antara lain:
4. Pemeliharaan kendaraan
8. Pencetakan
E. Analisis SWOT
dari lingkungan sekitar untuk merumuskan strategi yang tepat bagi organisasi.
faktor internal serta eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai
tujuan itu. Metode SWOT ini dibuat oleh Albert Humphrey tahun 1960-1970
penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak
1. Kekuatan (Strengths)
anggota yang pekerja keras, memiliki jaringan organisasi yang luas, dan
lainnya.
2. Kelemahan (Weaknesses)
dapat menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau
3. Peluang (Opportunities)
atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa
juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat (Rangkuti,
2006).
4. Ancaman (Threats)
tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang yang akan
METODE PENELITIAN
dengan narasumber. Hasil yang didapat yaitu data deskriptif berupa kalimat
tertulis maupun lisan dari hasil wawancara dengan narasumber dan berbagai
B. Lokasi Penelitian
C. Waktu Penelitian
10 Desember 2018.
D. Sumber Data
1. Data primer
kepala puskesmas, Kasubag Tata Usaha dan para staff puskesmas yang
berkaitan.
49
50
2. Data sekunder
Tahun 2016.
1. Dokumen
2. Wawancara
manajemen puskesmas.
3. Observasi langsung
4. Instrumen Penelitian
berikut.
3. Buku catatan
4. Alat tulis
5. Kamera
7. Printer
5. Metode Analisis
data bertujuan untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah
BAB IV
A. HASIL
merupakan daerah rawan longsor serta daerah dataran rendah pada bagian
Luas wilayah kerja Puskesmas II Sumpiuh yaitu 33,2 km2, dengan wilayah
kerja yang paling luas yaitu Desa Banjarpanepen sebesar 15,8 km2 dan
wilayah kerja yang paling sempit yaitu Kelurahan Kradenan dengan luas
wilayah hanya sebesar 1,6 km2. Berikut ini merupakan batas-batas wilayah
penduduk laki-laki sebesar 17.884 jiwa dan perempuan sebesar 17.280 jiwa.
KK, tingkat kepadatan penduduk 869 jiwa/km2, rasio jenis kelamin laki-laki
per perempuan sebesar 100,58, serta rata-rata jumlah jiwa per KK (family
proporsi penduduk usia 15-64 tahun memiliki nilai terbesar yaitu 43%. Angka
tahun) dengan jumlah penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun dan > 65
tahun) sebesar 41%. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa 100 penduduk
15-44 thn
43%
a. Visi
Mandiri
b. Misi
sebagai berikut:
1) Cepat
2) Cermat
3) Ramah
4) Rapih
5) Akuntabilitas
b. Tata Nilai
1) Kejujuran
2) Keterbukaan
3) Kesediaan melayani
4) Kerja keras
5) Kerja cerdas
6) Kasih sayang
7) Kesetiaan
8) Kerjasama
sebuah indikator, ada dua indikator yang digunakan yaitu Indikator Indonesia
Melalui kedua indikator tersebut kita dapat menilai program kesehatan yang
dilaksanakan selama 1 tahun berjalan dengan baik atau tidak. Indikator kinerja
kesehatan pada tahun 2014 dinyatakan dengan angka kematian bayi, angka
kematian balita, angka kematian ibu maternal, status gizi, angka kesakitan dan
kelahiran pada tahun 2017 sebanyak 485. Tahun 2017 tidak ada bayi
kelahiran hidup.
58
ibu bersalin. Kematian ibu yang terjadi di tahun 2017 yaitu di Desa
Bogangin.
(MDG)
Puskesmas II Sumpiuh.
ditemukan.
9) Prevalensi Kusta
0/100.000 penduduk.
60
Imunisasi (PD3I)
100.000 Penduduk
0,3/1.000 penduduk.
filariasis.
c. Status Gizi
BBLR.
(0,5%).
balita (1%). Jumlah balita laki-laki yang gizi kurang 5 balita (1%)
a. Pelayanan Kesehatan
yaitu bidan sebanyak 481 ibu bersalin (99,2%) Ibu yang mendapat
Mendapatkan tablet Fe
hamil (34,9%) dan TT5 adalah 306 ibu hamil (49,3%). Jumlah ibu
hamil tahun 2017 sebanyak 621 ibu hamil. Cakupan Ibu hamil
Jumlah bayi pada tahun 2017 sebanyak 566 bayi dan yang
yang ada tahun 2016 sebanyak 3.732 balita dan balita yang mendapat
kapsul Vit.A 2 kali sebanyak 3.732 balita (100%). Jumlah ibu nifas
yg ada di tahun 2016 sebanyak 484 ibu dan yang mendapatkan Vit.A
Vit.A pada bayi, balita dan ibu nifas adalah 100%, hasil capaian
6) Pelayanan KB
20 (2,4%)
(KN lengkap) adalah 494 (101,8%), hal ini sudah memenuhi target
untuk bayi laki-laki 258 bayi (90,8%) dan bayi perempuan 219
bernilai 90%.
8) Pelayanan Imunisasi
(97%), DPT3+HB3 548 bayi (97%), Campak 570 bayi (100%), BCG
Balita adalah 989 balita, cakupan balita yang ditimbang (D/S) adalah
Setingkat
(43,10%).
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. KLB banjir terjadi
(27,2%).
2017 adalah 8.090 RT. Jumlah Rumah Tangga yang dipantau Perilaku
Hidup Bersih Sehat (PHBS) tahun 2017 sebanyak 7.820 Rumah Tangga
74%.
d. Keadaan Lingkungan
1) Rumah Sehat
syarat tahun 2017 berjumlah 2.704 (33%), jumlah rumah yang dibina
Desa Nusadadi.
a. Manajemen Program
1) Perencanaan (P1)
of Action (POA).
Program yang telah ditentukan akan di catat dalam RUK. Check atau
dibuat dan dicek kembali apakah sudah sesuai dengan standar atau
b. Manajemen Kefarmasian
72
baik.
1) Perencanaan (P1)
sebelumnya.
kemasan, jumlah obat, bentuk sediaan obat, jenis obat, serta tanggal
lebih dari dua tahun. Label berwarna kuning dapat berarti tanggal
BLUD.
1) Perencanaan (P1)
tidak melebihi nilai standar satuan harga (SSH) tertinggi yang telah
tidak melebihi dana yang telah ditentukan (<20 juta rupiah). Check
Apabila ada barang yang melebihi dana yang telah ditentukan maka
Dinas Kesehatan.
d. Manajemen Keuangan
1) Perencanaan (P1)
pengeluarannya.
dan tersusun dalam RUK dan RKA. Dana yamg dimiliki Puskesmas
setiap tahunnya.
1) Perencanaan (P1)
tenaga kesehatan berupa perawat gigi dan tenaga rekam medis pada
dilakukan.
kontrak habis.
SIMPUS yang masih belum dapat berjalan secara efektif dan efisien serta
1) Perencanaan (P1)
83
dilakukan.
tersedia komputer, koneksi internet yang tidak stabil, serta down nya
Puskesmas II Sumpiuh.
registrasi, input data pelayanan pasien di Poli Umum, Poli Gigi, Poli
B. PEMBAHASAN
kontur tanah yang rata, fasilitas parkir yang memadai untuk pengunjung
kesehatan lingkungan.
dan jumlah wilayah kerja yang terdiri dari 5 desa 2 kelurahan, bangunan
Puskesmas II Sumpiuh dirasa masih kurang memadai dari segi ukuran dan
tata letak ruang-ruang, tetapi pada bulan februari 2019 akan ada rencana
sistem proteksi petir dan sistem proteksi terhadap kebakaran yang belum
memadai.
Puskesmas non rawat inap dengan jumlah tenaga kesehatan yang cukup
“Plan-Do-Check-Action (PDAC)”
kurang berjalan karena tidak ada hasil tertulis yang dapat digunakan
diperbaiki.
efisien.
mampu mengurangi beban tugas dan beban kerja tenaga yang sudah
dilaksanakan.
maupun Instansi lintas sektor yang terkait. Selain itu, tenaga kesehatan
c. Manajemen Kefarmasian
bulan sekali untuk menentukan jenis dan jumlah obat yang dibutuhkan
Farmasi Kabupaten.
abjad dan jenis obat dalam gudang obat. Namun gudang atau tempat
d. Manajemen Keuangan
terdiri dari dana kapitasi BPJS, pasien umum dan klaim BPJS non
di aplikasikan.
a. Strengths (Kekuatan)
pasien yang dari luar wilayah kerja maupun wilayah dalam kerja
Puskesmas II Sumpiuh
b. Weaknesses (Kelemahan)
memadai.
akses yang cukup jauh dan sulit untuk ditempuh. Hal tersebut
c. Opportunities (Kesempatan)
d. Threats (Ancaman)
lain:
terjadi banjir.
A. Simpulan
1. Puskesmas II Sumpiuh memiliki wilayah kerja seluas 33,2 km2 yang terbagi
keseluruhan telah sesuai dengan P1, P2 dan P3, namun beberapa pegawai
masih memiliki tugas ganda serta belum adanya tenaga Rekam Medis.
sehingga dapat menjalankan status PPK BLUD penuh di tahun 2017 dengan
baik.
baik sesuai dengan P1, P2 dan P3. Hal tersebut terbukti dengan tidak adanya
100
101
obat.
baik. Pengadaan barang diajukan oleh pejabat teknis kegiatan (PTK) dan
akan dibeli oleh pejabat pengadaan (PPA), kegiatan tersebut diawasi oleh
aplikasi SIMPUS dan PCare, namun masih belum maksimal karena masih
PCare.
B. Saran
terdapat beberapa saran demi mewujudkan Puskesmas yang lebih baik lagi,
antara lain :
Sumpiuh.
102
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R., 2006, Manajemen Strategis, 10ed, Salemba Empat, Jakarta
Masyarakat, Jakarta.
Jakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Badan Layanan
Umum Daerah.
Daerah.
Kesehatan.
104
LAMPIRAN
105
Ruang MTBS
107
Ruang Apotek
108
Ruang KB
Ruang RGD
109
Ruang KIA